Apa yang anda ketahui tentang kolostrum jelaskan manfaatnya Mas Dayat

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Perbesar

Menyimpan ASI

Liputan6.com, Jakarta Air Susu Ibu [ASI] yang keluar dari puting sang ibu mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan oleh bayi. Kini, banyak ibu yang sudah mengerti manfaat besar ASI pemberian ASI minimal 6 bulan bagi tumbuh kembang serta bonding diantara keduanya. Bahka para ibu yang bekerja menyempatkan untuk memompa ASI untuk disimpan.

Yang perlu jadi perhatian penyimpanan yang tepat, baik tempat dan lama penyimpanan ASI. Menurut dokter spesialis anak dari RSPAD Gatot Subruto dr. Ida Mardiati, SpA, kolostrum dapat disimpan dalam suhu ruangan  antara 27-32 derajat Celcius selama 12 jam. Sedangkan ASI bisa bertahan hingga 4- 8 jam pada suhu udara dingin antara 19-25 derajat.

Lalu, penyimpanan di dalam lemari es tentunya bisa bertahan lebih lama lagi. Pada suhu 0-4 derajat Celcius ASI bertahan hingga delapan hari. Untuk freezer lemari es satu pintu bisa tahan dua bulan. Akan makin lam jika menggunakan freezer pada lemari es dua pintu karena ASI bisa digunakan hingga 3-4 bulan terang dokter Mardiati.

Dokter Mardiati pun menyarankan untuk menyimpan ASI pada botol plastik polietylen atau gelas kaca.

Tidak sulit bukan untuk memberikan sang buah hati dengan ASI. Karena bisa disimpan, asupan ASI untuk si Kecil seyogianya selalu terpenuhi. Jadi, kini tak ada alasan lagi tak memberikan buah hati ASI.

  • Benedikta DesideriaAuthor
  • Gabriel Abdi SusantoEditor
TOPIK POPULER

POPULER

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Menyusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   Haibunda

Jumat, 01 Jul 2022 11:52 WIB

caption

Jakarta -

Ketahanan ASI di luar ruangan mungkin berbeda dengan ketahanan ASI saat disimpan di freezer ya, Bunda. Yuk, cari tahu lebih jauh tentang hal ini agar kuliatas ASI yang kita simpan untuk Si Kecil tetap terjaga.

ASI memang menjadi cairan emas yang begitu berharga setiap tetesnya. Sehingga, penyimpanan yang tepat dapat membuat kualitasnya tetap maksimal ya, Bunda.

Sebagai busui, khususnya Bunda yang secara rutin memompa ASI, tentu perlu mengetahui seberapa lama ASI memiliki ketahanan di berbagai media termasuk di luar ruangan ya, Bunda.


"Metode penyimpanan yang Bunda lakukan akan menentukan berapa lama ASI perah akan disimpan dengan aman. Penyimpanan yang tepat sangat penting agar Bunda dapat mempertahankan kandungan nutrisi dan sifat anti infeksi," ujar Debra Rose Wilson, Ph.D, MSN, R.N, IBCLC, AHN-BC, CHT.

Makanan Penyebab Janin Tak Berkembang/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

The Centers for Disease Control and Prevention [CDC] sendiri dalam panduannya untuk penyimpanan ASI merekomendasikan bahwa ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu kamar hingga empat jam. Idealnya, susu harus dalam wadah tertutup. 

Dan, susu segar dapat bertahan hingga empat hari di lemari es dan dapat bertahan hingga 6-12 bulan di dalam freezer. Jika susu sebelumnya telah dibekukan, setelah dicairkan, susu dapat disimpan pada suhu kamar selama 1 hingga 2 jam.

Jika susu yang dicairkan dimasukkan ke dalam lemari es, gunakan dalam waktu 24 jam. Hindari pula membekukan kembali ASI yang sebelumnya dibekukan, seperti dikutip dari laman Healthline.

Sering kali, bayi Bunda mungkin tidak menghasilkan ASI yang diberikan padanya. Sebaiknya, jika Bunda menemui hal ini segera membuang susunya setelah dua jam ya, Bunda.

