Apa yang dimaksud dengan sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita jelaskan

Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni – Pada pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari penjelasan sebelumnya, yaitu mengenai pengertian sejarah secara umum dan menurut para ahli. Setelah mempelajari dan mengetahui materi tersebut, selanjutnya akan kita bahas pengertian, ciri-ciri dan contoh sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni.

Sebelum kita bahas secara detail sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni, sedikit pendahuluan mengenai makna mempelajari sejarah. Sejarah memberi pelajaran kepada kita tentang rasa ingin tahun yang terus menerus. Ketika seseorang membaca suatu kisah sejarah maka akan timbul perasaan ingin tahu terhadap peristiwa itu.

Apa yang dimaksud dengan sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita jelaskan

Sejarah memberi inspirasi dan menjadi sumber inspirasi kepada generasi berikutnya tentang peristiwa masa lampau yang pernah dialami oleh generasi sebelumnya. Hal ini tentu akan memberikan inspirasi bagi generasi sesudahnya untuk menentukan sikap dalam menghadapi masalah yang dihadapi pada masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Baca : Manfaat Sejarah dalam Kehidupan Masyarakat

Dalam menuliskan peristiwa masa lalu tersebut seorang ahli sejarah harus bisa berlaku seobyektif mungkin. Seorang ahli sejarah juga dituntut mempunyai kemampuan memaparkan hasil penelitian menjadi menarik sehingga orang lain menjadi tertarik untuk mempelajarinya.

Sejarah sebagai peristiwa mengandung arti bahwa peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, kejadian, dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Sejarah sebagai peristiwa sering dikenal dengan sejarah dalam arti obyektif, artinya peristiwa itu terjadi pada masa tertentu dan ditempat tertentu serta tanpa ada pengaruh dari siapapun.

Kejadian atau peristiwa masa lalu tersebut kemudian dijadikan dasar sebagai peristiwa menyangkut kesadaran sebagai manusia yang bersejarah dan menyejarah. Bersejarah artinya manusia memiliki sejarah sedangkan pengertian manusia menyejarah artinya hanya manusia yang dapat membuat sejarah, sehingga keberadaan teori ini mengandung pengertian :

  • Sejarah dipahami sebagai suatu yang telah berlalu yaitu kejadian-kejadian pada masa lampau yang sudah tidak mungkin terjadi lagi dalam bentuk yang sama, sehingga tidak mungkin diamati dan disaksikan di masa sekarang dengan tepat.
  • Cerita tentang sesuatu yang telah berlalu yang dialami manusia.
  • Keseluruhan pengetahuan sekitar waktu lampau manusia mengenai problematika tertentu dan mengenai masyarakat tertentu.
  • Sejarah obyektif yaitu sejarah apa adanya sebagai proses dari perkembangan kejadian-kejadian sepanjang masa yang telah lampau. Sejarah yang tidak dibumbui oleh pendapat seseorang tentang suatu kejadian.

Di samping itu, suatu peristiwa dapat disebut sebagai peristiwa sejarah, apabila peristiwa tersebut dapat dihubungkan dengan manusia sebagai pelaku sejarah. Peristiwa tersebut juga harus dalam satu dimensi waktu dan tempat tertentu.

Contohnya peristiwa Sumpah Pemuda 1928. Peristiwa ini hanya berlangsung singkat. Namun sumpah pemuda dianggap sebagai peristiwa bersejarah karena pengaruhnya yang besar terhadap persatuan bangsa Indonesia hingga sekarang. Contoh lainnya seperti peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, walaupun berlangsung singkat, namun sampai kini bangsa Indonesia dapat mengenyam kemerdekaannya.

Baca : Ciri-Ciri dan Contoh Sejarah Sebagai Peristiwa

Lain halnya dengan sejarah sebagai peristiwa, ada juga yang memandang sejarah sebagai kisah. Pengertian sejarah sebagai kisah adalah sebagai sejarah yang disusun berdasarkan pengalaman masa lampau yang dipaparkan sebagai pernyataan dari sejarah sebagai peristiwa atau penelaah sejarah.

Hal ini dapat dikatakan bahwa sejarah sebagai kisah merupakan :

  • Aliran sejarah yang ingin menjelaskan sejarah yang berkaitan dengan motivasi manusia yang hidup pada waktu lampau.
  • Sejarah yang dikisahkan oleh si penutur sejarah baik sejarawan, maupun si penyaji sejarah sebagai peristiwa yang lainnya.
  • Sejarah yang bersifat subyektif, yaitu sejarah yang telah mendapat penafsiran dari penyusunan cerita sejarah, yaitu sejarawan (historicus). Mereka menyusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah namun tetapi dipengaruhi oleh sudut pandang atau perspektif sejarawan itu sendiri.

Maka dapat disimpulkan bahwa sejarah sebagai kisah adalah kejadian masa lalu yang dibangun kembali berdasarkan ingatan atau penafsiran seseorang. Dalam suatu peristiwa sejarah pasti ada pelaku sejarah atau orang yang ikut menyaksikan peristiwa tersebut. Penafsiran terhadap suatu peristiwa yang sama dapat berbeda-beda karena sudut pandang yang berbeda dalam menilai masalah tersebut.

Maka untuk memperoleh kisah yang dapat dipertanggungjawabkan sejarawan perlu menempatkan ingatan, kesan, dan tafsiran mengenai suatu peristiwa sesuai dengan kejadian tersebut. Sedangkan untuk merekonstruksi kisah-kisah sejarah harus mengikuti metode-metode tertentu dan pendekatan-pendekatan tertentu.

Baca Juga :

Berbeda dengan sejarah sebagai peristiwa dan kisah, sejarah sebagai ilmu menempatkan sejarah sebagai suatu yang didasarkan pada kajian ilmiah. Suatu peristiwa sejarah/masa lalu yang telah lampau yang diamati dalam bentuk-bentuk perubahan sosial yang mempunyai relevansi dengan masa kini.

Pengertian sejarah sebagai ilmu adalah sejarah yang disusun berdasarkan penelitian sehingga dalam penyusunannya diperlukan keahlian khusus dengan mengurangi sedikit mungkin subjektifitas penulisan dan memperbanyak logika, sistematika berfikir yang jelas dan objektivitas sejarah sehingga tergambar peristiwa sejarah yang paling tidak mendekati kejadian nyata yang sebenarnya.

Baca Selengkapnya : 

  • Ciri-Ciri Sejarah Sebagai Ilmu
  • Contoh Sejarah Sebagai Ilmu

Pengertian sejarah sebagai seni dan bukan sebagai ilmu tersendiri berlangsung hingga munculnya tokoh Herodotus, dalam arti sejarah bukan merupakan ilmu yang berdiri sendiri namun masih berada di bahwa ilmu sastra. Setelah ditemukan adanya penelitian sejarah secara ilmiah maka ilmu sejarah tersaji secara sendiri. Walaupun demikian sejarah tetap tersaji sebagai suatu karya seni.

Sejarah sebagai seni dapat dikatakan sebagai cabang ilmu humaniora yang memandang pada pemeliharaan warisan budaya, yaitu pengalaman dan pikiran, adat istiadat, sopan-santun, agama, lembaga, tokoh-tokoh dan sastra.

Namun bila dilihat materi yang didapat sebagai sumber sejarah bersifat mentah, terlepas antara satu dengan lainnya, maka diperlukan keahlian untuk mengadakan perangkaian antar fakta data dan sumber sejarah yang didapat untuk mengungkap kisah sejarah sehingga menarik. Selengkapnya : Ciri-Ciri dan Contoh Sejarah Sebagai Seni

Baca Juga : 

Demikian rangkuman materi tentang pengertian, ciri-ciri dan contoh sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni. Semoga pembahasan materi tersebut secara lengkap dan detail dapat bermanfaat serta berguna bagi pembaca. Sekian terimakasih

Share ke teman kamu:

Tags :

tirto.id - Sejarah didefinisikan sebagai sesuatu yang pernah terjadi di masa lampau. Namun, terdapat beberapa cabang konsep lain terkait istilah sejarah yang dapat digambarkan sebagai ilmu dan sebagai seni.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sejarah punya tiga arti. Pengertian tersebut meliputi asal usul sesuatu, kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu, dan pengetahuan tentang peristiwa serta kejadian pada masa lalu.

