Apa yang dimaksud dengan kebebasan yang bertanggung jawab

Kebebasan bertanggung jawab memiliki pengertian bahwa kebebasan itu harus disertai juga dengan tanggung jawab. Kebebasan dalam menyampaikan pendapat di Indonesia saat ini terbuka seluas-luasnya bagi masyarakat, namun terkadang masyarakat yang tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan kebebasan tersebut. Apalagi di zaman media sosial di mana semua orang bisa bebas mengomentari hidup orang lain. Di sinilah kebebasan bertanggung jawab itu diperlukan karena media sosial bukan hanya digunakan oleh kalangan dewasa muda dan tua saja, tetapi juga digunakan oleh para remaja.

Untuk itu, sedari kecil seharusnya orang tua sudah mengajarkan arti kebebasan bertanggung jawab kepada setiap anaknya. Agar ketika anak Anda memasuki dunia sekolah, ia mengerti bahwa ada hal-hal yang bebas dilakukan tetapi harus disertai tanggung jawab juga darinya.

Sopan Santun sebagai Bagian dari Kebebasan Bertanggung Jawab

Apa yang dimaksud dengan kebebasan yang bertanggung jawab

Source – pixabay

Setiap anak bebas menyampaikan pendapatnya, tetapi tidak boleh sampai menyinggung perasaan orang lain. Jadi, ajarkan anak Anda untuk selalu menyampaikan pendapat dalam kata-kata yang positif tanpa ada maksud menyindir anak-anak lain yang sedang bersamanya. Sopan santun adalah hal paling dasar yang harus diajarkan setiap orang tua sehingga anak-anak akan memanfaatkan kebebasannya sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang ada di masyarakat.

Tanggung Jawab sebagai Batasan dari Kebebasan Anak

Apa yang dimaksud dengan kebebasan yang bertanggung jawab

Source – pixabay

Kebebasan mempunyai batasan. Tanggung jawab itulah yang menjadi batasannya. Mengajarkan tanggung jawab kepada anak susah-susah gampang. Anda harus ekstra sabar ketika mengajarkan tanggung jawab kepada anak yang masih berusia di bawah 5 tahun (balita). Ajarkan mereka tanggung jawab yang mudah saja dulu, misalnya seperti membersihkan sendiri sekitar mulutnya setelah makan menggunakan tisu atau sapu tangan, serta mencuci tangan sebelum makan dan setelah selesai makan.

Tidak perlu melarang kebebasan anak memakan makanan manis seperti cokelat dan permen, asalkan tidak berlebihan, tetapi ajarkan mereka untuk menyikat gigi setelah selesai makan dua jenis makanan tersebut. Dari situ saja, Anda sudah berhasil mengajarkan kepadanya tentang kebebasan bertanggung jawab.

Mengajarkan Anak Agar tidak Mengganggu Hak Orang Lain

Apa yang dimaksud dengan kebebasan yang bertanggung jawab

Source – pixabay

Dalam pengertian yang lebih sederhana, kebebasan bertanggung jawab berarti kebebasan yang tidak merugikan orang lain. Apabila kebebasan itu sudah mengganggu hak-hak orang lain, kita juga harus menanggung akibatnya, entah itu harus menempuh jalur hukum atau diselesaikan secara kekeluargaan. Anak Anda nantinya akan menemukan banyak kawan yang berbeda darinya ketika sudah memasuki sekolah. Ajarkan kepada anak bahwa setiap orang yang tinggal di Indonesia berasal dari berbagai macam suku bangsa, agama, ras, dan golongan.

Pemahaman ini sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak kecil karena kemajemukan masyarakat yang terdapat di negara kita. Jadi, anak Anda tidak akan pernah bersikap merendahkan suku, ras, atau pun agama yang dianut oleh orang lain. Hal ini akan menciptakan perdamaian dan persatuan di Indonesia, serta menghindari konflik yang biasa melibatkan tentang SARA (Suku, Ras, Agama dan Antargolongan) di dalamnya.

Mengajarkan Anak tentang Adat Timur Negara Kita

Apa yang dimaksud dengan kebebasan yang bertanggung jawab

Source – pixabay

Zaman sekarang ini banyak sekali remaja yang menyalahgunakan kebebasan yang dimilikinya. Padahal di negara kita yang beradat timur, bukan hal yang lumrah terlalu mengekspos hubungan asmara dengan seseorang ke publik. Nilai dan norma adat timur mulai bergeser sedikit demi sedikit mengikuti adat yang dimiliki orang barat sana. Hal ini tentu saja membuat kekhawatiran orang tua sekarang semakin meningkat terhadap generasi muda di masa mendatang.

Untuk itu, beri tahu batasan antara anak laki-laki dan perempuan kepada anak Anda. Beri mereka pemahaman bagaimana seharusnya anak perempuan berteman dengan anak laki-laki. Ada hal-hal tertentu yang boleh dilakukan seperti mengobrol dan belajar bersama. Anak Anda memang bebas berteman dengan siapa saja, namun tentu saja ada batasan tersendiri terhadap lawan jenisnya agar tidak melanggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat kita.

Dari sekarang mulailah mengajarkan anak Anda mengenai kebebasan yang bertanggung jawab karena mereka akan menjadi generasi penerus yang bisa menjadikan negeri ini semakin maju atau justru semakin terpuruk dalam budayanya.

