Perkiraan Wajah Manusia Purba 700,000 tahun yang ditemukan di Indonesia. (ABC/University of Wollongong: Dr Susan Hayes) - Berikut adalah pengertian zaman pra-aksara dan pembagian zaman pra-aksara berdasarkan geologi. Show
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah pengertian zaman praaksara dan pembagian zaman praaksara berdasarkan geologi. Kehidupan manusia berkembang dari waktu ke waktu. Tentunya kehidupan manusia saat ini sangat berbeda dengan kehidupan di masa lalu. Kehidupan manusia itu berkembang secara bertahap dari kehidupan pra-aksara (pra-sejarah) sampai pada kehidupan masa aksara (sejarah). Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Raja-Raja yang Pernah Memerintah, Puncak Kejayaan dan Peninggalan Pengertian Masa Pra-Aksara Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. "Pra" artinya sebelum dan "Aksara" berarti tulisan. Jadi, masa pra-aksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Dalam buku modul Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, dijelaskan masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan masa pra-sejarah, yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Jakarta - Secara harfiah, pra artinya sebelum dan aksara artinya tulisan. Jadi, praaksara artinya belum mengenal tulisan. Pada masa praaksara, manusia belum mengenal tulisan dan hanya mengandalkan fosil, seperti sisa makhluk hidup yang telah membatu untuk mempelajari kehidupannya. Nama lain masa praaksara adalah prasejarah atau nirleka, yang artinya zaman tidak ada tulisan. Nir yang artinya tidak ada dan leka artinya tulisan. Merujuk pada buku Sejarah Indonesia yang ditulis oleh Veni Rosfenti, masa praaksara adalah masa-masa saat manusia belum mengenal tulisan. Meskipun mulainya masa praaksara hingga kini belum diketahui secara pasti dan belum bisa dibuktikan, namun satu hal yang pasti adalah masa praaksara dimulai sejak manusia purba mulai ada di muka Bumi ini. Selain itu, berakhirnya masa praaksara di setiap negara tidak sama tergantung peradaban negara itu sendiri. Namun, berakhirnya zaman praaksara di Indonesia dapat diperkirakan pada masa berdirinya kerajaan Kutai, yaitu sekitar abad ke-5 Masehi. Secara umum, masa praaksara di Indonesia dibagi menjadi dua aspek yaitu: 1. Berdasarkan kebudayaanya dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam. Sementara, zaman batu pun masih banyak terbagi menjadi empat zaman yaitu, zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum. Pada zaman ini, alat perkakas manusia masih terbuat dari batu. Lain halnya pada zaman logam, peralatan pada masa itu mayoritas terbuat dari perunggu dan besi. Lantas, bagaimana cara masyarakat praaksara mempertahankan kehidupannya? Berdasarkan corak kehidupan masyarakat praaksara dibagi menjadi masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan beternak, serta masa perundagian atau masa kemahiran teknik seperti yang dikutip dari buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara karya Tri Worosetyaningsih. Corak kehidupan berlangsung dari yang paling sederhana hingga pembuatan alat-alat dari logam yang membutuhkan keahlian khusus. Dari awalnya hidup berpindah-pindah hingga menetap dengan membuat rumah. Bahkan, dari yang awalnya hidup dengan cara mengumpulkan makanan hingga menghasilkan makanan sendiri. Saat itu kehidupan sangat sederhana, bergantung pada alam. Manusia purba masih berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan makanan atau yang disebut nomaden (tidak tetap). Sistem KemasyarakatanPada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakatnya hidup berkelompok dalam jumlah yang kecil. Namun, hubungan antar kelompok terjalin erat karena mereka menghadapi kondisi alam yang berat secara bersama, sehingga sistem kemasyarakatannya sangat sederhana. Sehingga dapat dikatakan bahwa, sekitar 90 persen waktu dihabiskan untuk mencari makan. Hidup berkelompok dan berbagi makanan menguatkan hubungan antarmanusia dan membuat bertahan hidup lebih mudah. Laki-laki berburu, sementara perempuan mengolah makanan, mengurus anak, dan mengajari anak cara meramu makanan. Nah, seperti itulah kehidupan masyarakat pada masa praaksara di Indonesia, sangat sederhana bukan? Semoga menambah pengetahuanmu, ya detikers. Simak Video "Serba-serbi Sejarah Hari Valentine 14 Februari" (pal/pal)
Lihat Foto KOMPAS.com - Jenis manusia purba atau masa praakasara banyak ditemukan di Indonesia. Banyak di antaranya memiliki usia yang sudah sangat tua. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara penting bagi para peneliti kehidupan praakasara. Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam (2019) karya Tri Worosetyaningsih, penemuan manusia purba di Indonesia dapat dikatakan mewakili manusia purba di daratan Asia. Manusia masa praakasara di IndonesiaBerikut jenis-jenis penemuan manusia masa praaksara di Indonesia, yaitu: Tahun 1941, von Keonigswald menemukan sebagian tulang rahang bawah yang jauh lebih besar dan kuat dari Pithecanthropus. Geraham tersebut menunjukkan corak kemanusiaan, tetapi banyak sifat keranya. Koenigswald menganggap makhluk ini lebih tua daripada Pithecanthropus. Makhluk ini diberi nama Meganthropus Paleojavanicus karena bentuk tubuhnya yang lebih besar. Diperkirakan hidup pada 2-1 juta tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Baca juga: Lembah Bengawan Solo, Tempat Tinggal Manusia Purba di Pulau Jawa Pithecanthropus erectusJenis manusia ini ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda bernama Eugene Dubois pada tahun 1980 di dekat Trinil. Pithecanthropus erectus diambil dari kata pithekos artinya kera, anthropus artinya manusia, dan erectus artinya berjalan tegak. Sehingga arti dari Pithecanthropus erectus adalah manusia kera yang berjalan tegak. Manusia ini meurut para ahli kemampuan berpikirnya masih rendah karena volume otaknya 900 cc. Sedangkan volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc. Jika dibandingkan dengan kera, volume otak kera tertinggi 600 cc. Jadi, jenis manusia purba ini belum mencapai taraf ukuran otak manusia modern.
Lihat Foto KOMPAS.com - Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan. Pengertian masa praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan). Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam (2019) karya Tri Worosetyaningsih, bangsa Indonesia mengakhiri masa praaksara sekitar abad IV Masehi. Baca juga: Sejarah Peradaban India Kuno Zaman praaksara di IndonesiaPembabakan zaman praaksara di Indonesia berdasarkan geologi dibagi ke dalam empat zaman. Zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah terdiri dari: ArkeozoikumArkeozoikum atau zaman tertua berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. PaleozoikumZaman primer atau zaman hidup tua yang berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil, dan binatang yang tidak bertulang punggung. MesozoikumZaman sekunder atau zaman hidup pertengahan yang berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga zaman ini juga disebut zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah tingkatannya. Sedangkan jenis reptil mengalami kepunahan. Baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia NeozoikumZaman hidup baru yang dibedakan menjadi dua zaman, yaitu:
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Ditandai dengan perkembangan jenis binatang menyusui, seperti primata. |