Perlu Bunda ketahui bahwa susu yang disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama baik di lemari es atau di freezer akan kehilangan lebih banyak vitamin C. Bunda juga perlu tahu bahwa ASI yang Bunda produksi sedianya disesuaikan dengan kebutuhan bayinya. Dengan kata lain, ASI akan berubah seiring dengan pertumbuhan bayi Bunda.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 3 cara menghangatkan ASI perah yang tepat.

[pri/pri]

Menyusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   Haibunda

Rabu, 29 Sep 2021 09:20 WIB

caption

Jakarta - Menyimpan ASI perah tidak bisa sembarangan ya, Bunda. Karena, hal tersebut berkaitan dengan daya tahan ASI nantinya. Jadi, pastikan Bunda memperhatikan aturannya ya, termasuk cara menyimpan ASI di botol dot yang sering diabaikan.

Bagi Bunda yang bekerja, memompa dan menyimpan ASI mungkin menjadi rutinitas harian demi mencukupi nutrisi Si Kecil. Bunda pun sudah terbiasa dengan proses memompa serta menyimpan ASI tersebut. Tapi, apakah Bunda yakin cara yang dilakukan sudah tepat?

Tak sedikit lho ternyata, Bunda menyusui yang memompa ASI belum mengetahui tata cara menyimpan ASI dengan benar. Terutama ketika mereka menyimpan ASI dalam botol dot. Padahal, penting sekali mengetahuinya agar daya tahan ASI tetap maksimal.


"Sangat penting untuk menyimpan dan menggunakannya dengan benar untuk menghindari kontaminasi atau pembusukan," kata Carrie Pawlowski, RN, seorang konsultan laktasi di Michigan Medicine, seperti dikutip dari laman Uofmhealth.

Menyimpan susu, sambung Pawlowski, mungkin terkadang sangat melelahkan bagi para ibu. Tetapi, pedoman tersebut memang perlu dipatuhi demi keamanan ASI yang diberikan pada buah hati.

Cara menyimpan ASIperah/ Foto: HaiBunda

Pawlowski menambahkan, ASI dapat dengan aman ditinggalkan dan digunakan 6 hingga 8 jam pada suhu kamar atau pada suhu 77 derajat celsius. Namun, perlu diingat, aturan ini tidak berlaku untuk anak yang terlahir prematur. Jika bayi Bunda lahir prematur atau dirawat di rumah sakit, Bunda harus benar-benar menghindari meninggalkan ASI atau susu formula di counter.

Untuk cara menyimpan ASI dalam botol dot juga, paling aman memang untuk segera dikonsumsi. Tetapi, jika belum ingin digunakan, dinginkan sesegera mungkin ya, Bunda. Jika belum memungkinkan, cobalah untuk menjaga wadah tetap dingin dengan menutupinya menggunakan handuk dingin.

Oh ya, Bunda, penting juga untuk membedakan botol mana yang berisi ASI dan sufor. Karena, setelah ASI dibuka botolnya, hanya bisa digunakan selama kurang lebih 24 jam.

Klik di halaman selanjutnya ya, untuk informasi lebih lengkap!

Simak cara menghangatkan ASI yang tepat dalam video di bawah ini:

[rap/rap]

Video yang berhubungan

Ketahui waktu tepatnya ya Moms.

Jadwal pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan memiliki banyak manfaat bagi Si Kecil maupun Moms.

Utamanya adalah untuk perlindungan terhadap infeksi saluran cerna yang diamati tidak hanya di Negara berkembang tetapi juga Negara industry.

Bahkan, menurut World Health Organization Inisiasi menyusui dini, dalam 1 jam setelah lahir, melindungi Si Kecil yang baru lahir dari infeksi dan mengurangi kematian bayi.

Risiko kematian akibat diare dan infeksi lain dapat meningkat pada bayi yang disusui sebagian atau tidak disusui sama sekali.