Kebebasan yang ada dalam diri manusia sering kali diartikan hanya sebatas ketiadaan atau absennya tindakan paksaan atau kekangan dari luar diri manusia itu sendiri. Paksaan atau kekangan itu dapat berupa aktivitas fisik, psikologis, sosial, historis, dan lain sebagainya. Hasilnya, tindakan manusia lebih sering dipengaruhi dari apa yang ada di luar dirinya yang membebaskan. Jika demikian,  maka  manusia  yang  bertindak  tersebut  justru  tidak  dapat  dikatakan  bebas  sebab kebebasan sejati sesungguhnya berasal dari dalam diri yang mampu menentukan diri. Dalam tradisi individualis dan liberalis Eropa, seseorang dapat dikatakan bebas apabila ia dapat memilih tujuan-tujuan atau tindakan-tindakan baginya. Menurut tradisi ini, ketika seseorang berbuat berdasarkan kehendaknya sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak lain, maka orang itu dikatakan bebas. Walaupun begitu, pada realitasnya, situasi di luar diri manusia juga tidak dapat dinihilkan ketika berbicara tentang kebebasan.

Bertolak dari pemahaman di atas, maka konsep tentang kebebasan tidak dapat dibatasi hanya berkaitan tentang "bebas dari apa" tetapi juga memuat "bebas untuk apa". Inilah yang disebut sebagai kebebasan eksistesial dari manusia itu sendiri. Dengan adanya kebebasan eksistensial, seseorang dapat keluar dari dirinya untuk kemudian menentukan dirinya sendiri. Ketika seorang bebas secara eksistensial, maka secara otomatis kebebasan itu menciptakan suatu keterbatasan atau bisa dikatan menuntut adanya tanggungjawab dari diri yang bebas. Kebebasan eksistensial tidak bisa pernah bisa lepas dari keterikatan atau tanggungjawab. Oleh karena itu bagaimana kebebasan itu bagi manusia, serta kaitannya dengan tanggungjawab yang semakin membebaskan manusia?

Arti dari Kebebasan

Pengertian kebebasan dapat dilihat dari sudut pandang umum dan sudut pandang khusus. Dalam pengertian umum, kebebasan bersifat negatif karena dikaitkan dengan kata "tidak". Dalam pengertian ini, kebebasan berarti tidak ada paksaan, tidak ada hambatan, tidak ada halangan, atau tidak ada aturan. Contoh, bila dalam suatu sekolah dikatakan bahwa setiap siswa bebas dari uang sekolah, maka artinya seluruh siswa berarti tidak diwajibkan membayar uang sekolah.

Kebebasan dalam pandang umum tersebut tentu belum menunjukkan tentang kebebasan eksistensial manusia. Pandangan umum tersebut hanya akan meletakkan kebebasan pada sesuatu yang ada di luar diri manusia. Jika kebebasan dimengerti sebagai ketiadaan hambatan-hambatan eksternal untuk bergerak, maka itu bukanlah sesuatu yang khas bagi manusia sebab kebebasan yang demikian juga berlaku bagi makhluk-makhluk lain yang bukan human. Kebebasan yang ada pada manusia bukanlah pada ketiadaan hambatan-hambatan saja sebab kebebasan adalah cara berada secara positif. Artinya, di dalam kebebasan itulah manusia berkemampuan untuk menentukan dirinya. Kemampuan untuk menentukan diri inilah yang membawa manusia pada peyempurnaan diri,  kesanggupan  untuk  memilih  dan  memutuskan,  dan  kemampuan  untuk  mengungkapkan pelbagai dimensi kemanusiaan. Inilah yang khas dalam diri manusia.

Penyempurnaan Diri

Manusia disebut bebas kalau ia mampu mengarahkan dirinya menuju kesempurnaan. Ia tidak mau berhenti pada status quo atau kemapanan. Orang bebas selalu menginginkan adanya perkembangan dalam dirinya. Melalui refleksi dan evaluasi, ia mengetahui keburukan perbuatan dan perilakunya. Setelah mengetahui keburukannya ia mengupayakan perbaikan.

Selain  itu,  hidup  manusia juga  adalah sebuah  proses,  yakni  proses menjadi  yang  terus menerus. Manusia baru sungguh-sungguh hidup atau menghayati hidupnya kalau ia membentuk dirinya secara berkelanjutan. Hakikat keberadaan manusia terletak dalam bagaimana dia secara aktif, kreatif, dan inovatif memanfaatkan pengalaman masa lalunya demi mewujudkan sesuatu yang baru untuk memberikan intensitas pengalaman hidup secara lebih mendalam lagi.

Kesanggupan untuk Memilih dan Memutuskan

Pengertian  kebebasan  secara  khusus  juga  terkait  dengan  kesanggupan  manusia  untuk memilih dan menentukan diri. Sebagaimana yang telah dituliskan sebelumnya, di dalam realitas hidupnya, manusia selalu dihadapkan pada pilihan (pro dan kontra) yang membuat manusia harus membuat keputusan. Dengan adanya kebebasan, manusia memiliki  potensi untuk memilih dan menentukan arah hidupnya.


Apa yang dimaksud dengan kebebasan yang bertanggung jawab

Lihat Filsafat Selengkapnya