Apa yang harus dilakukan sebelum saat dan setelah terjadi gempa?

Merdeka.com - Masyarakat Ibu Kota dihebohkan dengan gempa yang terjadi pada Jumat (14/1) sore ini. Pusat gempa berasal dari Banten dan terasa mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan sekitarnya.

Berdasarkan informasi dari situs BMKG, ada hal-hal yang perlu masyarakat lakukan saat terjadi gempa. Baik saat berada dalam bangunan, area terbuka, maupun saat mengendarai mobil.

Berikut cara yang perlu dilakukan saat terjadi dan setelah gempa:

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dan lain-lain. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

2. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka

Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik dan pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

3. Jika Anda sedang mengendarai mobil

Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Kemudian lakukan seperti pada poin 2.

4. Jika Anda tinggal atau berada di pantai

Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

5. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan

Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

2 dari 2 halaman

Setelah Terjadi Gempa:

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.

Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

2. Periksa lingkungan sekitar Anda

Periksa apabila terjadi kebakaran. Periksa apabila terjadi kebocoran gas. Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air.

Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dan lainnya).

3. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa

Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa

Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

5. Mendengarkan informasi

Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. (mdk/fik)

Baca juga:
Gempa Susulan M5,7 Kembali Guncang Banten
Kesaksian Warga Lebak Rasakan Getaran Kuat Gempa Magnitudo 6.7
Gempa M 6,7 di Banten Terasa Sampai Sukabumi, Warga Langsung Baca Doa
Gempa M 6.7 Terasa di Jakarta, Pegawai Kantor Wali Kota Jaksel Lari Keluar Gedung
Gempa Banten Terasa sampai Jakarta, Pegawai Kejagung Berhamburan Keluar Gedung
Dampak Gempa Banten, Genteng Sejumlah Rumah Warga di Pesisir Pandeglang Jatuh

Cara menghadapi gempa bumi saat sedang berada di rumah, gedung, dan di dalam mobil akan berbeda. Anda perlu memahami sebagai antisipasi bencana di kemudian hari.

15 Feb 2021|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Cara menghadapi gempa bumi perlu dilakukan secara tepat untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pergerakan lempeng bumi dan pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba, sehingga menciptakan sebuah gelombang seismik. Bencana alam yang satu ini sering terjadi di Indonesia, sehingga Anda perlu memahami cara menghadapi gempa bumi.Saat langkah evakuasi dilakukan dengan benar, maka risiko timbulnya korban jiwa bisa berkurang. Risiko Anda terlindungi dari cedera akibat runtuhan bangunan maupun benda-benda lain pun bisa dikurangi.Tak hanya langkah evakuasi saat bencana terjadi, cara menghadapi gempa bumi juga perlu diperhatikan sejak sebelum guncangan benar-benar terjadi hingga setelahnya.

Cara mempersiapkan diri sebelum bencana gempa bumi

Indonesia adalah salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi. Maka dari itu, Anda perlu siap apabila sewaktu-waktu bencana ini benar-benar datang.Mengutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan sebelum gempa bumi terjadi.
  • Pastikan sudah menyiapkan perlengkapan darurat dalam satu tas khusus di tempat yang mudah terjangkau.
  • Perlengkapan darurat yang dimaksud adalah makanan cadangan, suplemen, air, kotak P3K, alat pemadam api ringan (APAR), senter, radio, dan baterai ekstra.
  • Pelajari cara mematikan gas, listrik, dan air.
  • Persiapkan rencana evakuasi di tempat kita berada.
  • Jangan meletakkan benda-benda berat di atas rak, lemari, atau tempat lain yang mudah jatuh.
  • Perhatikan area sekitar tempat yang sering didatangi, mulai dari letak pintu keluar darurat, letak pintu, letak lift, hingga lokasi yang paling tepat untuk berlindung.
  • Catat nomor telepon darurat yang dapat dihubungi saat terjadi gempa bumi.
  • Pelajari penggunaan P3K, alat pemadam kebakaran, maupun alat darurat lainnya.
  • Persiapkan rumah tinggal dengan menempelkan lemari, rak, maupun kabinet ke dinding (dipaku, diikat, atau dengan cara tempel yang lain).
  • Simpan bahan yang mudah terbakar di wadah tahan pecah.

Cara menghadapi gempa bumi saat bencana

Cara menghadapi gempa bumi bisa berbeda-beda tergantung dari tempat Anda berada. Namun satu hal yang pasti adalah menenangkan diri supaya tidak terlalu panik. Berikut ini langkah yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan diri ketika gempa bumi.

Cara menghadapi gempa bumi saat sedang di rumah perlu dipahami

Berikut ini prosedur penyelamatan gempa bumi di rumah yang perlu Anda perhatikan.
  • Saat guncangan pertama terjadi, langsung upayakan keselamatan diri dengan berlindung di bawah meja untuk menghindari benda-benda yang berisiko jatuh. Jauhkan diri dari jedela atau kaca.
  • Jika saat gempa terjadi Anda sedang memasak, langsung matikan api dan cabut semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah kebakaran.
  • Lindungi kepala dengan helm atau bantal.
  • Anda juga bisa berdiri di belakang pintu.
  • Jika sudah terasa aman, keluarlah dari rumah secara perlahan-lahan.
  • Saat berjalan ke luar rumah, jangan lepas pelindung kepala. Berjalanlah pelan-pelan sambil memperhatikan pijakan untuk menghindari luka karena pecahan material.
  • Setelah berhasil ke luar rumah, berjalan lah menuju lapangan terbuka. Jangan berdiri di dekat tiang, pohon, atau sumber listrik lain yang berisiko tumbang.
Untuk Anda tinggal di dekat pantai, saat gempa terjadi, segera lah menjauhi area tersebut untuk menghindari tsunami yang mungkin muncul. Sementara itu jika berada di area pegunungan, hindari tempat yang bisa longsor saat gempa terjadi.Baca Juga: Pertolongan Pertama Bila Keracunan Zat Kimia Melalui Hidung (Saat Gas LPG Bocor)

Cara menghadapi gempa bumi di gedung berbeda dengan di rumah

Berikut ini prosedur penyelamatan gempa bumi di gedung yang perlu Anda perhatikan.
  • Saat gempa bumi terjadi, alarm akan berbunyi dan pengurus gedung segera mengeluarkan pengumuman evakuasi kepada seluruh penghuni gedung.
  • Saat pengumuman ini terdengar, langsung lindungi kepala dengan tas, helm, kursi, atau benda lain yang ada di dekat Anda.
  • Jika ada meja, langsung masuk ke kolongnya sambil meletakkan pelidung kepala, dan berpeganganlah pada kaki meja.
  • Jika tidak ada meja, berlindunglah di bawah kursi dalam posisi membungkuk atau sujud dengan posisi punggung kursi menutupi kepala.
  • Menjauhlah dari kaca dan benda-benda yang mudah jatuh.
  • Jangan berebut untuk keluar ruangan kantor, karena tergesa-gesa melangkah saat gempa terjadi malah berisiko membuat Anda jatuh dan tertimpa barang-barang.
  • Jangan gunakan lift ataupun eskalator untuk turun. Jika situasi sudah sedikit aman, ikuti arahan untuk evakuasi menggunakan tangga darurat.
  • Apabila saat gempa terjadi Anda sedang berada di dalam lift, pencet semua tombol angka dimulai dari lantai terbawah hingga paling atas secara berurutan. Segera keluar lift di lantai berapapun lift tersebut berhenti.
  • Jika terjebak di lift, segera gunakan interkom atau telepon genggam untuk minta bantuan.
Baca Juga: Cara Melindungi Diri dari Bahaya Listrik

Cara menghadapi gempa bumi saat sedang berada di mobil

Saat terjadi gempa bumi besar, Anda sebaiknya segera menghindari persimpangan dan menghentikan mobil di bahu kiri jalan. Sebab saat guncangan terjadi, Anda akan kesulitan mengontrol kendaraan.Setelah itu, ikuti instruksi dari petugas berwenang dan perhatikan lingkungan sekitar dan memantau kondisi menggunakan alat komunikasi lainnya.Saat berada di luar mobil, hindari bangunan yang ada di sekitar seperti pohon, tiang listrik, gedung, maupun rumah. Perhatikan tempat Anda berjalan dan hindari retakan yang bisa membuat tersandung atau terluka.

