Apa yang dimaksud dengan keselamatan dilaut?


Page 2

stilah S.A.R. (= Search And Rescue) semakin lama semakin populer setelah terjadi banyak kecelakaan pesawat terbang, kapal laut dan bencana alam. Terjadinya kecelakaan pesawat terbang Boeing 707 milik PANAM baru-baru ini di Bali sebagai peristiwa keceakaan pesawat terbang terbesar dalam sejarah penerJangan di Indonesia telah memperkenalkan apa yang disebut PUSARNAS, yaitu singkatan Pusat Koordinasi S.A.R. Nasional yang memegang peranan aktif dalam usaha pencarian dan pertolongan atas pesawat terbang yang ditimpa kemalangan tersebut.

Search And Rescue (S.A.R.) memegang peranan penting di tengah-tengah kesibukan dunia yang sema kin berkembang dalam berbagai hal dan SAR semakin menjadi andalan nasional dan internasional yang diharapkan untuk mengurangi penderitaanpenderitaan akibat berbagai kecelakaan, seperti jatuhnya pesawat terbang, tenggelamnya kapal laut dan kecelakaan-kecelakaan lainnya akibat bencana-bencana alam,

Kalau dunia telah lama mengenal istilah S.O.S. (Save Our Souls). maka setelah itu dikenal istilah S.A.R. Kiranya S.O.S. lebih dulu lahir dari S.A.R., dan sudah pasti dapat dianggap S.A.R. adalah jawaban terhadap S.O.S.

Perasaan ingin menolong sesama manusia di samping berkecamuknya peperangan dewasa ini terasa besar sekali. Lagi pula kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membekali usaha ini. "Never Fear, Sar is here" sesungguhnya keinginan manusia untuk selamanya dapat dan sanggup menolong mereka yang berteriak "Save Our Souls" (Sela matkan Jiwa Kami). Dan usaha/perjuangan menuju "Never Fear, SAR is here" ini semakin mendorong bangsa-bangsa berkembang menuju pula kearah kerjasama antar bangsa-bangsa dalam rangka menjamin keselamatan bersama. Seperti halnya, Indonesia telah membuat perjanjian-perjanjian dengan negara-negara lain, Keppres NO. 72 tentang pengesahan "Agreement for the Facilitation of Search For Aircraft in Distress and Rescue of Survivors of Aircraft Accidents" yang telah ditanda tangani cleh Menteri Luar Negeri RI, sebagai hasil sidang para Menteri Luar Negeri anggauta The Association of South East Asian Nations ke-V tanggal 14 April 1972 di Singapura.

Usaha penvelamatan adalah tugas S.A.R. yang

dapat diartikan dengan kata-kata: mencari dan meno long/mer:yelamatkan. Ketentuan-ketentuan dan batas-batas kegiatan S.A.R. adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Pencarian dilakukan hingga personil

atau materil yang dicari dapat diketemukan atau hingga saat diputuskan bahwa tidak ada gunanya lagi untuk melanjutkan usaha pencarian karena waktu pencarian telah cukup lama dan menurut pertimbangan adanya fakta-fakta yang dapat mengkuatkan pendapat serta meyakinkan bahwa kelanjutan usaha pencarian tidak akan menghasil

kan apa-apa. b. Kegiatan Penyelamatan dilakukan oleh pihak

yang melaksanakan SAR hingga jiwa manusia dan/atau materil yang harus/perlu diselamatkan ada dalam keadaan selamat dan tidak lagi memer

lukan bantuan SAR. c. Kegiatan Pemberian Pertolongan dilakukan hing

ga korban yang ditolong tidak lagi mutlak me merlukan bantuan SAR, karena bantuan selanjut

nya tidak dapat dilakukan oleh pihak lain. Hakekat SAR dalam TNI-AU.

Kalau kita menyusuri sejarah pertumbuhan S.A.R., kita akan kembali kepada tindakan pencarian

Salah satu unsur SAR, pesawat amphibi jenis Albatros (Foto: Pusarnas).

ersoni n atau enanya Karena Enurut dapat wahwa hasil

dan penyelamatan sebagai tindakan yang pada mulafya hanya terjadi dilingkungan kemiliteran, jadi sebenarnya untuk maksud-maksud militer dalam rang ka memenangkan sesuatu peperangan. Tindakan perikemanusiaan yang dipelopori oleh Jean Henry Dunant, bapak Palang Merah yang dilahirkan pada tanggal 8 Mei 1828 sebenarnya merupakan usaha memberi pertolongan bagi orang-orang yang menderita karena kecelakaan dan bukan khusus bagi tentaratentara yang mendapat kecelakaan di medan pertempuran. Tetapi kenyataannya, tindakan perikemanusiaan inipun terlebih dahulu dirasakan jasanya oleh teritara-tentara yang merintih kesakitan. Dunant menyaksikan lebih dari 40.000 di antara 309.000 orang tentara yang tewas dan menderita luka-luka dalam peperangan antara satuan tentara Perancis dan prajurit raja Frans Jozef dari Austria di Solferino. Di sinilah dan waktu itulah Henry Dunant turun tangan, dan sejak itulah lahir organisasi yang menjadi Badan Internasional yang terkenal yaitu "Komite Palang

Merah Internasional". Lain halnya dengan Search And Rescue (S.A.R.), SAR dilahirkan untuk maksud-maksud militer yang maksudnya adalah berusaha mencari dan menyelamatkan sesama anggau ta militer akibat sesuatu kecelakaan dan/atau dari ancaman musuh akibat sesuatu kecelakaan. Hal ini dapat dimaklumi, bahwa setiap operasi militer membawa risiko berupa kerugian atau kehilangan unsur tempur, personil dan materil yang kadang-kadang menentukan jalannya pertempuran. 'Bilamana seorang anggauta hilang, gugur atau tertawan ini berarti hilangnya seorang anggauta terlatih yang tidak mudah dicari gantinya. Peranan penting, kedudukan vital serta pengalaman seseorang anggauta merupakan faktor-faktor penentu nilai taktis, karena itu bagaimanapun harus dicari dan diselamatkan dari segala kemungkinan buruk dan bahkan dari interogasi musuh yang selalu disertai dengan kekerasan. Demikian pula kerahasiaan dokumen-dokumen serta peralatan-peralatan harus diselamatkan, jangan sampai

kegiatan tersebut. Demi effektivitas, efficiency dan kemantapan penyelenggaraan SAR, komposisi unsur inti SAR TNI-AU terdiri dari komponen-komponent:

a. Pesawat terbang yang memiliki kemampuan "hovering', yaitu helikopter, terutama untuk tugastugas mencari dan menolong, juga untuk tugas dropping rescue team (menurunkan team penolong) dan survival equipment (perlengkapan penyanggah hidup).

b. Pesawat terbang bersayap statis (Fixed Wing Aircraft) terutama untuk pencarian, dropping rescue team dan survival equipment. Pesawat jenis amphibi dapat pula digunakan sebagai rescue-nya.

c. Water craft. Speed boat untuk tugas menolong survivors diperairan di dekat pangkalan udara atau disekitar daerah pertempuran, termasuk juga perahu dan Dinghies yang dapat dijatuhkan dari udara untuk pertolongan yang bersifat sementara.

d. Land Vechicles: Crash cars yang terdapat di

Anggauta-anggauta TNI-AU yang mengikuti pendidikan SAR di Westland Inggeris sebanyak 6 orang setelah menyelesaikan latihan-latihan. (Foto : WAL)

dikuasai musuh yang dapat mengakibatkan lebih banyaknya ancaman terhadap jiwa, jalannya operasi dan keamanan negara.

Sejarah pertumbuhan S.A.R. di Indonesia pun tidak terlepas dari pertumbuhan Angkatan Bersenjatanya. Angkatan Udara merupakan angkatan yang mempelopori kegiatan S.A.R., dikarenakan adanya kemampuan yang memenuhi syarat cepat dan flexible serta kemampuan mengintai yang memilikinya, di samping hal tsb, Angkatan Udara sendiri yang selalu dihadapkan kepada kemungkinan-kemungkinan timbulnya kecelakaan-kecelakaan pesawat terbang. - Karena itu maka Angkatan Udara adalah angkatan yang selalu siap melaksanakan tugas-tugas S.A.R. dengan perlengkapan dan tenaga-tenaga terlatih.

S.A.R. TNI-Angkatan Udara bertujuan: mencari hingga menemukan dan menyelamatkan awak pesawat beserta penumpang (apabila ada), perlengkapan atau dokumen rahasia vital yang hilang atau dikhawatirkan hilang karena melaksanakan kegiatan di udara dengan pesawat Angkatan Udara. Kecuali alasan perikemanusiaan, SAR TNI-AU adalah hakekat 'nilai taktis', baik manusia maupun materil yang harus diselamatkan yang menentukan untuk suatu tindakan SAR. SAR TNI-AU diadakan dan disiapkan khusus untuk mendukung operasi-operasi yang harus dilakukan oleh satuan-satuan TNI-AU serta mampu bergerak dalam keadaan pengaruh senjata musuh. Sedangkan ruang lingkup SAR TNI-AU disesuaikan dengan luas macam dan corak kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan oleh unsur-unsur TNI-AU dalam rangka melaksanakan tugasnya serta seluas ruang lingkup wilayah yang dipergunakan untuk kegiatan

Salah seorang anggauta Crew Team SAR dari Kopasgat (Foto: Pusarnas).

berada, instansi-instansi militer (Dept. HANKAM, KOSTRANAS, KODAU dan lain-lain) serta non militer (Pusat Pengendalian SAR, Pengawas Penerbangan Sipil dan lain-lain) dan beroperasi selama 24 jam. Komando Operasi TNI-AU juga memiliki mobile unit yang dapat dikirimkan ke mana-mana, terutama untuk mem-back up penyelenggaraan hubungan dalam rangka penerbangan, latihan gabungan, tugas operasi dan S.A.R. Bagi TNI-AU tugas S.A.R. adalah bagian dari tugas-tugas sistim udara. Apa yang disebut 'Combat S.A.R. adalah operasi militer sebagai cabang mission Operasi-operasi Udara.

BASARI dan SEARCH AND RESCUE NASIONAL

pembangunan dan demi perikemanusiaan, Pemerintah telah mengeluarkan Keppres No. 11 tahun 1972 dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan nasional dan internasional dalam bidang penyelamatan penerbangan dan pelayaran, demikian pula ketentuanketentuan pemberian bantuan pencarian dan penyelesaian terhadap akibat bencana. Dengan demikian dibentuklah Badan Search And Rescue Indonesia yang disingkat BASARI, diketuai oleh Menteri Perhubungan dibantu oleh Menhankam sebagai Wakil Ketua, Menlu, Mendagri, Menkeu dan Mensos masingmasing sebagai anggauta.

Dalam melaksanakan fungsinya BASARI bertugas:

1. Mengkoordinir penyelenggaraan usaha-usaha pencarian dan pemberian pertolongan dalam penggunaan sarana-sarana personil dan materiil dari instansi Pemerintah dan swasta

dan swasta untuk keperluan S.A.R., melalui instansi-instansi yang bersangkutan.

2. Merencanakan, membina dan mengendalikan pelaksanaan S.A.R. di daerah-daerah/wilayah-wilayah.

3. Menyelenggarakan kerjasama dengan negaranegara tetangga dan organisasi-organisasi internasional dibidang S.A.R.

4. Memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai kebijaksanaan Pemerintah dibidang S.A.R.

Pelaksana Operasi SAR adalah unsur-unsur BA

Sebelum kita menelaah apa yang menjadi tujuan kita, yaitu pengupasan tentang Pusat Koordinasi SAR Nasional, baiklah kita pelajari asal usul berdirinya.

Menurut keterangan Pemerintah, Pemerintah sebagai penanggung jawab nasional dan internasional harus menjalankan tugas S.A.R, di wilayah Indonesia seluas 4.909.318 km persegi, dengan 13.667 buah, pulau. Dalam hubungan internasional, apabila diperlukan, kegiatan-kegiatan SAR harus juga dilakukan di lautan Cina Selatan, Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia. Sedangkan semakin luas, semakin besar kemungkinan terjadi suatu kecelakaan terhadap alatalat angkut kita, hal mana wajib kita cegah dengan

SARI di daerah yang dibentuk dan ditugaskan tersebut. Namun demikian, Pemerintah tidak mungkin menyediakan personil dan materiil sebanyak yang dibutuhkan semata-mata untuk tugas SAR. Terpencarnya unsur-unsur SAR yang ditempatkan diseluruh wilayah R.J. belum berarti bahwa faktor kecepatan dan ketepatan dapat terjamin dalam usaha pencarian dan pemberian pertolongan. Untuk penyempurnaan usaha tsb. diwajibkan kepada instansi-instansi Pemerintah dan usaha Badan-badan Swasta untuk memberi bantuan sepenuhnya dengan materiil maupun personil yang tersedia.

Apabila kita sudah mengenal BASARI, maka kini menyusul apa yang sudah dikenal di masyarakat dengan kata PUSARNAS, yaitu singkatan dari Pusat Koordinasi S.A.R. Nasional.

Kedudukan Pusarnas ini sebagai badan pelaksana

b. Tercapai pengorganisasian, perencanaan dan pembinaan SAR yang effisien.

c. Pengerahan dan pengarahan daya serta dana dapat dilakukan secara effektif.

PUSARNAS adalah sebuah badan pelaksana operasionil yang mengkoordinasikan segala kegiatan Search And Rescue (S.A.R.) sesuai dengan Peraturanperaturan Nasional dan Internasional. Maksud dan tujuan pokok-pokok organisasi dan tata kerja PUSARNAS ini adalah untuk memberi landasan dan pedoman dalam penentuan kebijaksanaan, perencanaan, penyusunan organisasi, pembagian kerja dan tata hubungan/jalinan kerja dalam PUSARNAS sehingga tercapai pelaksanaan tugas pokok serta penyelenggaraan administrasi yang tertib dan teratur.

Pusat Koordinasi S.A.R. Nasional bertugas pokok melaksanakan koordinasi atas segala usaha dan kegiatan pencarian dan pertolongan terhadap orang dan materiil yang hilang, dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam penerbangan, pelayaran dan bencana sesuai dengan peraturan SAR Nasional dan Internasional.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok yang dimaksud, PUSARNAS mempunyai dan menyelenggarakan fungsi-fungsi:

a. Tekhnis mengenai penentuan kebijaksanaan dalam sistim dan methoda SAR yang effisien dan effektif.

b. Operatif mengenai penentuan kebijaksanaan dengan mengambil keputusan atas segala pelaksanaan operasionil kegiatan SAR.

c. Administratif mengenai penentuan kebijaksanaan dalam penyelenggaraan administrasi dan logistik ke dalam serta memberikan bantuan administrasi dan logistik kepada pelaksana diwilayah dalam lingkup Departemen sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.

Pusat Koorsinasi SAR Nasional dipimpin oleh seorang Kepala yang selanjutnya disebut KAPUSARNAS. Dalam rangka melaksanakan tugasnya Kapusarnas berwenang mengadakan hubungan kerja dengan pihak-pihak di luar BASARI dengan lingkup Nasional maupun Internasional.

Anggau ta-anggau ta FBI dari Amerika Serikat yang didatangkan ke Bali meneliti barang-barang berasal dari reruntuhan Boeing 707 (Foto: Pusarnas).

operasionil kegiatan Search And Rescue, strukturil termasuk dalam susunan organisasi Badan Search And Rescue Indonesia (BASARI), proseduril termasuk dalam lingkungan Departemen Perhubungan, teknis operasionil bertanggung jawab langsung kepada Menteri Perhubungan selaku Ketua BASARI.

Pokok-pokok Organisasi dan Tata-kerja Pusarnas dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan, agar:

a. Organisasi S.A.R. di Indonesia mampu melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuanketentuan dari konvensi-konvensi Internasional dalam bidang penerbangan sipil (ICAO) dan keselamatan jiwa di laut (IMCO).

Wilayari wilayah SAR Nasional.

PUSARNAS sebagai pusat membawahi Pusatpusat Koorsinasi yang tersebar diwilayah-wilayah, yaitu yang disebut PUSAT KOORDINASI RESCUE disingkat P.K.R. Pusat Koordinasi ini adalah suatu Badan Pelaksana Wilayah Search And Rescue yang berkewajiban melaksanakan kegiatan S.A.R. di dalam wilayahnya. Untuk wilayah-wilayah R.I. kedudukan PKR-PKR disesuaikan dengan Air Traffic Control Centre (ATCC) sesuai dengan rekomendasi ICAO tersebut dalam Annex-12 to the Convention on International Civil Aviation.


Page 3

Pembentukan PKR-PKR diwilayah Indonesia ini tidak lepas dari dasar-dasar keputusan perundinganperundingan bersama negara-negara lain terutama negara-negara tetangga.

Asia/Pacific Regional Air Navigation Meeting yang berlangsung di Honolulu dari tanggal 5 sampai dengan 28 September 1973 telah membahas pemandangan umum mengenai situasi SAR di Indonesia (Agustus 1973). Dalam pertemuan ini hadir wakil-wakil Indonesia, 2 orang dari Dirjen Perhubungan dan 2 orang dari TNI-AU

Dalam South East Asia Regional Air Navigation Meeting 1968 Indonesia telah mengambil langkahlangkah yang dianggap perlu disetujui, yaitu: Pembentukan-pembentukan:

PKR Jakarta untuk Daerah SAR Jakarta, PKR Surabaya untuk Daerah SAR Surabaya; PKR Ujungpandang untuk Daerah SAR Ujungpandang dan PKR Biak untuk Daerah SAR Biak.

