Apa yang dimaksud dengan mimik saat membaca puisi

Hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi adalah faktor penting agar tidak terkesan membosankan dan bisa menggugah suasana hati bagi yang mendengarnya.

Puisi memang salah satu karya sastra nan indah serta bisa menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati yang begitu rumit untuk dijelaskan.

Beberapa orang yang menciptakan puisi biasanya menunggu momen/suasana yang pas untuk menuangkannya kedalam sebait kata yang kemudian dirangkai menjadi sebuah puisi yang utuh.

Dari hal tersebut, kita bisa belajar, bahwa suasana yang pas akan memberikan nilai positif bagi sang pencipta itu sendiri maupun bagi siapa saja yang mendengarnya.

Maka dari itu, sebagai pembaca puisi yang baik hendaknya kita bisa menciptakan suasana yang mengalir serta tidak membosankan bagi para pendengar.

Hal tersebut tentu akan mudah tercapai jika kita menerapkan teknik-teknik yang ada.

Sebaliknya, jika tidak menerapkan teknik-teknik tersebut, tentunya puisi akan terdengar kacau dan salah kaprah.

250 Kata-Kata Mutiara Untuk Status WhatsApp Paling Top & Keren

Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membaca Puisi Adalah

Nah berikut 15 hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi.

1. Ekspresi/Mimik

Ekspresi merupakan pernyataan perasaan dari hasil penjiwaan puisi, sedangkan Mimik yaitu gerak air muka.

Dengan kata lain, ekspresi merupakan pengungkapan perasaan yang bisa diterapkan melalui gerakan tubuh, ucapan, maupun wajah.

Sedangkan mimik yaitu bentuk wajah/gaya yang mengungkapkan perasaan, misalnya sedih, menangis dan senang/gembira.

2. Kinesik (Gerak Anggota Tubuh)

Kinesik merupakan gerak anggota tubuh atau pola pergerakan yang dimainkan

3. Kejelasan Artikulasi

Artikulasi merupakan ketepatan pada saat melafalkan kata-kata ketika membaca puisi.

4. Timbre (Warna Suara)

Timbre dalam seni musik juga sering disebut dengan warna suara, sama halnya pada bab ini yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang di milikinya

5. Irama Puisi

Irama Puisi merupakan panjang atau pendek, keras atau lembut dan tinggi atau rendahnya suara yang dihasilkan.

6. Intonasi Atau Lagu Suara

Intonasi adalah tinggi rendahnya nada pada kalimat yang memberikan penekanan di sebuah kata-kata tertentu pada sebuah kalimat/puisi.

Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi/tekanan, diantaranya adalah :

⇒ Tekanan Dinamik : Tekanan pada kata- kata yang dianggap penting

⇒ Tekanan Nada : Tekanan tinggi rendahnya suara.

Contoh : Suara tinggi menjelaskan suasana marah, riang, takjub atau yang lainnya. Sedangkan suara rendah menggambarkan suasasna ragu, sedih, putus asa, pasrah dan lain-lain.

⇒ Tekanan Tempo : Cepat lambat pengucapan suku kata maupun kata.

7. Tempo

Tempo merupakan cepat atau lambatnya pengucapan (suara). Sebagai pembaca puisi yang baik, kita harus bisa mengatur serta menyelaraskan suara dengan kekuatan nafas.

Kapan waktu yang tepat untuk memberi jeda dan kapan kita harus menyambung dan juga mencuri nafas.

8. Diksi

Diksi yaitu pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan juga rasa.

9. Dinamika

Dinamika merupakan lemah kerasnya suara. Yang mana suara tersebut setidaknya harus terdengar oleh para penonton, terutama pada saat mengikuti lomba membaca puisi.

Kita harus menciptakan suatu dinamika yang prima, yakni dengan mengatur irama, naik turunnya volume atau keras lembutnya diksi.

Dan yang terpenting, kita harus bisa menjaga harmoni pada saat naik turunnya nada suara.

10. Jeda

Jeda merupakan pemenggalan sebuah kalimat, dalam hal ini yakni puisi.

11. Penampilan

Salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam membawakan sebuah puisi yakni adalah kepribadian atau performanya pada pentas seni.

Usahakan agar tetap tenang, tidak terlihat gugup ataupun gelisah, mempunyai wibawa dan juga terlihat meyakinkan.

12. Modulasi (Perubahan)

Modulasi berarti proses mengubah suara dalam membaca puisi.

13. Konsentrasi

Konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan dibaca. Jangan sampai kita lupa sampai dimana terakhir membaca akibat memikirkan hal yang lain.

14. Komunikasi

Salah satu kunci keberhasilan yang lain pada saat membaca sebuah puisi yaitu kita bisa berkomunikasi terhadap penonton yang hadir.

Artinya, pada saat membawakan sebuah puisi, kita bisa memberikan suasana yang benar-benar nyata (seperti masuk ke dalam puisi tersebut), dan juga bisa memikat hati para penonton.

15. Pernafasan

Ada beberapa teknik pernafasan yang biasa digunakan. Namun pada umumnya dalam membaca sebuah puisi, yang digunakan adalah pernafasan perut.

Sikap Dalam Membaca Puisi

Sikap juga merupakan sebuah hal yang harus diperhatikan juga, berikut sikap yang baik saat membacakan sebuah puisi :

1. Sikap Wajar Dan Tenang

Bersikaplah yang wajar dan tenang dalam membacakan sebuah puisi, tetapi harus penuh dengan rasa percaya diri dan jangan sampai berlebihan (over acting).

2. Gerakan Mimik Dan Anggota Badan Yang Mendukung

Gunakanlah gerakan mimik, tangan dan juga anggota badan lain yang mendukung. Tujuannya yaitu agar puisi yang dibacakan tidak kaku serta bisa mewakili ekpresi jiwa si pengarang.

3. Volume Suara Yang Tepat

Aturlah suara secara teratur dan pahami tanda-tanda yang ditulis dalam puisi tersebut.

4. Kelancaran Dan Kecepatan

Ketika membaca sebuah puisi, tentu berbeda saat kita membaca teks berita. Membaca puisi membutuhkan latihan dan teknik tertentu.

Terapkanlah 15 hal dan teknik membaca puisi yang telah dijelaskan diatas sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Berubah Atau Dirubah? Memahami Algoritma Sosial Media

Bacalah puisi dengan menghayati isinya, jangan terlalu cepat. Bacalah dengan perlahan namun pasti dan tentunya sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Contoh Puisi

Tuhanmu dan Diriku
(Oleh : Unknown)

Ku terlahir untuk dirimu//
Menjadi penghias matamu//
Pelengkap hidupmu//
Aku tercipta untukmu//
Mewarnai hari-harimu//

Jangan pernah merasa sendiri//
Masih ada aku disini//
Setia / untuk berbagi//
Kisahmu / yang kau tangisi//

Biarlah dia berlalu pergi//
Bersama malam yang sunyi//
Luka itu hanya sesaat//
Biarkan dia minggat//
Menjauh dan berkhianat//

Sebab itu / jangan kau ingat//
Apa yang membuatmu penat//
Sadarlah / jangan tenggelam//
Hanya karena / masa silam//

Hingga matamu terpejam//
Mati / dan hidupmu suram//
Bangkitlah / berdiri lagi//
Tiada yang perlu kau sesali//

Di depanmu / masih ada yang mencintai//
Dia / yang memberimu hal yang berarti//
Dia / yang mencintaimu sampai mati//
Dialah Tuhan / yang maha pemberi//

Keterangan :

  • Warna Pink = Nada Rendah
  • Warna Biru = Nada Sedang
  • Warna Merah = Nada Tinggi

Rasa Syukurku
(Oleh : Unknown)

Aku bersyukur atas karuniamu tuhanDua bola mata ini dapat melihat keindahanKeindahan yang Engkau ciptakan

Mampu memberikanku kenyamanan

Apa yang dimaksud dengan mimik saat membaca puisi


Berkut ini 3 Teknik Membaca Puisi yang Baik dan Benar. Membaca puisi untuk orang lain pada dasasrnya sama dengan memgkonkretkan sebuah puisi, baik dalam bentuk audio maupun visual. Pembacaaan demikian disebut deklamasi. Deklamasi akan melibatkan unsur pembaca, pendengar, dan puisi yang dibaca. Pembaca mempunyai tugas yang sangat mayoritas dalam menghidupkan puisi biar sanggup dinikmati pendengar. Maka dari itu, dalam membaca ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti, alat ucap, faktor kebahasaan, dan faktor-faktor non kebahasaan. Dengan menguasai ketiga faktor tersebut akan megampangkan dalam berdeklamasi.

Membaca puisi umumnya dilakukan dengan membaca nyaring atau dengan mendeklamasikannya. Deklamasi adalah pembacaan puisi yang disertai gerak dan mimik yang sesuai. Dalam berpuisi, berdeklamasi, pembaca tidak sekedar membunyikan kata-kata, lebih dari itu ia pun bertugas mengekspresikan perasaan dan pesan penyair dalam puisinya. Untuk itu pembaca hendaknya: (1) memaknai puisi secara utuh, (2) memerhatikan lafal, tekanan, dan intonasi dalam menyampaikannya, sesuai dengan struktur fisik dan struktur batin puisi itu. Deklamasi juga menekankan kepada ketepatan pemahaman, keindahan vokal dan ekspresi wajah. Akan tetapi, deklamasi acapkali disertai dengan gerak-gerik tubuh yang lebih bebas dan ekspresi wajah yang lebih kuat dibandingkan membaca indah (Kosasih, 2012: 119)


Apa saja Teknik Membaca Puisi yang baik ? Ada 3 Teknik Membaca Puisi yaitu 1) Ketepatan ekspresi/mimik; 2) Kinesik yaitu gerak anggota tubuh, dan 3) Kejelasan artikulasi


Apa yang dimaksud dengan mimik saat membaca puisi

Berikut ini penjelasan 3 Teknik Membaca Puisi yang baik dan benar. Simak penjelasan berikut agar kamu bisa membaca puisi dengan benar.

1. Ketepatan ekspresi/mimik

Ekspresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka. Keduanya menjadi penting saat membawakan sebuah karya puisi. Seorang pembaca puisi tentu saja harus dapat menyesuaikan ekspresi dan mimik wajah sesuai dengan isi yang terkandung dalam puisi tersebut.

Ketika puisi yang dibawakan bernada sedih, maka ekspresi si pembaca juga harus memperlihatkan ekspresi dan mimik kesedihan. Atau jika puisi yang dibawakan bernada marah, gembira atau senang. maka sesuaikanlah ekspresinya. Ketepatan ekspresi dan mimik dalam membaca puisi saat tampil merupakan satu keharusan yang berguna untuk menggambarkan serta menyampaikan isi (pesan) dari cerita di dalam puisi tersebut terhadap pemirsa atau penonton.

2. Kinesik yaitu gerak anggota tubuh

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gestur adalah gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerak anggota tubuh saat membawakan puisi juga tidak kalah penting selain ekspresi dan mimik yang harus anda perhatikan.

Gerak gerik dan mimik yaitu faktor yang penting dalam membaca puisi didepan orang banyak. Penggunaan gerak-gerik dalam pembacaan puisi sanggup membangkitkan gairah pendengar untuk mendengarkan puisi yang anda bawakan. Selain itu penggunaan mimik yang tepat sesuai dengan tema puisi juga haruslah dilakukan dengan baik biar seperti pembaca ikut mengalami dan mencicipi apa yang terdapat di dalam puisi yang dibacakan. Oleh alasannya yaitu itu, pembaca dituntut untuk memahami bahan puisi dan mendalaminya dengan sungguh-sungguh biar mimik yang didapatkan sanggup sempurna

Bayangkan, ketika anda harus membawakan sebuah puisi sukacita, namun gerakan anda tidak memperlihatkan kebahagiaan. Makna puisi tersebut tidak akan tersampaikan. Yang ada malah jadi terlihat aneh. Itulah sebabnya sangat dianjurkan sebelum mulai membaca puisi, pelajari dulu tema puisi tersebut. Menggambarkan kebahagiaan, kesedihan atau mungkin kemarahankah? Kalau kamu sudah mengenali isi dari puisi tersebut, akan lebih mudah bagi anda untuk mengekspresikan dalam gerakannya nanti. Pesan puisi bisa tersampaikan hanya melihat dari kinesik atau gerakan anggota tubuh kamu. Karenanya, perhatikan dan sesuaikan gerakan tubuh anda dengan kandungan puisi yang anda baca.

Selain gerak gerik dan mimik, sikap merupakan kunci kesuksesan membaca puisi dihadapan orang, maka dari itu diharapkan penguasaan perilaku yang tepat oleh pembaca. Selama membaca puisi, sebaiknya pembaca berusaha mendapat perhatian yang positif dari pendengar atau penonton. Hal yang harus dilakukan yaitu perilaku yang masuk akal dan ketenangan menghadapi orang lain. Untuk sanggup menguasai dua hal tersebut, pembaca dituntut untuk latihan dan menguasai puisi yang akan dibacakan secara matang biar kadab tampil tak akan gugup dan perilaku yang ditunjukan sanggup sempurna.

