Tak hanya ditambal, perawatan lain yang dapat dipilih untuk mengatasi gigi berlubang adalah dengan tindakan pencabutan. Show
Berikut adalah beberapa kondisi gigi berlubang yang mengharuskan tindakan pencabutan:
Tindakan pencabutan gigi diperlukan pada kondisi gigi yang lubangnya besar dan dalam sampai bagian pulpa gigi, lalu tembus lagi dari dasar kamar pulpa sampai ke percabangan akar gigi (bifurkasi). Pada kondisi tersebut, gigi tidak bisa dirawat lagi karena infeksi telah menyebar ke bagian bawah gigi. Artikel lainnya: Kenali Penyebab Gigi Berlubang
Pada kondisi ini, menambal gigi berlubang akan sia-sia. Pasalnya, gigi akan tetap sakit karena goyangnya gigi tersebut, kecuali dilakukan terapi splinting untuk menstabilkan gigi goyang. Namun, dengan catatan kerusakan tulang alveolar tidak terlalu berat. Dan gigi masih bisa ditambal.
Untuk mengetahui apakah gigi berlubang Anda perlu dicabut atau cukup ditambal, bisa dilihat dari kondisi ini juga. Bila Anda mengalami gigi berlubang dan menyebabkan gigi hanya tinggal sisa akar, tindakan mencabut lebih baik dilakukan supaya tidak menyebabkan infeksi.
Tindakan pencabutan gigi perlu dilakukan pada kondisi gigi geraham bungsu yang berlubang, serta tumbuhnya miring. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan pada gigi sebelahnya. Apabila gigi tidak segera dicabut dan hanya dilakukan perawatan tambal saja pada kondisi-kondisi tersebut, maka gigi dapat mengalami infeksi lebih lanjut. Kondisi ini yang akan membahayakan kesehatan gigi maupun tubuh. Selain itu, meski pencabutan gigi berlubang sudah dilakukan, jangan berpikir masalah akan selesai sampai di situ saja. Sebaliknya, sederet masalah akan muncul jika Anda tidak segera mengganti gigi yang hilang dengan gigi palsu. Demikian penjelasan mengenai kondisi gigi berlubang yang sebaiknya dicabut atau ditambal. Penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, agar adanya karies dapat dideteksi sedini dan kerusakan gigi lebih lanjut bisa dicegah. Baca artikel lainnya mengenai kesehatan gigi dan mulut di aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter gigi melalui layanan Live Chat 24 jam. Gigi yang dikatakan berlubang besar adalah yang lubangnya berukuran setengah atau lebih dari ukuran mahkota gigi. Untuk kasus yang satu ini, teknik penambalan biasa tidaklah cukup, karena gigi yang berlubang besar biasanya juga dalam. Gigi berlubang besar perlu ditambal dengan teknik khusus antara lain: Inlay adalah jenis penambalan jika lubang gigi terdapat di antara tonjol gigi. Bisa menggunakan bahan composite, resin modified glassionomer, atau fiber reinforced composite filling. Onlay merupakan proses penambalan yang dilakukan jika terdapat satu atau lebih kerusakan pada tonjolan gigi. Biasanya tidak semua tonjolan gigi mengalami kerusakan, hanya sebagian saja. Masih bisa menggunakan bahan composite, resin modified glassionomer, atau fiber reinforced composite. Overlay adalah proses penambalan meliputi seluruh tonjolan gigi yang rusak, ketika dinding mahkota gigi masih dalam keadaan baik. Biasanya, tindakan ini menggunakan bahan metal atau composite yang dibuat oleh laboratorium gigi. Pilihan lainnya untuk perawatan gigi berlubang besar dan gigi patah lebih dari 1/3 ukuran mahkota gigi adalah dengan pembuatan crown gigi atau mahkota gigi. Namun teknik ini memerlukan pengasahan di sekeliling gigi. Mahkota gigi bisa menggunakan bahan seperti metal, metal porselen, full ceramic, dan zirconia. Pembuatannya juga dilakukan di laboratorium gigi, sehingga tidak bisa selesai dalam 1 kali kunjungan. Artikel Lainnya: Membiarkan Gigi Berlubang Terlalu Lama? Ini Akibatnya! Apabila kondisi gigi sudah berlubang sangat besar, tidak menyisakan dinding mahkota gigi, dan hanya menyisakan