Lebih lengkap dari itu, sejarawan Edward Hallett Carr (1982:30) mendefinisikan sejarah sebagai suatu proses interaksi secara terus menerus yang dilakukan oleh sejarawan terhadap fakta yang pernah terjadi sebelumnya. Dari interaksi tersebut, ternyata muncul suatu urutan tertentu yang tidak pernah berhenti sebagai penghubung masa kini dengan masa lalu.

Dengan kata lain, sejarah merupakan kejadian-kejadian di masa lalu yang ternyata punya pengaruh penting untuk manusia di masa setelahnya. Lantas, apakah yang dimaksud dengan konsep sejarah sebagai ilmu dan konsep sejarah sebagai seni?

Konsep Sejarah Sebagai Ilmu

Berdasarkan catatan dalam Menyusuri Peristiwa, Kisah, dan Seni dalam Sejarah (2017:3), terdapat beberapa ciri yang dapat mendefinisikan sejarah sebagai sebuah ilmu. Berikut beberapa poin ciri beserta penjelasannya:

  • Ilmu empiris

Pada pengertian ini, sejarah sebagai ilmu terbentuk dari fakta berupa pengalaman manusia, artefak, dan dokumen yang ada. Ternyata, data-data tersebut diteliti oleh para sejarawan untuk menggambarkan sesuatu yang terjadi di masa lalu.

  • Memiliki objek

Dalam arti ini, sejarah punya objek selain manusia, yakni perubahan serta perkembangan manusianya di masa lalu. Dengan begitu, sejarah punya peran dalam menjelaskan bagaimana kehidupan manusia di suatu masa tertentu yang pernah terjadi.

  • Mempunyai generalisasi

Pengertian generalisasi adalah sesuatu yang sifatnya umum. Dengan kata lain, sejarah memberikan kesimpulan atau pendapat secara umum terhadap suatu peristiwa tertentu. Misalnya, sejarah revolusi industri, terdapat pendapat yang menyatakan kejadian tersebut memunculkan kebutuhan sumber bahan mentah, pusat-pusat perdagangan baru, dan lain-lain.

  • Memiliki metode

Setiap ilmu umumnya memiliki metode dalam tahapan analisisnya. Dalam sejarah sebagai ilmu, metode yang dilakukan untuk mengetahui sejarah adalah mencari sumber-sumber sejarah terpercaya, misal perpustakaan, wawancara tokoh, dan lain-lain.

Apa yang dimaksud dengan sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita jelaskan

Infografik SC Sejarah sebagai Seni. tirto.id/Fuad

  • Memiliki teori

Metode yang sebelumnya didukung oleh teori. Terlepas dari itu, teori sejarah biasanya mengidentifikasi sebuah keadaan, kepercayaan, kebenaran, penjelasan, hingga peristiwa yang pernah terjadi secara kolektif di masa lalu.

Konsep Sejarah Sebagai Seni (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Sejarah sebagai seni didefinisikan sebagai tulisan atau cerita sejarah yang disajikan dengan mencantumkan intuisi, emosi, dan gaya bahasa. Dari intuisi, ternyata penulis bisa dengan mudah memahami sejarah ketika melakukan penelitian.

Kedua, ada imajinasi yang berfungsi membayangkan kejadian di masa lalu. Akan tetapi, imajinasi ini tidak serta merta ditulis berdasarkan rekaan belaka melainkan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan oleh peneliti.

Lalu, emosi juga dibutuhkan penulis ketika ingin menyeimbangkan perasaannya dengan perasaan objek yang ditelitinya. Hal ini biasanya terlukis dalam kisah-kisah sejarah romantis yang terjadi di masa lalu.

Terakhir, ada sifatnya yang mementingkan gaya bahasa. Melalui gaya bahasa penulis dituntut untuk menyampaikan sesuatu secara tidak berbelit-belit, tidak romantis, tidak membuat bosan, komunikatif, dan informatif.

Baca juga:

  • Apa Saja Pengertian dan Definisi Ilmu Sejarah Menurut Para Ahli?
  • Apa Itu Seni Teater: Pengertian, Jenis dan Aspeknya
  • Sejarah Kadipaten Mangkunegaran Setelah Indonesia Merdeka

Baca juga artikel terkait SEJARAH SEBAGAI SENI atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/ale)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates