Apa yang dimaksud dengan teknik koor?

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar bernyanyi banyak suara dengan berbagai teknik seperti bernyanyi dengan teknik akapela, kanon, vokal grup, dan paduan suara dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang bernyanyi banyak suara dengan berbagai teknik seperti bernyanyi dengan teknik akapela, kanon, vokal grup, dan paduan suara dalam mata pelajaran seni budaya.

Apa yang dimaksud dengan teknik koor?

Gambar: freepik.com

Setiap lagu bukan hanya disajikan secara unisono, lagu juga dapat dibawakan secara bersama-sama dengan lebih dari satu suara. Penyajian demikian disebut sebagai grup vokal dan paduan suara. Kalian tentunya mengenal paduan suara dengan jenis vokal yang sama (vokal anak-anak semua, vokal perempuan semua, atau vokal laki-laki semuanya).

Adapula paduan suara dengan jenis vokal campuran (anak-anak dan dewasa, laki-laki dan perempuan). Dalam mengaransemen lagu untuk keperluan paduan suara ini, jenis vokal sangat perlu kalian perhatikan. Tujuannya adalah agar nada-nada yang digunakan sesuai dengan jangkauan nada penyanyinya dan dihasilkan paduan suara yang harmonis, yang juga tidak kalah pentingnya adalah penerapan prinsip-prinsip akor.

Vokal grup biasanya terdiri dari tiga sampai dengan delapan orang yang menyanyikan lebih dari satu suara. Ada pula paduan suara kecil yang anggotanya 12-24 orang atau lebih. Ketika bernyanyi dengan banyak suara atau vokal grup, kalian harus memperhatikan harmoni atau keselarasan. Sebagai latihan, bernyanyi dengan banyak suara dapat dilakukan dengan berbagai teknik, diantaranya akapela, kanon, grup vokal, dan paduan suara.

A. Teknik Akapela

Akapela (bahasa Italia: A cappella) adalah salah satu jenis musik vokal yang tidak menggunakan instrumen apapun. Secara harfiah istilah musik akapela dalam bahasa Indonesia berarti "sesuai gaya kapel". Musik akapela berkembang sebagai musik religius Kristen, dan biasanya para pembuat remix music sering menyebut , akapela sebagai suara orang yang bernyanyi saja, dan untuk instrumennya mereka membuat sendiri di applikasi (android,ios,pc,dll),suara mereka sendiri,dan alat musik mereka menggabungkan suara tersebut menjadi satu dengan akapela (suara orang nyanyi)

Seni musik akapela merupakan suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara berkelompok tanpa diiringi alat musik. Seni musik ini merupakan musik dari suara mulut yang meniru suara alat-alat musik lainya seperti gitar, drum, perkusi dan lain sebagainya. Saat ini mungkin sudah banyak yg tahu apa itu akapela yang mempunyai keunikan tersendiri yaitu memiliki keharmonian dan persatuan nada indah yang dapat membuat bulu kuduk merinding akan keindahan suaranya.

Berbeda dengan Indonesia, di Negara Negara barat musik akapela cukup berkembang pesat. Dibuktikan dengan saat ini muncul kontes vocal berbasis akapela bertajuk, Sing Off. Kualitas dan kreativitas musik akapela di luar negeri terus berkembang, jika dulu kita mengenal BoyzIIMen, All 4 One, atau Neri Percaso, sejak Sing Off digelar, setidaknya ada belasan grup musik akapela yang eksis dan mempunyai banyak penggemar, seperti Pentatonix.

B. Teknik Kanon

Kanon adalah kontrapungtal teknik komposisi yang mempekerjakan melodi dengan satu atau lebih tiruan dari melodi dimainkan setelah diberikan durasi (misalnya, sisa kuartal, satu ukuran, dll). Melodi pertama disebut pemimpin (atau dux), sedangkan melodi imitatif, yang dimainkan dengan berbeda suara , disebut pengikut (atau datang). Pengikut harus meniru pemimpin, baik sebagai replikasi tepatnya ritme dan interval atau beberapa daripadanya transformasi.