Selain itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan banyak bukti ilmiah yang memperlihatkan bahwa ASI yang diberikan secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi yang tumbuh dan berkembang.

Beberapa contohnya seperti kolostrum [ASI pada hari 1-5] kaya protein, laktosa ASI sebagai sumber karbohidrat diserap lebih baik dibanding yang terdapat di dalam susu formula.

Setelah mengetahui manfaat ASI lalu bagaimana dengan jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan?

Berikut penjelasan mengenai jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan. Disimak ya, Moms.

1. Usia 0-2 Bulan

Foto: Orami Photo Stock

Dilansir dari Kids Health jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan terutama bayi baru lahir harus menyusu 8-12 kali sehari selama sekitar bulan pertama.

ASI mudah dicerna, sehingga bayi baru lahir sering merasa lapar. Sering menyusui membantu merangsang produksi ASI Anda selama beberapa minggu pertama.

Pada saat Si Kecil berusia 1–2 bulan, dia mungkin akan menyusu 7–9 kali sehari.

Dalam beberapa minggu pertama kehidupan, menyusui harus "sesuai permintaan" yaitu saat bayi lapar setiap 1-1/2 hingga 3 jam.

Seiring bertambahnya usia bayi yang baru lahir, mereka akan lebih jarang menyusu, dan mungkin memiliki jadwal yang lebih dapat diprediksi.

Beberapa mungkin menyusu setiap 90 menit, sedangkan yang lain mungkin 2–3 jam di antara waktu makan. Bayi baru lahir sebaiknya tidak makan lebih dari 4 jam, bahkan semalaman.

2. Usia 3 Bulan

Foto: Orami Photo Stock

Si Kecil kemungkinan sudah mulai mengkonsolidasikan menyusu pada usia 3 bulan.

Kapasitas perut bayi akan jauh lebih besar daripada di hari-hari awal dan minggu-minggu setelah lahir.

Perkembangan bayi 3 bulan dalam hal makan adalah dapat melakukan peregangan lebih lama di antara menyusui.

Moms mungkin juga menemukan bahwa bayi 3 bulan menyusu lebih sering di siang hari dan mulai berhenti menyusui di malam hari.

Tapi, Moms harus ingat kemungkinan besar Si Kecil juga tetap membutuhkan makan malam pada usia 3 bulan sebagai jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan.

Intinya, Pemberian makan dilakukan 6 sampai 8 kali dalam 24 jam.

Jika bayi masih sering bangun pada usia 3 bulan, Moms mungkin mulai merasa perlu memperkenalkan makanan padat, untuk membantu bayi tidur.

Namun, perlu diingat bahwa memulai makanan padat biasanya tidak meningkatkan kualitas tidur, dan usia 3 bulan masih dianggap terlalu muda untuk memulai makanan padat. Yang terbaik adalah tetap menggunakan ASI.

3. Usia 4 Bulan

Foto: Orami Photo Stock

Lalu seberapa sering jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulankhususnya bayi 4 bulan?

Jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan terutama 4 bulan biasanya yaitu tiga hingga empat jam atau dilakukan 6 sampai 8 kali dalam 24 jam sama seperti bayi usia 3 bulan.

Tapi, setiap bayi 4 bulan yang disusui secara langsung mungkin sedikit berbeda.

Yang terpenting adalah bayi tampak puas, kemudian payudara Moms tampaknya telah dikosongkan sehingga seperti lembut dan berat badan bayi bertambah dengan sehat.

Menurut jurnal dalam La Leche League International saat bayi tumbuh dan suplai ASI Moms meningkat, Si Kecil akan dapat mengonsumsi lebih banyak ASI dalam waktu yang lebih singkat sekaligus.

Saat itulah Moms mungkin mulai melihat pola yang lebih dapat diprediksi.

Ingatlah bahwa pola ini hanyalah salah satu contoh.

Bayi yang berbeda memiliki kecepatan dan kesukaan yang berbeda, serta faktor lain yang mempengaruhi frekuensi menyusu.

Baca Juga: Moms, Perhatikan Waktu Pemberian ASI Agar Si Kecil Tidak Rewel

4. Usia 5 Bulan

Foto: Orami Photo Stock

Dalam mendukung perkembangan bayi 5 bulan maka Moms menyusuilah ketika ia terbangun di pagi hari.

Mulailah dengan menyusui dia dengan satu payudara. Tawarkan payudara satunya setelah dia selesai menyusui dari yang pertama.

Pada usia 5 bulan, Si Kecil kemungkinan menyusui sekitar 5 hingga 10 menit di setiap payudara.

Teruskan menyusui bayi kapan pun dia tampak lapar sepanjang hari.

Menurut Kids Health, ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula, yang berarti bayi Moms mungkin perlu makan setiap dua hingga tiga jam dalam jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan.

5. Usia 6 Bulan

Foto: Orami Photo Stock

ASI tetap menjadi makanan terpenting pada usia 6 bulan, jadi jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan tetap harus diperhatikan.

Cara termudah untuk memastikan bayi makan dengan cukup adalah dengan menyusui sesuai permintaan ketika mereka menunjukkan tanda-tanda lapar. Penelitian mendukung nilai memberi makan sesuai permintaan.

Sebuah studi longitudinal dari The European Journal of Public Health terhadap 10.419 anak-anak menemukan pencapaian akademis yang lebih baik dan keunggulan Intelligent Quotient [IQ] empat poin pada usia 8 tahun di antara anak-anak yang Moms atau Dads memberi mereka makan sesuai permintaan.

Hasil ini mungkin menunjukkan orang dewasa menemukan media bahagia, seperti terus membentuk jadwal yang disukai bayi menjadi jadwal yang sesuai untuk mereka.

Secara umum, Moms atau Dads harus merencanakan menyusui bayi 3 sampai 5 kali sehari, dan terkadang lebih.

Namun, bayi sangat bervariasi dan setiap 3–4 jam biasa terjadi, yang bisa mencapai delapan kali dalam 24 jam untuk jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan.

Beberapa bayi lebih suka pemberian makan berkelompok, di mana mereka menyusu beberapa kali dalam waktu singkat.

Bayi yang sedang tumbuh atau sakit mungkin juga lebih sering menyusu.

Tak hanya itu memberi makan ketika di malam hari juga dapat membantu Si Kecil tidur lebih lama.

Baca Juga: 11 Jenis Imunisasi yang Disarankan untuk Bayi 0-12 Bulan dan Jadwal Pemberiannya

Bayi yang diberi ASI eksklusif yang berarti bayi tidak mendapat apa-apa selain ASI, bahkan air, cenderung menyusu sekitar 8 kali sehari, dengan rentang dari 4 hingga 13 sesi per hari sebagai jadwal pemberian asi pada bayi usia 0-6 bulan.

Beberapa bayi menyusu dengan cepat dan efisien, sementara yang lain mungkin nikmati makan dengan santai.

Setiap bayi berbeda, dan setiap bayi berubah saat mereka tumbuh.

Banyak bayi yang mulai menyusu cukup sering pada bulan pertama lebih jarang menyusu karena mereka menjadi lebih efisien dan ketika suplai ASI meningkat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan memang sangat baik bagi tumbuh kembang bayi. Namun, mungkin ada ibu yang belum tahu bahwa menyusui buah hati lebih dari 6 bulan memiliki segudang keunggulan. Mau tahu apa saja keunggulannya? Yuk, simak ulasannya di sini.

ASI memiliki banyak manfaat bagi bayi, mulai dari meningkatkan imunitas tubuh, memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan, hingga menunjang pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Selain itu, ASI merupakan sumber nutrisi yang paling mudah dicerna dan aman untuk saluran pencernaan bayi.

Sederet Keunggulan Menyusui Lebih dari 6 Bulan

Sejak lahir hingga berusia 6 bulan, bayi sebenarnya hanya memerlukan asupan ASI, tanpa tambahan makanan atau minuman lainnya. Akan tetapi ketika ia berusia 6 bulan, pemberian ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhannya. Alhasil, ia perlu diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI.

