Apa yang dimaksud komunikasi informal

Apa yang dimaksud komunikasi informal

Apa yang dimaksud komunikasi informal
 Seseorang berkata dengan benar, “Usaha untuk tidak berbicara banyak berbicara.” Komunikasi memainkan peran penting dalam kehidupan kita, ketika orang-orang saling bertukar gagasan, informasi, perasaan, pendapat dengan berkomunikasi.. Komunikasi formal adalah salah satu yang melewati saluran komunikasi yang telah ditentukan di seluruh organisasi. Di sisi lain, Komunikasi informal mengacu pada bentuk komunikasi yang mengalir ke segala arah, yaitu bergerak bebas di organisasi.

Komunikasi dapat berupa verbal - lisan atau tulisan, atau non-verbal yaitu menggunakan bahasa isyarat, gerakan tubuh, ekspresi wajah, gerak tubuh, kontak mata atau bahkan dengan nada suara.

Dalam suatu organisasi, ada dua saluran komunikasi - komunikasi formal dan komunikasi informal. Orang sering bingung antara dua saluran ini, jadi di sini kami telah menyajikan artikel yang menjelaskan perbedaan antara jaringan komunikasi formal dan informal.

Isi: Komunikasi Formal dan Komunikasi Informal

  1. Grafik perbandingan
  2. Definisi
  3. Perbedaan utama
  4. Video
  5. Kesimpulan

Grafik perbandingan

Dasar untuk PerbandinganKomunikasi formalKomunikasi Informal
BerartiSuatu jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi dilakukan melalui saluran yang ditentukan sebelumnya dikenal sebagai komunikasi formal.Suatu jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi tidak mengikuti saluran apa pun yaitu komunikasi itu membentang ke segala arah.
Nama lainKomunikasi ResmiKomunikasi Grapevine
KeandalanLebihRelatif lebih sedikit
KecepatanLambatSangat cepat
BuktiKarena komunikasi umumnya ditulis, bukti dokumenter hadir.Tidak ada bukti dokumenter.
Memakan waktuIyaTidak
KeuntunganEfektif karena aliran informasi yang tepat waktu dan sistematis.Efisien karena karyawan dapat mendiskusikan masalah terkait pekerjaan, ini menghemat waktu dan biaya organisasi.
KerugianDistorsi karena rantai komunikasi yang panjang.Penyebaran rumor
KerahasiaanKerahasiaan penuh dipertahankan.Sulit untuk menjaga kerahasiaan.
Arus informasiHanya melalui saluran yang telah ditentukan.Dapat bergerak dengan bebas.

Definisi Komunikasi Formal

Komunikasi di mana aliran informasi sudah didefinisikan disebut sebagai Komunikasi Formal. Komunikasi mengikuti rantai komando hierarkis yang didirikan oleh organisasi itu sendiri. Secara umum, jenis komunikasi ini digunakan secara eksklusif di tempat kerja, dan karyawan terikat untuk mengikutinya saat melakukan tugas mereka.

Apa yang dimaksud komunikasi informal

Struktur organisasi

Contoh: Permintaan, perintah, pesanan, laporan dll.

Komunikasi formal terdiri dari empat jenis:

  • Atas atau Bawah: Komunikasi di mana aliran informasi beralih dari bawahan ke otoritas yang lebih tinggi.
  • Bawah atau Top-down: Komunikasi di mana arus informasi beralih dari atasan ke bawahan.
  • Horisontal atau Lateral: Komunikasi antara dua karyawan dari berbagai departemen bekerja pada level yang sama.
  • Melintang atau Diagonal: Komunikasi antara karyawan dari dua departemen yang berbeda bekerja di tingkat yang berbeda.

Definisi Komunikasi Informal

Komunikasi yang tidak mengikuti saluran yang ditentukan sebelumnya untuk pengiriman informasi dikenal sebagai komunikasi informal. Jenis komunikasi ini bergerak bebas ke segala arah, dan karenanya, sangat cepat dan cepat. Dalam organisasi apa pun, jenis komunikasi ini sangat alami karena orang berinteraksi satu sama lain tentang kehidupan profesional, kehidupan pribadi, dan masalah lainnya.

Contoh: Berbagi perasaan, diskusi santai, gosip, dll.

Komunikasi informal terdiri dari empat jenis:

  • Rantai untai tunggal: Komunikasi di mana satu orang mengatakan sesuatu kepada orang lain, yang sekali lagi mengatakan sesuatu kepada orang lain dan prosesnya berlangsung.

    Apa yang dimaksud komunikasi informal

    Untai Rantai Tunggal

  • Rantai klaster: Komunikasi di mana satu orang mengatakan sesuatu kepada beberapa orang yang paling tepercaya, dan kemudian mereka memberi tahu mereka kepada teman-teman mereka yang dapat dipercaya dan komunikasi berlanjut.

    Apa yang dimaksud komunikasi informal

    Rantai Cluster

  • Rantai Probabilitas: Komunikasi terjadi ketika seseorang secara acak memilih beberapa orang untuk menyampaikan informasi yang sedikit menarik tetapi tidak penting.

    Apa yang dimaksud komunikasi informal

    Rantai Probabilitas

  • Rantai Gosip: Komunikasi dimulai ketika seseorang mengatakan sesuatu kepada sekelompok orang, dan kemudian mereka meneruskan informasi tersebut kepada lebih banyak orang dan dengan cara ini informasi tersebut diteruskan kepada semua orang..

    Apa yang dimaksud komunikasi informal

    Rantai Gosip

Perbedaan Kunci Antara Komunikasi Formal dan Informal

Poin-poin berikut ini substansial, sejauh menyangkut perbedaan antara komunikasi formal dan informal.

  1. Komunikasi formal juga dikenal dengan nama komunikasi resmi. Komunikasi Informal juga dikenal dengan nama selentingan.
  2. Dalam komunikasi formal, informasi harus mengikuti rantai komando. Sebaliknya, komunikasi informal dapat bergerak bebas ke segala arah.
  3. Dalam komunikasi formal, kerahasiaan penuh dipertahankan, tetapi dalam kasus komunikasi informal pemeliharaan kerahasiaan adalah tugas yang sangat sulit.
  4. Komunikasi formal ditulis, sedangkan komunikasi informal adalah lisan.
  5. Komunikasi formal memakan waktu, bukan komunikasi informal, yang cepat dan cepat.
  6. Komunikasi formal lebih dapat diandalkan daripada komunikasi informal.
  7. Komunikasi formal dirancang oleh organisasi. Komunikasi informal dimulai dengan sendirinya karena desakan 'manusia untuk berbicara'.
  8. Dalam komunikasi formal, bukti dokumenter selalu tersedia. Di sisi lain, dalam hal komunikasi informal, dokumen pendukung tidak tersedia.

Video: Komunikasi Informal Formal Vs

Kesimpulan

Diskusi yang sangat mendalam tentang perbedaan antara komunikasi formal dan informal telah dilakukan dalam artikel ini. Saat ini, banyak Organisasi Transnasional besar telah memulai kebijakan pintu terbuka, di mana setiap karyawan dari departemen mana pun dapat berkomunikasi langsung dengan kepala organisasi, tentang keluhan, keluhan, dan permintaan mereka. Ini menghasilkan pengurangan kompleksitas komunikasi formal.

Anda sering mendengar bahwa komunikasi adalah kunci bagi terjalinnya kerja sama yang baik dalam suatu perusahaan. Istilah komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu komunikasi informal dan komunikasi formal.

Namun, pernahkah Anda mendengar jika komunikasi informal juga memegang peranan penting dalam pengelolaan karyawan? Mari kita simak pembahasan di bawah ini!

Apa itu komunikasi informal?

Sederhananya, komunikasi informal adalah sebuah bentuk komunikasi yang tidak terstandarisasi dengan konteks, format, dan standar tertentu. Hal ini berbeda dengan komunikasi formal dan komunikasi bisnis yang selalu berpatokan pada format dan bersifat agak kaku.

Sebenarnya keberadaan komunikasi dalam perusahaan bersifat bagaikan dua mata pisau, yakni mempunyai sisi negatif dan sisi positif. Gosip merupakan sisi negatif dari komunikasi non formal. Adanya kabar burung yang tidak sedap seperti gosip bisa mengganggu hubungan antara karyawan bahkan menghambat kerja sama dalam sebuah tim.

Walau begitu, komunikasi non formal juga mempunyai sisi positif. Alih-alih bertukar pikiran dengan format teknis yang kaku, karyawan bisa menggunakan cara non formal yang lebih mudah dicerna untuk membahas pekerjaan.  Dengan begitu suasana kerja jauh lebih segar dan lancar.

Komunikasi informal tidak hanya dapat dilakukan antara sesama karyawan dalam satu jajaran, tetapi bisa juga digunakan antara karyawan dan manajer serta karyawan dengan karyawan di divisi lain. Tata caranya akan dipengaruhi budaya perusahaan yang bersangkutan. Intinya, asalkan sopan, tidak menyerang siapapun dan bersifat positif, maka komunikasi non formal sah-sah saja digunakan dalam perusahaan.

Manfaat Komunikasi lnformal dalam Pengelolaan SDM

Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) perlu dilakukan secara manusiawi, artinya tidak harus selalu bersifat kaku atau formal. Sesekali tidak ada salahnya menggunakan bentuk komunikasi informal dalam aspek pengelolaan SDM.

