Apa yang dimaksud dengan sosialisasi dan simulasi bencana alam?


Siswa siswi Nurul Ilmi Pariaman, sedangkan melakukan simulasi bencana yang diadakan oleh BPBD Kota Pariaman

Tachi | 12 Februari 2020

 Kominfo Kota Pariaman--- Sebanyak 183 orang siswa dan siswi serta 36 orang guru dan staff di Nurul Ilmi Pariaman, mengikuti acara sosialisasi dan simulasi bencana terhadap gempa dan tsunami yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, dan sosialisasi langsung disampaikan oleh Kalaksa BPBD Kota Pariaman, Azman, Rabu (12/2).

Beliau menyatakan, bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang selalu disampaikan untuk anak-anak di lingkungan sekolah, baik sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Sosialisasi dan simulasi ini dilakukan guna menarik minat siswa dan siswi yang ada di sekolah, dalam memahami bencana alam yang berpotensi terjadi di lingkungan sekitar mereka, seperti banjir, angin puting beliung, gempa bumi, longsor maupun tsunami.

“Berikanlah sosialisasi yang positif dengan cara tidak menyampaikan sesuatu hal yang bisa menakuti mereka dan membuat mereka trauma, sehingga keceriaan mereka sebagai anak-anak tidak akan hilang, dan saat terjadi bencana mereka sudah siap dan tahu apa yang akan mereka lakukan dalam keadaan tenang dan tidah penuh dengan kepanikan”, jelas Azman.

Beliau juga menambahkan, bahwa saat ini beliau sedang membuat Perda Penanggulangan bencana dan semoga minggu depan drafnya sudah selesai dan secepatnya akan disampaikan ke DPRD untuk ditindak lanjuti.

Kalaksa BPBD ini berharap, dengan sosialisasi dan simulasi ini agar anak-anak dan guru menjadi sadar akan bencana dan mengetahui tanda-tanda serta langkah apa saja yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Selain itu, guru mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai bencana khususnya bencana tsunami dan gempabumi yang nantinya dapat membimbing anak didik pada saat bencana terjadi.

Sementara itu Kepala Sekolah Nurul Ilmi Pariaman, Ustad Indra sangat menyambut baik sekali dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBD di sekolah mereka. Kegiatan ini sesuai juga dengan program yang telah mereka buat yaitu mengadakan acara seperti work shop dan juga seminar untuk anak-anak, karena sekolah mereka terletak di zona merah bencana.

“Sosialisasi dan simulasi ini sangat membantu sekali buat kami dan juga anak-anak. Jika terjadi bencana mereka sudah mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan.  Sosialisasi ini tidak cukup hari ini saja, tetapi kami akan selalu mengulang menyampaikannya kepada anak-anak, bagaimana kita tetapa waspada dengan bencana yang sewaktu-waktu mungkin akan datang”, ungkapnya.

“Kedepannya saya berharap anak-anak dapat meningkatkan kesiap siagaan dan kewaspadaan akan ancaman bencana gempa dan tsunami, dan anak-anak juga bisa termotivasi sehingga dapat menimbulkan kemandirian dalam menghadapi bencana alam demi terciptanya sekolah yang aman terhadap bencana”, tutup Indra. (Desi)

MC Kota Pariaman

UPTD Puskesmas Galur I selaku unit pelaksana teknis yang langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat harus selalu memperhatikan aspek pengurangan resiko bencana dalam pengelolaan operasionalnya. Puskesmas harus selalu berupaya untuk melindungi baik pegawai ataupun pengunjung dari resiko bencana.

Guna melaksanakan amanat tersebut, Puskesmas Galur I bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Kulon Progo melaksanakan Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana Alam dan Simulasi Pemadaman Kebakaran. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai dan dokter yang ada di puskesmas tersebut.

Dari sosialisasi ini diharapkan semua pegawai memahami karakteristik bencana, upaya mitigasi dan cara penyelamatan diri saat bencana benar-benar terjadi. Selain mampu melindungi diri, diharapkan dengan bekal pengetahuan yang benar, pegawai puskesmas dapat menolong pengunjung saat terjadi kondisi darurat.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2019. Pada acara ini disampaikan mengenai bencana yang mungkin berpotensi di sekitar wilayah puskesmas meliputi bencana gempa bumi berpotensi tsunami, banjir dan kebakaran. Setelah itu dilakukan simulasi pemadaman api skala kecil menggunakan selimut basah dan APAR.


www.unesa.ac.id

Unesa.ac.id, Surabaya - Untuk kesekian kalinya Unesa menggelar Sosialisasi dan Simulasi dalam penanganan tanggap bencana dan antisipasi kebakaran. Dalam kegiatan ini menghadirkan beberapa perwakilan dari setiap unit kerja yang ada di Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan. Tujuan dari kegiatan ini adalah selain memberikan informasi dan kesigaptanggapan juga untuk mempersiapkan akreditasi internasional ASIIC yang di dalamnya tertera bagaimana lembaga menjamin keselamatan penghuninya.

Dapat diketahui dalam beberapa waktu ini intensitas bencana yang ada di Indonesia mulai bergejolak. Ada dua materi yang diberikan dalam kegiatan ini yakni cara menghadapi terjadinya bencana gempa bumi serta cara mencegah dan penanggulangan kebakaran.

Gempa bumi yang mendera Indonesia tidak dapat dihindari karena Indonesia sendiri merupakan kepulauan yang dihadang oleh tiga lempeng bumi yang terindikasi mudah terkena bencana gempa bumi. Untuk itu Unesa bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Kota Surabaya memberikan edukasi cara menghadapi bencana gempa bumi khususnya di dalam sebuah gedung tinggi.

Arif Sunandar selaku perwakilan dari BPB Kota Surabaya menjelaskan bahwa Surabaya dapat terdeteksi sebagai daerah yang bisa terkena bencana gempa bumi. Walaupun potensi terjadinya gempa di Surabaya kecil, namun masyarakat harus tetap waspada. Arif dalam penjelasannya memberikan tips apa yang harus dilalukan oleh masyarakat jika terjadi gempa.

“yang pertama adalah harus mengetahui bagaimana cara melindungi diri dari situasi gempa, yang kedua cara evakuasi, dan yang ketiga adalah memberikan bantuan untuk korba gempa,” terang Arif.

Masyarakat diharapkan tidak panik jika terjadi gempa. Langsung menuju jalur evakuasi dan keluar gedung. Jika tidak memungkinkan dapat berlindung di bawah meja dan menghindari benda-benda yang mudah pecah. Untuk itu bagi gedung-gedung tinggi seperti rektorat ini dianjurkan untuk memiliki strutur tim tanggap bencana.

Selain tanggap bencana dalam kegiatan ini juga memberikan edukasi bagaimana menghindari dan penanganan kebakaran yang tepat. Kebakaran salah satu ancaman yang dapat memakan korban jiwa. Untuk itu sosialisasi dan simulasi seperti ini perlu dilaksanakan sebagai upaya mencegah dan mengurangi dampak dari kebakaran tersebut.

Kali ini Unesa menghadirkan salah satu anggota dari Dinas Pemadam Kebakaran Kebakaran Kota Surabaya. Purwo Nugroho dari Damkar Kota Surabaya menjelaskan untuk seluruh karyawan rektorat harus mengetahui dan mengidentifikasi tempat-tempat mana saja yang berpeluang munculnya api.

“Kebakaran timbul dari api yang kecil dan menjalar ke api yang besar. Untuk itu perlu adanya identifikasi tempat-tempat mana saja yang dapat menimbulkan api,” ungkap Purwo.

Selain itu dalam sosialisai ini perlu adanya analisis kerentanan kebakaran serta sistem proteksi kebakaran dalam gedung telah memenuhi standart apa belum.

Kegiatan ini ditutup dengan simulasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai upaya penanganan dini terjadinya kebakaran. (why/tni)

 

            Bertempat di aula dan halaman KPPN Painan, Jumat tanggal 18 Desember 2020 pukul 08.30 s.d 11.00 WIB, KPPN Painan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Pesisir Selatan mengadakan pelatihan kesiapsiagaan bencana dan sosialisasi penanggulangan bencana alam gempa bumi. Acara dibuka oleh Kepala KPPN Painan, Ibu Lita Qadarina Hardian serta dihadiri oleh seluruh pegawai dan PPNPN KPPN Painan.

            Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini berdasarkan nota dinas Kepala KPPN Painan nomor ND-711/WPB.03/KP.06/2020 tanggal 17 Desember 2020 adalah untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pegawai dan PPNPN KPPN Painan tentang potensi bencana besar gempa megathrust yang berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 20 meter khususnya di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yang bisa terjadi kapan saja.

            Bapak Yef Indra, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab. Pesisir Selatan dan selaku pemateri menjelaskan bahwa pegawai dan PPNPN harus mengetahui hal yang harus dilakukan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Saat ini Pemerintah telah membuat sistem peringatan dini (early warning) yaitu sebuah upaya untuk memberikan tanda peringatan bahwa bencana kemungkinan akan segera terjadi. Selain itu, manajemen bencana yang dilakukan pemerintah meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan atas pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.

            Ada 3 (tiga) kondisi mitigasi dan evaluasi gempa sebelum, sesaat dan setelah gempa. Pertama sebelum gempa, sebaiknya kenali titik aman di setiap ruangan, kenali juga titik tidak aman saat gempa seperti jendela, kaca/cermin, benda-benda tergantung, siapkan nomor telepon darurat, siapkan perbekalan darurat, cek struktur bangunan rumah apakah sudah memenuhi persyaratan rumah tahan gempa, cek semua peralatan yang ada dirumah sudah terikat dengan baik dan buat perjanjian dengan keluarga tempat untuk berkumpul. Kedua jika terjadi gempa, dengan cara tidak panik dan tenangkan juga orang lain, matikan listrik dan kompor gas, jika sedang mengemudi segera hentikan kendaraan, jika berada di jalan, cari tempat berhenti yang aman dari reruntuhan seperti tiang listrik atau papan reklame, dan jika mampu keluar rumah dalam beberapa detik, segera cari tempat berlindung. Ketiga setelah gempa, jika tsunami mungkin terjadi segera mencari tempat yang tinggi. Untuk yang berada di lokasi tsunami, pelajari dan lihat tanda-tanda apakah akan terjadi tsunami. Jika tsunami tidak terjadi, cari informasi dan cek orang sekitar apakah ada orang yang terluka dan cek kebocoran gas. Jika ada kebocoran buka ruangan dan jangan menyalakan korek api.

            Kegiatan selanjutnya. Pegawai dan PPNPN melakukan kegiatan simulasi tanggap bencana yang dipandu langsung oleh Pak Boy perwakilan dari tim BPBD Kab. Pesisir Selatan. Pegawai dan PPNPN diajarkan langsung bagaimana cara penyelamatan diri dari bencana gempa bumi, evakuasi diri dan bertemu di titik kumpul. Selain itu, diajarkan juga  cara menyelamatkan korban bencana.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA