Apa yang dimaksud imaji dan diksi dalam puisi?

Pengertian Puisi – Pada umumnya, konsep puisi adalah sebuah karya sastra yang dihasilkan dari ekspresi atau mencurahkan isi hati seorang penyair. Karya sastra ini didasarkan pada ekspresi perasaan si penyair.

Puisi memprioritaskan terhadap sebuah bunyi, bentuk dan juga makna yang disampaikan jika artinya adalah bukti yang baik dari puisi, jika ada makna yang mendalam dengan mengompres semua elemen bahasa.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Puisi. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.

Apa itu Puisi ?

Pengertian Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang terdiri dari ekspresi dan perasaan penyair, di mana bahasa terikat oleh ritme, sajak, dimensi, kompilasi teks dan bait dan penuh sebuah makna.

Puisi mengekspresikan perasaan dan pikiran penyair dengan cerdik dan memusatkan terhadap kekuatan bahasa pada struktur fisik dan struktur internalnya.

Apa yang dimaksud imaji dan diksi dalam puisi?

Puisi memprioritaskan suara, bentuk beserta makna yang disampaikan jika artinya adalah bukti yang baik dari puisi, jika ada makna yang mendalam dengan mengompres semua elemen bahasa.

Puisi adalah sebuah seni menulis dengan bahasa sebagai kualitas estetika (keindahan). Puisi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu puisi lama dan juga puisi baru.

Unsur – Unsur Puisi

Adapun beberapa unsur-unsur dalam puisi yang membuatnya, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi merupakan adanya sebuah unsur puisi yang dapat diamati dan dilihat langsung dengan mata. Struktur ini terdiri dari diksi, gambar, kata-kata konkret, majas, tipografi dan sajak.

Baca Juga :  Pengertian Semiotika

a. Diksi

Diksi merupakan sebuah pilihan kata penyair sebagai mencapai efek yang sesuai dengan keinginannya. Pilihan diksi dalam puisi sangat berpengaruh terhadap makna yang ingin disampaikan oleh si penyair.

b. Tipografi

Tipografi merupakan adanya sebuah format puisi, misalnya dalam sebuah susunan garis, bingkai font yang digunakan (kiri, kanan, bawah, atas). Elemen ini memengaruhi makna isi puisi.

c. Majas

Majas adalah penggunaan bahasa dengan menggambarkan sesuatu dengan konotasi khusus sehingga makna sebuah kata dapat memiliki banyak makna.

d. Kata Konkret

Kata konkret merupakan susunan kata yang memungkinkan gambar. Kata-kata konkret seperti permata fajar menggambarkan pantai atau tempat yang cocok untuk senja.

e. Imaji atau Citraan

Imaji atau Citraan memberikan pembaca atau pendengar deskripsi sehingga ia dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mengalami hal-hal yang terkandung dalam puisi. Gambar memiliki 6 jenis, termasuk gambar melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, mencium, dan bergerak.

f. Rima atau Irama

Rima atau irama merupakan adanya sebuah persamaan suara dalam transmisi puisi dari awal sampai akhir puisi. Beberapa bentuk sajak meliputi:

  • Onomatopoeia
    Suara tiruan, contohnya lelucon yang telah mengungkapkan adanya sebuah yang dapat pecah.
  • Bentuk Internal dari Pola Bunyi
    Yaitu asonansi, aliterasi, persamaan akhir, sajak lengkap, sajak berselang, persamaan awal, puisi bip, pengulangan dan lain-lainnya.
  • Pengulangan Kata
    Merupakan adanya sebuah penentuan panjang-pendek, tinggi-rendah, keras-lemahnya kebisingan.

2. Struktur Batin Puisi

Struktur internal puisi merupakan sebuah unsur perkembangan puisi dalam bentuk makna yang tidak terlihat oleh mata. Contohnya adalah topik, nada, perasaan, suasana, dan tujuan atau amanat.

  • Amanat, merupakan adanya sebuah pesan yang ingin disampaikan terhadap penulis kepada audiensnya.
  • Makna atau Tema, merupakan adanya sebuah elemen ini dalam bentuk makna tersirat yang ingin disampaikan oleh penulis terhadap pendengar atau pembaca.
  • Perasaan, merupakan sesuatu berdasarkan latar belakang penyair, misalnya agama, kelas sosial, pengalaman sosial, pendidikan, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
  • Nada, merupakan adanya sebuah sikap penyair terhadap pendengarnya, yang berhubungan dengan indera dan rasa. Dari nada suara, audiens dapat menyimpulkan bahwa penulis menggurui, mendikte, melihat ke bawah atau memiliki sikap lain.

Baca Juga :  Konjungsi Kausalitas

Ciri – Ciri Puisi

Setiap karya sastra pasti selalu mempunyai sebuah karakteristik. Puisi adalah adanya sebuah karya sastra yang memiliki sifat. Apa yang membedakan puisi, diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Puisi Lama

Buku-buku puisi mempunyai sebuah dua versi, puisi lama dan puisi baru. Sifat-sifat puisi lama berbeda dari puisi baru. Berikut ini adalah ciri-ciri puisi kuno, diantaranya ialah sebagai berikut:

  • Nama penulis biasanya tidak bisa untuk diketahui.
  • Terikat dengan berbagai aturan seperti sajak, garis, ritme, dan bait.
  • Karena penularan lisan disebut sebagai sastra oral.
  • Berisi royal dan fantastis.
  • Majas dapat digunakan secara permanen dan klise.

b. Puisi Baru

Karya sastra puisi mempunyai sebuah versi baru. Nah, memahami puisi baru ini adalah tatanan baru untuk penyair dengan sedikit lebih banyak kebebasan, diantaranya ialah sebagai:

  • Nama penulisnya sudah terkenal.
  • Berisi kehidupan.
  • Dapat mengubah atau kemajuan dinamis.
  • Tidak terikat dengan melalui aturan seperti sajak, garis, ritme, dan garis.
  • Pengajuan lisan dan tulisan.
  • Perpajakan akhir biasanya dilakukan secara teratur.
  • Bentuknya simetris dan rapi.

Konsep puisi adalah sebuah karya sastra yang dihasilkan dari ekspresi atau mencurahkan isi hati seorang penyair. Di mana bahasa terikat oleh ritme, sajak, dimensi, kompilasi teks dan bait dan penuh sebuah makna.

Baca Juga :

  • Pengertian Puisi
  • Pengertian Kata Serapan
  • Pengertian Teori Komunikasi
  • Pengertian Idiom
  • Pengertian Pantun

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Puisi. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semunya.

Salah satu unsur pembangun puisi adalah imaji atau citraan. Dalam puisi, imaji merupakan kesan yang terbentuk melalui sebuah kata yang memberikan gambaran dalam angan-angan atau bisa disebut sebagai khayalan. Imaji adalah satu cara yang digunakan oleh penyair untuk memperkuat gambaran pikiran dan perasaan pembaca. Jadi, imaji ini merupakan gambaran pengalaman indra yang terbangun dalam puisi. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

Imaji atau citraan adalah unsur pembangun batin yang terdapat dalam sebuah puisi. Citraan menyajikan kesan kepada mayarakat akan situasi dalam puisi yang seolah-olah dapat dirasakan, diraba, dialami, didengar, maupun dilihat oleh para pembaca.

Dengan demikian, imaji yaitu susunan kata yang dapat menimbulkan efek imaji bagi pembaca sehingga pembaca dapat merasakan, melihat, a tau mendengar sesuatu yang diungkapkan oleh penyair.  

Mediasiana.com - Pengertian Diksi, Pengimajian dan Konkret. Puisi dibangun oleh dua unsur pokok yaitu struktur fisik dan struktur batin. Trsuktur fisik adalah segala sesuatu yang dapat kita lihat dan kita hayati secara langsung dari puisi, sedangkan struktur batin adalah makna yang terkandug dalam puisi yang tidak secara langsung kita hayati.

Struktur fisik puisi terdiri atas diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas) rima, ritma dan tipografi.



Diski adalah pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan. Kata-kata dipilih, dicermati, dan dibuat sepadat dan seefektif mungkin sehingga menghasilkan imajinasi dari suasana tertentu yang ingin diciptakan.

Pemilihan kata mempertimbangkan aspek estetis, sehingga kata-kata yang sudah dipilih penyair bersifat absolut dan tidak bisa diganti dengan padah katanya sekalipun maknanya tidak berbeda. Kata-kata dalam puisi juga bersifat konotatif.


Pengimajian adalah usaha pengaturan atau penyusunan kata sehingga makna yang abstrak menjadi jelas dan dapat mengungkapkan makna imajinasi. Daya imajinasi yang diciptakan penyair membuat kata-kata dalam puisi seolah-olah dapat didengar (imaji auditif), dilihat (imaji visual). ataupun dirasakan (imaji taktil).


Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan penyair untuk menggambarkan keadaan atau suasana batin dengan maksud membangkitkan imaji pembaca. Jika penyair mahir memperkonkret kata-kata maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan dari apa yang dilukiskan penyair.

Dengan kata-kata yang diperkonkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair.


Nah, itulah Pengertian Diksi, Pengimajian dan Konkret, semoga tulisan kali ini dapat bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Dan buat kalian janganlupa kunjungi terus mediasiana setiap hari, karena kami akan menyajikan artikel yang menarik lainnya. Janganlupa baca juga artikel lainnya dibawah ini, sampai jumpa :)