Penyediaan Rescue units yang disetujui Indonesia adalah, untuk: Jakarta: pesawat-pesawat terbang jarak jauh dan helikopter ditambah rescue vechicle dan rescue boot. Medan, Surabaya, Balikpapan, Ujungpandang, Ambon dan Biak masing-masing: pesawat terbang jarak jauh dan rescue vechicle. Pesawat-pesawat terbang jarak sedang akan disediakan untuk daerah-daerah: Biak, Surabaya, Ujungpandang dan Medan.

Dalam ICAO Informal SEA/COM/ATS Meeting, 1971, telah dilaporkan bahwa PKR Jakarta dan PKR Ujungpandang telah terbentuk, sedang SKR (Sub Koordinasi Rescue) Medan dalam penyelesaian.

PKR-PKR yang kini sudah dikatakan beroperasi adalah PKR Jakarta untuk daerah SAR Jakarta dan Surabaya, sedangkan PKR Ujungpandang untuk daerah SAR Ujungpandang dan Biak. Di samping itu SKR Medan membantu PKR Jakarta dalam opera

pula disediakan Droppable Survival Equipment (alatalat penyelamat yang dapat diturunkan dari udara) yang dapat menolong 144 sea survivors (yang celaka di laut tetapi masih hidup), dan 420 orang jungle survivors (yang celaka di hutan tetapi masih hidup). Khusus untuk PKR Jakarta disediakan sebuah Rescue Unit for Off-shore operations sesuai dengan rekomendasi ICAO.

Dalam MID/SEA RAN Plan Doc. 8700/4 ditetapkan pembentukan SKR di Balikpapan. Tetapi karena pusat kegiatan Pemerintah Daerah ada di Banjarmasin, maka direncanakan pembentukan SKR di Banjarmasin. Di samping itu direncanakan pembentukan SKR di Denpasar untuk membantu PKR Surabaya dalam operasinya diwilayah Nusatenggara.

Untuk meningkatkan kewaspadaan SAR/SAR Alerting, frekwensi 121.5 Mhz direncanakan bagi Aeronautical Mobile Station yang terlalu sibuk, seperti: Jakarta, Ujungpandang, Surabaya, Denpasar, Medan dan Palembang.

Untuk keperluan point to point, maka Aeronautical Fixed Telecommunications Network (Jaringan Telekomunikasi tetap) yang telah dibangun dan yang direncanakan akan dibangun dirasakan dapat memenuhi kebutuhan SAR dalam bidang komunikasi ini.

Mengenai koordinasi SAR dengan negara-negara tetangga, telah ditanda-tangani kerjasama dibidang SAR dengan negara-negara ASEAN. Demikian pula kerjasama dengan Australia telah dirintis tetapi baru sampai pada tahap Operational Agreement.

Indonesia tetap akan berusaha kearah penyempurnaan operasi SAR di Indonesia. Sehubungan dengan itu, Indonesia akan menyambut baik kerjasama dalam bidang SAR terutama dengan negara-negara tetangga. Dalam menentukan requirement baru, tidak melampaui target yang telah diterangkan dalam REPELITA 11.

sinya.

Untuk melengkapi ketiga rescue centre tsb. telah

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT SAR NASIONAL Kep. Pres. No. : 11/1972.

Presiden Suharto telah memerintahkan kepada KSAU agar segera menyusun konsepsi baru mengenai pelaksanaan tugas-tugas SAR bersama-sama dengan Departemen Perhubungan Kepala Negara menaruh perhatian yang sangat besar mengenai tugas SAR karena itu menyangkut tugas-tugas pertolongan yang berhubungan dengan kemanusiaan.

Team SAR Nasional telah membuktikan kemampuannya dalam menanggulangi bencana-bencana penerbangan walaupun dengan peralatan yang serba sederhana. Kita menyadari bahwa dalam tugas-tugas SAR, alat peralatan memegang peranan yang amat berarti. Hal ini dapat dimengerti dan dipahami, apalagi jika diingat bahwa keadaan dan luas Tanah Air kita lebih banyak terdiri dari Air dan Hutan belantara.

Penganugerahan wing kehormatan dan tanda penghargaan oleh KASAU kepada team SAR baru-baru ini merupakan tauladan bagi kita betapa mulianya tugastugas Peri-Kemanusiaan yang telah mereka berikan. Tanpa mengenal bahaya yang dapat mengancam jiwa mereka sendiri penerbang beserta para rescue telah melakukan pertolongan dalam mengangkut jenazah para korban baik dalam kecelakaan pesawat PANAM di Bali maupun pesawat Albatros TNI-AU di Palu. Pekerjaan itu benar-benar memerlukan suatu keberanian, Keuletan, dan ketabahan.

Suatu usaha pertolongan yang bersifat Peri Kemanusiaan wajib dihargai dan hal ini mengandung image yang baik diforum Internasional. SAR harus mendapat perhatian kita yang sungguh-sungguh dan ini merupakan tanggung jawab Nasional.

P.T. PERUSAHAAN PELAYARAN "ARAFAT" JALAN JOHAR No. 8 JAKARTA

TELP. 49757 – 49158

SEGENAP DEWAN PERWAKILAN PARA PEMEGANG SAHAM, DEWAN PENGAWAS, DIREKSI

BESERTA KARYAWAN DARAT DAN LAUT P.T. PERUSAHAAN PELAYARAN "ARAFAT"

SELAMAT HARI ULANG TAHUN KE-XXIV

HARI PENERBANGAN NASIONAL.

ANG KASA NO. 1 TH KE XXIV 1974

Dear Marshal Dono Indarto,

On behalf of the Government of Japan, I would like

to express my sincere appreciation for the rescue

operations that the Air Force of the Republic of Indonesia

Pernyataan terima kasih dari Pemerintah Jepang yang disampaikan melalui Duta Besarnya di Jakarta kepada team SAR Nasional kita, atas usaha-usaha yang pernah dilakukan terhadap pesawat PANAM yang tertimpa musibah dipulau Bali baru-baru ini.

Dengan ini kami atas nama Pimpinan TNI-Angkatan Udara dan atas nama Keluarga almarhum Awak Pesawat Albatros PB-511 menyampaikan penghargaan serta rasa terima kasili kami sedalam-dalamnya kepada :

1. PANGKOWILHAN III. 2. PANGKODAU III.

3. PANGKODAU IV. 4. PANGDAM VII/Diponegoro cq DAN PENERBAD Semarang. 5. KADAPOL XIX cq DAN POLRI Palu.

6. PANGDAM XIII/Merdeka cq DAN REM dan DAN DIM Palu.

7. Pemerintah Daerah Palu. 8. Kepala Pelabuhan Udara Palu. 9. Kepala Pelabuhan Udara Balik Papan. 10. Direkwr Bouraq Air Service, 11. Direktur PELITA Air Service. 12. Direktur I.A.T. 13. Direktur SAFARI Air Service. 14. DAN JEN KOPASGAT cq Team PARA RESQUE KOPASGAT TNI-AU. 15. DAN JEN KOOPS cq Semua Awak Pesawat Satuan Udara. 16. DAN LANUMA Abdulrachman Saleh.

17. Serta semua pihak, yang belum disebutkan.


atas segala bantuan dan perhatian baik moril maupun materiil yang telah dilimpahkan dari pencaharian Pesawat Albatros PB-511 beserta Awak Pesawat sejak tanggal 26 Mei 1974 sampai ditemukan dan dimakamkannya jenazah awak pesawat pada hari Rabu tanggal 5 Juni 1974. Kiranya jerih payah dan bantuan yang saudara berikan, mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha

Semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan sesuai dengan amal bhakti-nya selama pengabdian kepada negara dan bangsa sedang kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan serta kekuatan lahir dan bathin. .

PELITA | SELESAI DIBANGUN 60 LAPANGAN TERBANG

Vershoon, seorang ahli hukum dari Nederland. la dibantu oleh sebuah dewan direksi yang terdiri dari enam orang ahli hukum dari seluruh dunia. Prof. Priyatna merupakan orang Asia pertama yang menjabat kedudukan ini.

JET T-33 DISERAHKAN PADA KOHANUDNAS

Dirjen hub Marsda TNI Kardono mengatakan bahwa selama Pelita-l, telah selesai dibangun dan di upgrade 60 lapangan terbang diberbagai daerah Indonesia. Diantaranya dua buah lapangan udara Internasional yaitu Halim Perdanakusumah dan Ngurah Rai Bali.

Memberikan keterangan selesai meresmikan gedung terminal Pangkalan Udara Angkatan Darat (PUAD) A. Yani di Semarang baru-baru ini, Kardono mengemukakan pula, bahwa lapangan udara Internasional yang dilengkapi dengan Radar barulah Halim Perdanakusumah, sedang Ngurah Rai masih dalam taraf perencanaan. Pihak Perhubungan Udara merencanakan untuk memperlengkapi semua lapangan terbang di Indonesia dengan radar, terutama yang merupakan lapangan terbang Internasional atau ramai disinggahi pesawat terbang asing. Radar pada lapangan Udara Internasional Halim mempunyai daya tangkap radius sejauh 110 mil.

PROF. DR. PRIYATNA JADI DIREKTUR HUKUM ANGKASA INTERNASIONAL.

Satu Skadron Jet T-33 kini telah diserahkan dari Kodik TNI-AU kepada kohanudnas untuk melengkapi sistim.senjata Kohanudnas. Serah terima yang berlangsung di Lanuma Iswahyudi tsb. dilakukan oleh Danjen Kodik' TNI-AU Marsma TNI Sutoyo kepada Pangkohanudnas Marsda TNI Suwondo dengan disaksikan oleh Dekasau Marsdya TNI Ashadi Tjahjadi.

Pesawat-pesawat T-33 yang semula digunakan sebagai pesawat latih calon penerbang TNI-AU, sekarang dengan surat Keputusan KASAU dipersiapkan untuk melengkapi sistim persenjataan Kohanudnas, tetapi masih tetap digunakan sebagai "proficiency training" bagi pilot-pilot jet tempur Sabre (F-86) bagi penerbang-penerbang lulusan Sekolah Penerbangan Angkatan Udara.

RENCANA PEMBANGUNAN STASIUN BUMI SATELIT DOMESTIK

Prof. Dr. Priyatna Abdurrasyid baru-baru ini telah dilantik menjadi salah satu direktur "International Institute of Space Law of the International Astronautical Federation", suatu lembaga internasional dibawah naungan PBB yang menghimpun para ahli. Hukum Angkasa di seluruh dunia. Federasi ini berkedudukan di Universitas Sorbonne, Paris.

Dalam rapat pleno di Baku, Rusia, Oktober lalu diputuskan untuk mengangkat Prof. Dr. Priyatna menjadi salah seorang direktur lembaga tsb. Pengangkatan ini disetujui oleh Pemerintah Indonesia. Prof. Dr. Priyatna adalah soerang ahli hukum angkasa dari Indonesia dan pegawai utama/Madya Pati Adhiaksa di Kejaksaan Agung RI, juga seorang penasehat ahli pada TNI-AU.

Institut Hukum Angkasa ini didirikan tahun 1956 di Amerika dan kini diketuai oleh Dr. Ny. Diederick

Pemerintah merencanakan akan membangun 50 buah Stasiun Bumi Satelit Domestik, di mana dalam Pelita Il sebagai tahap pertama akan dibangun 10 buah, masing-masing di Pakanbaru, Jakarta, Palangkaraya, Kupang, Ujungpandang, Menado, Ambon, Ternate, Biak dan Pontianak,

Dengan adanya sistim komunikasi melalui fasilitas satelit domestik ini, maka daerah-daerah pedesaan nantinya akan dapat menerima siaran tv. secara langsung yang dipantulkan kembali oleh satelit tsb. Maka melalui satelit domestik, selain hubungan komunikasi (telepon, telegrap, telex) dapat lebih ditingkatkan dan mencapai seluruh wilayah RI; juga dapat dipergunakan sebagai sarana penerangan dan pendidikan lewat tv,


Page 4

Indonesia merupakan negara ketiga di dunia yang menggunakan sistim telekomunikasi dengan satelit domestik, setelah Kanada dengan Telesat-nya dan Amerika Serikat dengan Western Union-nya yang baru diluncurkan belum lama ini.

PENAS TAMBAH 2 PESAWAT DORNIER

Kini PENAS telah membeli 2 pesawat Dornier Skyservant dalam menambah kemampuannya pada Pelita 11 untuk meningkatkan kegiatannya al. pemotretan dan pemetaan serta penelitian-penelitian seismik dll. dari udara, Dalam hubungan ini telah berlangsung serah terima sebuah pesawat jenis tsb. di hanggar Penas Kemayoran, dari Marsda TNI (Purn.) Iskandar, Dirut Airsafe Ltd yang mewakili pembuat Dornier Jerman Barat di Indonesia, kepada Dirut Penas Marsma TNI Sugiri.

Pesawat berbaling-baling 2 itu merupakan pesawat pertama dari dua buah yang dipesan. Dalam operasinya Penas akan mendapat bantuan back-up (penunjangan) dari Airsafe Ltd. Pesawat Dornier Skyservant Do 28 adalah jenis STOL yang dapat mendarat dilandasan pendek dan kasar, dapat take off dari landasan yang panjangnya hanya 280 meter dan dapat mendarat pada panjang landasan 228 meter. Sehingga cocok untuk daerah-daerah terpencil yang bergunung. Data lainnya dalam kapa sitas tempuh 1.090 nautical miles serta dapat mencapai ketinggian sampai 25.200 kaki dengan 8 orang penumpang.

8,53 meter, tinggi badan 2,5 meter dan panjang 5,90 meter.

Disamping mengerjakan LT-200, Lipnur saat ini masih menyelesaikan pembuatan pesawat-pesawat "Gelatik". Hingga bulan Juli ini harus berproduksi sebanyak 42 pesawat "Gelatik", sampai saat ini sudah dibuat 34 buah. Lipnur juga membuat "jig" (perlengkapan untuk assembling) kendaraan Ford, Mitsubishi, Fiat dan Bedford. SEMINAR SATELIT TEKNOLOGI SUMBER ALAM

Menteri Negara Riset Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo tanggal 20 Mei yang lalu telah membuka seminar mengenai satelit teknologi sumber alam di Jakarta. Seminar yang berlangsung dua hari itu dihadiri oleh utusan-utusan dari berbagai lembaga ilmiah dan departemen al. Badan Tenaga Atom Nasional, LAPAN dan Badan Koordinasi Survey & Pemetaan Nasional. Juga Duber AS turut memberikan kata sambutan, serta dua orang dari NASA.

Dalam ceramahnya Prof. Kardono Darmojuwono dari Badan Koordinasi Survey & Pemetaan menjelaskan, bahwa foto-foto yang dibuat oleh ERTS terbukti sangat bernilai untuk inventarisasi sumber alam pada . taraf permulaan. Kegunaannya terasa sekali terutama untuk daerah-daerah di mana foto-foto dari udara dan peta-peta dasar yang dapat dipercaya tidak dapat diperoleh. Keuntungan lainnya ialah bahwa gambar yang dibuat oleh ERTS akan mencakup daerah yang sangat luas, sementara kombinasi multispektral akan memberikan kemungkinan diperoleh banyak data daripadanya.

ERTS diluncurkan 23 Juli '72 untuk mengambil gambar-gambar bumi dari ketinggian 560 mil dekat garis edar kutub, yang memungkinkan ERTS dapat mengambil seluruh bola bumi tiap 18 hari sekali untuk kemudian diulangi lagi. Peralatan yang dibawa oleh ERTS ialah 2 sistim penginderaan jauh, yaitu kamera Multi Spektral Scanner dan Return Beam Vidicon. Gambar-gambar yang terekam tadi secara elektronis dikirim ke alat prosesing data di pusat Penerbangan Ruang Angkasa Goddard, AS: di mana data-data tersebut disusun kembali untuk mengasilkan gambargambar hitam-putih,

Direncanakan dalam bulan Juli ini Lipnur akan menerbangkan pesawat produksinya yang terbaru, LT-200. Pesawat LT-200 (LT-Lipnur Trainer) merupakan pesawat latih bermesin tunggal yang mampu beraerobatik. Dibandingkan dengan produksi Lipnur sebelumnya, yaitu pesawat-pesawat "Gelatik", LT-200 lebih ma ju. Seluruhnya dikerjakan oleh tehnisi-tehnisi Indonesia, mulai dari bahan mentah sampai menjadi pesawat.

LT-200 dibuat berdasarkan design PL-2 yang direncanakan oleh seorang ahli dari AS yang tinggal di San Diego, Ladislao Pazmanin. Data-data LT-200 antara lain menggunakan mesin "Lycoming 0-320-E2A" yang mempunyai kekuatan 150 tenaga kuda. Tangki bahan bakar yang terletak diujung sayap dibuat dari fibreglass yang menampung 25 gallon. Mampu terbang selama 2,8 jam dengan kecepatan 246 km perjam dan daya jelajah 610 km. Tempat duduk untuk dua orang berdampingan, tetapi Lipnur merencanakan menjadi 3 orang dan penambahan tangki bahan bakar. Rentangan sayap LT-200

waktu penerbangan itu masih beroperasi di bawah bendera penerbangan MSA.