Lalu, apa saja manfaat komunikasi non formal dalam pengelolaan SDM? Perhatikan poin-poin di bawah ini!

Mempererat Hubungan Karyawan

Memang, setiap karyawan tidak harus selalu berteman atau mempunyai hubungan erat dengan karyawan lainnya. Namun, hubungan karyawan yang erat dapat meningkatkan kerja tim. Sehingga kualitas produk atau kinerja dari suatu tim bisa lebih baik dibandingkan dengan tim yang tidak solid.

Baca Juga: 10 Manfaat Membangun Relasi dengan Rekan Kerja

Komunikasi tidak formal berupa obrolan ringan di luar pekerjaan dapat meningkatkan hubungan antara karyawan. Makin lama, hubungan pun akan semakin erat dan membuat karyawan saling memahami satu sama lain. Jadi hubungan karyawan pun akan semakin erat.

Mencairkan Suasana Tegang

Sering kali tekanan pekerjaan dan deadline di depan mata dapat membuat suasana kerja menjadi tegang. Suasana yang tegang ini dapat menjadi bumerang bagi perusahaan, loh! Jika dibiarkan, bisa-bisa konflik internal bisa tumbuh dengan sendirinya. Tidak hanya itu, suasana tegang juga dapat menghambat ide-ide kreatif dan inovatif.

Anda dapat memecahkan suasana tegang dengan berkomunikasi secara informal. Namun, bukan berarti ini akan meninggalkan project atau masalah yang akan diselesaikan. Begitu suasana mulai mencair, Anda dapat kembali menyelesaikan project dan masalah yang dihadapi.

Baca Juga: Mudah Lupa di Kantor? Ikuti 6 Cara Meningkatkan Daya Ingat Berikut!

Penghubung Komunikasi Formal

Banyak karyawan sering kali merasa canggung untuk memulai komunikasi formal seperti review kinerja atau meminta feedback. Jika kesulitan untuk memulai komunikasi formal, Anda dapat memulainya dengan bentuk informal. Setelah itu, Anda bisa langsung mulai ke komunikasi formal.

Namun, patut diingat bahwa komunikasi formal tetap diperlukan untuk pengelolaan karyawan. Hal ini bertujuan supaya pesan yang disampaikan tidak salah tangkap atau munculnya kesewenangan sepihak dari karyawan.

Memudahkan Negosiasi

Praktisi HRD handal sering melakukan negosiasi dengan berbagai pihak, termasuk dari pihak karyawan internal.

Contohnya adalah negosiasi untuk mempersuasi karyawan untuk mengisi posisi tertentu untuk mengisi posisi tinggi seperti manajer atau CEO. Sebab, tidak semua karyawan bisa beradaptasi dan mau untuk mengisi posisi tertentu.

Dengan menggunakan bahasa informal yang bersifat persuasif, negosiasi dapat berlangsung lebih mulus. Karyawan akan dengan mudah menerima dan tertarik untuk mengikuti apa yang kita jelaskan. Cara ini tentu saja lebih efektif daripada menggunakan pendekatan koersif yang kaku dan otoriter.

Menjaga Sense of Belonging

Sense of belonging sangat penting bagi perkembangan perusahaan. Dari sense of belonging, loyalitas dan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan akan tercipta dengan sendirinya. Secara tidak langsung, sense of belonging ikut mengurangi persentase karyawan yang mengajukan resign.

HRD bisa memulai komunikasi non formal dengan menanyakan bagaimana perkembangan kinerja karyawan, apa saja hambatan dan kendala yang dihadapi selama pekerjaan, dan keinginan karyawan dalam jenjang karirnya. Obrolan ringan seperti ini membuat karyawan merasa lebih dihargai keberadaannya dalam perusahaan.

Selain penggunaan berbagai bentuk komunikasi seperti komunikasi informal dan komunikasi formal, implementasi sistem yang memadai juga dapat mendukung pengelolaan karyawan lebih stabil dan kuat. Oleh karenanya perusahaan membutuhkan Software HRD untuk mengotomatisasi segala proses pengelolaan karyawan.

LinovHR menyediakan Software HRD terbaik yang dapat membantu Anda untuk mengelola SDM. Didukung dengan cloud based server, semua informasi dan data karyawan disimpan dengan aman dan rahasia. Ini adalah bentuk komitmen dari kami sebagai vendor Software HRD terkemuka untuk menjamin kerahasiaan serta keamanan data dan informasi karyawan.

Modul dan Fitur kami diantara nya adalah: Performance Management untuk mudahkan proses pemantauan kinerja karyawan, Time Management berfungsi untuk atur jadwal kerja setiap karyawan hingga modul reimbursement untuk atur setiap reimburse karyawan.

Ingin tahu informasi lebih lengkap? Hubungi LinovHR sekarang juga!