akar gigi saja, sebaiknya gigi tersebut dicabut. Dokter akan membuatkan gigi tiruan untuk mengembalikan fungsi bicara, mengunyah, dan estetika. Gigi yang tinggal akar saja atau gigi yang sudah mati, bila dibiarkan akan menjadi ‘bom waktu’. Ini karena lokasinya mudah sekali menjadi sumber infeksi banyaknya bakteri. Kondisi tersebut kemudian berpotensi menimbulkan peradangan, yang memicu bengkak disertai rasa sakit. Apabila gigi berlubang tidak segera ditangani, lubangnya akan semakin besar dan memperparah kondisinya. Berikut cara tepat mengatasi gigi berlubang. (Foto: iStock/CiydemImages)Jakarta, CNN Indonesia -- Gigi berlubang tak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab gigi berlubang yang tak lekas ditangani lama-kelamaan bisa menimbulkan kerusakan, sulit mengunyah, infeksi, hingga risiko gigi tanggal. Cara mengatasi gigi berlubang bergantung dengan tingkat keparahannya. Namun jika sudah merasakan gejalanya, Anda perlu segera ke dokter gigi untuk mendapat penanganan yang tepat. Lihat Juga :Apa Saja Perawatan Gigi yang Bisa Pakai BPJS Kesehatan? ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Gigi berlubang adalah kerusakan gigi permanen akibat terkikisnya lapisan enamel sehingga terbentuklah lubang atau karies. Gigi berlubang rentan dialami siapa pun, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Gigi berlubang umumnya dipicu oleh bakteri yang menumpuk pada mulut. Tak cuma itu, kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis serta malas menjaga kebersihan mulut juga meningkatkan risiko gigi berlubang. Mengutip Healthline, gigi berlubang biasanya ditandai dengan sejumlah gejala, antara lain muncul rasa nyeri, ngilu atau gigi sensitif, noda hitam pada gigi, dan terdapat lubang. Penyebab Gigi BerlubangIlustrasi. Penyebab gigi berlubang (Foto: prudkov/thinkstock)Gigi berlubang sering kali ditandai munculnya noda hitam pada gigi. Plak atau noda kehitaman ini akibat bakteri yang menyebabkan kerusakan pada lapisan email gigi. Semakin lama, plak akan mengikis lapisan pada gigi dan membentuk lubang. Berikut penyebab gigi berlubang, mengutip MayoClinic.
Cara Mengatasi Gigi BerlubangIlustrasi. Cara mengatasi gigi berlubang (Foto: AFP PHOTO / FRED TANNEAU)Apabila gigi berlubang tidak segera ditangani, lubangnya akan semakin besar dan menembus lapisan gigi yang lebih dalam. Berikut lima hal yang harus dilakukan jika gigi berlubang. 1. Perawatan fluoridePerawatan fluoride biasanya akan diberikan untuk pencegahan atau pada kasus lubang pada gigi yang baru muncul. Perawatan fluoride membantu memulihkan lapisan email gigi dan mencegah lubang semakin dalam. Biasanya dokter gigi memberikan perawatan fluoride dalam bentuk pasta gigi, obat kumur, atau obat fluoride oles. 2. Tambal gigiTambal atau restorasi gigi adalah bentuk perawatan yang dilakukan jika kondisi gigi telah mengalami pembusukan tahap awal. Pada proses ini, dokter akan menghilangkan bagian gigi yang rusak dengan alat bor. Kemudian, gigi akan diisi oleh bahan tambalan berbahan khusus seperti komposit resin, GIC, porselen, atau amalgam. Dengan begitu, lubang akan kembali tertutup dan gigi dapat berfungsi normal kembali. 3. Perawatan saluran akarPerawatan saluran akar (PSA) atau root canal treatment perlu dilakukan apabila kerusakan telah mencapai akar gigi atau terjadi pembusukan akar. Perawatan ini bertujuan untuk memperbaiki sekaligus menyelamatkan gigi yang telah rusak tanpa harus mencabutnya. Ketika perawatan ini dilakukan, saluran akar gigi akan dibersihkan dengan alat khusus dan diberikan obat di dalam gigi. Setelah steril, saluran akar akan ditutup untuk mencegah infeksi kembali. Perawatan saluran akar gigi biasanya memerlukan sekitar tiga kali kunjungan, bergantung tingkat keparahannya.
|