Apa yang kamu lakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati?

Thea Arnaiz Rabu, 28 Juli 2021 | 12:45 WIB

Apa yang kamu lakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati?

Cara melestarikan hewan dan tumbuhan bagi kehidupan. (Sergio Samuel Chilero Salinas/pxhere)

Bobo.id - Pelestarian alam adalah mengatur alam dan lingkungan agar hewan tumbuhan yang terancam akan terlindungi.

Pelestarian hewan dan tumbuhan adalah salah satu tanggung jawab manusia agar keanekaragaman hewan dan hayati terjaga, mempertahankan ekosistem, dan sumber pangan.

Baca Juga: Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila Sila Ke-5 di Sekolah, Materi Kelas 4 SD

Bagaimana caranya melestarikan hewan dan tumbuhan bagi kehidupan?

Berikut cara melestraikan hewan dan tumbuhan bagi kehidupan:

1. Menjaga habitat alami hewan dengan tidak menebang hutan secara liar.


Page 2


Page 3

Apa yang kamu lakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati?

Sergio Samuel Chilero Salinas/pxhere

Cara melestarikan hewan dan tumbuhan bagi kehidupan.

Bobo.id - Pelestarian alam adalah mengatur alam dan lingkungan agar hewan tumbuhan yang terancam akan terlindungi.

Pelestarian hewan dan tumbuhan adalah salah satu tanggung jawab manusia agar keanekaragaman hewan dan hayati terjaga, mempertahankan ekosistem, dan sumber pangan.

Baca Juga: Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila Sila Ke-5 di Sekolah, Materi Kelas 4 SD

Bagaimana caranya melestarikan hewan dan tumbuhan bagi kehidupan?

Berikut cara melestraikan hewan dan tumbuhan bagi kehidupan:

1. Menjaga habitat alami hewan dengan tidak menebang hutan secara liar.

Pertanyaan ini selalu saja muncul ketika berbicara mengenai keanekaragaman hayati atau yang biasa disingkat dengan kehati. Apakah urgensi kehati dalam kehidupan ini? Begitu pentingkah kehati ini, sehingga perlu dilestarikanya? Apa akibatnya ketika kehati ini tidak lestari? Pertanyaan-pertanyaan tersebut terlontar dari berbagai kalangan, bukan saja dari kalangan masyarakat awam. Pertanyaan akan semakin banyak dilontarkan terutama jika sudah bersinggungan dengan subyektifitas kepentingan ekonomi. Pertanyaan senada juga akan ditemui ketika pembicaraan kehati bertema tentang organisme hayati yang belum banyak dimengerti manfaatnya secara ekonomi.

Kesimpulan dari berbagai pertanyaan tentang kehati ini ternyata selalu bermuara pada kepentingan ekonomi. Kehati akan selalu menjadi korban pada saat bernilai ekonomi tinggi dan tidak bernilai pada saat belum diketahui nilai ekonominya. Pada organisme yang bernilai ekonomi tinggi terancam dengan over eksploitasi sedangkan pada organisme yang tidak bernilai atau belum diketahui nilai ekonominya terancam dengan eradikasi.

Dalam kerangka upaya pelestarian sumber daya kehati, menyajikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan tersebut sangatlah penting, tentunya adalah jawaban yang dapat mengeliminir sikap negatif dan menumbuhkan sikap positif terhadap upaya pelestarian kehati, yaitu berupa informasi tentang arti pentingnya kehati secara komprehensif dari aspek ekonomi, lingkungan dan sosial begitu juga akibat buruk yang harus diterima jika kehati terabaikan. Berikut ini sekelumit informasi tentang pentingnya pelestarian kehati.

JIKA KEHATI LESTARI

Jika sumber daya kehati lestari, manfaat apakah yang akan didapatkan dalam kehidupan ini? Secara umum sumber daya kehati mempunyai tiga manfaat besar, yaitu; manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga jenis manfaat ini muaranya adalah pada peningkatan taraf hidup manusia, makhluk Tuhan yang paling banyak jenis kebutuhan hidupnya.