Kendati sudah mengonsumsi makanan padat, bukan berarti Busui harus berhenti menyusui Si Kecil, ya. Memang, pemberian ASI eksklusif dianjurkan sampai usia bayi 6 bulan. Namun, tetap menyusuinya hingga buah hati berusia 2 tahun justru memiliki manfaat yang luar biasa.

Berikut adalah beberapa keunggulan dari pemberian ASI sampai usia 2 tahun:

1. Terhindar dari konsumsi makanan tidak sehat

Sebuah penelitian menemukan bahwa bayi yang menyusu langsung sampai usianya 2 tahun cenderung memiliki kebiasaan makan sehat. Anak menjadi lebih banyak memakan sayur dan lebih sedikit memakan makanan manis dan makanan cepat saji.

Hal ini tentu saja akan sangat menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena asupan nutrisi yang ia dapatkan menjadi lebih berkualitas dan menyehatkan badannya. Selain itu, ia juga akan terhindar dari beragam jenis penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

2. Menurunkan risiko terjadinya obesitas

Perlu Busui ketahui bahwa obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi bisa terjadi juga pada bayi dan anak-anak. Anak yang pada masa kecilnya mengalami obesitas kemungkinan besar akan obesitas hingga dewasa. Hal ini akan meningkatkan risikonya untuk terkena beragam penyakit, seperti asma, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Nah, menyusui bayi hingga ia berusia 2 tahun dikatakan bisa membuatnya lebih sadar akan sinyal kenyang dan lapar, sehingga ia tahu batasan kapan ia harus makan dan kapan harus berhenti. Kemampuan ini akan terbawa hingga ia dewasa dan membuatnya terhindar dari kebiasaan makan berlebihan yang bisa memicu obesitas.

3. Perkembangan sistem reproduksi anak lebih optimal

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menyusui hingga usia 2 tahun dapat mengoptimalkan perkembangan sistem reproduksi bayi, terutama pada bayi laki-laki. Memperpanjang pemberian ASI setelah ASI eksklusif pada bayi laki-laki diketahui bisa menurunkan risiko anak memiliki sperma yang kurang berkualitas saat ia sudah dewasa nanti.

4. Meningkatkan kecerdasan anak

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa memperpanjang pemberian ASI hingga usia 2 tahun dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Selain itu, hal ini juga diketahui dapat mempererat kedekatan anak dengan ibunya hingga ia berusia remaja.

5. Menurunkan risiko mengalami gangguan mental di usia remaja

Seperti dikatakan sebelumnya, menyusui hingga lebih dari 6 bulan dapat mempererat hubungan ibu dan anak hingga anak berusia remaja. Dan hal ini dapat melindungi anak dan remaja dari gangguan kesehatan mental dan bahkan penyalahgunaan NAPZA.

Selain bermanfaat bagi bayi, menyusui selama 2 tahun juga baik untuk para ibu, lho. Kegiatan ini mampu membakar kalori Busui, sehingga bobot tubuh selama hamil bisa menyusut secara perlahan.

Selain itu, kadar hormon yang berperan dalam meningkatkan rasa lapar cenderung menurun ketika menyusui. Hal ini membuat nafsu makan Busui lebih terkontrol dan mengurangi keinginan Busui untuk mengonsumsi aneka makanan yang memanjakan lidah tapi tidak sehat untuk badan.

Baik menyusui selama 6 bulan atau hingga 2 tahun, keduanya sama-sama bermanfaat untuk Busui dan Si Kecil, kok. Bahkan, menyusui lebih dari 2 tahun pun tetap bisa memberikan dampak baik untuk anak maupun ibu.

Hal penting yang harus Busui ingat adalah bahwa menyusui sangat berguna untuk tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, usahakan untuk memberikan ASI kepada Si Kecil, ya. Bila Busui memiliki kendala selama menyusui, sebaiknya konsultasikan hal ini kepada konsultan laktasi untuk mendapatkan pengarahan yang tepat.

Video yang berhubungan