PESAWAT SUPERSONIK TU-144 TYPE BARU DITEST.

benua Amerika. Roket Thor-Delta itu membawa satelit cuaca kecil yang akan melaporkan keadaan-keadaan di Amerika Utara dan Selatan juga sebagian besar dari Lautan Pasifik dan Atlantik.

NASA mengatakan bahwa satelit-satelit tsb. diperlengkapi dengan sebuah pesawat 627 kg yang akan membuat gambar-gambar langit di atas Atlantik Timur, selama 24 jam. Satelit tsb. diberi nama SMS-1 ditempatkan disuatu titik 36.357 km di atas khatulistiwa.

CATHAY PASIFIC BELI PESAWAT LOCKHEED 1011-1

Cathay Pasific Airways mengumumkan bahwa perusahaan tsb akan membeli pesawat terbang Lockheed 1011-1 versi jarak jauh. Pesanan pertama, adalah untuk dua dari pesawat berbadan lebar dengan opsi untuk dua lagi. Dengan alat-alat pengganti, pembelian ini oleh Cathay Pasifik akan bernilai HK $ 500 juta (US$ 100 juta).

Cathay Pasific akan menjadi perusahaan penerbangan pertama di dunia yang membeli versi baru dari Lockheed 1011-1 yang ditenagakan dengan mesin Rolls Royce 211-22B. Rencana penyerahan pertama L1011-1 ke Cathay akan diadakan pada bulan Agustus 1975 dan pesawat jet berbadan lebar ini akan mulai kegiatannya pada akhir tahun 1975. Cathay akan memperkenalkan pesawat jet ini di Indonesia sebagai sebagian dari dindsnya Hong Kong - Singapura - Kuala Lumpur • Jakarta. Pesawat jet kedua akan dipergunakan untuk melayani lin Hong Kong - Taipei - Jepang.

Perancang pesawat supersonik Tupolev 144 yang telah jatuh dalam pameran udara di Paris bulan Juni. yang lalu mengatakan bahwa pesawat itu harus menempuh testing-testing lama sebelum siap untuk dipakai mengangkut penumpang. Sebelum crash itu terjadi pesawat jenis tersebut direncanakan mulai beroperasi dalam tahun ini. Alexei A. Tupolev mengatakan bahwa sebuah prototype TU-144 lainnya yang tidak mengalami perobahan baru yang penting dari type yang jatuh itu kini sedang menempuh test-test terbang.

Tupolev model baru itu telah diterbangkan lebih dari 100 kali, dan adakalanya sampai dua tiga kali seharinya, dengan kecepatan sampai 1.3000 mil perjam, untuk mengecek semua sistim. Pesawat ini dibuat dengan maksud untuk pengangkutan komersiil dan untuk mematahkan rintangan suara, dan diharapkan tahun ini juga akan mulai beroperasi.

Beberapa komentar mengenai sebab-sebab jatuhnya Tu-144 dalam pameran yang lalu, antara lain dikatakan bahwa hal itu disebabkan oleh pelayanan yang salah dari awaknya. Awak pesawat sangat buruk memperlakukan pesawat sayap bentuk delta dan hidung tunduk ke bawah itu dalam usaha mengalahkan pesawat Concorde buatan Inggris-Perancis.

BUS UDARA EROPA PERTAMA LAKUKAN PERCOBAAN

SIA AKAN DIPERKUAT DENGAN SEBUAH JUMBO LAGI

Singapura Air Lines (SIA) telah memutuskan untuk membeli Boeing Jet 747 yang ke empat seharga 38 juta dollar AS untuk penerbangan jarak jauh ke Jepang-Eropa-Australia, dan beroperasi pada bulan April 1975. Dua pesawat jumbo sudah beroperasi dan yang ketiga diharapkan beroperasi bulan Agustus tahun ini.

Sementara itu SIA juga mengumumkan bahwa perusahaan tsb. telah memperoleh keuntungan bersih sebanyak 40 juta dollar Singapura pada tahun fiskal 1973/1974, suatu kenaikan sebanyak 200 ribu dollar dari tahun sebelumnya, sekalipun situasi dunia dewasa ini tidak menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan penerbangan, Hasil operasi penerbangan-penerbangan sebanyak 406 juta dollar tahun ini merupakan suatu kenaikan sebanyak 33 persen dari tahun sebelumnya, pada

Bus udara Eropa yang pertama, yang merupakan tantangan terhadap pesawat-pesawat jet raksasa Amerika, baru-baru ini telah melakukan penerbangannya yang pertama dari lapangan udara London. Perusahaan penerbangan Perancis "Air France" melakukan penerbangan percobaan itu dengan menggunakan bus udara baru jenis A-300, yang sudah akan mulai beroperasi antara London dan Paris.

Bus udara bermesin dua itu adalah suatu proyek · lima negara dengan dana-dana dari Perancis, Jerman Barat, Negeri Belanda, Inggris dan Spanyol. Pesawat jet penumpang berukuran medium itu telah singgah di Jakarta dalam rangka penerbangan promosinya kenegara-negara Asia. Selama kl. satu jam telah dilakukan demonstrasi penerbangan diatas Karakatau setinggi 3.000 feet. Robert Blanchet Presiden Sales menjelaskan kepada Angkasa bahwa jenis pesawat ini dapat menampung 225 s/d 251 orang penumpang. Harganya adalah sekitar $ 16 juta US.


Page 5

ensiklopedia kecil , ANGKASA”

95.RADAR NS-01-EW. Pesawat radar buatan' AURI yang

pertama ciptaan (N)urito Pringgoadisurjo Letnan Udara I dan (S)chut Sersan Udara, nomor seri 01, type (E)aly (W)arning pada tanggal 1 April 1951 di laboratorium Sekolah Radio Udara Pangkalan Angkatan Udara Andir (kini Husein Sastranegara). Seperti lazimnya pesawat radar, radar NS-01-EW mempunyai 2 buah screen, yaitu PPI-screen untuk menetapkan sudut azimuth sasaran dan A-sreen untuk menetapkan jarak sasaran. Setelah diadakan beberapa percobaan dengan pesawat terbang Flying Boxcar dari Angkatan Udara India yang sedang berada di Indonesia dengan hasil baik radar ini kemudian lebih banyak dipergunakan sebagai visual education radar untuk melatih bintara-bintara tehnik elektronika.

96. AMMS (Anti Missile Missile System). Sistim

Peluru Kendali Anti Peluru Kendali yang dipergunakan dalam perang modern yang akan datang oleh Amerika Serikat. Cara kerja AMMS adalah sebagai berikut : a. jika sebuah peluru kendali antar benua lawan (ICBM) memasuki wilayah udara yang diawasi radar, maka radar ini memancarkan gelombang melalui pemancarnya (A). Gelombang radar yang telah menangkap sesaran akan dipantulkan oleh sasaran (ICBM) diterima oleh stasiun penerima radar (B) melalui stasiun penerus (C) dan dilanjutkan ke Pos Komando (D), dimana gerakan ICBM ini diawasi dan diikuti terus dan diberikan perintah-perintah kepada pos-pos lainnya. Perintah-perintah ini ke stasiun radar (E) yang membedakan warhead yang sebenarnya (seperti diketahui, baik Amerika Serikat maupun Uni Sovyet membuat berbagai sistim pada ICBM untuk menggangu sistim radar AMM lawannya). Warhead yang dilepaskan dari badan ICBM meluncur sendiri menuju sasaran dan bersamaan dengan itu setelah mendekati sasaran dilepaskan pula bagian-bagian lain sehingga mengacaukan' lawan untuk menentukan warhead yang sebenarnya. Hal yang demikian ini diatasi oleh radar (E) yang meneruskan ke Pos Komando (D). Perintah diberikan oleh Pos Ko kepada stasiun radar (F) untuk mengikuti warhead dan menentukan kedudukan warhead setiap saat mengenai jarak, kecepatan dan ketinggiannya dan selalu diikuti secara teliti dalam Pos Ko. Jika warhead telah masuk dalam daerah penembakan AMM, terus diberikan perintah untuk meluncurkan AMM (Anti Missile Missile) dari tempat peluncurannya (H) dan dengan pertolongan stasiun radar (G) dituntun dan diarahkan menuju ke warhead. Stasiun radar (G) akan mengeluarkan gelombang radio yang berisi isarat dan diterima

oleh alat penerima AMM dan diubah dalam arus listrik untuk menggerakkan motor listrik yang berhubungan dengan kemudi AMM. Bila sudah dalam jarak dekat, oleh Pos Komando diberi isarat melalui stasiun radar (G) untuk meledakkan AMM dan warhead akan hancur bersama AMM. Cara kerja Anti Missile Missile System ini cepat sekali mengingat kecepatan ICBM menuju sasaran dengan kecepatan tinggi melebihi Mach-1. Karena itu AMMS bekerja secara elektronis dan dengan penggunaan computer, dimana petugas-petugas dalam Pos Komando bertugas mengawasi semua

sistim tersebut. 97. SILO, tempat peluncuran ICBM dibawah tanah

yang seluruhnya terbuat dari beton bertulang. Bila terjadi serangan nuklir, maka silo ini dapat ditutup yang berarti hubungan dengan permukaan bumi/udara luar dapat diputus, sehingga orangorang/petugas-petugas di dalam silo selamat; sesudah itu lalu mengadakan peluncuran pembalasan. Setiap silo sudah mempunyai sasaran tertentu di daerah musuh yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Struktur bangunan silo terletak beberapa puluh meter di bawah tanah yang terbuat dari beton bertulang, terdiri atas ruangan-ruangan tempat bagi petugas-petugas silo dan gudang-gudang perbekalan yang terletak agak jauh dari tempat peluncuran dan dibuat bersusun. Hubungan dengan permukaan tanah berupa 6 buah jalan yang menggunakan lift. Dari ruangan ini dihubungkan dengan jalan-jalan (lorong-lorong) keruang penyimpanan bahan bakar, dimana terdapat tangkitangki. Untuk pengisian bahan bakar ke dalam tangki-tangki penyimpanan dipergunakan saluran-saluran dari permukaan bumi, pengisian mana dilakukan oleh mobil-mobil tangki (tankcars) yang besar. Di bawah ruangan penyimpanan bahan bakar terdapat ruangan khusus yang merupakan Pos Komando untuk peluncuran ICBM. Di sebelah yang lain dari tempat peluncuran terdapat sebuah ruangan untuk pembangkit tenaga listrik bagi jaringan listrik di dalam silo. Di bawahnya terdapat ruangan besar untuk menyimpan ICBM cadangan dan bila cadangan ini sudah terpakai (diluncurkan), akan disupply lagi dari permukaan bumi oleh mobil pengangkut ICBM yang sudah siap. Di luar silo (di atas permukaan tanah) dipasang beberapa tempat peluncuran roket anti peluru kendali (anti missile missile) untuk mena

han/menghancurkan ICBM lawan terhadap silo. 98. VENERA, kendaraan penyelidik antar planit

automatik (automatic interplanetary research vehicle) buatan Uni Sovyet untuk tujuan penyelidikan planit Venus. Venera dibuat dalam bebe

ANG KASA NO 1 TH KE XXIV 1974

rapa seri, yaitu : a. Venera-1 yang telah diluncurkan pada tgl. 12 Pebruari 1961 merupakan kendaraan penyelidik pertama ke planit Venus:b. Venera-2 diluncurkan pada tgl. 12 Nopember 1965, c. Venera-3 tgl. 16 Nopember 1965 telah mendaratkan panji-panji/lambang negara Uni Sovyet dipermukaan planit Venus, e. Venera-4 tgl. 18 Oktober 1967 yang pertama kali melakukan pengukuran langsung terhadap suhu, tekanan, kepadatan dan susunan kimia atmosfir Venus, e. Venera-5 dan 6 masing-masing diluncurkan pada tgl. 5 dan 10 Januari 1969, setelah 4 bulan sampai dalam orbit Venus dengan penyelidikan lebih lanjut daripada Venera-4 untuk pengukuranpengukuran sinar kosmis yang berasal dari matahari, sinar kosmis berasal dari kumpulan bintangbintang, penyelidikan plasma antar planit dan radiasi sinar 'ultra violet dari matahari. Konstruksi Venera-5 dan 6 yang beratnya 1130 kg masingmasing terdiri atas 2 bagian utama, yaitu : a. kapsul orbit berbentuk bulat silinder yang tertutup secara hermetis dan di dalamnya terdapat : pemancar, sistim astro-orientation, pengukur suhu, sumber tenaga listrik dan peralatan ilmiah, b. kapsul pendarat yang terpasang pada kapsul orbit berbentuk bola berat 405 kg dengan garis tengah 1 m, terdiri atas 2 ruangan masing-masing tertutup rapat untuk ruang peralatan ilmiah, bagian bawah terdapat peredam getaran, sedang ruangan parasut terdapat parasut pengurang kecepatan (brakechutte) parasut utama, alat-alat penerima bagi alat-alat ilmiah, antena radio pemancar dan antena radio altimeter.

101. MOTOR PESAWAT TERBANG (Aircraft

engine). Perlengkapan pesawat terbang sebagai alat penting untuk menggerakkan (sebagai tenaga gerak) pesawat supaya dapat terbang maupun bagi pergerakan di tanah. Umumnya motor pesawat terbang dibagi lagi dalam 2 macam, yaitu : 1. motor piston (piston engine) yang dibagi lagi dalam 2 golongan, masing-masing : a. motor dgn pendinginan udara (aircooled motor) yang umumnya berbentuk bintang atau disebut motor radial (radial engine), dimana silinder-silinder motor ini dipasang secara radial mengelilingi poros-engkol, sehingga mendapat pendinginan udara secara merata dan b. motor dengan pendinginan zat cair yang berbentuk garis (in line engine) dimana silinder-silinder nya diatur berjajar dengan diselubungi mantel. Ruang antara mantel dan silinder dialiri zat cair guna pendinginan dan biasanya. merupakan sebuah blok sehingga disebut juga dengan blok-motor. 2. motor jet (jet engine) yang dibagi dalam 5 macam, masing-masing : a. athodyd (jenis ram jet dan pulse jet), b. roket dari jenis berbahan bakar cair (liquid). dan berbahan bakar padat (solid), c. turbojet dari jenis centrifugal dan axial turbojet engine, d. turboprop dari jenis centrifugal dan axial turbojet engine dan e. bypass turbojet.

99. LIMA KEBEBASAN DI UDARA. Suatu keten

tuan dalam Kony ensi Paris mengenai perjanjian udara internasional tahun 1919 yang meliputi : 1. Tentang melintasi wilayah negara asing tanpa mendarat, 2. mendarat bukan untuk tujuan dagang, misalnya mengisi bahan bakar, 3. menurunkan penumpang-penumpang dan barang dari negara asal pesawat, 4. mengangkut barang-barang dan penumpang menuju ke negara asal pesawat, 5. mengambil dan/atau menurunkan penumpang dan barang untuk/dari satu negara, ketiga yang me

nyertai perjanjian. 100. AIRCREW NUTRITION PROGRAM. Diling:

kungan Angkatan Udara Amerika Serikat terdapat
3 macam program nutrisi (makanan) yang meli- puti : a. Ground Feeding Program untuk anggota-

anggota di pangkalan-pangkalan udara (personal


garisoned at Air Force bases), b. Flight Feeding
Program yang disebut juga Aircrew Nutrition Program meliputi : (1) Preflight Feeding, yaitu program makanan sebelum penerbangan dimulai, (2) In-flight Feeding Program, yaitu program makanan selama dalam penerbangan dan (3) Postflight Feeding Program, yaitu program ma- kanan setelah penerbangan selesai. C. Survival Feeding Program, yaitu program makanan dalam keadaan darurat untuk tetap survive.

102. V.V.S. singkatan dari Voenno-Vozdusnie Sili

yang artinya "Angkatan-angkatan Udara Militer Sovyet", yaitu prototype daripada Angkatan Udara Uni Sovyet sekarang yang didirikan pada tahun 1918. V.V.S. sendiri dibentuk sekitar tahun 1910 dan mempunyai badan-badan penerbangan militer : 1. Alviatsiva) D(al'nyevo) Dl'eistviya) merupakan Komando Angkatan Udara Strategis sebagai badan berdiri sendiri (tidak di bawah A.D. maupun A.L.) untuk tujuan operasi udara strategis (jarak jauh) dan diperlengkapi dengan pesawat-pesawat pembom strategis (jarak jauh). 2. Slov'etskii) Vtoenno) V(ozdushnii) F(lot) atau Penerbangan Angkatan Darat, merupakan badan tertua sebagai kesenjataan bantuan bagi A.D. dan pada perang dunia ke ll mempunyai pesawatpesawat terbang terbanyak. Perlengkapan S.V.V.F. terdiri atas pembom-pembom ringan, pengintai taktis, pemburu-sergap, pengangkutpenyerang, peluncur-pengangkut, pengangkut paratrop dan helikopter-helikopter. 3. Penerbangan Angkatan Laut merupakan kesenjataan bantuan bagi A.L. yang diperlengkapi dengan pembompembom terpedo yang berpangkalan di darat, pembom-pengintai berpangkalan dikapal, pemburu defensif dan kapal-kapal terbang pengintailaut. 4. P(rotivo) V)ozdushnaya) o(borona) merupakan Pertahanan Udara Protektif yang bertugas. melindungi pusat-pusat industri, tempat-tempat strategis dan kota-kota yang berpenduduk padat. P.V.O. diperlengkapi dengan pemburu-pemburu malam dan penyergap, P.S.U., kesatuan-kesatuan radar, dan peluru kendali.


Page 6

103. G.U.G.V.F. singkatan dari Glavnoye Upravlenie

Grazhdanskovo Vozdushnovo Flota, artinya Pusat Ad ministrasi Penerbangan Sipil Rusia yang merupakan badan resmi yang merencanakan kebijaksanaan (policy) dan ad ministrasi penerbangan sipil. Tugas-tugas dari badan ini meliputi : koordinasi segenap kegiatan dalam bidang lalu-lintas udara, termasuk penjagaan hutan, patroli perikanan, SAR, meteorologi, pengintaian arus yang membawa gunung es, penyerbukan tanaman, penyebaran benih, pemberantasan hama dan kepentingan agraria lainnya serta bidang kesehatan (kesatuan kedokteran udara) yang disebut Sanaviatsia.

108. ILYUSHIN, SERGEI VLADIMIROVICH, Jen

deral Korps Tehnik Penerbangan Uni Sovyet, seorang konstruktur pesawat terbang militer yang terkenal. Berkat rancangannya yang berupa pesawat terbang penyerang darat (ground attack aircraft) IL-2 Stormovik, pada tahun 1941 ia digelari "Pahlawan Buruh Sosialis". Pesawatpesawat ciptaannya yang lain adalah IL-12 dan 14 (transport sedang yang merupakan ''Dakotanya" Rusia), IL-18 turboprop transport jarak jauh, IL-28 Bomber Jet taktis, IL-54 transport jet jarak sedang dan beberapa jenis pesawat transport lainnya yang sedang dikembangkan.

104. AEROFLOT, maskapai penerbangan transport

milik negara Rusia yang didirikan sejak tahun 1923 dengan dilengkapi lebih dari 300 pesawat terbang berbagai jenis type baik untuk penerbangan jarak pendek, sedang maupun jarak jauh (penerbangan internasional). Aeroflot dewasa ini merupakan salah satu maskapai penerbangan sipil dunia yang besar dan menerbangi berbagai kolu dibanyak negara, baik ke Eropa, Amerika, Afrika maupun ke Asia termasuk Indonesia.

105. STORMOVIK, IL-2, pesawat penyerang darat

(ground attack aircraft) buatan Uni Sovyet yang terkenal dalam perang dunia kell. Pesawat ini direncanakan oleh Sergei Vladimirovich llyushin, seorang Jenderal Korps Tehnik Penerbangan yang mendapat gelar "Pahlawan Buruh Sosialis". IL-2 Stormovik khusus dibuat untuk menyerang pasukan darat dan pasukan berlapis baja dan termasuk salah satu pesawat pertama yang menggunakan bom roket. Untuk melindungi awak pesawat terhadap tembakan balasan dari bawah, pada badan sebelah bawah dilapisi dengan dinding baja. Untuk membendung kemajuan kesatuan-kesatuan lapis baja Jerman, pesawat IL-2 Stormovik sangat berjasa, bahkan ditakuti oleh pasukan-pasukan tersebut dengan sebutan "si maut hitam".

109. TUPOLEV, ANDREI NIKOLAWEITSJ, Jen

deral Korps Tehnik Penerbangan Uni Sovyet, profesor dan kontruktur pesawat-pesawat terbang pembom berat terkenal, dilahirkan pada tahun 1888. Setahun revolusi Oktober 1917. ia mendiri- kan Lembaga Pusat Aero dan Hydrodinamika

yang terkenal dengan nama TSAGI pada tahun


1918 di Moskow. Ia mendapat gelar "Pahlawan Buruh Sosialis" dan karena jasa-jasanya mendapat "Bintang Lenin". Pada perang dunia ke Ilia merancang pesawat pembom-penyerang TU-2 se- hingga mendapat hadian Stalin berupa uang se-

banyak 150.000 rubel. Pesawat-pesawat ciptaan-


nya yang lain dan terkenal adalah TU-4 merupa- kan duplikat dari pesawat pembom jarak jauh Amerika Serikat B-29, TU-16 bomber jet jarak

jauh dan akhir-akhir ini pembuatan pesawat-


pesawat transport jet, antara lain TU-104 yang
merupakan modifikasi dari bomber jet TU-16, TU-110 turboprop transport bermotor 4 jarak

jauh, TU-114 transport jet jarak jauh bermotor 4


dan yang terakhir adalah TU-144 merupakan
pesawat transport supersonik (SST) yang pertama
di dunia.

106. D.O.S.A.V. singkatan dari Dobrovolnoie Obsten

yestvo Sovyeistviya Aviazya SSR, artinya Perkumpulan Seluruh Uni Untuk Membantu Penerbangan dengan Sukarela. Tugas daripada D.O.S.A.V. adalah menyiapkan pemuda-pemuda Uni Sovyet untuk menjadi anggota-anggota penerbangan atau paling tidak menjadi warganegara yang sadar-udara (airminded) dengan jalan melakukan kegiatan-kegiatan propaganda untuk perkumpulan-perkumpulan penerbangan bermotor, peluncur dan pelayang, mengadakan pusat penerangan dan pendidikan penerbangan, olahraga terjun dengan parasut dari pesawat terbang atau menara-menara khusus dan pembuatan pesawat model (aeromodelling).

110. METEORIT, batu-batu yang jatuh dari angkasa

kepermukaan bumi, terdiri atas bahan-bahan yang juga dikenal di bumi. Meteorit besi yang paling besar yang telah terdapat di bumi, bobotnya lebih dari 30 ton. Meteorit ada yang disebut meteorit batu, besi dan tekstit atau disebut juga meteoritkaca.

107, AEROCLUB CENTRAL de l 'URSS, merupakan

aeroclub pusat di Uni Sovyet yang mengawasi

SINGKATAN ISTILAH KEDIRGANTARAAN

«sambungan »

AVF Allgemeine vorläufige Fluggenehmigung AVLB Armoured Vehicle Launch Bridge AVM Airborne Vibration Monitoring AVM Air Vice-Marshal Av. P. Aviation Publication AVR automatische Verstärkungsregelung AVS Advanced Vertical Strike Fighter AW Automatic Weapon AWACS Airborne Warning and Control System AWADS Adverse Weather Aerial Delivery System AWCS Air Weapons Control System AWG

American Wire Gage AWP Allied Weather Publication AWS Air Warning System AWS

Air Weapon System AWS Air Weather Service AWS American War Standards AWS American Welding Society AWX All Weather Aircraft AWX (F) All Weather Fighter AWX(I) All Weather Intruder AWY Airway AXP Allied Exercise Publication AZS Automatic Zero Set

BDM Bdr BDS BDU BDV BEST BETA BEN BFO BFS BGA BGS BHD B.H.N. BHP BIATA BIFAP BIH BIPM BIS BIV

B/L

BL BLAC BLC BLEU BLG BLR

B/M

BM BM BMBW

Bomber Defense Missile Bombardier Bomb Disposal Squad Bomb Disposal Unit Bund deutscher Verkehrsverbände Business Electronic Systems Technique Ballistisches Einstufen-Träger-Aggregat British Forces Network Beat Frequency Oscillator Bundesanstalt für Flugsicherung British Gliding Association Bundesgrenzschutz Beachhead Brinell Hardness Number Brake Horse Power British Independant Air Transport Association Bourse Internationale de Fret Aérien de Paris Bureau International de l'Heure Bureau International des Poids et Mesures Board of Inspection and Survey Bivouac Bill of Lading Bomb Line British Light Aviation Centre Boundary Layer Control Blind Landing Experimental Unit Breech Loading Gun Breech Loading Rifle Bill of Material Boundary Markei Brigade Major Bundesministerium für Bildung und Wissen-

schaft Brake Mean Effective Pressure Ballistic Missiles Early Warning System Bundesministerium für Verkehr Bundesministerium für Verteidigung Battalion Bureau de Normalisation de l'Aéronautique

et de l'Espace Base Ordnance Depot Biochemical Oxygen Demand Block-Oriented Random-Access Memory Battalion Orderly Sergeant Board of Trade Base Ordnance Workshop Beach Party Boiling Point Bits per Inch

BMEP BMEWS BMV BMVg BN BNAE

BABS Blind Approach Beacon System BABW Bauaufsicht der Bundeswehr

BAC Bacteriological

BAC Barometric Altitude Control BADGE Base Air Defense Ground Environment BALMI Ballistic Missile BALPA British Airline Pilots' Association BALS

Blind Approach Landing System BAR Browning Automatic Rifle BARIG Board of Airline Representatives in Germany BAS Basic Airspeed BAS Blind Approach System BATRECON Battle Reconnaissance BAUA Business Aircraft Users' Association B.B.

Ball Bearing B.B.D.C. Before Bottom Dead Center

BOD BOD BORAM BOS BoT BOW BP B.P. BPI

BR BRIG BS B/S BS BSD BSD BSI BT B.T.D.C. BTEA

Branch Brigadier Base Section Bill of Sale Broadcasting Station Ballistic System Division Base Supply Depot British Standards Institution Battery Target Before Top Dead Center Bureau Technique d'Equipement Aéropor-

BTO Bombing Through Overcast BTPD Body Temperature, Pressure, Dry BTPS Body Temperature, Pressure, Saturated BTRY Battery BTU British Thermal Unit BU

USAF Specification Bulletin BVF Bauvorschriften für Flugzeuge BVS Bauvorschriften für Segelflugzeuge BW Biological Warfare BW Bundeswehr BWB Bundesamt für Wehrtechnik und Beschaffung BWG Birmingham Wire Gage Bw-Material bundeswehrallgemeines Material

CAR Civil Air Regulations CARA Cargo and Rescue Aircraft CARA Combat Aircrew Rescue Aircraft CARP Computed Air Release Point

CAS Calibrated Airspeed

CAS Casualty CAS Collision Avoidance System CAS-Flugzeug Erdkampfunterstützungsflugzeug

(Close Air Support) CASING Crosslinking by Activated Species of Inert

Gases
CAT Category
CAT Civil Air Transport CAT Clear Air Turbulence CATAC Commandement Aérien Tactique CATITB Civil Air Transport Industry Training Board CATRA Combined Aircraft Transfer and Release

Assembly CAUTRA Coordinateur Automatique de Trafic СВ

Center of Buoyancy CB

Central Battery CB

Counterbombardment CB

Cumulonimbus

С С С С CA C.A. CAA CAARC

CAATC CAB CAD CADC CAINS CAL CAM CAM CAM CAMI CAP CAP CAP CAPC CAPRI

Captain
Carrier Centigrade Cumulus

Coast Artillery

Crank Angle Civil Aeronautics Administration Commonwealth Advisory Aeronautical

Research Council CAA Type Certificate Civil Aeronautics Board Computer-Aided Design Central Air Data Computer Carrier Aircraft Inertial Navigation System Calibre Camouflage Civil Aeronautics Manual Commercial (Civil) Air Movement Civil Aviation Medical Institute Capacity Civil Air Patrol Combat Air Patrol Civil Aviation Planning Committee Coded Address Private Radio Intercom

MITSUBISHI Dengan daya tahan yang ampun, skonomis,

COLT T120 PICK UP

dan di setiap tempat onderdil serta

servisnya tersedia setiap saat.

P.T. KRAMA YUDHA TIGA BERLIAN MOTORS

JI. Tanah Abang 1/1B - Jakarta

DEALER (JAWA) 1. JAKARTA

PT PERMORIN JI, Abdul Muls 14 Telp. 40516 pes. 3

47300
2. BANDUNG

PT PERMORIN JI, Braga 67 Telp. (082) – 52525

CIREBON

UD TIOA BERLIAN MOTORS JI. Kalijaga 144

Telp. (083) 3312 PURWOKERTO

UO SINAR BERLIAN MOTORS JI: Jend. Sudirman 504 Telp. 437

JAKARTA

PT MOTRAMAR Jl. Kebon Sirih 1

Telp. 43580 JAKARTA

PT YUDA TERUNA JI. Bandongan Selatan No. 82 Telp. 25961

2. UJUNG PANDANG

Fa. USAHA BARU JI Lembrih 28

Telp. 6802/22098/22556 3. PALEMBANG

CV SEMAR Jl. Jend. Sudirinun 47 C

Tulp, 20152 4. TANJUNG KARANG

CV LAUTAN TEDUH Jl. Pangkal Pinang 1

Telp. 51885 6. DEN PASSAR

CV GUNAWIJAYA
JI. Thamrin 7

Telp. (085) 2874 6. MEDAN

PT RAYA BAKTI JAYA JI. Prof.H.Mon Yamin SH

No. 3 - Telp. 21027
7. MANADO

PT NEW RAYA TRADERS Jl. Yos Soedarso No. 119A

Telp. 3843 1. PAMEKASAN

SURYA MOTOR

jl. P. Trunojoyo 11C/D 9. BANJARMASIN

PD BAJA MAS JI. A. Yani No. 27 Telp: 3473 OK

BANDUNG

PD RAMARDJO MOTORS JI, Bancouy 1 Telp. (082) 56700 PT MUNDING LAYA PADMAWATI MOTORS CORPORATION JI. Raya Cimahi 327 Telp. 365

KEDIRI

UO TRIJAYA MOTORS JJ Doho 42 Telp. 90

SUKABUMI

PT MERDEKA MOTOR JI. Arici Rakhman Hakim 40 Telp. 28

SERANG

UD SETIA KAWAN MOTOR Jl. Diponegoro 34 Taip. 347

TASIKMALAYA

PD BERLIAN MOTORS SERVICE JI, HZ Mustolo 284

Telp. 395 SURABAYA

CV GUNAWAN MOTORS JI. Kedungdoro 109 Telp. Selatan 1560

CIKAMPEK

PO CIKAMPEK MOTORS Jl. Achmad Yani 34 Telp. 1

SOLO

CV SEMBADA Jl. Jend. Urip Sumoharjo 75 Tolp. 5758

BOJONEGORO

PO SINGADI MOTORS INDUSTRIE J. Panglima Sudirman No. 2

SAMARINDA

SEMERU MOTORS C.V. Jl. Diponegoro 814 Telp. 476

SURABAYA

PT MURNI MOTORS COMPANY JI. Pahlawan 32 Talp. Utara 3231 - 3230

DEALER (LUAA JAWA) 1. KUPANG

CV KARYA DHARMA M. Tom Pello 64

PADANG

CV ARIO JI. Hiligoo 66 · 68 JI. Patar Malintang 1 -

-3

BANYUWANGI

PT RAYA BAKTI JAYA JI. KH Wahid Hasyim No. 54


Page 7

sekaligus merangkap sekretaris Militare Luchtvaart untuk seluruh wilayah Hindia Belanda.