Istilah ini berasal dari bahasa Yunani "Canon", yang secara harah berarti "penguasa" atau "tongkat pengukur." Kiasan, kanon juga mengacu pada "standar", "aturan," atau "hukum". Kanon mengacu pada panjang diukur atau konsisten di antara suara-suara mulai satu demi satu. Melalui abad ke-18 kata yang digunakan untuk menggambarkan ketat imitasi adalah "fuga", dan hanya pada abad ke-16 itu kata "kanon" mulai digunakan untuk menggambarkan bentuk musik yang diciptakan/diaransir.

Kanon diklasikasikan oleh berbagai ciri: jumlah suara, interval dimana masing-masing suara yang berurutan dialihkan dalam kaitannya dengan suara sebelumnya, apakah suara inverse , retrograde , atau retrograde-inverse , jarak antar suara, masing-masing suara sama seperti aslinya atau disesuaikan agar sesuai dengan skala diatonis , dan tempo suara berturut-turut. Namun, kanon dapat menggunakan lebih dari satu metode tersebut.

C. Vokal Grup dan Paduan Suara

Vokal group adalah kumpulan beberapa penyanyi yang tergabung dan menyanyikan lagu dengan ketinggian suara yang berbeda, antara lain sopran, alto, bass, tenor, sopran dan alto merupakan jenis suara wanita. Sedangkan bass dan tenor merupakan suara pada laki-laki. Vokal group mempunyai anggota yang lebih sedikit dari paduan suara, yaitu kurang lebih 5-10 orang dengan 1-2 pemusik. Vokal group biasanya terdiri dari tiga sampai dengan delapan orang yang menyanyikan lebih dari satu suara.

Perbedaan dari vokal group dengan paduan suara, yaitu vokal group lebih cenderung kepada jumlahnya yang lebih sedikit dari pada paduan suara, misalnya vokal paduan suara terdiri dari 20 pemain, sedangkan vokal group maksimal kira-kira kurang dari 10 pemain. Karakter lain di dalam vokal group tidak terbagi suara sopran, alto, tenor, dan bass. Biasanya vokal group terdiri dari jenis suara satu, dua, tiga, bahkan suara empat. Selain itu, vokal group juga bisa dibuat seperti acapell.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan, bahwa vokal group memiliki karakteristik empat atau lima orang bahkan enam orang pemain yang terdiri dari satu alat musik (musik vokal) dan dikomposisikan yang secara umumnya tidak menggunakan paradigma dari paduan suara seperti sopran, alto, tenor, dan bass. Secara umum, vokal group memiliki istilah yang disebut dengan suara satu, dua, tiga, dan empat sesuai dengan banyaknya pemain.

Menurut Nylan (2009) teknik vokal adalah cara memproduksi suara dengan baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu dan nyaring. Dalam vokal grup ada beberapa teknik dalam mengolah suara dengan unsur-unsur teknik vokal dalam vokal grup. Beberapa teknik vokal grup diantaranya:

  1. Pernafasan adalah kegiatan mengambil nafas sebanyak-banyaknya untuk disimpan, kemudian dikeluarkan sedikit demi sedikit. Menurut Simanungkalit (2008) nafas adalah udara yang dihirup melalui hidung atau mulut. Setelah melalui paru-paru, udara itu ditembuskan atau ditiupkan melalui hidung atau mulut.
  2. Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
  3. Sikap Badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu. Posisi badan yang harus dilakukan saat menyanyi adalah tegap, tidak membungkukan badan, dan rileks meskipun posisi badan tegap bukan berarti kaku tetapi badan lentur.
  4. Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
  5. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik yaitu pendengaran yang baik kontrol pernafasan, dan rasa musikal.
  6. Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
  7. Vokalizing adalah melakukan kegiatan pemanasan sebelum kegiatan pokok.