Apa latar belakang bangsa Barat melakukan penjelajahan samudra ke Indonesia?

dibaca normal 4 menit

Penulis: Rizal Amril Yahya
10 Agustus 2021

View non-AMP version at tirto.id

Apa latar belakang sejarah bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera hingga sampai ke Indonesia?

tirto.id - Sejarah mencatat, bangsa Barat menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke-15 Masehi, termasuk sampai ke Nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang-orang Eropa ini kemudian menjadi penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan imperialisme. Apa latar belakangnya?

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang berlayar hingga ke Kepulauan Nusantara. Alfonso de Albuqueque memimpin sekitar 18 kapal yang mengangkut 1.200 orang. Rombongan Portugis ini menaklukkan Malaka pada 1511, lalu menyasar Maluku pada 1512. Dari sini, sejarah kolonialisasi di Indonesia bermula.

Advertising

Advertising

Rempah-rempah menjadi alasan utama Portugis menyambangi Nusantara. Capaian Portugis ini kemudian diikuti oleh kerajaan tetangga, Spanyol.

Di Maluku, Portugis dan Spanyol terlibat konflik. Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate melawan Spanyol yang merangkul Kerajaan Tidore.

Tak hanya Spanyol dan Portugis, penjelajahan samudera yang menjelma menjadi kolonialisme dan imperalisme itu nantinya juga diikuti oleh bangsa-bangsa Eropa lainnya, termasuk Belanda, Perancis, Inggris, Italia, Belgia, hingga Jerman.

Apa latar belakang bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera? Salah satu penyebab utamanya adalah jatuhnya Konstatinopel pada 1453, dari Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur ke Kesultanan Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Mehmed II.

Penaklukan Konstantinopel [sekarang Istanbul] menjadi salah satu tonggak peristiwa penting yang mengubah sejarah peradaban manusia: penjelajahan bangsa-bangsa Eropa.

Infografik SC Rempah Rempah Nusantara. tirto.id/Fuad

Baca juga:

Bangsa Eropa Sampai ke Nusantara

Putusnya jalur perdagangan Asia-Eropa mendorong kerajaan-kerajaan di Eropa untuk mencari jalur perdagangan baru. Kali ini tak lewat darat yang sudah dikuasai Turki Usmani tertutup, sedang mencari jalur lain lebih sulit dan berbahaya. Maka, dicobalah menelusuri surga rempah-rempah lewat pelayaran.

Laut menjadi jalan yang ditempuh bangsa Barat untuk menemukan rempah. Portugis dan Spanyol menjadi yang pertama melakukan penjelajahan. Mereka akhirnya berhasil mencapai kepulauan rempah-rempah di timur jauh alias Asia Tenggara.

Tahun 1512, armada laut Portugis sampai ke Malaka. Portugis tiba di Kepulauan Nusantara dengan membawa serta 1.200 orang dan 17 atau 18 buah kapal. Ini merupakan awal mula kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia.

Baca juga:

Spanyol juga datang ke Nusantara setelah Portugis, Belanda pun demikian. Bahkan, belanda memiliki pengaruh yang jauh lebih dalam ketimbang dua bangsa Eropa sebelumnya karena penjajahan yang terjadi kemudian dan berlangsung amat lama.

Dinukil dari modul Sejarah Indonesia Kelas XI terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, terdapat beberapa peristiwa yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, antara lain sebagai berikut:

Perang Salib

Perang Salib merupakan perang yang melibatkan masyarakat dari Eropa melawan Turki Seljuk dan orang Arab. Perang ini berlangsung selama 200 tahun dan terbagi menjadi 7 periode.

Perang ini disebut Perang Salib oleh orang Kristen, dan Perang Suci oleh kaum Muslim. Perang Salib disebabkan karena perebutan Kota Yerusalem.

Perang yang berlarut-larut ini membuat jalur perdagangan Asia-Eropa menjadi terputus. Perang ini juga berdampak pada habisnya kekayaan bangsa Eropa karena dialokasikan untuk peperangan.

Baca juga:

Jatuhnya Konstantinopel

Tahun 1453, Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel. Kota ini sebelumnya termasuk wilayah kekuasan Kerajaan Romawi-Byzantium. Perebutan Konstantinopel ini dipimpin oleh Raja Turki, Sultan Muhammad II.

Konstantinopel, sejak lama merupakan kota yang diperebutkan, bukan hanya karena sejarah kejayaannya, namun juga karena kota ini merupakan salah satu titik penting dalam jalur perdagangan darat yang menyambungkan Eropa dengan Asia.

Setelah Konstantinopel diduduki Turki Usmani, jalur perdagangan darat Asia-Eropa terputus. Hal tersebut dikarenakan Turki Usmani melarang orang-orang Eropa melewati Konstantinopel.

Di sisi lain, permintaan barang, terutama rempah-rempah yang merupakan komoditas mahal di Eropa, meningkat. Hal ini memaksa bangsa-bangsa Eropa mencari jalur-jalur pedagangan lain selain Konstantinopel.

Baca juga:

Mencari Kepulauan Rempah-rempah

M. C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 [2007] menyebutkan, alasan terbesar kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia atau Nusantara adalah demi rempah-rempah.

Rempah-rempah adalah bahan baku yang berharga di Eropa. Bangsa Eropa menjadikan rempah sebagai bahan baku obat, parfum, makanan, dan yang terpenting adalah pengawet makanan.

Orang-orang Eropa kala itu mesti menyembelih semua ternaknya. Jika tidak, ternak akan mati karena suhu dingin. Daging hasil ternak tersebut mesti diawetkan, namun bahan pengawet makanan waktu itu adalah rempah.

Terputusnya jalur perdagangan karena Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani membuat Bangsa Eropa tergerak untuk mencari jalur perdagangan rempah sendiri.

Selain India, Kepulauan Nusantara waktu itu sudah terkenal sebagai penghasil rempah. Pala, lada, dan terutama cengkeh adalah komoditas bernilai sangat mahal.

Namun, Portugis, Spanyol, juga Belanda tidak datang ke Indonesia hanya untuk memenuhi kebutuhan warganya akan rempah semata. Mereka juga berniat untuk memonopoli perdagangan rempah.

Baca juga:

Perkembangan Teknologi & Sains

Setelah kekalahan di Perang Salib, perkembangan teknologi dan sains di Eropa justru berkembang pesat seiring berakhirnya fase Abad Gelap dan digantikan dengan Renaisans alias Abad Pencerahan sejak abad ke-15 M.

Selain itu, kekalahan Perang Salib membuat bangsa-bangsa Eropa menyadari kekurangan mereka dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan.

Pada masa-masa itu, muncul teori heliosentrisme yang diperkenalkan oleh Nicolas Copernicus dan Galileo Galilei. Pembuktian-pembuktian bahwa bumi berbentuk bulat, dan mempunyai orbit yang mengelilingi matahari dapat dilakukan setelah ilmu astronomi ditemukan dan berkembang.

Baca juga:

Teori ini membuka tabir bahwa pengetahuan orang Eropa atas dunia ternyata begitu sempit. Maka, muncul keinginan untuk mencari tahu hal-hal yang belum diketahui tentang alam semesta, keadaan geografi dunia, dan tentang bangsa-bangsa lain yang ada di belahan dunia lain.

Keinginan untuk menjelajah tersebut ditunjang oleh berkembangnya teknologi pelayaran, seperti ditemukannya kompas, meriam, dan alat-alat lainnya, juga perkembangan ilmu astronomi dalam navigasi pelayaran.

Teknologi dan pengetahuan membuat pencarian tempat penghasil rempah-rempah dapat dilakukan melalui laut, tidak melalui darat yang sudah terputus karena jatuhnya Konstantinopel.

Baca juga:

Semangat 3G

Pada akhirnya, penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa disertai semangat 3G, yakni gold [kekayaan], glory [kejayaan], dan gospel [menyebarkan agama Nasrani].

Gold berarti keinginan memperoleh kekayaan di wilayah-wilayah baru yang ditemukan. Kekayaan yang dieksploitasi dari daerah baru itu kemudian digunakan untuk kepentingan kerajaan/negara imperialis

Glory diartikan sebagai kejayaan atau untuk menguasai wilayah yang didatangi dan dijadikan sebagai koloni. Indonesia, misalnya, pernah cukup lama menjadi jajahan Belanda.