Semasa pendudukan Jepang almarhum Adisutjipto kembali ke Salatiga, dan bekerja pada Perusahaan Angkutan dikota ini. Sikapnya yang tegas dan berani, membuat pemuda Adisutjipto sangat menonjol dikalangan pegawai Angkutan ini. Pada saat Proklamasi Kemerdekaan dicetuskan keseluruh nusantara, serta merta semangat perjuangan merebut kemerdekaan

menjalar pula sampai ke Salatiga. Pemuda Adi cepat IN MEMORIAM

bergerak dan berhasil menurunkan bendera Jepang

dan menggantikannya dengan Sang Dwi Warna. PeruAGUSTINUS ADISUTJIPTO

sahaan Angkutan Jepang ini berhasil direbut bersama

teman-teman sekerjanya. (MARSEKAL MUDA TNI-ANUMERTA)

Kemudian Adisutjipto

mengatur pertahanan kota Salatiga. Sementara itu da gustinus Adisutjipto demikian nama lengkap

tanglah seorang tertan lama almarhum sewaktu di almarhum, adalah putera dari keluarga Roewodo

M.L. Tarsono rudjito, yang pada waktu itu berpang darmo seorang pensiunan penilik sekolah di kota Sa- kat Mayor TKR dan mengajak beliau untuk mendirilatiga. Adisutjipto bersaudara lima orang yang semua

kan TKR Penerbangan di Jogyakarta. nya laki-laki dan merupakan anak tersulung. Beliau

Setelah wewenang keudaraan diserah terimakan ke dilahirkan di Salatiga pada tanggal 4 Juli-1916 dan

pada MBU/bagian Udara oleh Panglima Divisi setemtelah menyelesaikan pendidikannya pada sekolah HIS · pat maka Pangkalan Udara Maguwo resmi berada dipada tahun 1929, kemudian meneruskannya ke Seko

bawah wewenang MBU/bagian Udara dengan pimlah MULO (SMP) di Ambarawa pada tahun 1934, se

pinan S. Suryadarma dan Adisutjipto. Sejak saat itu kolah AMS/bag.B dikota Semarang dan memasuki Ge

kedua orang tokoh ini bekerja sama dengan gigihnya neeskundige Hoge School (GHS) di Jakarta.

mengisi dan membangun kekuatan udara diseluruh Semenjak kecil perhatian dan cita-citanya ingin men

Tanah Air. jadi penerbang. Setelah menamatkan AMS/B pada Sekolah Penerbangan di Bugis Malang dan sekolah tahun 1936 Adisutjipto ingin sekali melanjutkan pe- Penerbangan di Maguwo di Jogjakarta berhasil dilajarannya pada Militer Akademi di Breda. Akan te satukan dan terbentuklah sekolah Penerbangan yang tapi Ayah dan Ibu menginginkan puteranya menjadi pertama kali di Indonesia pada awal Desember 1945. dokter dan Adisutjipto dikirim ke Batavia (Jakarta). Dengan berdirinya sekolah penerbangan di Maguwo

itu maka dengan cepat didiklah para pemuda lulusan Dalam perkumpulan kemahasiswaan beliau amat

sekolah menengah Atas dengan secepatnya diprodusir aktip sekali. Namun has yrat yang terkandung didalam

menjadi calon-calon penerbang yang sangat dibutuhsanubarinya tetap membara, sehingga pada suatu ke

kan pada saat itu. Prakarsa almarhum dalam usaha sempatan Adisutjipto ikut mendaftarkan diri dan ber

merealisir kekuatan udara pada saat itu a.l. adalah hasil lulus ujian memasuki sekolah Militaire Lucht

mempelopori penggunaan pesawat terbang rampasan vaart School yang dibuka di Kalijati. Dengan bantuan

Jepang yang pada umumnya harus diperbaiki terlebih teman-temannyadan segala usaha yang dilakukan

dahulu dikarenakan telah dirusak dan termasuk "besi akhirnya Adisutjipto dengan mendapat izin orang tua". Almarhum berkeyakinan bahwa jika pesawattuanya.. '. berhasil pula memasuki sekolah pener

pesawat ini dapat dibangun kembali maka tentu akan bang tersebut.

dapat dimanfaatkan. Dengan bekerja keras dibantu Bersama 9 orang siswa-siswa penerbang lainnya beberapa orang ahli tehnik almarhum segera memAdisutjipto lulus dan dapat mencapai tingkat persiapkan beberapa pesawat-pesawat terbang antara Vaandrig Kortverband Vlieger. Namun karena ketat. lain Nishikoren, Churen dan lain sebagainya, sehingga nya diskriminasi pada saat itu maka hanya 5 orang dapat dimanfaatkan sebagai modal utama dalam usasaja yang memperoleh Kleine Militaire Brevet dan

ha mengembangkan sayap tanah air. Percobaan per2 orang diantaranya berhasil mendapatkan Groot

tama yang telah dilakukan oleh almarhum adalah; Militaire Brevet, masing-masing adalah Adisutjipto

Menerbangkan pesawat Nishikoren yang diberi nama dendiri dan Sambudjo Hurip (alm.). Untuk pertama

Banteng di Cibeureum pada tanggal 10 Oktober 1945. kali beliau ditugaskan didalam 'skadron pengintai Seminggu kemudian disusul pula dengan penerbangan udara di Jawa dengan pangkat Letnan Muda Pener

pesawat Churen dilapangan terbang Maguwo pada bang. Dikarenakan kecakapannya yang menonjol Adi

tanggal 27 Oktober 1945. Pesawat ini tercatat sebagai sutjipto kemudian diangkat sebagai pembantu utama

pesawat pertama yang memakai Sang Dwi Warna ke dari Kapten Klason seorang pejabat pada ML, dan

Angkasa Indonesia.


Page 8

Salah seorang pahlawan TNI-AU lainnya yang te

PROF. DR.ABDUL RACHMAN SALEH
(MARSEKAL MUDA TNI-ANUMERTA)

lah gugur pada peristiwa ditembak jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA adalah Marsekal Muda (An.)Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dalam mengabdikan dirinya bagi kepentingan bangsa dan negara. Semasa hidupnya beliau menampakkan kegiatan diberbagai bidang dengan tujuan untuk lebih memantapkan kesadaran nasionalnya, disamping selalu menambah pengetahuan dan pengalaman. Sifat ini membuat beliau sebagai pribadi yang serba bisa, suka akan ketertiban dan kebersihan serta disegani oleh siapapun. Beliau adalah seorang dokter, ahli tehnik, pendidik, pandu, olah ragawan, penerbang dan prajurit yang memiliki banyak kreatip dan inisiatip. Oleh karena itu beliau tidak segan-segan pula mengoreksi dan membersihkan segala penyelewengan 'yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan, bagi diri sendiri maupun bagi diri orang lain. Semasa mudanya, kepada beliau diberikan panggilan "KARBOL". Sebagai tauladan akan sifat-sifat beliau yang baik itu, maka panggilan tersebut telah diberikan kepada para Taruna AKABRI BAGIAN UDARA yang diresmikan pada tanggal 28 Juli 1965.

Almarhum Prof. Dr. Abdul Rachman Saleh dilahirkan tanggal 1 Juli 1909 di Jakarta, putera dari Dr. Mochamad Saleh. Beragama Islam dan berpendidikan HIS, MULO, STOVIA, AMS di Malang dan GHS di Jakarta. Sebelum melanjutkan kesekolah Penerbang yang pertama di Maguwo-Yogyakarta, beliau telah menjadi anggota Vrijwillegers Vlieger Corps serta berhasil memperoleh brevet olah raga terbang yang pada waktu itu masih sangat asing bagi bangsa kita. Karena jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara, almarhum telah dianugerahi Satya Lencana Bintang Garuda (16 April 1959) dan Bintang Mahaputera (15 Pebruari 1961). Semasa menjadi mahasiswa sangat aktip dibi. dang organisasi tanpa mengurangi ketekunan belajarnya. Maju dibidang olahraga dan menjadi anggota Indonesia Muda. Olahraga terbang yang masih asing bagi bangsa Indonesia waktu itu telah diikutinya sebagai anggauta Aeroclub, dimana sebagian terbesar anggotaanggotanya terdiri dari Bangsa Belanda.

Demikianlah akhirnya didapat bervet terbang sebagai seorang penerbang olahraga bangsa Indonesia diantara sekian banyak penerbang-penerbang olahraga bangsa asing. Juga dilapangan kepanduan kepemimpinannya sangat menonjol. Dilingkungan K.B.I. almarhum dihormati dan disegani karena keramahannya dan kelucuannya, disamping disegani karena kedisiplinannya. Disinilah almarhum mendapat nama julukan "Pak Karbol" dari anak buah serta rekan-rekannya, karena sifat dan tindakan-tindakannya yang tanpa tedeng aling-aling mengoreksi dan "menyiksa habis" siapa saja yang nyeleweng atau kurang disiplin.

Dalam organisasi Pemuda, almarhum tidak ketinggalan pula menjadi anggota Yong Yava. Pada tahun 1933 almarhum menikah dengan Nona Ismudiyati yang berasal dari Purworejo dan dari perkawinan ini almarhum dianugerahi dua orang putra.

Setelah memperoleh Gelar Dokter almarhum memperdalam studinya dalam pengetahuan ilmu faal. Atas jasa-jasanya dibidang ini dan yang sekaligus menjadi pendiri Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, maka pada tanggal 5 Desember 1958 Almarhum diangkat sebagai "Bapak Ilmu Faal" Indonesia.

Semasa pendudukan Jepang menjabat sebagai Dosen Perguruan Tinggi Kedokteran Jakarta. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan almarhum bersama-sama Maladi berhasil menyiapkan sebuah Pemancar Radio yang dibuatnya sendiri dan ditempatkan disalah satu ruang Fakultas Kedokteran, sehingga memungkinkan penyiaran Proklamasi tersebut keluar negeri.

Prof. Dr. Abdul Rachman Saleh pulalah yang menjadi Pimpinan Umum Pertama Radio Republik Indonesia (R.R.I.) dan berhasil menyusun peletak dasardasar kerja R.R.I., yang dikenal dengan Tri Prasetya R.R.I. pada tanggal 11 September 1945. Setelah R.R.I. dipandangnya dapat berjalan lancar, kemudian perhatiannya dialihkan kedunia tehnik penerbangan.

Justeru waktu itu Angkatan Udara kita sedang dalam taraf pertumbuhan di tengah-tengah gegap gempitanya perjoangan kemerdekaan, sehingga tenaganya sangat dibutuhkan sekali. Almarhum kemudian belajar mengemudikan pesawat "Cureng" di Jogjakarta.

Pak Adisutjipto bertindak sebagai instruktur, seorangabekas siswanya pada Perguruan Tinggi Kedokteran, dahulu. Juga mempelajarinya menerbangkan jenis-jenis pesawat lain peninggalan Jepang, dimana sebelumnya telah diperbaikinya sendiri. Selanjutnya Pak Karbol tinggal di Yogyakarta membantu menjadi instruktur pada Sekolah Penerbangan yang dipimpin oleh Pak Adisutjipto.

Pada tahun 1946 almarhum pindah ke Madiun menjabat Komandan Pangkalan Udara Maospati, semen tara itu menetap di Malang. Disana didirikan Sekolah Tehnik Udara, sedangkan di Madiun berhasil mendirikan Sekolah Radio Udara. Disamping itu juga


Page 9

Seperti halnya terjadi pada setiap pesawat-pesawat - Jarak samping antara terbang baru, maka OV-10A mengalami pula per

roda utama

4.25 meter cobaan secara ekstensif guna memenuhi persyaratan- - Tinggi badan

2,67 meter persyaratan yang ditentukan oleh Departemen Per- - Tinggi ekor

4.59 meter tahanan Amerika Serikat. Program-program percoba

Berat kosong

3.127 kg an itu meliputi kwalitas terbang, kesesuaian untuk

Berat maximum t.o. tugas-tugas Angkatan serta tugas-tugas operasionil

gross weight

= 6.552 kg lainnya dan pengembangan taktiknya. Namun sebe- Perfomance: lum percobaan-percobaan oleh Board of Inspektion

Kecepatan maximum pada and Survey (BIS) selesai seluruhnya, maka pesawat

permukaan laut

448 km/jam OV-10 Bronco telah digunakan untuk perang di Viet

Rate of climbing pada nam sejak tahun 1968. Pengerahan pesawat-pesawat

permukaan laut = 790 m/menit OV-10 di Asia Tenggara oleh ketiga Angkatan Perang

- Service Ceiling Amerika Serikat pada suatu saat sampai mencapai

- Service ceiling (2 engines) 182 pesawat terbang.

(1 engine)

4.250 meter Pesawat OV-10 Bronco telah direkomendir pula oleh negara lain, selain dari Amerika Serikat sendiri. Pesawat OV-10 berawak pesawat 2 orang, yaitu seSampai saat ini negara-negara yang telah membeli dan orang penerbang dan seorang observer dengan tempat menggunakan pesawat tsb. adalah Jerman, Muang duduk tandem (muka belakang). Thai dan Venezuela. Tugas utama yang diberikan ke- Pesawat tsb. mempunyai bentuk yang spesifik, yapada OV-10 oleh masing-masing negara pemakai ada- itu sayap rectangular (constant chord) yang dipasang lah tidak sama. Beberapa variasi penggunaan/main setinggi fuselage, mempunyai canopy yang sangat luas role dari pesawat tsb. adalah sebagai berikut:

dan dua buah vertical stabilizer yang dihubungkan

oleh sebuah horizontal stabilizer. Kesederhanaan daa. Pesawat OV-10A dipergunakan oleh USAF sebagai Forward Air Controller dan Armed Observation,

lam sistem dan pemeliharaan yang mudah merupakan sedang oleh USMC sebagai pesawat Patrol and Ob

pedoman utama didalam membuat design pesawat servation, sedang oleh US Navy dipergunakan seba

tsb. Sebagian dari sistem-sistemnya digerakkan secara gai pesawat Light Attack and Patrol.

manual guna mempertinggi effektivitas sistem tsb. b. Pesawat OV-10B dipergunakan oleh Angkatan

Komponen-komponen dari pesawat tsb. terdiri dari Udara Jerman sebagai pesawat penarik sasaran uda

item-item yang minimum, hampir sama dan sedapat ra (target towing).

mungkin dapat dipertukarkan penggunaannya. Alat c. Untuk keperluan tsb. daya dorong pesawat ditam

pendarat utama, propeller dan engine gear boxes me bah dengan sebuah motor jet J-85 yang dipasang

rupakan major-component yang memerlukan bentuk dibagian atas dari fuselage. Dengan penambahan se

khusus (kiri atau kanan). Berdasarkan pengalaman AS buah motor diharapkan pesawat OV-10B dapat

pada peperangan di Vietnam, kesederhanaan sistem bertambah kecepatannya dari 245 knots menjadi 300

dan pemeliharaan tsb. telah memberikan kesiapan knots.

operasionil yang tinggi yaitu rata-rata 88.1%. c. Pesawat OV-10C dipakai oleh Angkatan Udara

Struktur pesawat mempunyai konstruksi yang kuMuang Thai untuk closed-air supportmission and

at, dan dapat menahan "G" load antara -3 dan +8 light attack.

pada muatan penuh. Struktur tsb. dimuat pada mate. d. Pesawat OV-10D merupakan pengembangan yang

rial yang sudah disesuaikan untuk daerah tropis dan telah dulakukan oleh USMC sebagai Night Obser

anti korosi. Life time dari air frame dapat mencapai vation Gunship System (NOGS). Pesawat ini di

usia sampai 15.000 jam terbang. Alat-alat pendaratlengkapi dengan sebuah kanon 20 mm yang ditem

nya terdiri dari roda-roda bertekanan rendah dan dapatkan pada bagian bawah belakang fuselage. Ka

pat menahan goncangan yang dibuat khusus untuk non tsb. dalam penembakannya disingkronisasikan

beroperasi di landasan yang kasar serta kurang diperdengan sebuah radar yang dipasang pada hidung

siapkan. Pada operasi di landasan yang demikian, alat guna menjamin ketepatan tembaknya.

pendarat tsb. mampu menahan sampai 18.8 ft. per e. Pesawat OV-10E digunakan oleh Angkatan Udara second landing sink rate.

Venezuela sebagai pesawat light attack and observation.

Sistim Propulasi. Uraian umum

Tenaga dorong dari pesawat OV-10 Bronco terdiri Data ukuran pesawat OV-10 adalah se- bagai berikut: dari dua buah motor turbo prop GARRET-AIR RE

SEARCH T-76 yang masing-masing berkekuatan 715 · Panjang sayap 12.19 meter

SHP. Waktu pemeliharaan (time beetween overhaul) -- Panjang badan sampai ekor

motor tsb. dapat mencapai 2500 jam terbang. Berat


Page 10

Enu, kira-kira 5 kilometer dari sasaran untuk seterus- tetapi hanya mampu selama 45 detik diatas pohon nya pada keesokan harinya tanggal 29 Mei usaha pada ketinggian tsb. tidak mengalamai kesukaran, pertolongan dengan jalan darat dilanjutkan. Tetepi kesulitannya ialah sewaktu naik kembali, apalagi lagi-lagi team dihadang oleh belantara yang semakin dengan membawa beban yang berat. Test-test diteruslebat serta jurang-jurang yang ganas tertutup sulur kan pada tanggal 3 Juni dan ternyata berhasil dengan yang tidak dapat diduga kedalamannya. Ini adalah baik. Pesawat mampu hovering selama 3 menit diatas suatu isyarat bahwa jalan darat tak mungkin ter- pepohonan yang terbabat oleh PB-511 sepanjang tembus.

lebih kurang 15 meter disebabkan kecepatan pesawat Menurut observasi dari udara, jalan darat masih pada waktu itu. Diatas pohon ini pesawat bisa bisa diusahakan, tetapi harus menyusuri sungai yang hover-ing pada ketinggian 4 meter. melingkar-lingkar. Meskipun jarak tempat kecelakaan . itu sudah dekat bila berada dialam terbuka, tetapi 40 MENIT YANG MENETUKAN. untuk menempuh rute tersebut, PB-511 baru bisa

Dari hasil-hasil latihan yang berjalan baik itu, maka dijamah 20 hari kemudian. Dus jarak yang hanya

pimpinan SAR dapat memutuskan bahwa operasi beberapa kilometer itu harus ditempuh selama 20

pengambilan crew PB-511 segera dapat dilaksanakan. hari. Alam ditempat tersebut sungguh-sungguh ganas

Dan waktu terbaik untuk melaksanakan operasi tsb. Kalau tidak boleh dikatakan mengerikan. Demikian

adalah antara pukul 05.00 sampai dengan 06.30 WIB. keterangan Serma Hortono anggota Kopasgat/Para

Lewat dari waktu itu cuaca tidak memungkinkan. Rescue yang telah berpengalaman dalam medan tem

Dengan demikian pengambilan korban menunggu pur menceritakan pada penulis. Rotan-rotan tumbuh

esok paginya, tanggal 4 Juni. dengan liar menjalar hingga ratusan meter dan pohon

Saat yang ditunggu telah tiba pada pagi buta yang tinggi seolah menggapai langit. Tanah yang

tanggal 4 Juni, hari yang mendebarkan bagi team inti lembab dan basah menyebabkan pacet (jenis lintah) hidup subur di tempat itu. Bukan saja binatang dan

yang akan melaksanakan tugas pagi itu. Tugas berat

itu dipercayakan kepada Wendell Jesmer (Penerbang alam yang liar dapat mengancam jiwa team SAR, juga

PK TPV), Utomo (engineer PK TPV), bertindak suku-suku terasing yang belum mengenal peradaban

sebagai jumping master Serma Hartono, Koptu Domiselalu mengincar orang asing yang mendekati daerah

nicus poin dan Pratü Sunardi adalah penerjun itu.

yang bertugas menaikkan jenazah crew PB-511. KeHarapan semakin tipis untuk mencapai sasaran

tiga anggauta team tsb. terakhir adalah anggauta melalui darat. Dan team SAR saat itu telah me

Kopasgat/Para Rescue dari Yon Pur B Wing I. nempuh perjalanan selama satu setengah hari. Team

Pesawat helikopter PK TPV take off pukul 04.50 sudah kuwalahan kalau tidak boleh dikatakan me

menuju sasaran. Didalam pesawat ketiga anggauta nyerah pada keadaan alam yang demikian ganas.

Pasgat yang beberapa menit lagi akan mengambil Terpikir oleh mereka bahwa memang satu-satunya

peranan penting itu tak henti-hentinya memohon jalan harus melalui udara.

perlindungan Tuhan agar tugas-tugas tsb. berhasil baik

dan dapat kembali dengan selamat ke pangkalan. OPERASI MELALUI UDARA.

Disadari sepenuhnya bahwa waktu yang diberikan Hari telah menunjuk tanggal 30 Mei, ketika hanya kurang lebih 40 menit. Dalam waktu yang Ass-2/KASAU Marsma Sudarman yang ikut dalam seaingkat itu semua pekerjaan harus selesai dan harus rombongan Presiden dengan menggunakan pesawat pula sudah berada kembali dalam pesawat. Apabila Helikopter PK PEP Pertamina disertai Gubernur lebih dari waktu yang ditentukan itu keduanya tidak Sulawesi Tengah mengadakan observasi ketempat bisa mencapai pesawat helikopter kembali, kemungkecelakaan. Hal inipun tidak mudah dilaksanakan, kinan besar kedua pasukan tsb. terpaksa ditinggal disebabkan karena operasi semacam itu belum pernah sementara, atau menunggu sampai esok paginya, dialami oleh pesawat itu sendiri maupun pasukannya. berhubung cuaca paling memungkinkan untuk hoOleh sebab itu, terlebih dulu diadakan latihan-latihan vering ditempat tsb. hanya beberapa saat saja. Sepercobaan.

sudah itu cuaca akan kembali memburuk, sehingga

harus menghadapi resiko yang membahayakan apabila Pesawat Helikopter type Aulloutte lll dari peru- dipaksakan juga. sahaan penerbangan IAT (International Air Tran- Detik demi detik terus berlalu dan tepat pukul sport) yang berkedudukan di Balikpapan, tiba di Palu 05.08 hovering. Sebelum Koptu Dominicus meluncur, tanggal 1 Juni. Tetapi pesawat itu tidak diperlengkapi Serma Hartono sebagai jamping master sekali lagi dengan alat "hoist" untuk membantu menurunkan

memberi peringatan "Perhatikan kedaan sekeliling. dan menaikkan pasukan.

Laksanakan tugas sesuai dengan perintah!". KePercobaan-percobaan dilaksanakan pada tanggal 2 mudian Koptu Dominicus meluncur dengan tambang Juni, yaitu latihan hovering ditempat kecelakaan, : dari ketinggian 10 meter dan kemudian disusul Pratu


Page 11

kedua pasukan tsb., seolah-olah ada tenaga gaib yang membantunya, sehingga tugas tadi dirasakannya sangat ringan sekali. "Sungguh diluar dugaan kami, bahwa tugas itu sebenarnya sangat berat untuk dilaksanakan. Tetapi entah apa yang membantu kami, sehingga perasaan kami waktu itu seperti dalam latihan-latihan saja, ringan sekali. Tak ada rasa raguragu, takut dan perasaan-perasaan lain tidak ada sama sekali. Bahkan masker darurat kami lepas saja, karena mengganggu". Demikian Dominicus menceritakan pada penulis. Sementara itu waktu yang ditetapkan hampir habis. Pukul 05.50 pesawat hovering diatas sasaran untuk menaikkan jenasah dan barang-barang bukti serta kedua pasukan. Jika waktu turun kedua pasukan tadi cukup meluncur dengan tambang, tetapi waktu kembali menggunakan tangga tali. Dan pada pukul 06.20 pesawat helikopter mendarat di Hellipad, kemudian jenasah diturunkan di Rumah Sakit Palu pada pukul 06.50. Tugas yang paling berbahaya telah diselesaikan dengan baik.

Selama melakukan kegiatan tadi, Pimpinan SAR antara lain Ass-2/Ops Marsma Sudarman, Pangkodau H Marsda Bob Surasaputra dan Kapusarnas Marsma Dono Indarto selalu mengikuti dengan menggunakan pesawat Hercules. Pesawat ini terus mengadakan kontak dengan helikopter : PK-TPV dan dengan Balikpapan untuk menyiapkan pesawat helikopter lain yang akan digunakan apabila terjadi kegagala ataupun kecelakaan PK-TPV. Tetapi berkat perhitungan yang tepat, kemampuan yang memadai serta kerjasama yang sangat baik antara Penerbang, aircrew lainnya yang membantu navigasi. Juga berkat keberanian, ketangkasan ketabahan prajurit yang diterjunkan. Tetapi yang paling menetukan adalah berkat lindungan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga operasi penyelamatan crew PB-511 dapat berhasil dengan baik.

Maka adalah wajar apabila KASAU menganugerahkan piagam penghargaan kepada kelima anggota team SAR, yaitu: Wendell Jesmer, Utomo, Serma Hartono, Koptu Dominicus Poin dan Pratu Sunardi. Ketiga anggota Kopasgat tsb. memang telah beberapa kali ikut operasi SAR antara lain ketika terjadi kecelakaan-kecelakaan pesawat Mustang di Malang, pesawat Merpati di Padang, pesawat Dakota T-422 di Pelasari Bandung, pesawat Penas di Brebes dan juga pesawat.Pan Am di Bali, belum lama berselang.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan sejak tanggal 29 Mei sampai dengan 7 Juni yang diperoleh dari Balikpapan, Hasanuddin, Palu dan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh memberi kesimpulan bahwa kecelakaan Albatros PB-511 dikarenakan cuaca yang sangat buruk. Hal ini menyebabkan kurang tepatnya navigasi dari pada PB-511, sehingga menubruk gunung.

Pengangkatan jenasah ke Malang dilaksanakan pada hari itu juga tanggal 4 Juni dan tiba di Malang pukul 16.00 WIB. Pada keesokan harinya dilaksanakan pemakaman di 2 tempat yaitu 6 orang di Malang dan 4 orang di Bandung. Adapun nama-nama 6 orang yang dimakamkan di Malang adalah: Letkol. PNB Anm. Jenicke Sitorus, Letkol. NAV. Anm. Jusuf Willing Tangkilisan, May. KES. Anm. Dr. Mochamad Munir, Letda LEK Anm. Sumartono dan Sertu Anm. Larahima. Yang dimakamkan di Bandung adalah: Letkol. PNB Anm. Mamad Rachmat, May. TPT Anm. Kastolani, Kapten TPT Anm. Suherman dan Peltu Anm. Dodo Suhada S.

Atas nama TNI Angkatan Udara, KASAU telah menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu mencari dan menemukan hingga terlaksananya pemakaman crew Albatros yang telah gugur dalam baktinya.****. (F.K.)

ANGKASA NO. 2 TH KE-XXIV 1974

APAKAH YANG HARUS DILAKUKAN BILA TERJADI KECELAKAAN

Artikel dibawah ini kami sajikan kepada pembaca dengan maksud agar/supaya partisipasi
masyarakat yang berwujud bantuan langsung terhadap suatu kecelakaan pesawat terbang
benar-benar dapat bermanfaat.

Bila terjadi suatu kecelakaan pesawat terbang maka bantuan dari masyarakat khususnya
ditempat terjadinya kecelakaan itu adalah sangat besar sekali. Hal tersebut dikarenakan justeru
merekalah yang pertama-tama berada ditempat itu. Pada umumnya mereka tidak mengerti apa
yang harus diperbuat dan cara bagaimana harus bertindak. Masyarakat sering kali sudah
memberikan bantuannya secara heroic (kepahlawanan) yang sangat mengharukan
kadang-kadang iktikad itu sering membuat keadaan menjadi kurang menguntungkan bagi Team
Penyelidik sebab-sebab kecelakaan. Ini dapat dimaklumi oleh karena ketidak tahuan masyarakat.
Oleh karena itu agar iktikad baik dan uluran tangan masyarakat tidak sia-sia belaka bahkan tidak
membahayakan jiwa dan harta benda mereka sendiri maka perlulah mengarahkan tindakan-
tindakan masyarakat itu.

Dari pihak TNI Angkatan Udara sendiri telah banyak sekali usaha-usaha untuk mencegah atau
setidak-tidaknya mengurangi terjadinya kecelakaan pesawat terbang namun yang demikian itu
selalu ada.

c. Menjaga agar segala sesuatu yang merupakan bagian

dan isi pesawat jangan sampai terganggu. d. Mencegah hilangnya jejak dan tanda-tanda yang

sehubungan dengan kecelakaan tersebut. e. Secepatnya melaporkan kejadian itu kepada in

stansi militer atau sipil yang terdekat, serta bila perlu sekaligus minta bantuan petugas keamanan, Pemadam kebakaran dan HANSIP.

pabila suatu kecelakaan pesawat terbang terjadi disuatu pangkalan Udara, maka para anggauta Pangkalan yang bersangkutan akan mengetahui apa yang harus diperbuatnya atau apa yang harus mereka lakukan. Akan tetapi bagaimana kalau itu terjadi diluar dan jauh dari Pangkalan Udara? Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat setempat? Tentunya wajar apabila masyarakat demi perikamanusiaan ingin bertindak menolong korban dan memberikan bantuan sedapat-dapatnya. Lalu bagaimana cara yang tepat melakukannya, tanpa membahayakan pihak-pihak yang bersangkutan baik jiwa maupun harta benda atau barang-barang yang penting artinya bagi dunia penerbangan pada umumnya dan TNI Angkatan Udara khususnya

Sekedar untuk pegangan dapatlah dikemukakan garis besarnya sebagai berikut: a. Pertama-tama, sedapat-dapatnya selamatkan para

korban yang masih hidup. b. Mencegah terjadinya kecelakaan tambahan serta

menjalarnya kerugian.'

Bila anda hendak memberikan pertolongan, perhati- kan sungguh-sungguh apakah ada korban kecelakaan

yang masih hidup dan apakah ada kemungkinan-

kemungkinan untuk menyelamatkannya. Perlu hen- daknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pertama-tama harus diketahui lebih dulu pesawat

yang ditimpa kecelakaan itu, apakah pesawat tem

pur atau pesawat jenis lainnya. b. Jika itu pesawat tempur, hendaknya jangan sekali

kali mendekati pesawat dari arah depan/muka atau belakang, mengingat kemungkinan pesawat itu membawa senjata rocket, senapan mesin atau bom.

ANGKASA NO. 2 TH KE-XXIV 1974

Jangan mengganggu sistimnya kecuali bila perlu demi pengamanan dan anda betul-betul tah me

mahami sistim pengamanannya. C. Apabila anda mendekati pesawat yang mengalami

kecelakaan dengan memakai kendaraan, maka berhati-hatilah jangan sampai kena korban yang mung

kin terlempar, pada saat terjadinya kecelakaan itu. d. Waspadalah terhadap ledakan tangki bahan bakar,

mesiu atau bom (pada pesawat tempur) jika terjadi

kebakaran: e. Jangan mengganggu korban yang telah meninggal. f. Usahakan segera memadamkannya apabila terjadi

kebakaran.

Bagaimana Menolong/Mengeluarkan Korban

Apabila ada korban (manusia) didalam pesawat yang mendapat kecelakaan itu, maka untuk mengeluarkannya usahakan agar melalui pintu biasa, pintu darurat (escape hatch) atau dengan memotong bagian tertentu (biasanya ditempat tersebut ditulis instruksi atau petunjuk serta tanda-tanda ditepi pintu atau bagian-bagian tertentu. Pada pesawat Jet yang dilengkapi dengan ejection seat (kursi lontar) agar membuka dulu pintu cockpit dari samping, bila sudah terbuka janganlah memegang segala sesuatu yang dicat dengan warna kuning-hitam. Itu berbahaya.

Bahaya Kebakaran

Sumber api yang utama ialah sisa bahan bakar yang ada dipesawat. Uap bahan bakar tersebut mudah sekali menyala dan mengakibatkan kebakaran apabila terjadi percikan api yang diakibatkan oleh aliran listrik, generator atau logam yang membara/panas/ tergesek. Ini dapat menakibatkan meledaknya tangki bahan bakar dan bahan peledak lainnya apabila yang kecelakaan itu adalah jenis pesawat tempur.

Disini penolong harus hati-hati sekali mendekati sisa-sisa pesawat jangan merokok atau jangan mendekatinya dengan memakai kendaraan bermotor. Apabila akan terjadi atau ada tanda-tanda menjalarnya kecelakaan (kebakaran) penduduk harus diungsikan. Amankan segera bahan bakar yang berocktan tinggi itu dengan bahan-bahan pemadam kebakaran seperti: high pressure water fog, foam, carbon dioxide dan dry chemical powder. Bagi pesawat tempur, Komandan yang mendengar adanya kecelakaan anak buahnya itu segera mengirimkan petugas-petugas persenjataannya guna mengamankan senjata, bom dan bahan peledak yang dibawanya. Cara Melaporkan dan Maknanya

Untuk melapor terjadinya kecelakaan pesawat terbang sedapat mungkin diberikan keterangan perincian kecelakaan itu sebagai berikut: -nama tempat kecelakaan, -waktu dan tempat kejadian/lokasi geografis, -cara mencapai tempat itu (jarak dan arah), apakah terjadi suatu kebakaran atau tidak pada kecelakaan itu dan apakah awak pesawat (air crew)/penumpang terjun dengan parasut, jumlah awak pesawat/penumpang yang meninggal, apakah ada korban dan kerugian yang menimpa rakyat, macam pertolongan kesehatan/medis apa yang dibutuhkan, nomor dan code pada ekor pesawat, jenis/type pesawat, nama dan alamat mereka yang telah menolong, kemungkinan tempat terdekat untuk dapat mendaratkan helikopter, keterangan-keterangan lain yang anda anggap perlu. Yakinlah bahwa Perincian laporan mudah diterima, dimengerti betul oleh si penerima. Akhirnya kesediaan anda untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, nama dan alamat anda sendiri.

TNI Angkatan Udara selalu berusaha untuk menarik sebanyak mungkin pelajaran-pelajaran dari setiap kejadian dibidang penerbangan baik yang dialami sendiri maupun yang dialami pihak-pihak lain. Lebihlebih kecelakaan yang telah mengorbankan perlengkapan yang sangat berharga disamping jiwa manusia. Pengalaman tersebut harus memberikan pelajaran agar supaya kejadian yang tidak dikehendaki itu jangan terulang lagi. TNI Angkatan Udara harus mencegahnya.

Demi berhasilnya usaha tersebut, maka perlu dilakukan penyelidikan penyebab kecelakaan yang sebenarnya diketahui lebih dulu. Pekerjaan ini memerlu

Kemudian tindakan berikutnya yang harus diperhatikan ialah: a. Lepaskan tali sabuk (seat belt) dan tali parasut

(harnas). b. Lepaskan masker oxygen (oxygen mask). c. Lepaskanlah kabel-kabel radio. d. Yakinkanlah bahwa ia (pilot) benar-benar sudah

bebas.

Apabila anda orang pertama tiba ditempat kecelakaan itu dan anda tidak menjumpai siapapun disana, maka kemungkinan lain adalah sebagai berikut: a. Penumpangnya telah loncat dengan parasut. b. Pilot atau penumpangnya telah keluar dari pesawat

dan sedang mencari pertolongan. c. Penumpang atau pilotnya telah terlempar keluar

dari pesawat.

Anda harus memeriksa keadaan di sekeliling tempat terjadinya kecelakaan. Panggil-panggillah dengan teriakan-teriakan, oleh karena mungkin korban tidak terlihat atau dapat melihat tetapi kemungkinan dapat mendengar. Pada pesawat transport atau pembom yang penumpangnya relatip banyak jika pesawatnya meledak diudara besar kemungkinannya bahwa korban terlempar kemana-mana dalam suatu daerah yang luas.

kan ketelitian, kesabaran sebab serba sulit dan rumit persoalannya. Kesimpulan dari penyelidikan yang terdahulu menjadi referensi untuk mencegah terulangnya kecelakaan kejadian yang serupa. Penyebab dari suatu kecelakaan pesawat terbang harus dapat ditentukan dengan tepat. Kalau tidak maka resiko akan terulangnya kecelakaan itu besar sekali.

gal sebelum dikenal betul-betul oleh petugas khu

sus Team Penyelidik TNI Angkatan Udara. C. Mencegah gangguan terhadap setiap bagian dan isi

pesawat beserta jejak dan tanda-tanda yang sehubungan dengan kecelakaan tersebut.

Keutuhan Keadaan yang penting Artinya

Team penyelidik penyebab kecelakaan pesawat terbang terdiri dari pelbagai akhli tertentu tidak akan mampu berbuat banyak jika bahan-bahan pertimbangan yang dibutuhkan tidak lengkap. Fakta-fakta dan peristiwa kejadian itu harus dikumpulkan seluruhnya. Bahan-bahan terjadinya kecelakaan. Setiap bagian dan segala isi pesawat beserta semua jejak dan tanda-tanda yang berhubungan dengan kecelakaan tersebut termasuk bukti-bukti yang diperlukan.

Berubahnya situasi tersebut betapapun kecilnya sudah merupakan jalan buntu Team Penyelidik, atau kesinfpulan penyelidikan itu tidak tepat. Demikian pula dengan terhapusnya jejak dan tanda-tanda lainnya. Keseluruhan situasi pada saat terjadinya kecelatersbut, menyatakan fakta mereka masingmasing, bahkan abu reruntuhan pesawatpun dapat bicara. Sesuatu yang nampaknya sangat kecil atau kurang berarti, sering justeru menjadi kunci untuk menemukan penyebab kecelakaan pesawat terbang. Semuanya itu merupakan petunjuk penting bagi Team Penyelidik, sehingga jelaslah disini mengapa TNI Angkatan Udara sangat mengharapkan keutuhan seluruh situasi terjadinya sesuatu kecelakaan pesawat terbang.

Sedapatnya hendaklah dihindari menjamah apapun kecuali jika perlu demi menyelamatkan korban yang masih hidup, dan mencegah terjadinya kecelakaan tambahan serta menjalarnya kerugian. Kalau sampai terpaksa dilakukan perubahan, maka seharusnya diingat, dicatat letak-letak semula dari benda-benda yang berubah itu dan diberitahukan kepada Team Penyelidik.

Kesaksian disini adalah merupakan salah satu pelengkap dari mata rantai bahan-bahan pertimbangan yang sangat dibutuhkan oleh Team Penyelidik. Sayangnya bahwa kesaksian yang diterima, kebanyakan dipengaruhi emosi, sehingga menjadi tidak cocok lagi dan kurang bermutu, bahkan justru sering mempersulit dan menghambat jalannya penyelidikan. Yang paling penting dalam membantu memberikan kesaksian itu ialah memisahan yang tegas antara keterangan-keterangan yang memang benar-benar (disaksikan/dialami sendiri) melainkan didengar dari orang lain atau yang merupakan suatukesimpulan. Kedua macam keterangan tersebut sama-sama dibutuhkan, akan tetapi hendaknya masing-masing diberi penjelasan mana yang disaksikan sendiri dan mana yang tidak disaksikan sendiri. Kesaksian semacam inilah merupakan bantuan yang besar. Biasanya keterangan yang dibutuhkan dari seorang saksi adalah sebagai berikut: waktu, kejadian, keadaan cuaca, arah pesawat, apakah pesawat telah terbakar diudara, apakah ada ledakan sewaktu pesawat masih diudara, bunyi apa saja yang terdengar (suara mesin, suarasuara lain), sudut tukik pesawat, apakah terlihat adanya parasut yang mengembang atau benda lain diudara, cara dan tempat jatuhnya pesawat, apakah anda mengetahui siapa yang mengambil atau merobah sesuatu dari mana kemana dan dalam kedaan bagaimana. Catatkanlah nama, alamat, nomor tilpun (bila ada) anda untuk kemungkinan wawancara atau tanda penghargaan.

Hendaknya anda maklum bhawa seorang saksi pada kecelakaan pesawat terbang itu hanya diminta bantuan memberikan kesaksiannya. Lain tidak. Anda tidak usah khawatir, karena anda tidak sekali-kali akan dituntut. Hanya perlu anda sadari dan ketahui bahwa jika keterangan keterangan itu disampaikan dengan lengkap dan tepat, berarti anda telah ikut dalam usaha mencegah kecelakaan pesawat terbang, yang berarti pula bahwa anda telah ikut menyelamatkan jiwa sesama manusia beserta perlengkapannya yang sangat mahal nilainya.

Demikianlah sekedar petunjuk pada prinsip dan garis besarnya apabila terjadi kecelakaan pesawat terbang. Apabila masih dibutuhkan

dibutuhkan penjelasanpenjelasan lebih lanjut anda dapat menghubungi secara langsung Staf Keamanan Terbang suatu Komando TNI-Angkatan Udara atau melalui setiap Instansi TNI-Angkatan Udara yang terdekat.

Pengamanan

Mengamankan setiap bagian dan segala isi pesawat yang mengalami kecelakaan beserta jejak dan tandatanda yang diakibatkan olehnya, merupakan suatu bantuan yang berharga sekali bagi TNI- Angkatan Udara. Sebelum tugas-tugas pengamanan sampai ditempat, bantuan tersebut dapat diberikan seketika. Caranya adalah sebagai berikut: a. Berilah tanda-tanda batas daerah yang harus dilin

dungi agar supaya para pengunjung berada dalam jarak yang aman, serta tidak menghalangi kesi

bukan para penolong/petugas. b. Melarang memindahkan korban yang telah mening

Bagi para Wartawan yang hendak mengcover adanya sesuatu kecelakaan pesawat terbang agar suka memberitakannya secara berhati-hati. Pemberitaan dengan tergesa-gesa dan belum lengkap mengandung resiko bagi pemberitaan itu sendiri, bagi kepentingan security, lebih-lebih jika kecelakaan itu terjadi pada pesawat terbang transport tentu akan mengakibatkan paniknya keluarga yang bersangkutan.

Berita-berita dan gambar-gambar yang akan disiarkan di surat kabar atau harian itu hendaknya memberikan gambaran yang jelas akan duduk persoalannya tentang terjadinya kecelakaan pesawat terbang tersebut.

Selain daripada itu perlu pula dipertimbangkan faktor-faktor psychologis bagi keluarga dan saudara yang bersangkutan. Dari segi Keamanan Negara, misalnya jangan sampai memperlihatkan perlengkapan-perlengkapan yang mungkin termasuk klasifikasi rahasia.

Pers hendaknya jangan pula tergesa-gesa mengumumkan nama-nama para korban sebelum ada kepastian yang meyakinkan dan sebelum keluarga atau saudara yang bersangkutan diberitahukan terlebih dahulu. Ada baiknya jika pengumuman resmi/release dari pihak yang berwajib sebelum menyiarkan sesuatu tentang peristiwa kecelakaan tersebut. Dengan demikian dapat dihindari resiko kesalahan yang dapat berkonsekwensi lebih luas lagi. : PRAS.

Petugas dari TNI-Angkatan Udara tidak akan menghalangi tugas yang dibebankan oleh Pimpinan Harian/Surat kabar, untuk menulis beritanya dalam surat-surat kabar atau hariannya. Pengambilan gambar-gambar atau photo-photo ada kalanya sangat bermanfaat untuk penyelidikan, namun untuk disiarkan dalam surat kabar hendaknya dipertimbangkan lebih dulu. Dinas Penerangan sudah barang tentu akan membantu para Wartawan dalam hal tersebut.

JL. COKROAMINOTO 50 JAKARTA TELP. 41952 42796 P.O. BOX 2295

THE DE HAVILLAND AIRCRAFT OF CANADA LTD

Melayani keperluan Anda akan pesawat-pesawat DHC-2 Beaver DHC-5 BUFFALO DHC-3 Otter

DHC-6 Twin Otter DHC-4 Caribou DHC-7 Quiet Stol Airliner


Page 12

KHUSUSNYA JENLS-JENIS KONVENSIONIL

Foton-foton yang mendahului front api inilah berasal dari periswita dalam proses pembakaran yang dapat menghasilkan gelombang cahaya mo

nochromatis, jadi merupakan effek laser. Pada radiator plasma, energi panas dapat dihantarkan oleh propellant dari reaktor nuklir keruangan pengionisasi gas, ataupun energi dari reaktor itu diubah dulu menjadi tenaga listrik untuk dipakai mengionisasikan, ataupun reaktor nuklir berbalid' -bakar gas sekaligus dimanfaatkan pula sebagai radiator pemancar fotonfoton. Pada radiator laser, energi dari reaktor disupply kę radiator berbentuk penularan foton-foton, atau berbentuk penularan elektron-elektron liwat pemanasan elektris. Supply energi dalam bentuk penularan fragmen-fragmen hasil proses fissinya sendin juga dipertimbangkan.

Radiator plasma dapat menghasilkan kepadatan radiasi sampai berjuta kilowatt per cm2, sedang radiator laser sekarang belum dibayangkan mampu mencapai energi setinggi itu. Tetapi sebaliknya radiator laser tidak memerlukan suhu-suhu setinggi yang diperlukan untuk radiator plasma. Radiator plasma memancarkan spektrum yang lebar sehingga sulit membuat cermin reflektor yang sesuai, hal mana jauh lebih sederhana pada radiator laser yang memancarkan satu panjang gelombang tertentu saja. Reflektor. Pada roket kimiawi, pengarahan semburan propellant menjadi berkas yang terarah diburitan roket dilaksanakan dengan nozzle Delaval, dan begitu pula pada roket nuklir "konvensionil". Partikel -partikel berenergi tinggi yang semula bergerak kesembarang arah, diikhtiarkan oleh nozzle supaya terpancar menurut garis-garis yang sejajar kepada sumbu nozzle. Pelbagai bentuk energi yang ada pada partikelpartikel itu (seperti perputaran, getaran, eksitasi, dissosiasi, ionisasi, ekspansi dan lain-lain) diikhtiarkan oleh nozzle supaya diubah menjadi energi kinetis seluruhnya. Hal ini tidaklah tercapai 100 prosen; pada roket-roket besar dengan nozzle yang direncanakan

dan dibuat seteliti mungkin paling-paling tercapai sekitar 60 prosen. Pada roket-roket nuklir listrik, pengarahan berkas partikel-partikel berkecepatan tinggi itu antara lain dilaksanakan dengan lensa-lensa elektrostatis dan elektromagnetis seperti pada pesawat TV. Pada roket nuklir foton, dengan kecepatan partikelpartikel yang lebih tinggi lagi dan bahkan bisa mendekati kecepatan cahaya, disarankan penggunaan reflektor berbentuk cermin paraboloid seperti pada radar. Salah satu maksudnya ialah agar pengubahan pelbagai jenis energi tadi menjadi energi kinetis berlangsung diruangan bebas sejauh mungkin dibelakang roket, sehingga penularan energi itu kepada permukaan roket dapat dibatasi serendah mungkin. Effisiensi yang dapat dicapai oleh reflektor ini adalah menggembirakan tingginya. Kalau cermin itu dibuat sampai dibidang yang melalui fokus dan tegaklurus kepada sumbu paraboloid, maka jumlah pancaran yang ditangkapnya minimal 50 prosen, andaikata radiator yang berada dititik fokus itu berbentuk bola sempurna. Energi 50 prosen inilah yang dipantulkan oleh reflektor menjadi berkas yang sejajar dengan sumbu paraboloida. Sisa 50 prosen lagi disebarkan oleh radiator kesembarang arah diluar cermin, tetapi resultante sebesar 25 prosen akan berarah sejajar kepada sumbu tadi. Sehingga total 75 prosen akan berarah sejajar kepada sumbu cermin cekung itu, dan bermanfaat untuk pembangkitan daya-dorong. Pada penggunaan radiator laser yang pancarannya monochromatis, perencanaan cermin yang permukaannya diberi berlapis emas, perak, aluminium dan sebagainya dapat effisien sekali, antara lain dengan penambahan lapisan-lapisan interferensi (untuk memperkuat amplitudo dari berkas yang dipantulkan). Bagian energi yang diserap oleh permukaan reflektor paling luar mungkin bisa serendah 1 promil, jadi kalau radiator memancarkan kepadatan 5

kw/cm2 maka bagian ini hanya sebesar 5 w/cm2. Yaitu didalam hal reflektor dipasang dekat-dekat kepada radiator agar supaya ukurannya dapat dibatasi sekecil mungkin. Feflektor akan terpanaskan sampai sekitar 500 derajat C, lalu panas itu akan dipancarkannya lagi keruang bebas. Kalau reflektor ditempatkan jauh dari fokusnya, sehingga luas permukaannya 1.000 kali luas separo permukaan bola radiator, maka energi yang diserap hanya 0,005 w/cm2 sehingga suhu cermin akan jauh lebih rendah lagi. Hal ini akan mempertinggi kemampuan pemantulannya. Pada penggunaan radiator plasma yang pancarannya mencakup spektrum lebar, perencanaan reflektor jauh lebih pelik. Gelombang-gelombangnya berukuran pendek, yaitu terutama ultraviolet, sehingga pemantulannya kurang sempurna. Pancaran dari radiator.jauh lebih tinggi kepadatannya sehingga paraboloid juga jauh lebih panas, yang turut mengurangi daya pemantulannya. Maka secara keseluruhan, effisiensinya · mungkin turun dari 75 menjadi 50 prosen saja. Untuk mengatasi kesukaran-kesukaran ini cerminnya dibuat sebesar mungkin. Tetapi bobotnya lalu meningkat juga, dengan 0,5 kg per m2. Untuk mempercepat reflektor yang besar dan berat ini saja (jadi belum keseluruhan roket) dengan percepatan 10 m/detik2, radiator mungkin harus mencapai suhu benda-hitam setinggi 13.000 derajat. Jadi tampaklah bahwa ukuran dan bobotnya reflektor memainkan peranan yang cukup menentukan. Membandingkan mesin-mesin listrik dan foton. Pada mesin nuklir listrik kita menghadapi masalah konversi energi hasil fissi menjadi tenaga listrik, untuk mana diperlukan peralatan yang besar dan berat. Alhasil daya-dorong dan percepatan yang dihasilkan, akan kecil kalau dibandingkan terhadap beratnya peralatan itu. Pada mesin nuklir foton yang menggunakan bahanbakar padat, pengubahan energi hasil fissi menjadi foton-foton dapat mempergunakan peralatan konversi yang tidak begitu berat. Tetapi sebaliknya, energi yang harus dihasilkan oleh reaktor nuklirnya harus 1.000 kali lebih besar. Maka beratnya reaktor ditambah beratnya peralatan konversi pada mesin nuklir listrik mungkin seimbang dengan beratnya bagian-bagian yang sama pada mesin nuklir foton. Dalam aspek termaksud diatas kita dapat memenangkan mesin foton, dengan jalan menggunakan bahanbakar berbentuk gas didalam reaktor nuklirnya, terlebih-lebih lagi kalau reaktor itu sekaligus berfungsi sebagai radiator pemancar foton-foton. Maka dapatlah dicapai daya-dorong yang tinggi (d9banding terhadap beratnya reaktor) sebagaimana yang diperlukan untuk perjalanan ke planet-planet lain.

Tetapi pembatasan lain lalu dihadapi dalam perbuatan radiatornya. Kalau dipakai radiator plasma (seperti pada reaktor berbahan-bakar gas), terpaksa dibatasi suhunya dalam taraf-taraf yang masih bisa dikendalikan secara teknis, sehingga kepadatan radiasi (yang sebenarnya bisa tinggi sekali itu) turut dibatasi menjadi sedang-sedang saja. Pembatasan-pembatasan teknis itu ditemui baik dalam merealisir radiator maupun reflektornya. Kalau dipakai radiator laser, kepadatan radiasinya memang hanya sedang, sehingga perlu dipakai radiator dan reflektor berukuran besar sekali (jadi juga berat sekali) supaya daya-dorongnya cukup lumayan. Namun jelaslah bahwa mesin nuklir foton dikemudian hari akan mampu menghasilkan kecepatan dan dayadorong yang besar, sebagaimana diperlukan guna penerbangan antar-planet, juga untuk angkutan penumpang.

BEBERAPA KESIMPULAN UMUM Pada mesin nuklir "konvensionil" berbahan bakar padat uranium-235, energi hasil proses fissi dipe gunakan untuk memanaskan gas hydrogen yang meliwati pipa-pipa dalam reaktor itu. Propellant ini lalu berekspansi dan mencapai kecepatan maksimal setelah meliwati nozzle Delaval. Mesin ini telah dikuasai teknologinya, dan paling simpel/sederhana konstruksinya jadi juga paling reliable. Material konstruksi yang akan dipergunakan dalam roket nuklir harus tahan terhadap panas dan terhadap effek radio-aktivitas, terlebih-lebih untuk perjalanan yang memakan waktu lama (seperti penerbangan pergi-pulang ke planet lain). Teknologi material inilah yang masih perlu diperkembangkan dalam masa mendatang. Dari ulasan Dr. Wernher van Braun (publikasi tahun 1969) diperoleh kesan bahwa roket nuklir "konvensionil" akan dapat take-off sendiri dari bumi. Namun beliau menyarankan penggunaan booster/first-stage kimiawi, rupa-rupanya hanya atas pertimbangan menghindari kemungkinan kegagalan peluncuran dan peledakan nuklir, serta menghindari kontaminasi atmosfir bumi dengan zat-zat radio-aktif. Risiko kontaminasi ini akan dihadapi juga dalam penggunaan roket bermesin nuklir diangkasa luar, apalagi kalau bertenaga besar (beribu megawattthermis) sebagaimana yang diperlukan untuk propulsi. Risiko tersebut berlipat ganda lagi kalau dipergunakan bahan-bakar nuklir berbentuk gas, karena sisa-sisa proses fissi yang radio-aktif lalu perlu dibuang keluar roket secara teratur. Pada mesin nuklir listrik, energi hasil fissi diubah liwat pelbagai jenis proses menjadi tenaga listrik, lalu listrik ini dipergunakan mempercepat propellant de

Sebagai sumber foton .dapat dipergunakan plasma sangat panas dari gas-gas dengan berat-atom yang tinggi (seperti uraniumnya sendiri), sebagai gray-body radiator.

ngan cara pemanasan ataupun dengan cara-cara elektrostatis/elektromagnetis. Mesin ini lebih complicated dalam konstruksinya, jadi juga lebih rendah reliabilitas-nya. Pengubahan energi nuklir menjadi tenaga listrik dapat dilakukan seperti pada pusat-pusat listrik tenaga nuklir, yang sudah dikuasai teknologinya tetapi sangat berat peralatannya. Konversi energi dapat pula dilaksanakan liwat proses MHD (plasma), atau liwat pemanasan logam sehingga memancarkan elektron-elektron; tetapi teknologinya belum cukup dikuasai untuk tenaga yang besar dan waktu kerja yang panjang, sedang peralatannya tidak kurang beratnya. Percepatan arus ion cesium secara elektrostatis atau elektromagnetis (lebih tepat: elektrodynamis) dipandang mempunyai banyak harapan, untuk penerbangan diluar atmosfir dan diluar medan gaya berat. Disayangkan bahwa energi yang tidak terpakai dan perlu dibuang adalah besar sekali, sehingga memerlukan peralatan pembuang energi yang berat sekali. Keuntungan mesin nuklir listrik ialah penggunaan propellant secara (relatif) hemat, jadi cocok untuk perjalanan jauh seperti pergi-pulang ke planet lain. Meskipun massa propellant yang disemburkan hanya sedikit namun kecepatan dan energinya tinggi sekali, sehingga daya-dorongnya lumayan juga. Namun demikian kecepatan yang dicapai oleh roketnya tidaklah besar (karena beratnya peralatan tadi), sehingga hanya cocok untuk angkutan barang (logistic supply) Pada mesin nuklir foton, energi hasil proses fissi diubah dalam radiator menjadi foton-foton cahaya, lalu arus foton ini diarahkan oleh reflektor menjadi berkas yang menghasilkan daya-dorong. Pengembangan pesawat-pesawat plasma dan pengembangan pesawat-pesawat (serta senjata-senjata) laser dalam tahun-tahun belakangan ini, secara tidak langsung ikut mendekatkan kita kepada teknologi mengenai radiator dan reflektor termaksud diatas. Reaktor nuklirnya memang harus bertenaga besar sehingga (masih) terpaksa berat sekali, misalnya berjuta megawatt-thermis dan beratus ton. Pengembangan reaktor inilah yang sekarang belum mencapai taraf teknologis yang realiseerbaar.

Maka dapat dicapai kepadatan radiasi yang tinggi sekali (yang hanya dibatasi oleh daya-tahan material konstruksinya terhadap panas), dengan spektrum yang 'lebar dan dengan maximumnya didaerah ultraviolet. Sebagai radiator dapat juga dipakai laser yang berdasarkan pendinginan zat hydrogen atau gas helium-neon, yang memancarkan cahaya monochromatis didaerah infrared. Tidak memerlukan suhu tinggi dan telah banyak dikenal materialnya yang tembus-cahaya, tetapi kepadatan radiasinya hanya sedang-sedang saja. Reflektornya berbentuk dermin paraboloida seperti pada pesawat radar. Untuk cahaya monochromatis dapat dibuat secara teliti, sehingga mencapai effisiensi tinggi (75 prosen). Untuk cahaya berspektrum lebar, terlebih-lebih untuk daerah ultraviolet dan bersuhu tinggi, effisiensinya relatif rendah (50 prosen). Keuntungan dari mesin nuklir foton ialah kecepatan sangat tinggi dan daya-dorong sangat besar yang akan dapat dicapainya, sehingga cocok untuk angkutan penumpang dalam penjelajahan antar - planet. Ulasan diatas patut diakhiri dengan pengarahan yang diberikan oleh R.W. Bussard dan R.D. DeLauer (dari University of California, Los Alamos Scientific Laboratory, didalam bukunya : Nuclear Rocket Propulsion) mengenai pengembangan teknologi yang diperlukan untuk perjalanan antar planet dan antar bintang :

"Big steps in engineering development have always come from the successful fusion of previously unrelated technical regimes. We stand today on the threshold of the marriage of electromagnetic field theory with the fields of compressible-fluid flow and nuclear-reaction phenomena. As we have seen lightweight electrical power sources may well hold the key to man's attempt to explore his immediate universe the solar system - and beyond.

Jakarta, 29 September 1973.


Page 13

Untuk memberi gambaran kapada pembaca tentang perkembangan pesawat militer di dunia, maka berikut ini kami muat Data-data hasil penyelidikan (survey) Majalah Penerbangan "FLIGHT" keberbagai negara dan proyek Internasional. Yang menjadi sasaran adalah: PERANCIS, PROYEK INTERNASIONAL, INGGERIS, AMERIKA SERIKAT., UNI SOVYET, dan beberapa negara lainnya. Penyelidikan itu khusus ditujukan. kepada data-data pesawat-pesawat Militer yang mempunyai reputasi baik di dunia. Secara singkat diuraikan disini tentang sejarah kelahirannya sampai kepada perobahan-perobahan struktur yang terjadi dan prospeknya dikemudian hari.

Sebagai perbandingan dapat dilihat pula gambar-gambar pesawat yang dibuat menurut skala yang sesungguhnya disertai keterangan-keterangan mengenai kemampuan masingmasing. Disebabkan panjangnya artikel ini maka akan kami muat secara bersambung menurut abjad, pada nomor Angkasa berikutnya.


Page 14

to height te of climb ce ceiling

T/O run Landing run (role weight)

Max range Combat radius

(role/profile

weight)

Internal fuel External fuel

Armament- Total external Internal Hardpoints

2,600ft (max T/O wt) 1,160ft (97,4501b)

2,460 n.m. (13,000ft). 17,640lb pay- load, reserves)

4,925ft (ISA, to 35ft max T/O wt)

4,854 n.m. 18hr (max endurance, patrol at 169kt)

4 Y AS missiles Bay for combin- ation of bombs, depth charges, rockets and torpedoes 4

2,295ft (max T/O wt) 1,64017 (max T/O wt)

3,0001b 2 x 30mm cannon 4

370 miles range (low- level attack) 1,000 miles range (medium altitude)

TiO run Landing run (role/weight)

Max range! Combat radius (role/profile weight)

Internal fuel External fuel

Armament- Total external Internal Hardpoints

3,500ft (to soft, 11,5001b) 4,250ft (from 50ft, 11,2501b aborted sortie)

1,200 n.m. (11,50010, 20016 fuel reserve) 215 n.m. (3,000lb weapons, 5min over target, 10% reserves, hi-lo-hi)

270gal 2 x 48gal tip tanks, 2 75gal and 2 x 50gal underwing

3,0001b 2 x 7.62 mm machine guns 8

3,300ft (38,500lb) 3,600ft (29,000lb)

280 nm. (ground-attack, hi-to-hi)

6,0001b 2 x 30 mm

cannon/


2 x AAMs/ 2 x 22-rocket launchers 4

1,260ft (50,000lb) 760ft (47,600lb)

1,005 n.m. (8,530lb payload, reserves, max fuel)

3,800ft (56,000lb) 3,150ft (35,000lb)

2,000 n.m. (typical strike range)


Page 15

FLIGHT International, 24 January 1974

Internal fuel External fuel

Max range* Combat radius

(role/profile/

weight)

Armament- Total external Internal Hardpoints

780ft (13,700lb) 695ft (13,5001b)

580 n.m. (150kt, 45min reserves)

293gal (provision for 4 aux. tanks, internal, raising capacity to 390gal)

Underwing armament possible

120mm cannon, 2 > AGM-28, 20 AGM-69 Srams, nuclear and conventional bombs

9,050ft (297,000lb) 1,900ft (105,2001b)

3,500 n.m. 1,000 n.m. (transfer radius, 6,700lb fuel reserve)

Pembaca yang terhormat,

Tulisar, berikut adalah sebuah pengalaman terbang dengan Airbus A-300 yang baru-baru ini melakukan demontrasi penerbangan di Jakarta. Airbus Industri yang memprodusir pesawat jenis terbaru ini sedang melakukan penerbangan promosi keberbagai negara di Eropa Australia dan Asia dengan menggunakan prototype B-2. A-300 baru saja pada bulan Maret yang lalu menerima serfikat kebaikan terbangnya. Melalui perwakilannya di Jakarta (P.T. OPTORG) Airbus Industrie telah mengundang para pejabat pemerintah pejabat kedutaan Besar Asing para pengusaha dan pers Ibu-Kota untuk ikut terbang dengan pesawat tersebut.

tinggi. Hal tsb. telah ditimbulkan oleh kekuatan 2 buah mesinnya dari seri CF-6-50C yang telah disempurnakan daripada yang dipergunakan oleh pesawat DC-10. Terasa benar kecepatan yang disebabkan oleh mesinnya yang kuat itu. Hidung pesawat terasa menanjak. Langit-langit dan lantai kabin menjadi miring ke belakang.

Dari jendela kami lihat flaps yang cukup besar pada sayapnya sangat mempermudahnya untuk mendapatkan lift yang diperlukan.

Bis

is Udara atau Airbus A-300 adalah sebuah pesawat udara jenis baru yang direncanakan guna mengangkut penumpang yang bepergian pada jarak pendek atau sedang. Airbus A-300 telah dirancang dengan harapan dapat memenuhi tuntutan para penumpang dan para pengusaha sampai akhir tahun tujuh puluhan. Jika kita bandingkan sebutan Bis Udara dengan kenyataan yang kami lihat maka predikat itu sungguh beralasan sekali. Memperhatikan bentuknya yang besar, pantaslah jika pesawat A-300 dikatakan sebagai Bis Udara. Badannya yang tinggi besar, tampak keka; dengan 2 buah motor yang terpancang dibawah sayap. Garis tengah motornya berukuran lebih tinggi dari pada ukuran badan orang Barat.

Begitu masuk kedalam kabin, suasana terasa seperti kita berada didalam salon yang mewah dan luas. Memang A-300 termasuk salah satu dari keluarga Jumbo, seperti halnya dengan pesawat DC-10, dan TRIJET L-1011. Sebagai pesawat penumpang 3is Udara A-300, telah mempersiapkan dirinya dengan kapasitas penumpang dan barang yang cukup meyakinkan. Dikarenakan kesanggupan terbangnya untuk jarak pendek dan sedang maka pesawat ini sangat efficien digunakan. Pada penerbangan demontrasi itu pesawat A-300 telah dipenuhi oleh para undangan yang ingin mengetahui kesanggupannya. Pada awal terbangnya Bis Udara benar-benar telah menunjukkan kesanggupannya untuk melakukan short take-off dengan thrust yang

Dalam waktu yang tidak lama kami telah berada di udara sementara Bis Udara meluncur terus pada ketinggian 30.000 kaki. Mr. Robert Blanchet , seorang pejabat bagian Sales dari perusahaan Airbus Industrie melalui pengeras suara menerangkan kepada hauirin bahwa pesawat A-300 dapat menampung penumpang sejumlah 225 - 345 orang tergantung dari pengaturan lay-out kabin. Dengan kapasitas penumpang yang cukup banyak pesawat tsb. amat cocok untuk keperluan penerbangan jarak pendek dan sedang seperti Jakarta-Surabaya, Jakarta-Balikpapan maupun Jakarta-Singapore. Dikatakan bahwa kemampuan motornya dari G.E. CF-6-50C ini benar-benar dapat diandalkan, sangat irit dalam penggunaan bahan bakar (-25%) hampir tidak mengeluarkan asap, tan suara mesin yang jauh berkurang.

Airbus Industrie berkedudukan di Toulous Perancis, merupakan Pusat assembling pesawat A-300,

Pesawat Bis Udara A-300 telah disikan villa melakeng its

Tulit.}'? út bokarti. Iveta pak diantara penumpang y!

terbang antara lain DE

KSA'

? TALASHADI TJAHY 101 Iduduk sendiri) selangkan DIRJEN PERHUBUNGAN UDARANATOM; isik, Dildot pieds.. penjelasan dari salah seorang perwakilan Airbus Industri. (Kuan Dahl

elasan:. ' 'awker Sildeley Aviation dari Inggeris untuk keperluan konstruksi sayap, General ..ct.cc dan AS untuk keperluan mesinnya, pabrik Fokkel untuk instrument controle system-nya dan landing gear dibuat di Spanyol. Pesawat A-300 dilengkapi pula dengan APU Auxilary Power Unit yang ditempatkan dibagian ekornya untuk keperluan sumber tenaga pada waktu terbang. Para hadirin diberi kesempatan untuk melihat-lihat alat-alat didalam kabin dan menanyakan segala sesuatu yang ingin diketahui. Dibagian depan masih ditempatkan sebuah alat Flight Data Recorder yang mencatat semua data-data selama penerbangan. Tempat tsb. nantinya diperuntukkan kelas utama dengan kapasitas penumpang 26 orang. Bagi keperluan bagage tangan disediakan tempat bagi setiap penumpang diatas kabin. Ia mempunyai 6 bh pintu dan 2. bh pintu darurat 4 bh toilet dan 3 bh galley yang masingmasing ditempatkan dibagian depan, tengah dan belakang. Jika kita ingin kebagian bawah pesawat

maka melalui pintu kelder dan sebuah tangga, kita berar!a ditempat penyimpanan barang yang cuku, luas. Ruangan bagian bawah ini pada umun riva diperuntukkan guna menyimpan barang dengan kapasitas ruang 137.90 M3.

Pada lantai terdapatroda-roda yang dapat berputar agar mudah untuk memasukkan container. Tiap-tiap ruangan mempunyai pintu tersendiri dan sebuah tombol untuk memasukkan muatan barang secara otomatis.

Pada versi tertentu tempat ini bisa berfungsi sebagai underfloor galley atau jika perlu dapat pula menempatkan sebuah mesin cadangan dan spares pada tempat yang sama. A-300 sanggup mengangkut muatan sampai 20 ton lebih, dengan maximum T.O.W. 137-150 t. jarak capai dengan full pax. load sampai 4000 km. dan mempunyai kecepatan max. 945 km/jam. 3 orang flight crew dan 8 orang kabin crew adalah seluruh awak pesawat yang melayaninya.


Page 16

Gambar diatas menunjukkan betapa besar daya angkut pesawat A-300 dengan kapasitas ruang 137.90 M3. Mesin yang telah dipergunakan untuk pesawat adalah dari GENERAL ELECTRIC jenis CF-6-50C dengan alat-alat peredam suara seperti tampak dalam gambar sehingga suara kebisinga i yang ditimbulkan

dapat dikurangi Kesan-kesan.

Setelah terbang kurang lebih selama 75 menit, Manager Teknik Merpati SUTEDJO yang mengipesawat mendarat kembali di Halim International kuti pula penerbangan ini, memberi ulasan bahwa Airport. Pada kesempatan ini sekali lagi dapat disaksi

penerbangan amat menyenangkan, performance cukan bahwa flaps yang dibuat berganda itu, (double kup baik, namun masih terlalu pagi untuk menyataslotted tabbed fawler flaps) sangat membantu mudah- kan bisa dipergunakan sekarang di Indonesia menginya pendaratan. Dengan thrust reverser yang terdapat ngat akan traffic demand yang masih terbatas. pada kedua buah mesinnya membuat pesawat lebih Kesimpulan kita adalah bahwa produksi pesawat cepat berhenti dan segera melakukan taxiing ke A-300 ini secara teknis tampak jauh lebih maju dan apron.

dari keterangan-keterangan yang diperoleh menyataSuatu hal bisa dikemukakan dalam pengalaman kan bahwa pesawat ini lebih ekonomis dan efficien terbang dengan Airbus, adalah bunyi mesin yang dari produksi sebelumnya. sangat jauh berkurang daripada bunyi mesin-mesin Harganya hanya US $ 16 Juta. Beberapa Airlines dari type sebelumnya. Hal tsb. disebabkan lapisan- telah memesan Bis Udara ini antara lain dari; Air lapisan alat peredam suara yang ditempatkan pada France, Iberia, Lufthansa, SATA, TEA, Air Siam, dan mesin, sehingga dapat mengurangi bunyi bising.

Trans Brazil yang berjumlah 47 bh pesawat.


Page 17