3) Kejelasan artikulasi atau ketepatan dalam melafalkan kata- kata.

Pelafalan yaitu suatu proses atau perjuangan  untuk mengucapkan bunyi bahasa, baik itu suku kata, kata, frasa, ataupun kalimat sesuai dengan jiwa dan tema puisi. Intonasi yaitu penyajian tinggi rendah irama puisi dengan memerhatikan jenis-jenis tekanan, menyerupai tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo. Simak penjelasannya di bawah ini.

Tekanan dinamik, yaitu tekanan pada kata yang terpenting menjadi sari kalimat atau bait puisi.

Tekanan nada, yaitu tekanan tinggi rendah, perasaan girang, gembira, marah, sedih, gundah, galau, dan suasana hati lainnya.

Tekanan tempo, yaitu lambat atau cepatnya pengucapan suku kata atau kalimat.

Volume bunyi yang dipakai sebaiknya menyesuaikan kawasan dan jumlah estimasi jumlah pendengar. Jika pembacaan puisi dilakukan di kawasan yang terbuka maka sebaiknya volume bunyi ludang keringh lantang dan jikalau pembacaan puisi di dalam ruangan volume bunyi harus menyesuaikan luas kawasan biar pendengar sanggup nyaman mendengarkan puisi yang anda bacakan. Untuk pementasan puisi dikala ini sangat banyak memakai pengeras bunyi atau mic. Maka dari itu pembaca puisi juga harus menguasai teknik penggunaan mic biar bunyi yang dihasilkan tidak sumbang, tidak terlalu pelan ataupun tidak terlalu keras.

Kelancaran dan kecepatan sangat mempengaruhi pendengar dalam menikmati puisi yang dibawakan. Kedua hal tersebut harus benar-benar dicermati biar pendengar sanggup menikmati puisi yang dibacakan dengan baik serta pesan yang ada di dalam puisi juga sanggup tersampaikan. Kelancaran membaca puisi dekat kaitannya dengan latihan, alasannya yaitu hanya dengan latihan maka akan didapatkan kelancaran membaca yang baik. Selain itu kecepatan membaca juga harus diperhatikan, apabila kecepatan membaca puisi terlalu cepat maka pendengar akan susah memahami isi puisi dan jikalau terlalu lambat juga akan menciptakan pendengar jenuh.

Contoh Puisi Bertema Keluarga

selalu menemaniku setiap waktu

ya Tuhan lindungilah mereka

sehingga kami menjadi bahagia

Contoh Puisi Bertema Keluarga

Senyum manis mereka selalu membuat ku semangat

Canda tawa tangis menghiasi setiap waktu kita

Kehidupan kita seperti roda yang berputar

Kadang kita diatas dan dibawah

Kebersamaan kita ibarat kata seperti jalan bergelombang

Terkadang bahagia dan terkadang ada perselihan

Tetapi semua itu menguatkan kita agar senantiasa bersama

Untuk menghadapi gonjang ganjing kehidupan

Pelukan dan cintanya mereka tak lepas dari kehidupanku

Kasih sayang yang mereka berikan kepada ku

Sejak kecil hingga aku beranjak dewasa

Semua itu tidak bisa terukir oleh kata-kata

Ibu yang selalu merawatku

Semua jasa yang  diberikan  tidak bisa ku balas kepada ibuku

Ayah yang selalu mencari nafkah

Untuk mencukupi kehidupan keluarga

Walaupun panas mentari menerjang

Semangat dan tekadnya menguatkannya

Kakak yang selalu mendengarkan curhatku di setiap hari

Saat aku kecil kau yang mengenalkanku akan kehidupan ini

Senantiasa menguatkan ku untuk meraih impian

Memotivasiku agar tidak mudah menyerah

Rasanya kehidupan ini hampa

Tetapi hati dan jiwalah yang selalu mendekatkan kita walaupun jauh atau dekat

Alunan melodi selalu mengiringi kebersamaan kita

Maafkan ku bila pernah melukai hatimu

Baik perkataan dan perbuatanku

Ku bergitu sempurna ketika dekat dengan kerluarga kecilku

(sumber kompasiana.com)