Gospel merupakan misi menyebarkan ajaran Nasrani [Kristen Katolik dan Kristen Protestan]. Misionaris bangsa-bangsa Eropa menyebarkan agamanya di wilayah-wilayah baru yang mereka datangi.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait PENJELAJAHAN SAMUDERA atau tulisan menarik lainnya Rizal Amril Yahya
[tirto.id - ray/isw]

Penulis: Rizal Amril Yahya Editor: Iswara N Raditya Kontributor: Rizal Amril Yahya

Sejarah Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia.

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

PENJELEJAHAN SAMUDRA BANGSA EROPA

1. LATAR BELAKANG BANGSA EROPA KE INDONESIA

1.1 Runtuhnya Kekaisaran Romani

            Romawi merupak salah satu kekaisaran yang terletak di Italia dan beribukota di roma. Romawi mempunyai pengaruh yang kuat dan mempunyai luas wilayah kekuasaan yang luas. Namun pada tahun 476 M kekaisaran Romawi Runtuh. Keruntuhan ini berakibat terhadap kemunduran jaringan perdagangan antar Asia dan Eropa. Kemunduran ini berakibat pada taraf kehidupan masyrakat semakin merosot

1.2 Perang Salib

            Perang Salib merupakan perang yang melibatkan masyrakat eropa [kristen] dengan orang turki seljuk dan Arab [muslim]. Perang ini berlangsung 200 tahun dengan 7 Periode. Perang ini disebabkan oleh perebutan kota yerusalem. Kota ini akhirnya berhasil di rebut kembali oleh pasukan muslim pada peristiw Khittin dengan pahlawan yang terkenal Salahuddin Al-Ayubi. Raja Richard The Lion Heart dari Inggris menghimbau raja-raja di eropa untuk merebut kembali Yerusalem namun gagal.

1.2.1 Faktor Penyebab Terjadinya Perang Salib

  1. Adanya larangan bagi peziarah-peziarah kristen untuk mengunjungi yerusalem
  2.  Jatuhnya dinasti Umayyah di Spanyol
  3. Paus Urbanus berusaha mempersatukan gereja Romawi Barat dan Gereja Romawi Timur seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan Alexandria

1.2.2 Dampak Perang Salib

  1. Jalur Perdagangan Eropa dan Asia terputus. Apalagi jalur utama [konstantinopel] dikuasai muslim. maka pedagang eropa mencari jalan lain untuk mencari rempah-rempah.
  2. bangsa eropa mulai mengetahui kelemahan mereka sehingga mereka mengejar dan mengembangkan IPTEK secara besar-besaran
  3. Adanya motivasi balas dendam terhadap orang muslim karena kekalahan eropa dalam peperangan didunia timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.

1.3 Jatuhnya Konstantinopel ke Turki Utsmani.       

            Pada tahu 1453 Kekhalifahan Turki Utsmani berhasil menguasai Kota Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan romawi byzantium. Penaklukan ini menimbulkan kesulitan bagi orang Eropa dalam bidang perdagangan termasuk kesulitan rempah-rempah. Hal itu dikarenakan akses masuk perdagangan ke Eropa melaui konstantinopel sedangkan kota itu oleh turki Ustmani di tutup.

2. PENJELAJAHAN SAMUDRA

            Setelah kota Konstantinopel ditutup bangsa Eropa mencari jalan lain untuk mencari rempah-rempah. Akhirnya penjelajahan samudra dipilih untuk mencari rempah-rempah selain itu ada faktor lain yang mendukung seperti berikut;

  1. Adanya semangat penaklukkan [reconquista] terhadap orang-orang muslim
  2. Adanya keinginan tahu mereka lebih jauh mengenal rahasia alam, keadaan geografi. Keaadan bangsa lain
  3. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah
  4. Ingin memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya
  5. Adanya teori copernicus dan Galileo Galilei bahwa Bumi Bulat
  6. Semangat 3 G [Gold, Glory, Gospel]
  7. Kemajuan dibidang IPTEK pembuatan kapal dan Navigasi [ditemukannya kompas]

Video yang berhubungan