Baca Juga

Manfaat Gips untuk Patah Tulang dan Cara Merawatnya dengan BenarHobi ke Waterpark? Ini 5 Penyakit Resiko Renang yang Perlu DiwaspadaiKecelakaan Kerja: Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Pencegahannya

Langkah yang perlu dilakukan setelah gempa bumi terjadi

Setelah gempa bumi terjadi, proses evakuasi masih akan terus berlanjut. Berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda lalui.
  • Jika Anda berada di dalam gedung, keluarlah secara perlahan dengan tertib menggunakan tangga darurat atau tangga biasa. Jangan gunakan lift atau eskalator.
  • Periksa apabila ada anggota tubuh yang terluka dan saat berada di tempat yang aman, segera lakukan langkah pengobatan darurat menggunakan alat-alat dari kotak P3K.
  • Segera telpon atau minta bantuan apabila ada orang yang terluka parah di sekitar Anda.
  • Tetaplah waspada akan kemungkinan terjadinya gempa susulan.
  • Setelah berhasil keluar, jangan masuk lagi ke bangunan yang sudah terkena gempa. Sebab meski terlihat utuh, ada kemungkinan telah terjadi keretakan dan berisiko roboh sewaktu-waktu.
  • Periksa lingkungan sekitar Anda. Periksa apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, ataupun hubungan arus pendek listrik. Periksa juga aliran dan pipa air dan segera matikan apabila masih terdapat hal-hal yang berbahaya seperti listrik yang masih menyala.
Pascabencana, pastikan Anda mengikuti semua instruksi yang diberikan petugas yang ada di lapangan. Dengarkan secara teratur informasi dari radio maupun media lainnya dan saring kembali info yang masuk. Jangan sampai Anda panik karena berita bohong atau hoaks.

cederabanjirpertolongan pertama

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. https://siaga.bnpb.go.id/hkb/po-content/uploads/documents/Buku_Saku-10Jan18_FA.pdf
Diakses pada 15 Februari 2021
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika. https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg
Diakses pada 15 Februari 2021
Prosedur Keadaan Darurat Komisi Yudisial. https://ppid.komisiyudisial.go.id/assets/uploads/berkas/Prosedur-Keadaan-Darurat-KY-new.pdf
Diakses pada 15 Februari 2021
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta. http://inaca.or.id/wp-content/uploads/2018/10/ERP-Gempa-by-BNPN.pdf
Diakses pada 15 Februari 2021

Banyak orang beranggapan bahwa cara cepat menyembuhkan luka adalah menyiramnya dengan alkohol. Sayangnya, cara tersebut justru akan memperlama proses penyembuhan.

25 Agu 2020|Bayu Galih Permana

Resusitasi bayi atau RJP dilakukan untuk menyelamatkan nyawa saat saluran napas tersumbat serta detak jantung tak terdengar. Cara melakukan RJP adalah dengan mengecek respon bayi terlebih dahulu.

13 Nov 2019|Nina Hertiwi Putri

Perban elastis biasanya menjadi salah satu metode pertolongan pertama untuk memar dan cedera sendi. Ini termasuk dalam huruf C dari tahapan RICE yaitu Rest, Ice, Compression, dan Elevation. Penggunaan perban kompresi ini sebaiknya hanya dalam periode 24-48 jam pertama sejak cedera terjadi.

23 Apr 2021|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Ester Agustina

Dijawab Oleh dr. Veranita