Setiap umat islam harus membiasakan salam dalam setiap

Setiap umat islam harus membiasakan salam dalam setiap
Ilustrasi Mengucapkan Salam

Sebagai seorang muslim, mengucapkan salam adalah hal yang sunnah dilakukan setiap hari dalam berbagai aktifitas, seperti bertemu dengan sesama muslim, masuk dalam suatu ruangan/rumah, meninggalkan ruangan/ rumah dan berbagai aktifitas lainnya. Dalam istilah, salam sebagai penghormatan (tahiyyat) yang berbunyi as-salam ‘alaikum wa rahmat Allah wa barakatuh (Semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu menyertaimu, begitu pun rahmat Allah dan  berkah-Nya). Dan yang mendapati salam pun menjawab dengan kalimat Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh yang artinya selamat sejahtera atas kamu juga.

Memberikan salam kepada saudara Muslim sangat dianjurkan, lalu bagaimanakah hukum menjawab salam dari seorang Muslim ?

Adapun  hukum menjawab salam adalah  WAJIB.  Hal ini dipertegas dalam surat An-Nisa ayat 86, dimana Allah swt berfirman:

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

Artinya: “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu”.

Selain itu menjawab salam kepada sesama muslim adalah hak bagi orang yang mengucapkan salam tersebut untuk dijawab atau dibalas. Hal ini dijelaskan dalam hgadist yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya “Dari Abu Hurairah r a. berkata Bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam perkara: Apabila engkau berjumpa dengannya, sampaikanlah salam; apabila ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya; apabila ia minta nasihat, berilah ia nasihat; apabila ia bersin dan mengucapkan “al-Hamdulillah”, ‘ maka jawablah dengan “Yarhamukallah”, apabila ia sakit, maka jenguklah; dan apabila ia mati, antarkanjenazahnya.” (HR. Muslim).”

Dalam Hadist lain, Abu Hurairah berkata, bahwa Rasululah saw bersabda:

حقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلَامِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ

“Hak sesama Muslim ada lima: membalas salamnya, menjenguknya ketika ia sakit, mengikuti jenazahnya yang dibawa ke kuburan, memenuhi undangannya dan ber-tasymit ketika ia bersin” (HR. Bukhari no.1164, Muslim no.4022). 

Ucapan salam disebut juga tahiyyatul Islam dan sesungguhnya ucapan salam ini jauh lebih baik dari pada sapaan-sapaan gaul seperti yang saat ini umum digunakan oleh generasi muda yang telah dirasuki oleh tradisi dan budaya barat, naudzubillah.

Dengan terbiasa mengucapkan salam kepada sesama muslim maka akan mampu menumbuhkan rasa kecintaan terhadap hati sesama muslim, saling meghormati dan membangun suasana Islami terhadap sesama muslim dan orang yang diberikan salam tersebut.

Lalu, Bagaimana jika salam yang tidak dijawab ?

Apabila kita mengucapkan salam berarti kita mendoakan keselamatan kepada orang yang kita berikan salam. Adapun doa ini akan dibalas oleh doa Malaikat untuk orang yang mengucapkan salam, walaupun orang yang tidak memberi salam tidak membalas.

Sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda: “Ucapan salammu kepada orang-orang jika bertemu mereka, jika mereka membalasnya, maka Malaikat pun membalas salam untukmu dan untuk mereka, namun jika mereka tidak membalasnya, maka Malaikat akan membalas salam untukmu, lalu malah melaknat mereka atau mendiamkan mereka”.

Dapat disimpulkan bahwa begitu mulianya mengucapkan salam dapat berbagai keadaan kepasa sesame muslim, sehingga megingatkan kita untuk selalu dan terus membiasakan diri megucapkan salam tersebut sebagai suatu doa kepada sesama muslim.

Semoga kita selalu istiqomah untuk dapat mengucapkan  As-salam ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Tim Review Artikel:Dr. H. Imam Kamaluddin, Lc, M.HumAndini Rachmawati, M.CL

Achmad Arif, B. Sh, M.A

Sadar atau tidak, mengucapkan salam sebenarnya merupakan tradisi dari negeri kita, Indnesia. Hampir di setiap daerah mempunyai kebiasaan saling menyapa tetangga ketika berpapasan di luar rumah. Entah sekedar menyebut nama, menanyakan mau kemana, atau sapaan yang lain. Umat muslim, juga mempunyai tradisi mengucapkan salam. Bahkan mengucapkan ‘assalamu’aikum’ ini sangat dianjurkan. Baik itu bertemu dengan orang lain, ataupun sedang bertamu, berpidato, dan mungkin masih banyak lagi aktifitas yang selalu diawali dengan salam ini.

Mengucapkan salam dan menjawab salam, sama-sama bagian dari bentuk penghormatan kepada orang lain. Masyarakat non muslim, juga seringkali mengucapkan salam. Salam selamat pagi, siang, sore atau malam, seringkali diucapkan meski tidak saling mengenal. Bagi generasi muda yang super gaul seperti saat ini, salam yang diucapkan umumnya berbeda menyesuaikan dengan gaya mereka. Ada yang mengucapkan ‘hai bro’ atau ada juga yang mengucapkan ‘brother’. Apapun salamnya, niatnya tetap baik. Inilah bagian toleransi ala generasi muda Indonesia.

Bayangkan jika tidak ada salam dalam keseharian kita. Tidak ada saling sapa antar sesama. Yang ada hanyalah saling diam, dan tidak ada interaksi dengan tetangga. Kondisi ini tentu tidak akan menyenangkan. Ingat, kita ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antar sesama. Karena saling membutuhkan itulah, perlu interaksi antar sesama.

Salam tidak hanya merekatkan hubungan antar sesama manusia. Dalam Islam, salam merupakan salah satu amalan yang bisa meningkatkan keimanan seseorang. Karena salam pada dasarnya mempunyai makna yang baik seperti doa. ‘Assalamu'alaikum Warrahmatullaahi Waabaarakatuh’ berarti kesejahteraan, rahmat dan bekah Allah semoga dilimpahkan kepadamu. Setiap kali kita mengucapkan salam, sama halnya kita mendoakan agar rahmat Allah selalu dilimpahkan kepada kita semua.

Selain dianjurkan mengucapkan salam, umat muslim juga dianjurkan menjawab salam. Bahkan menjawab salam ini diwajibkan.  Dalam sebuah ayat Al Qur'an dijelaskan, “apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah penghormatan itu (dengan serupa dengannya).” Q.S. An Nisa' ayat 86.

Meski sederhana, mengucapkan salam ternyata merupakan perilaku yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum kamu beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum kamu saling mencintai. Maukah kamu akun tujukan sesuatu yang apabila kamu mengerjakannya maka kamu sekalian akan saling mencintai? Yaitu sebarluaskanlah salam di antara kamu sekalian.” HR. Muslim.

Mari kita membiasakan diri untuk mengucapkan salam kepada siapa saja. Percayalah, mengucapkan salam akan semakit mempererat hubungan antar manusia. Dengan mengucapkan salam, ketegangan dan kebencian antar sesama manusia yang mungkin masih terjadi, bisa mulai berkurang. Begitu juga dengan kekerasan mengatasnamakan agama yang terkadang masih terjadi, diharapkan mulai berkurang dan benar-benar hilang dari negeri yang penuh dengan toleransi ini. Peace, salam damai untuk kita semua.


Lihat Muda Selengkapnya


Page 2

Sadar atau tidak, mengucapkan salam sebenarnya merupakan tradisi dari negeri kita, Indnesia. Hampir di setiap daerah mempunyai kebiasaan saling menyapa tetangga ketika berpapasan di luar rumah. Entah sekedar menyebut nama, menanyakan mau kemana, atau sapaan yang lain. Umat muslim, juga mempunyai tradisi mengucapkan salam. Bahkan mengucapkan ‘assalamu’aikum’ ini sangat dianjurkan. Baik itu bertemu dengan orang lain, ataupun sedang bertamu, berpidato, dan mungkin masih banyak lagi aktifitas yang selalu diawali dengan salam ini.

Mengucapkan salam dan menjawab salam, sama-sama bagian dari bentuk penghormatan kepada orang lain. Masyarakat non muslim, juga seringkali mengucapkan salam. Salam selamat pagi, siang, sore atau malam, seringkali diucapkan meski tidak saling mengenal. Bagi generasi muda yang super gaul seperti saat ini, salam yang diucapkan umumnya berbeda menyesuaikan dengan gaya mereka. Ada yang mengucapkan ‘hai bro’ atau ada juga yang mengucapkan ‘brother’. Apapun salamnya, niatnya tetap baik. Inilah bagian toleransi ala generasi muda Indonesia.

Bayangkan jika tidak ada salam dalam keseharian kita. Tidak ada saling sapa antar sesama. Yang ada hanyalah saling diam, dan tidak ada interaksi dengan tetangga. Kondisi ini tentu tidak akan menyenangkan. Ingat, kita ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antar sesama. Karena saling membutuhkan itulah, perlu interaksi antar sesama.

Salam tidak hanya merekatkan hubungan antar sesama manusia. Dalam Islam, salam merupakan salah satu amalan yang bisa meningkatkan keimanan seseorang. Karena salam pada dasarnya mempunyai makna yang baik seperti doa. ‘Assalamu'alaikum Warrahmatullaahi Waabaarakatuh’ berarti kesejahteraan, rahmat dan bekah Allah semoga dilimpahkan kepadamu. Setiap kali kita mengucapkan salam, sama halnya kita mendoakan agar rahmat Allah selalu dilimpahkan kepada kita semua.

Selain dianjurkan mengucapkan salam, umat muslim juga dianjurkan menjawab salam. Bahkan menjawab salam ini diwajibkan.  Dalam sebuah ayat Al Qur'an dijelaskan, “apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah penghormatan itu (dengan serupa dengannya).” Q.S. An Nisa' ayat 86.

Meski sederhana, mengucapkan salam ternyata merupakan perilaku yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum kamu beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum kamu saling mencintai. Maukah kamu akun tujukan sesuatu yang apabila kamu mengerjakannya maka kamu sekalian akan saling mencintai? Yaitu sebarluaskanlah salam di antara kamu sekalian.” HR. Muslim.

Mari kita membiasakan diri untuk mengucapkan salam kepada siapa saja. Percayalah, mengucapkan salam akan semakit mempererat hubungan antar manusia. Dengan mengucapkan salam, ketegangan dan kebencian antar sesama manusia yang mungkin masih terjadi, bisa mulai berkurang. Begitu juga dengan kekerasan mengatasnamakan agama yang terkadang masih terjadi, diharapkan mulai berkurang dan benar-benar hilang dari negeri yang penuh dengan toleransi ini. Peace, salam damai untuk kita semua.


Lihat Muda Selengkapnya


Page 3

Sadar atau tidak, mengucapkan salam sebenarnya merupakan tradisi dari negeri kita, Indnesia. Hampir di setiap daerah mempunyai kebiasaan saling menyapa tetangga ketika berpapasan di luar rumah. Entah sekedar menyebut nama, menanyakan mau kemana, atau sapaan yang lain. Umat muslim, juga mempunyai tradisi mengucapkan salam. Bahkan mengucapkan ‘assalamu’aikum’ ini sangat dianjurkan. Baik itu bertemu dengan orang lain, ataupun sedang bertamu, berpidato, dan mungkin masih banyak lagi aktifitas yang selalu diawali dengan salam ini.

Mengucapkan salam dan menjawab salam, sama-sama bagian dari bentuk penghormatan kepada orang lain. Masyarakat non muslim, juga seringkali mengucapkan salam. Salam selamat pagi, siang, sore atau malam, seringkali diucapkan meski tidak saling mengenal. Bagi generasi muda yang super gaul seperti saat ini, salam yang diucapkan umumnya berbeda menyesuaikan dengan gaya mereka. Ada yang mengucapkan ‘hai bro’ atau ada juga yang mengucapkan ‘brother’. Apapun salamnya, niatnya tetap baik. Inilah bagian toleransi ala generasi muda Indonesia.

Bayangkan jika tidak ada salam dalam keseharian kita. Tidak ada saling sapa antar sesama. Yang ada hanyalah saling diam, dan tidak ada interaksi dengan tetangga. Kondisi ini tentu tidak akan menyenangkan. Ingat, kita ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antar sesama. Karena saling membutuhkan itulah, perlu interaksi antar sesama.

Salam tidak hanya merekatkan hubungan antar sesama manusia. Dalam Islam, salam merupakan salah satu amalan yang bisa meningkatkan keimanan seseorang. Karena salam pada dasarnya mempunyai makna yang baik seperti doa. ‘Assalamu'alaikum Warrahmatullaahi Waabaarakatuh’ berarti kesejahteraan, rahmat dan bekah Allah semoga dilimpahkan kepadamu. Setiap kali kita mengucapkan salam, sama halnya kita mendoakan agar rahmat Allah selalu dilimpahkan kepada kita semua.

Selain dianjurkan mengucapkan salam, umat muslim juga dianjurkan menjawab salam. Bahkan menjawab salam ini diwajibkan.  Dalam sebuah ayat Al Qur'an dijelaskan, “apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah penghormatan itu (dengan serupa dengannya).” Q.S. An Nisa' ayat 86.

Meski sederhana, mengucapkan salam ternyata merupakan perilaku yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum kamu beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum kamu saling mencintai. Maukah kamu akun tujukan sesuatu yang apabila kamu mengerjakannya maka kamu sekalian akan saling mencintai? Yaitu sebarluaskanlah salam di antara kamu sekalian.” HR. Muslim.

Mari kita membiasakan diri untuk mengucapkan salam kepada siapa saja. Percayalah, mengucapkan salam akan semakit mempererat hubungan antar manusia. Dengan mengucapkan salam, ketegangan dan kebencian antar sesama manusia yang mungkin masih terjadi, bisa mulai berkurang. Begitu juga dengan kekerasan mengatasnamakan agama yang terkadang masih terjadi, diharapkan mulai berkurang dan benar-benar hilang dari negeri yang penuh dengan toleransi ini. Peace, salam damai untuk kita semua.


Lihat Muda Selengkapnya