1.      Manfaat Ekonomi

Manfaat ini merupakan jenis manfaat yang paling mudah difahami dan disadari manusia. Manfaat ekonomi ini berupa pemenuhan kebutuhan secara ekonomi antara lain:; pangan, sandang, papan dan industri. Terhadap kepentingan pangan, kehati memenuhi kebutuhan bahan pangan yang meliputi; berbagai jenis bahan makanan pokok, ternak, perikanan, buah-buahan dan sayuran. Dalam kepentingan papan, kehati memenuhi kebutuhan bahan bangunan berupa berbagai jenis kayu. Untuk kepentingan sandang, kehati memenuhi kebutuhan berbagai serat untuk.pembuatan pakaian. Sedangkan untuk kepentingan industri kehati memenuhi kebutuhan bahan baku industri, seperti; olahan pangan, olahan kebutuhan sandang, industri minyak atsiri, industri kertas, industri energi, industri transportasi dan masih banyak lagi.  

2.      Manfaat Lingkungan (Ekologi)

Manfaat secara ekologi adalah jenis manfaat keberadaan kehati yang cenderung diabaikan dan luput dari pemahaman manusia, sementara manfaat secara ekologi ini adalah manfaat yang tidak kalah pentingnya dengan manfaat ekonomi, bahkan manfaat ini adalah menjadi prasarat untuk terwujudnya manfaat yang lain termasuk manfaat ekonomi. Beberapa manfaat secara ekologi adalah sebagai berikut:

a.    Menekan ledakan hama dan penyakit tanaman

Sumber hama dan penyakit tanaman adalah unsur hayati sebagai bagian dari kehati. Organisme ini menjelma menjadi hama maupun penyakit ketika mereka berada jumlah populasi yang tidak seimbang dengan persediaan pakan ataupun predatornya. Misalnya, populasinya terlalu besar melebihi daya dukung populasi organisme sumber pakan mereka, dalam kondisi seperti ini, mereka akan menjadi hama maupun penyakit bagi organisme sumber pakanya.

Dalam kondisi kehati yang optimal, setiap organisme penyusun hayati jumlah populasinya akan saling dikontrol dalam mekanisme rantai makanan. Mekanisme ini terbentuk karena setiap organisme hidup berada pada sebuah sistem keseimbangan interaksi antar unsur organisme dalam sebuah lingkungan kehidupan, seluruh unsur hayati memperoleh kesempatan yang sama untuk menjalani kehidupannya dan mendapatkan fasilitas kebutuhan hidupnya. 

Contohnya, kera ekor panjang (Macaca fascicularis), yang populasinya berkembang tidak terkendali, cenderung menjadi hama bagi tanaman-tanaman yang dibudidayakan manusia (kebun, pekarangan, dan lain-lain).

 

Apa yang kamu lakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati?

 Gambar1. Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) cenderung menjadi hama ketika populasinya berlebihan.

b.    Menekan munculnya sumber penyakit manusia

Sumber penyakit manusia sebagian bersumber dari organisme tertentu, salah satu contohnya adalah demam berdarah. Sumber penyakit ini akan meningkat menjadi sebuah wabah ketika populasinya jumlahnya mengalami ledakan. Untuk mengatasi wabah penyakit ini solusi terbaiknya adalah menekan pertumbuhan organisme sumber penyakit tersebut, yaitu dengan melestarikan keseimbangan kehati. 

c.    Pelestarian sumber daya air dan tanah

Sumber daya kehati mempunyai peran yang cukup penting terhadap pelestarian kedua sumber daya alam ini. Beberapa jenis tanaman terbukti mempunyai kemampuan untuk melestarikan sumber daya tanah dan air ini. Jenis-jenis tanaman yang mempunyai kemampuan untuk pelestarian sumber daya tanah dan air adalah jenis tanaman yang mempunyai karakter sebagai berikut: selalu hijau (evergreen), tingkat penguapan rendah, tingkat konsumsi air rendah, sistem perakaran kuat, biomasa seresah terutama daun mudah terdekomposisi, mampu memperbaiki kesuburan dan ketebalan solum tanah dengan cepat.

Contoh jenis-jenis tumbuhan yang memiliki manfaat sebagai pelestari sumber daya air, misalnya; pohon-pohon dari keluarga Ficus (beringin) seperti beringin (Ficus benjamina) dan preh (Ficus retusa); gayam (Inocarpus fagifer) dan lain-lain.

Apa yang kamu lakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati?

Gambar2. Beringin (Ficus benjamina) dikenal sebagai pohon yang mampu menyimpan air

d.   Menekan pencemaran lingkungan

Sumber daya hayati sangat berperan dalam menjaga kebersihan dan kesegaran udara, berbagai penelitian membuktikan bahwa berbagai komunitas tumbuhan menyumbangkan peranya dalam menjaga kualitas udara. Berikut peran berbagai komunitas tanaman terhadap tingkat kualitas udara terutama penurunan zat emiter karbon dan peningkatan kadar oksigen udara.

§  Komunitas hutan

Hutan yang sehat menyerap karbon dioksida dari atmosfer untuk membantu proses fotosintesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 15 persen dari 32 miliar ton karbon dioksida yang dihasilkan setiap tahun oleh kegiatan manusia diserap oleh hutan. Jadi, ketika hutan rusak, kita rugi berkali-kali. Kita tidak hanya melepas karbon dari pohon, tetapi juga kehilangan kemampuan hutan untuk menyerap karbon dan kehilangan kemampuan pohon untuk menghasilkan oksigen.

Secara rata-rata, dalam daur hidupnya setiap pohon bisa mencukupi oksigen (O2) untuk kebutuhan 18 (delapan belas) orang dan menyerap karbondioksida (CO2) dari mobil yang berjalan sekitar 41.834 km. Pohon besar menyerap kira-kira sebesar 120-240 pounds partikel kecil atau gas polutan. Hanya tumbuhanlah yang menghasilkan oksigen di bumi ini (Jalal 2007). Menurut Bernatzky (1978) pohon dengan tinggi 25 m dan diameter batang 15 m, akan mempunyai luas tutupan batang 160 m² dan luas permukaan daun sebesar 1600 m², akan menghasilkan oksigen sebanyak 1712 gram. Sedangkan untuk satu hektar lahan hijau dengan total luas permukaan daun lima hektar akan membutuhkan 900 kg CO2 untuk melakukan fotosintesis selama 12 jam, dan pada waktu yang sama   akan    menghasilkan       600 kg O2.

§  Komunitas ganggang laut

Algae atau gangnggang laut menyerap banyak CO₂ untuk pertumbuhannya. Algae (ganggang) di laut membesar 20-25 kali hanya dalam 15 hari dengan diberi makan karbondioksida (CO2).

"Ganggang dari jenis Chaetoceros sp. dengan jumlah sel awal 40.000 sel per mililiter setelah diberi CO2 menjadi sebesar 780.000 sel per ml dalam 15 hari, bahkan Chlorella sp. dengan jumlah sel awal 40.000 sel per ml menjadi sejuta sel per ml dalam 15 hari."

§  Komunitas rumput laut

serapan karbon beberapa jenis rumput laut Genus Kappaphycus SPP

Jenis

Luas         ( Km² )

Standing stok  (g/m²)

Serapan Karbon (TonC/siklus tanam)

K. alvarezii(Maumere)

0,15

508,00±48,37

219,12±36,89

K.denticulatum

0,15

473,00±28,60

458,33±58,04

K.alvarezii ( golo-golo )

0,15

502,50±74,02

236,57±18,80

K. striatum

0,15

624,00±119,07

367,07±90,42

§  Komunitas padang lamun

     Padang lamun mampu menyerap karbon sebesar 83.000 metrik ton setiap Km²

§  Komunitas terumbu karang dan fito plankton

Berdasarkan penelitian DKP tahun 2007 menyatakan bahwa terumbu karang kita mampu menyerap 65,7 juta ton/tahun. Padang lamun sebanyak 50,3 juta ton/tahun. Fitoplankton sebanyak 36,1 juta ton/tahun dan hutan bakau sebanyak 67,7 juta ton/tahun. Secara keseluruhan potensi laut kita menyerap CO2 sebesar 219,8 juta ton/tahun.

3.      Manfaat Sosial Budaya

Manfaat ini meliputi beberapa kepentingan antara lain: Kesehatan, Ilmu Pengetahuan dan seni budaya.

a.    Kesehatan

Manfaat kehati dalam kepentingan kesehatan; sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan bahan makanan untuk menjaga kesehatan. Sebagai bahan pembuatan obat beberapa jenis tanaman maupun hewan terbukti banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuatan obat berbagai penyakit. Sedangkan untuk kepentingan menjaga kesehatan beberapa jenis tanaman dan hewan dikonsumsi untuk mencegah munculnya penyakit, menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan kebugaran badan serta meningkatkan kualitas proses metabolisme tubuh.

b.    Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Sumber daya kehati mempunyai peran sebagai obyek pengembangan Ipteg dan sumber inspirasi penciptaan teknologi baru. Sebagai obyek pengembangan Ipteg, berrbagai sumber daya hayati banyak dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu dalam bidang kesehatan, pangan, lingkungan dan energi. Sedangkan sebagai sumber inspirasi, beberapa unsur kehati terbukti mampu menginspirasi pada beberapa pengembangan teknologi antara lain; penerbangan, eksploitasi sumber daya alam, transportasi dan pemuliaan tanaman maupun ternak.   

c.    Seni  dan Budaya

Seni dan budaya merupakan dua aspek yang cukup dekat dengan kehidupan manusia, kedua aspek ini diproduksi oleh komunitas manusia sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan kehidupannya, termasuk dalam hal ini aspek hayati. Dalam aspek seni,  beberapa kehati terbukti mempunyai peran sebagai sumber inspirasi maupun bahan untuk karya seni. Sedangkan dalam aspek budaya sunber daya hayati melahirkan budaya atau karifan lokal antara lain: budaya mata pencaharian atau profesi untuk pemenuhan kebutuhan hidup, disamping itu juga menjadi sebab tumbuhnya budaya lokal yang berupa model bangunan rumah.

JIKA KEHATI  TIDAK LESTARI

Jika kehati tidak lestari atau terusik eksistensinya apakah yang akan terjadi? Secara umum jika kehati terganggu maka yang akan terjadi adalah ketidak stabilan atau gangguan terhadap aspek ekonomi, aspek ekologi, aspek sosial dan budaya.

1.      Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi yang sensitif terhadap terjadinya kerusakan sumber daya kehati antara lain; produktifitas komoditas agro yang meliputi pertanian pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Penyebab utama terhadap kasus ini adalah munculnya berbagai jenis hama dan penyakit tanaman dan ternak. Serta perikanan yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan alam. Bentuk akibat lainya adalah penurunan produktifitas komoditas agrikultur yang disebabkan terbatasnya materi genetik untuk kepentingan pemuliaan tanaman, ternak dan perikanan

2.      Aspek Ekologi

Aspek ekologi adalah aspek yang paling terkena akibat langsung dari terjadinya kerusakan sumber daya hayati. Bentuk gangguan ekologis yang disebabkan oleh kerusakan sumber daya kehati ini antara lain; terganggunya keseimbangan alam dan penurunan kualitas lingkungan hidup. Terganggunya keseimbangan alam ini terjadi sebagai akibat terusiknya sistim kontrol secara alami pada sebuah ekosistem yang disebabkan oleh menurunnya atau bahkan punahnya suatu populasi hayati tertentu, sementara semua populasi hayati mempunyai peranan yang sama pentingnya dalam sebuah ekosistem.

Bentuk penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh terganggunya sumber daya hayati adalah; penurunan kualitas udara dan kualitas perairan  yang disebabkan oleh pencemaran serta penurunan kualitas lahan.

3.      Aspek Sosial Budaya

Akibat pada aspek sosial dan budaya dari terjadinya gangguan pada sumber daya hayati adalah merupakan puncak dari seluruh akibat yang terjadi dari aspek ekonomi dan ekologi. Bentuk akibat dari aspek sosial dan budaya antara lain: kekurangan pangan, kekurangan energi, kekurangan bahan sandang, penurunan kualitas kesehatan lingkungan, peningkatan sumber penyebab penyakit dan peningkatan aktitas distrukti atau kejahatan manusia.    

Muh. Taufik J. P