Apakah unsur-unsur pada struktur teks itu sudah tersusun secara sistematis

Suci Wahyu Pratiwi, S. S January 12, 2020

B. Kata apa yang tepat untuk menggantikan kata-kata yang bergaris bawah ini! Kegiatan 6.4 B 1. Shinta nyaris tanpa cacat. 2. Sosoknya begitu memikat sampai suatu hari seorang pemuda jatuh cinta kepadanya. 3. Shinta adalah anak yang tidak mempunyai ayah. 4. Pementasan itu pun menarik walaupun hanya diperankan oleh empat orang.

5. Para penonton kurang nyaman ketika pergantian setting, terlalu lama sehingga penonton merasa jenuh.

Pembahasan Jawaban A a. TIDAK.

Dalam teks ini identitas karya yang diulasnya lengkap. Sinopsis tentang isi flm itu jelas, tetapi teks ini hanya terdiri dari oientasi, sinopsis, dan evaluasi. Tidak ada analisis yang memaparkan tentang keberadaaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.

b. YA.
Unsur-unsur pada struktur teks ini sudah tersusun secara sistematis, yaitu, identitas karya, orientasi, sinopsis, dan evaluasi

c. TIDAK ADA.
Konjungsi penerang yang digunakan dalam teks ulasan adalah bahwa, yakni, yaitu. Tetapi pada teks ini tidak ada konjungsi penerang.

d. ADA.
Konjungsi temporal yang digunakan dalam teks ulasan adalah sejak, semenjak, kemudian, akhirnya. Contoh pada paragraf 2: “Semenjak kecelakaan itu, Aubrey tinggal bersama ibunya di Virginia.”

e. ADA. – Pemenggalan kata pada paragraf tiga Surat yang tidak pernah dikirim, hanya ditulis Aubrey dan dis- impannya. Seharusnya : Surat yang tidak pernah dikirim, hanya ditulis Aubrey dan disim- pannya.

– Penulisan kata ‘memunyai’ pada paragraf 5.

Jawaban B 1. Shinta nyaris tanpa cela. Shinta nyaris sempurna. 2. Sosoknya begitu menyenangkan sampai suatu hari seorang pemuda jatuh cinta kepadanya. 3. Shinta adalah anak yang yatim. 4. Pementasan itu pun memikat walaupun hanya diperankan oleh empat orang.

5. Para penonton kurang nyaman ketika pergantian setting, tidak ada habis-habisnya sehingga penonton merasa jenuh.

"Download Jawaban" "Kunci Jawaban"

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Home/Soal Bahasa Indonesia/Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Kegiatan 6.4 Hal 164 – 165 Kata Apa yang Tepat untuk Menggantikan

Kegiatan 6.4 Semester 2
A. Bacalah sebuah cerita teks ulasan lainnya.Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.B. Kata apa yang tepat untuk menggantikan kata-kata yang bergaris bawah ini!

1. Shinta nyaris tanpa cacat


2. Sosoknya begitu memikat sampai suatu hari seorang pemuda jatuh cinta kepadanya
3. Shinta adalah anak yang tidak mempunyai ayah
4. Pementasan itu pun menarik walaupun hanya diperankan oleh empat orang
5. Para penonton kurang nyaman ketika pergantian setting, terlalu lama sehingga penonton merasa jenuh.
C. Adakah penulisan kata yang salah dalam kalimat-kalimat di bawah ini? Jelaskanlah!

Kunci Jawaban Kegiatan 6.4 Halaman 164 Semester 2
A). A. apakah unsur unsur pada struktur teks itu sudah lengkap? tidakB. apakah unsur unsur pada struktur teks itu sudah tersusun secara sistematis? YaC. apakah ada kata konjungsi penerang di dalam teks tersebut? YaD. apakah ada konjungsi temporal di dalam teks tersebut,? Ya

e. Apakah ada kesalahan pemilihan kata di dalamnya? ADA.

B).

  • Shinta nyaris sempurna
  • Sosoknya mempesona sehingga ..
  • Shinta adalah anak yatim
  • Pementasan itu indah walaupun hanya…
  • penonton merasa kurang nyaman karena membosankan

C). 1 ada (Dari berjam-jam(,)hingga mampu menyelesaikannya dibawah dua puluh detik,bahkan dengan mata tertutup.2 ada.Seharusnya “per satu nya digabungin”,contoh Satu (persatu) kompetisi lokal diadakan untuk menyelesaikan rubik.3 ada .Seharusnya kata dimenangi diganti dengan kata DIMENANGKAN,contoh Kejuaraan ini dimenangkan oleh seorang pelar Vietnam berumur 16 tahun,Minh thai,dengan catatan waktu 22,95 detik.4 tidak ada.

5 tidak ada.

Cara Berhenti Berbicara Kotor/Kasar – Seperti rutinitas dan karakter jelek yang lain, berbicara kasar ialah …

Kelas : VIIIPelajaran : Bahasa IndonesiaKata kunci : teks ulasan, teks 'Beth", struktur teks ulasanKategori :Bab VI : Ulasan Karya KitaPembahasan:

Apakah unsur-unsur pada struktur teks ulasan "Beth" sudah tersusun secara sistematis?YA, unsur-unsur pada struktur teks ulasan "Beth" sudah tersusun secara sistematis.Jelaskan!Struktur teks ulasan terdiri dari identitas karya, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi.Teks ulasan 'Beth' memiliki struktur:1. Identitas karya

Judul : ”Beth”

Bintang : Inne Febriyanti, El Manik, Lola Amaria, Reny Djajusman, Saut Sitompul Sutradara : Aria Kusumadewa Produser : Aria Kusumadewa, Nurul Arifn, Inne Febriyanti, dan Rio KondoSkenario : Nana J. Mulyana Fotograf : Enggong Supardi Produksi : PT Sinemata Durasi : 85 menit2. Orientasi"Adakah kata-kata sehat yang keluar dari mulut orang gila?" Ini pertanyaan sederhana. Namun, layaknya pertanyaan sederhana, yang ini pun membutuhkan jawaban yang rumit. Celakanya, jawaban dari pertanyaan inilah yang akan menentukan persepsi penonton terhadap Beth, film terbaru garapan sutradara muda Aria Kusumadewa. Mereka yang memilih jawaban positif, dengan sendirinya akan mencerna Beth sebagai sebuah film alternatif yang kaya makna. Sebaliknya, bagi pemilih jawaban negatif, tak lagi perlu memaksakan diri untuk menikmatinya. Hal ini karena dari awal hinga akhir, Beth hanya mengambil satu setting: kehidupan di suatu rumah sakit jiwa.3. SinopisInti cerita film ”Beth” berkisah cinta yang tragis antara Beth atau Elizabeth (Inne Febriyanti) dan Pesta (Bucek), sebagai dua anak manusia yang hidup dalam lingkungan sosial berbeda. Tak direstui oleh orang tua Beth yang jenderal. Kehidupan asmara Beth-Pesta pun berakhir mengenaskan. Pesta masuk penjara karena tertangkap ketika mengonsumsi narkoba. Beth jadi gila lantaran tak kuat menanggung deritanya. Lebih tragis lagi, keduanya dipertemukan kembali di Rumah Sakit Jiwa Manusia. Akan tetapi, kisah cinta Beth-Pesta hanyalah bingkai semata. Inti film ”Beth” yang sebenarnya tentang sejumlah karakter yang kemudian muncul dalam kehidupan para penghuni rumah sakit jiwa itu. Di sana ada penyair gila yang kerjanya hanya menulis dan membaca puisi. Ada politikus gila akibat obsesinya untuk menduduki kursi kepresidenan tak pernah tercapai. Di rumah sakit tersebut ada juga seorang perawat yang terpaksa mengabdi karena ia tak diterima masyarakat lantaran pernah dirawat di rumah sakit jiwa itu. Ada pula pasien yang gila justru lantaran terobsesi jadi dokter jiwa. Tingkah para profesional gila yang dirangkai dalam akting yang kemudian melahirkan sejumlah pesan moral Aria.4. AnalisisMelalui tokoh Beth, Aria ingin menawarkan pandangan baru lewat suatu ‘kerajaan’ yang dibangunnya. Bukan di dunia waras tidak pula di dunia gila, tetapi di antara keduanya. "Melalui flm ini saya hanya ingin mengungkap realitas dalam ekspresi yang jujur. Tak lebih dari itu," kata Aria.....Ia justru melihat ”Beth” sebagai gambaran kian sempitnya ruang di masyarakat yang patut dijadikan tempat manusia untuk berkreasi satu-satunya ruang yang tersisa bagi Aria adalah rumah sakit jiwa. "Tapi, soal apakah ini pilihan yang paling tepat, tentu tetap perlu dipertanyakan," katanya.5. EvaluasiMeskipun demikian, semua itu bersifat multitafsir. Film ”Beth” tampak istimewa karena pendekatan Aria yang unik dibanding sineas lain. Nurul Arifn melihat film karya Aria ini tak ubahnya suatu realitas yang didekati dengan cara yang berkebalikan dari pendekatan yang dilakukan Garin Nugroho dalam karya-karyanya. "Beda dengan karya-karya Garin yang menggambarkan realitas sosial yang selalu dari sisi kehidupan yang manis–manis, Aria lebih suka mendekatinya dari sisi-sisi yang lebih pahit," kata Nurul. "Itu sebabnya semangat Aria ini perlu didukung penuh."

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA