Apa yang dimaksud dengan Algoritma primitive garis

Nine-year-old writes hit iphone app Output Primitive : point, garis, lingkaran Pertemuan : 3-4 Dosen Pembina : Sriyani Violina Danang Junaedi Programming for the under-tens You might think you're pretty hot stuff because you've figured out how to change your Facebook status from your iphone, but you've got nothing on nine-year-old Lim Ding Wen. This young prodigy from Singapore is fluent in six programming languages, according to a BBC report this week, and his newest creation, an iphone drawing game called Doodle Kids, has racked up over 4,000 downloads in just two weeks. He wrote it for his younger sisters, who love to draw. Doodle Kids, which lets players sketch with their fingers on the iphone's screen and shake it, Etch-A-Sketch-style, to clear, has already racked up a healthy three-and-a-half star rating on the App Store. One reviewer commented: "Awesome app!...amazing that something like this was made by a 9 year old". http://videogames.yahoo.com/feature/nine-year-old-writeshit-iphone-app/187368 Tanggal Akses : 10 Februari 009 14:8 Next Question is : Kitaa khaaapaaaannnn??? 1 Overview Output Primitif : Garis Tujuan Konsep Output Primitif Titik Konsep penggambaran Garis Algoritma Pembuatan Garis : DDA Algoritma Pembuatan Garis : Bresenham Studi Kasus 3 4 1

Tujuan Instruksional Konsep Output Primitives Memahami primitif geometri titik dan garis memahami dan membedakan algoritma pembuatan garis Menganalisis algoritma pembuatan garis baik DDA maupun bresenham Mengimplementasikan algoritma pembuatan garis dalam program Graphics output primitives Functions used to describe the various picture components Examples: car, house, flower, Geometric primitives Functions used to describe points, lines, triangles, circles, 5 6 Titik Fungsi Pada Titik Titik digambar dengan cara mengkonversi posisi koordinat tunggal dari program aplikasi ke operasi/fungsi alat output yang digunakan. Contoh pada monitor CRT electron beam diset on untuk memberi cahaya pada layar fosfor pada lokasi tertentu. Koordinat Warna Ukuran (Size) 7 8

Garis Algoritma Penggambaran Garis Garis digambarkan dengan cara menghitung posisi intermediate sepanjang jalur garis antar dua posisi titik. (titik awal dan titik akhir) Alat output kemudian mengisi posisi antara titik tersebut. sistem analog seperti vector pen plotter atau random-scan display, garis lurus dapat digambar secara halus dari titik awal ke titik akhir. Sistem Digital menampilkan garis dengan mem-plot titiktitik antara titik awal dan titik akhir. Koordinat titik-titik tersebut didapat dari perhitungan persamaan garis. Persamaan garis : Jika diketahui dua titik (x1, y1) dan (x,y) maka dari persamaan garis dapat dihitung 9 10 Contoh Algoritma DDA Gambarkan garis dengan titik awal (0,0) dan titik akhir (4,3) Jawab: m = y -y 1 = 3-0 = 3 x -x 1 4-0 4 y1 = m x 1 + b b = 0 0 = 0 Maka persamaan garis : y = 3/4x x Y 0 0 1 0.75 1.5 3.5 DDA atau Digital Diferential Analyzer adalah scan conversion algorithm yang didasari oleh perhitungan berikut : 4 3 11 1 3

DDA (Digital Differential Analyser) Algorithm DDA Algorithm Jika 0<m<1 y k+1 = y k + m x k+1 = x k + 1 Jika m>1 x k+1 = x k + 1/m y k+1 = y k + 1 void linedda (int x0, int y0, int xend, int yend) { int dx = xend - x0, dy = yend - y0, steps, k; float xincrement, yincrement, x = x0, y = y0; if (fabs (dx) > fabs (dy)) steps = fabs (dx); else steps = fabs (dy); xincrement = float (dx) / float (steps); yincrement = float (dy) / float (steps); setpixel (round (x), round (y)); for (k = 0; k < steps; k++) { x += xincrement; y += yincrement; setpixel (round (x), round (y)); } } 13 14 Line Drawing Algorithms Bresenham Algorithm Advantage Does not calculate coordinates based on the complete equation (uses offset method) Disadvantage Round-off errors are accumulated, thus line diverges more and more from straight line Round-off operations take time Perform integer arithmetic by storing float as integers in numerator and denominator and performing integer artithmetic. Sumbu vertikal memperlihatkan posisi scan line. Sumbu horizontal memperlihatkan kolom pixel Pada tiap langkah, penentuan pixel selanjutnya didasari oleh parameter integer yang nilainya proporsional dengan pengurangan antara vertical separations dari dua posisi piksel dari nilai actual. 15 16 4

Bresenham Algorithm Bresenham s Algorithm (1) 1. Input the two line endpoints and store the left endpoint in (x 0, y 0 ).. Set the color for the frame-buffer position (x 0, y 0 ) i.e. plot the first point. 3. Calculate the constant y x, and set the starting value for the decision parameter as p 0 = y x. 4. At each x k along the line, from k=0, perform the following test: if p k <0, next point to plot is (x k + 1, y k ) and p k+1 = p k + y otherwise, next point to plot is (x k + 1, y k + 1 ) and p k+1 = p k + y- x 5. Repeat step 4 x - 1 times. P 0 = y- x Plot (X 0,Y 0 ) K=0 Repeat If P k <0 then Plot (X k +1,Y k ) P k+1 =P k + y Otherwise Plot (X k +1,Y k +1) P k+1 =P k + y- x Until (K=( x-1)) 17 18 Bresenham s Algorithm () Contoh Soal void linebresenham(int x0, int y0, int x1, int y1) { dy = y1 - y0 dx = x1 - x0 if (dy < 0) then dy = -dy; stepy = -1 else stepy = 1 if (dx < 0) dx = -dx; stepx = -1; else stepx = 1 dy = *dy dx = *dx Plot (x0, y0) } if (dx > dy) P = *dy - dx while (x0!= x1) if (P>= 0) then y0 =y0+ stepy; P= P-*dx x0 = x0+stepx; P=P-*dy Plot(x0, y0) else P = * dx - dy While (Y <> Yend) If P >= 0 Then X = X + stepx;p = P - dy Y = Y + stepy; P = P + dx Plot (X, Y) http://www.cs.unc.edu/~mcmillan/comp136/lecture6/lines.html, 0 Februari 010 garis (0,10,30,18) X = 10, Y = 8 Po = Y - X = 6. Y = 16 Y - X = -4 K P k (X k+1,y k+1 ) 0 6 (0,10) 1 (1,11) - (,1) 3 14 (3,1) 4 10 (4,13) 5 6 (5,14) 6 (6,15) 7 - (7,16) 8 14 (8,16) 9 14 (9,17) 10 10 (30,18) 19 0 5

Studi Kasus Hitung proses pembentukan garis dengan menggunakan persamaan garis, algoritma DDA dan algoritma Bresenham garis (0,0,4,3) garis (1,3,8,5) Output Primitif : Lingkaran 1 Overview Tujuan Instruksional Tujuan Konsep penggambaran Lingkaran Algoritma Midpoint Circle Memahami primitif geometri lingkaran Menganalisis algoritma midpoint circle Mengimplementasikan algoritma midpoint circle dalam program 3 4 6

Lingkaran Persamaan Lingkaran Lingkaran didefinisikan sebagai sekumpulan garis yang memiliki jarak yang sama dari titik pusat yaitu r. Persamaan lingkaran dengan titik pusat (xc, yc) dan jari-jari r adalah sebagai berikut : Dari persamaan tersebut dapat dihitung posisi titik pada lingkaran dengan menentukan nilai tertentu pada sumbu x dan menghitung y 5 6 Persamaan Lingkaran Koordinat Polar Lingkaran dapat digambarkan dengan menggunakan persamaan koordinat rectangular tsb akan tetapi pendekatan ini menimbulkan dua masalah yaitu : Persamaan tersebut mengandung perhitungan akar yang operasinya memakan waktu. Timbul gap yang cukup signifikan pada lingkaran ketika digambarkan. Cara lain untuk menggambarkan lingkaran adalah dengan menggunakan koordinat polar yaitu : 7 8 7

Midpoint Circle Algorithm Tabel Pencerminan titik Untuk mengatasi masalah yang timbul dari penerapan koordinat polar maupun rectangular, Bresenham menyusun suatu algoritma pembentukan lingkaran yang hanya menggunakan aritmetika integer. Secara prinsip algoritma ini sejenis dengan algoritma penggambaran garis yang disusun oleh orang yang sama. Lingkaran merupakan objek yang simetris sehingga karakteristik ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pekerjaan pada saat menggambar lingkaran. Lingkaran dibagi menjadi 8 oktan (lihat gambar 3.x), misalkan kita menyusun algoritma untuk menggambarkan lingkaran di oktan pertama, maka koordinat untuk 7 oktan selanjutnya dapat ditentukan. 7 6 4 1 8 5 3 Oktan x y 1 x y -x y 3 x -y 4 -x -y 5 y x 6 -y x 7 y -x 8 -y -x 9 30 Midpoint Circle Midpoint Circle 1. Input radius r and circle center (x c, y c ), then set the coordinates for the first point on the circumference of a circle centered on the origin as (x o, y 0 ) = (0, r).. Calculate the initial value of the decision parameter as p 0 = 1 r 3. At each x k, from k=0, perform the following test: if p k <0, next point to plot along the circle centered on (0,0) is (x k + 1, y k ) and p k+1 = p k + x k+1 + 1 otherwise, next point to plot is (x k + 1, y k - 1) and p k+1 = p k + x k+1 + 1 - y k+1 where x k+1 = x k +, and y k+1 = y k 4. Determine symmetry points in the other seven octants. 5. Move each calculated pixel position (x, y) onto the circular path centered at (x c, y c ) and plot the coordinate values: x = x + x c, y = y + y c 6. Repeat steps 3 through 5 until x >= y. (X o,y o )=(0,r); Plot (X o,y o ) P 0 = 1 r Repeat If P k <0 then X=X+1 Plot (X,Y) P k+1 = P k +X+1 Otherwise X=X+1; Y=Y-1 Plot (X,Y) P k+1 = P k +X Y+1 Until X Y 31 3 8

c x c y Midpoint Circle Algorithm cont. Studi Kasus Example : Penentuan koordinat di oktan 1 k X Y P k (X,Y) - 0 0-9 (0,10) 0 0-6 (1,10) 1 4 0-1 (,10) 6 0 6 (3,10) 3 8 18-3 (4,9) 4 10 18 8 (5,9) 5 1 16 5 (6,8) 6 14 14 6 (7,7) Dengan menggunakan midpoint circle algortihm, buat lingkaran berdasarkan persamaan berikut ini : x + y = 64 x + y = 49 33 34 Ellipse Output Primitif : Ellipse Ellips didefinisikan sebagai himpunan titik yang jumlah jarak dari posisi yang tetap adalah sama untuk setiap titik. x x y y Persamaan Ellips dengan pusat 0,0 dan jari-jari + r r Rx dan Ry adalah : ( x x R x c ) + ( y y R y c ) = 1 35 36 9

Pencerminan titik Elipps merupakan objek yang memiliki empat bagian yang simetris, dari karakteristik tsb dapat disusun suatu algoritma yang memplot pixel di kuadran pertama dan menentukan titik di tiga kuadran lainnya. 37 38 Algoritma Pembentukan elips Midpoint Ellipse Algorithm Kuadran pertama dibagi menjadi (dua) region dan dengan menggunakan algoritma midpoint ellipse, plot titik untuk region pertama, kemudian koordinat akhir pada region I menjadi koordinat awal untuk region II. Region 1 dan dapat digunakan dengan berbagai macam cara. Pertama dimulai dari posisi (0,r) dan melangkah searah jarum jam sepanjang jalur ellips pada kuadran pertama. Pergeseran dengan unit step dalam x pada saat slope lebih besar dari 1. Region I : (x o,y o )=(0,r y ); Plot (x o,y o ) P 0 = r y r x r y +1/4r x P x = 0; P y =r x y While P x <P y x=x+1 P x = P x + r y If P k 0 y=y-1 P y = P y r x P k+1 = P k +r y +P x -P y Otherwise P k+1 = P k +r y +P x Plot(x,y) End While Region II : Plot (x o,y o ) P 0 = r y (x+½ ) +r x (y-1) r x r y While y>0 y=y-1 P y = P y - r x If P k 0 x=x+1 P x = P x + r y P k+1 = P k +r x +P x -P y Otherwise P k+1 = P k +r x - P y Plot(x,y) End While Ket : titik akhir di region I menjadi titik awal region II 39 40 10

Contoh soal Sebuah ellipse dengan Rx = 8 dan Ry = 5, pusat (0,0) Region 1 k Px Py Pk x y 0 0 640-79 0 5 1 50 640-04 1 5 100 640-79 5 3 150 640 96 3 5 4 00 51-191 4 4 5 50 51 84 5 4 6 300 384 5 6 3 7 350 56 144 7 Region k Px Py Pk x y - 350 56-19.75 7 0 400 18 06.5 8 1 1 400 0 70.5 8 0 41 4 Studi Kasus x + y = 15 1 Gambarkan Elips dengan spesifikasi berikut : 1. Pusat (0,0), Rx=15 dan Ry=. Pusat (0,0), Rx=6 dan Ry= 3. Pusat (0,0), Rx=8 dan Ry=6 43 11