Lihat Foto KOMPAS.com - Dalam menyelenggarakan pergelaran tari diperlukan pengorganisasian pagelaran pertunjukan seni tari. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan lancar maka dibentuk kepanitiaan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan atau tugas selesai. Baca juga: Seni Tari: Pengertian dan Gerak Tari Struktur organisasi seni pertunjukkanStruktur organisasi seni pertunjukan secara lengkap adalah: Pimpinan produksiPimpinan produksi adalah orang yang ditunjuk untuk mengorganisir pementasan suatu seni pertunjukan. Pimpinan produksi bertanggung jawab secara keseluruhan atas pelaksanaan dan keberhasilan produksi seni dipergelarkan. Tugas, keberhasilan dan selesainya produksi menjadi taruhan bagi pimpinan produksi seni pertunjukan dan juga menjadi ujung tombak terdepan dalam penyelenggaraan hingga selesainya pementasan maupun laporan pelaksanaan kegiatan. Pimpinan produksi harus memahami peran, tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan. Ia berada di depan produksi seni pertunjukan dalam menjalankan tugas produksi. Stage managerStage Manager adalah orang yang mengkoordinasi seluruh bagian yang ada di panggung. Tugas dan tanggung jawab stage manager dan staf panggung adalah:
Baca juga: Pergelaran Tari: Pengertian, Maksud dan Tujuan This Paper A short summary of this paper 31 Full PDFs related to this paper
Amount: akumulasi biaya kebutuhan produksi Artificial shot: pengambilan gambar dengan lebih memperindah shoot sehigga lebih bernuansa seni Artificial light: cahaya hasil rekaan / buatan./ Termasuk sumber cahaya dari lampu. Aviable Light: Cahaya yang berasal dari alam (nature). Termasuk cahaya matahari, bulan, ataupun cahaya yang berasal dari api. Actor/actress: Sebutan untuk Pemeran pria atau wanita Agent (Agent Model): seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka. Art Departement: bagian artistic, bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan cameraman. Asst. Director: seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara. Asst. Cameraman: Orang yang bertugas membantu cameraman untuk pengambilan gambar. Asst. Lighting: Orang yang membantu chef atau pimpinan divisi lighting dalam penataan letak cahaya lampu. Art Director: pengarah artistik dari sebuah produksi. Asisten Produser: seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya. Back light: sebagai cahaya tambahan, tapi berguna untuk menciptakan suasana ruang dibelakang adegan Back light shot: pengambilan gambar dengan posisi kamera berhadapan frontal dengan sumber cahaya didepannyasehingga memungkinkan terekamnya siluet Big Close Up (BCU): pengambilan gambar dengan framing memusat pada salah satu bagian tubuh. Bird Eye view: seperti top angle akan tetapi lebih dramatis, seperti penglihata seekor burung dari atas. Blur : efek hasil perekaman gambar sehingga tampak seperti tidak fokus dan tampak buram. Breakdown budget: biaya masing-masing kebutuhan produksi dari masing-masing departemen, yang dirinci secara detail. Budget Produksi: keseluruhan dana untuk produksi B&W: membuat visualisasi warna menjadi hitam putih Call sheet: Lembaran catatan administrasi produksi berguna sebagai undangan atau pengingat jadwal produksi yang akan dilaksanakan pada hari berikutnya, yang diberikan kepada setiap kru pelaksana produksi dari sutradara hingga krun pendukung produksi yang bekerja paling bawah. Camera Angle: teknis pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk mengeksp[ose adegan Camera Report: laporan pengiriman gambar dari departemen kamera yang nantinya berguna dalam proses editing, dimana terdapat catatan pengambilan gambar lengkap dengan status hasil gambar, not good atau ok atau mungkin sebagai choose. Camera roll: jadwal operator kamera melakukan pengambilan gambar. Cast : Pemeran Casting: step produksi yang dilakukan pada tahap praproduksi untuk memilih dan mendapatkan pemeran karakter yang sesuai dengan tuntutan sekenario dan sutradara. Clapper board: informasi mengebai scene, shot, dan tahe untuk mempermudahkan memilioh nhasil terbaik pada proses editing. Close Up (CU) : framing pengambilan gambar dimana kamera berada dekat atau terlihat dekat dengan subjek sehingga gambar yang dihasilkan atau gambar subjek memenuhi bruang frame Code in: tanda angka dalam detik sebagai informasi awal waktu dimulainya pengambilan gambar yang tertera pada LCD kamera atau monitor. Code out: Tanda angka dalam detik sebagai informasi akhir waktu pengambilan gambar yang tertera pada LCD kamera atau monitor. Contact Person Lokasi: Nomor telfon yang bisa dihubungi oleh setiap pelaksana produksi (biasanya nomor telfon manager produksi atau line produser lainnya Costume: Baju atau atribut yang biasanya dipakai oleh cast Crane: gerakan meninggi atau merendah dari dasar pijakan objek. Crew Call: jadwal pemanggilan crew produksi Curiosity: antisipasi dugaan dari penonton yang bisa memancing rasa penasaran atas sebuah adegan. Colour Temperature: apabila tombol AWB (Automatic White Balance) atau menggunakan sistem auto white balance maka akan tampil dan terbaca temperatur derajat kelvin (Ko). Tampilan derajat (Ko) seperti kebiruan, kemerahan, cahaya kurang atau berlebihan. Cut In, Insert: suatu shot yang disisipkan pada shot utama (master shot) dengan maksud untuk menunjukkan detil. Cut Away, Intercut, Reaction Shot: shot action yang diambil pada saat yang sama sebagai reaksi dari shot utama Cut On Direction: suatu sambungan shot dimana shot pertama dipertunjukkan suatu obyek yang bergerak menuju ke suatu arah, shot berikutnya obyek lain yang mengikuti arah gerakan shot pertama Cut On Movement: sambungan shot dari suatu obyek yang bergerak ke arah yang sama, dengan latar belakang yang berbeda Cut Rhime: pergantian shot atau adegan dengan loncatan ruang dan waktu pada kejadian yang (hampir) sama dalam suasana yang berbeda. CRAB: gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang bergerak. Crab Left: bergerak ke kiri. Crab Right: bergerak ke kanan. CRANE: gerakan kamera diatas katrol naik atau turun. CAMERA PERSON: orang yang mampu menggunakan kamera, memiliki pengalaman syuting untuk film dan mengerti cara pengambilan gambar yang bagus. Camera Departement: bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan. Cinematographer (Sinematografer): penata Fotografi yaitu orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera. Costume Designer: orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film. Daily Production report : laporan produksi harian, berisi rencana produksi dan laporan pelaksanaan sesuai kondisi lapangan Date of Production: tanggal pelaksanaan produksi Day: hari produksi dilaksanakan, atau juga hari kebeberapa dalam pelaksanaan produksi Day/Night: keterangan waktu pada script sebagai blue print mengenai waktu pelaksanaan produksi Description: gambar adegan alur peristiwa yang telah dituliskan pada script. Director’s Treatment: konsep visualisasi cerita sebagai hasil penerjemahan sutradara atas sekenaro yang dipelajari. Dolly: alat yang digunakan untuk mendukung kamera saat pengambilan gambar yang kurang dinamis bila hanya mengandalkan tripod atau handheld operator kamera Door Frame shot: merupakan cara pengambilan gambar untuk mendapatkan footage. Dramatik: unsur karya film yang bisa membuat penonton selalu merasa ingin mengikuti cerita film itu hingga akhir DOLLY/TRACK: gerakan kamera di atas tripod atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. Dolly In: mendekati subyek. Dolly Out: menjauhi subyek. Dialogue Coach/Dialogue Director: orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu pengaturan dialog saja. Dress The Set : Drift : Dual Role : Dubbing : Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film tersebut dibuat. Dubbing biasanya diselesaikan dengan menggunakan Film Loops – bagian pendek dari sebuah gambar beserta dialognya dalam bentuk married print. Aktor/aktris menggunakan gambar dan soundtrack playback sebagai panduan untuk mensinkronkan gerakan bibir dalam gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan untuk memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses pemfilman. Dulling Spray : Durasi : Dimmer : Dissolve : Depth of Field : Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop Dramatic Emotion : Editing : Editor : Editorial Departement : Electric Departement : Electrician : Exclusive Contract : Exhibitor : – Orang atau perusahaan yang memiliki bioskop atau drive-in atau rantai lain yang memungkinkan ditontonnya sebuah film. – Teater atau drive-in yang mempertunjukkan sebuah film. Exposed : Ext. : Extra : Engineering : Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran Establish Shot : Extreme Close Up : Extras / Atmosphere: crowd atau orang – orang yang berfungsi sebagai pendukung suasana Est. Production Time: estimasi / perkiraan waktu total produksi untuk pengambilan gambar Est. Set up: Estimasi / perkiraan jumlah sudut pengambilan gambar yang dibutuhkan pada sebuah adegan Extreme Long Shot (ELS): subjek tampak sangat jauh sehingga membuatnya tampak dari kejauhan. Eye Level: pengambilan gambar dengan ketinggian relatif sedang, kurang lebih sejajar dengan tinggi badan kita. ENG (Electronic News Gathering) – Produksi Berita Elektronik Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah dibawa (portable) misalnya kamera VCR portable dan 1 mikrofon, dengan crew seorang juru kamera disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai reporter. EFP (Electronic Field Production) – Produksi Lapangan Elektronik Sama dengan ENG, hanya jenis program yang diproduksi adalah dokumenter, sinetron (film style) EDITOR: orang yang mengedit video hasil rekaman, pengaturan tata suara seperti musik, SFx (Sound Effect) dan BGM (Background Music) agar dapat enak dilihat. Tugas Penyunting Gambar (editor) :
Electric Departement: divisi yang bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film. Engineering: sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja teknis penyiaran. Fading: digunakan untuk menyebut tampilan gambar yang muncul. Fade in = muncul, fade out = menghilang Fill Light: cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap First Take: waktu pengambilan gambar pertama kalui disesuaikan dengan jadwal. Floor plan: panduan atau patokan bloking perangkat kamera, tata cahaya, settiong, artis, dan para pendukung produksi lain di lapangan. Floor plan seperti peta lapangan produksi dari atas Framing: memberi margin atau batasan area seting yang masuk dan tertangkap oleh lensa kamera saat perekaman gambar. Frog Eye Level: pengambilan gambar kurang lebih kamera terletak di bawah paha. Full Shot (FS): pengambilan gambar dilakukan pada subjek secara utuh dari kepala hingga kaki Following: hampir sama dengan tracking, tapi npergerakan kamera followimh lebih moveable, kamera bergerak lebih aktif mengikuti kemana perginya talent. Footage: sekumpulan hasil pengambilan gambar yang mungkin bisa dilakukan sebagai stock shot pada proses editing. Footage bukan gambar adegan utama, tetapi bisa di letakan sebagai gambar pendukung Film Loader: pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspose. Floor Director: seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi. Filter: suatu alat dalam kamera yang tugasnya menyesuaikan kondisi cahaya luar atau dalam, agar antara perbedaan cahaya kuat dengan cahaya yang lemah bisa diseimbangkan (balance). Kamera mempunyai 4 macam filter, yaitu 1, 2, 3, 4. Filter 1 untuk cahaya yang mengunakan Artificial Light (tungsteen) biasanya dalam ruangan (in door) dan 2, 3, 4 utnuk intensitas cahaya luar ruangan/sinar matahari (out door). FRAME: keterbatasan cara memandang yang sifatnya fatamorgana. Dalam kaitan ini pengganti dari fungsi mata manusia adalah Kamera. Benda ini mempunyai daya tangkap cahaya yang terbatas karena tergantung ukuran lensanya kamera itu sendiri. Besaran daya tangkap lensa kamera itulah yang disebut dengan FRAME dengan kata lain disebut Bingkai. Frame dibatasi dengan ukuran tertentu misalnya saja ukuran pesawat televisi adalah 3:4. Berapa pun besarnya pesawat televisi tetap saja 3 banding 4 (3:4). Karena bentuknya hampir mendekati bentuk dengan persegi empat. Oleh karena itu dalam pembuatan gambar atau penuangan dalam frame harus diletakkan persis ditengah frame secara simetris. Ditengah frame tempat sasaran gambar diletakkan/dituangkan disebut dengan Point of Interest (POI). Tetapi dalam stasiun televisi tetangga sebut saja Malaysia, Singapore, Philipina merka mengatakan dengan istilah Point Of View (POV). FAULT FRAME: kesalahan dalam frame tapi bukan berarti suatu harga mati karena bisa saja kameraman suatu saat yang meliput event secara tiba tiba (tidak terencana) sehingga tidak dapat memikirkan point of interest, yang pentingdia pikirkan adalah bagaiman mendapatkan gambar apapun hasilnya, tetap saja dapat diterima semua pihak. Kesalahan dalam frame yang dimaksudkan adalah pembuatan gambar yang terencana namun kameraman tidak mengindahkan atau melalaikan norma norma framing alhasil gambar yang dibuat kelihatan tidak bagus, mungkin terpotong,mungkin terlihat seperti tenggelam dan lain sebagainya. Fade Out, Fade In : False Move : Fast Motion : Feature Part : Fifty-fifty : Fill Light : Film : Film Clip : Film Loader : First Run : Fishpole Boom : Flag : Flare : Flashback : Flub : Fluid Head : Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati obyek aslinya Fog Maker : Follow Focus : Follow Shots : Final Editing : Floor Director : Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi Footage : Footage Counter : Four Walled Set : Frame : * Suatu gambar dari banyak gambar pada gulungan film yang telah diekspose, ukuran frame bervariasi sesuai format yang akan diambil gambarnya. * Menyesuaikan kamera dan lensa sehingga gambar yang akan diambil memiliki batasan yang diinginkan. Frame per Second (fps) : Freelancer : Garis imajiner: garis khayal pengambilan gambar sebagai batas gerak pandang kamera untuk menjaga konsistensi posisi objek antar frame. Genset: perangkat sumber listrik yang digunakan sebagai power input utama dalam produksi film. Group Shot: pengambilan gambar dengan mengambil gambar lebih dari dua objek. Gaffer: pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of Photography mengenai pencahayaan set. berbagai bentuk dan ukuran. Green Departement: divisi yang bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan. Handheld: Mengambil gambar dengan hanya menggunakan tangan sebagai alat penyangga, tidak memakai alat tambahamn lainnya. Head Room: ruang jeda semu yang berada diantara kepala artis dan frame kamera. High Angle: merekam gambar dari sudut atas objek sehingga objek terlihat terekspose dari bagian atas. Hunting Lokasi: mencari lokasi sesuai dengan tuntutan skenario Hairdresser: spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan. Hairdresser Departement: bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan aktris. INT / EXT: keterangan tempat sebagai setting cerita dalam sekenario untuk pengelompokan ruang interior dan eksterior Infotainment: informasi dan entertainment yang sebenarnya merupakan magazine show. Kalau dilihat dari ciri berita keras, maka beberapa item infotainment dapat dimasukkan pada program berita keras reguler. Dengan durasi per item tentunya singkat. Akan tetapi apabila akan dibahas lengkap dan detail maka dengan magazine show (infotainment) lebih tepat karena tidak terbatas waktu. Di mana stasiun televisi di Indonesia sebagian besar menayangkan infotainment menonjolkan hiburan yang bersifat feature atau investigasi report. Sehingga sumbernya yang berasal dari berita keras reguler, biasanya telah muncul terlebih dahulu. Jimmy jip: piranti pendukung kamera yang digunakan dalam pengambilan gambar yang memungkinkan kamera bergerak lebih dinamis untuk menjangkau area yang sulit dilakukan oleh operator kamera seperti tuntutan sutradara. JEDAH: suatu ruang kosong dalam frame televisi atau kamera yang sengaja dibuat oleh kamerawan untuk memberikan makna gambar itu sendiri.
Jump Cut: suatu pergantian shot dimana kesinambungan waktunya terputus karena loncatan dari satu shot ke shot berikutnya yang berbeda waktunya. Karakter: tokoh yang melakukan dialog dalam suatu adegan Key Light: cahaya utama yang berfungsi sebagai penerangan pokok atau utama dalam frame tangkapan kamera. Komposisi Framing: mendapatkan hasil perekaman objek yang tidak asal rekam saja, dan mengupayakan wujud visual film agar tidak terkesan monoton sehingga enak dilihat. KZ. No: penomoran kaset atau bahan baku produksi dengan maksud memudahkan proses editing dan pemilihan hasil gambar. Location on script: lokasi yang digambarkan dalam sekenario sebagai setting cerita Location to Shoot: lokasi yang dipilih sutradara uintuk mengeksekusi adegan sebagai penerjemah lokasi yang digambarkan sekenariop Logging: proses editor memotong gambar, mencatat waktu pengambilan gambar, dan memilih shot – shot yang ada yang disesuaikan dengan ka,era report. Logistic: segala kebutuhan dalam produksi film / kebutuhan konsumsi pelaksanaan produksi. Long shot (LS): framing diantara MLS dan ELS. Dengan kata lain ruang pandangnya lebih lebar dari MLS dan lebih sempit dibandingkan ELS Low Angle: Pengambilan gambar dari sudut bawah Live: program disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses. Kebanyakan program-program berita, olah raga, upacara kenegaraan disiarkan secara langsung Live on Tape: produksi berlangsung terus tanpa terhenti, sampai akhir program, editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing). Direkam per bagian (segment) Direkam dengan single camera – single VCR (film style). Direkam dengan multi camera – multi VCR Live on Cam: format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi peliputan. Sebelum reporter di lapangan menyampaikan laporan, presenter lebih dulu membacakan lead in dan kemudian ia memanggil reporter, di lapangan untuk menyampaikan hasil liputannya secara lengkap. Laporan ini juga bisa disisipi gambar yang relevan. Karena siaran langsung memerlukan biaya telekomunikasi yang mahal, tidak semua berita perlu disiarkan secara langsung. Format ini dipilih jika nilai beritanya amat penting, luar biasa, dan peristiwanya masih berlangsung. Jika peristiwanya sudah berlangsung, perlu ada bukti-bukti yang ditunjukkan langsung kepada pemirsa. Durasinya disesuaikan dengan kebutuhan. Live on TAPE (LOT): format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian, namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan, dan penyiarannya baru dilakukan kemudian. Format berita ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat peristiwa. Namun, siaran tak bisa dilakukan secara langsung karena pertimbangan teknis dan biaya. Meski siarannya ditunda, aktualitas tetap harus terjaga. Durasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, namun biasanya lebih singkat dari format Live on Cam. Live by Phone: format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat peristiwa dengan menggunakan telepon ke studio. Lead in berita dibacakan presenter, dan kemudian ia memanggil reporter yang ada di lapangan untuk menyampaikan laporannya. Wajah reporter dan peta lokasi peristiwa biasanya dimunculkan dalam bentuk grafis. Jika tersedia, bisa juga disisipkan gambar peristiwa sebelumnya. Make-up / Hair do: tata rias serta tata rambut untuk artis disesuaikan dengan tuntutan sekenario dan sutradara. Medium Close UP (MCU) : pengambilan gambar dengan komposisi framing sunjek nterlihat lebih jauh dari close up, tetapi lebih dekat dari medium shot. Medium Full Shot/knee shot : memberi batasan framing tokoh sampai kira-kira ¾ ukuran tubuh. Medium Long Shot (MLS) : framing kamera mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana, diperlukan karena ada kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan seting tersebut Medium Shot (MS): merekam gambar subjek kurang lebih setengah badan. Mozaic: Memberikan efek gambar terpisah terbentuk dengan warnanya sehingga visualisasinya tidak begitu jelas ; cenderung mengunci warna / mengotakkan sehingga yang tampak hanya pergerakan gambarnya saja. Make-Up Departement: bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting. Music Departement: divisi yang bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang akan digunakan dalam film. Magazine Show: sebuah program yang bisa bersifat “timeless” atau “actual” yang disajikan dengan menggunakan format majalah dengan rubrika-sinya. Ibarat majalah, maka Magazine Show diproduksi sesuai dengan target penontonnya sehingga desain produksi, script, host hingga editing style se-suai dengan nafas Magazine itu sendiri. MCR (Multi Camera Remote): produksi lapangan dengan mempergunakan kamera lebih dari 1, dengan switcher, beberapa monitor, sound audio sistem. Produksi yang direkam adalah sinetron, musik, olahraga, dsb. Negatif Art: untuk membuat hasil visualisasi gambar yang seakan bertantangan dengan warna aslinya NATURAL JOINT: teknik untuk peliputan pada “ORANG“ sebagai sasaran obyek/subyek ada ketentuan ketentuan yang harus diperhatikan karena pada saat ini kebanyakan para calon kamerawan (pemula) melalaikan aturan aturan pengambilan gambar/visual sehingga pada saat di preview hasilnya mengecewa-kan. Natural joint pada dasarnya yang pokok pada anatomi tubuh orang dan menghasilkan shot size. Neutral Density (ND): gunanya untuk merekam sinar yang sangat kuat. Misalnya: bila akan mulai shoot, matahari langsung harus menggunakan filter 4¼ ND akan mendapat hasil gambar matahari yang utuh atau bila melaku-kan shooting di atas laut, atau mungkin di atas bukit atau gunung, maka harus menggunakan juga filter 4¼ ND, sehingga menghasilkan gambar yang terlihat kontras antara langit dan daratan. Bila tidak menggunakan filter ND gambar akan terlihat seperti berkabut atau foggy. Natsound (natural sound): suara lingkungan) yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi, biasanya natsound tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang diberitakan. OK / NG: keterangan pada kamera report sebagai status pengambilan ggambar not good / OK sehingga bisa dipilih oleh editor . Old Movie: memberikan efek sinema, warna cenderung kuning kecoklatab hampir seperti sepia One Shot: pengambilan gambar dengan satu objek saja. Over Shoulder: mengambil adegan dialog dari sudut belakang / punggung bahu salah satu subjek sinematik Panning: pergerakan kamera dari kiri kekanan atau sebaliknya Parenthetical: keterangan aksi nyang ditulis dalam sekenario dan harus dilaksanakan oleh pelaku karakter ketika dia mengucapkan dialog Pastel: mengoreksi warna gambar menjadi lebih soft. Person : setiap kru pelaksana yang terlibat Plot : sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. Premiere: penyangan perdana karya film kepada seluruh pendukung produksi sebelum dipertontonkan kepada khalayak umum Production budget: kebutuhan dana yang diperlukan untuk proses produksi hingga selesainya sebuah karya film Production Company: perusahaan atau komunitas yang memproduksi karya film tersebut Production Notes: catatan produksi yang perlu diperhatikan agar bisa dievaluasi / diwaspadai dalam pelaksanaanya dilapangan Production preparing: proses persiapan produksi agar tidak terjadi kendala saat shootng sudah dimulai atau peranti produksi lain tertingal atau terlupa sehingga mengacaukan produksi Production Property: segala barang dan perangkat kerja untuk keperluan produksi pembuatan film. Project Duration: durasi yang direncanakan untuk sebuah karya film Project title: nama proyek yang sedang diproduksi, atau sering diisi dengan judul film PICTURE of QUALITY: kualitas gambar di tentukan adanya pengoperasian alat yang akurat (expert). Kriteria gambar bisa disebut bagus apabila memenuhi standard operational prosedur salah satu diantaranya:
Package (PKG): format berita TV yang hanya lead in-nya yang dibacakan oleh presenter, tetapi isi berita merupakan paket terpisah, yang ditayangkan begitu presenter selesai membaca lead in. Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. Lazimnya tubuh berita ditutup dengan narasi. Format ini dipilih jika data yang diperoleh sudah lengkap, juga gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis. Kalau dirasa penting, reporter dapat muncul dalam paket berita tersebut (stand up) pada awal atau akhir berita. Durasi maksimal total sekitar 2 menit 30 detik. Phone Record: format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara tunda (delay). Format ini sebetulnya hampir sama dengan Live by Phone, hanya teknis penyiarannya secara tunda. Format ini jarang digunakan, dan biasanya hanya digunakan jika diperkirakan akan ada gangguan teknis saat berita dilaporkan secara langsung. PRODUCER: seseorang yang bertanggungjawab secara umum terhadap seluruh pelaksanaan produksi. Produksi yang dimaksud biasanya berkaitan dengan produk audio visual. Namun secara umum, Jenis Produser terbagi dalam 4 kategori:
Tugas dan Tanggung Jawab Produser
PENULIS NASKAH: orang yang memiliki ide membuat cerita dan dituangkan ke dalam naskah untuk keperluan produksi TV, baik drama maupun news. Tugas dan tanggungjawabnya menyusun naskah sesuai dengan ide-ide yang disampaikan oleh produser dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan program televisi. Production Departement: bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi. Production Assistant: orang yang bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses produksi. Production Manager: orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai. Production Unit: terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi. Prop Man: orang yang bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi. Rate : harga atau biaya rata-rata Reading – Rehearsal Talent: pelatihan oleh sutradara dan asistennya dalam mendalami tokoh yang akan diperankan oleh talent. Reflection Shot: pengambilan gambar pada cermin yang memperlihatkan subjek atau beyangannya. Reflektor: alat bantu tata cahaya yang berguna untuk mengimbangi cahaya yang datang dari sisi lain. Berbentuk lembaran tebal dilapisi pemantuk cahaya yang bersifat memendarkan atau membiaskan cahaya Retake: pengulangan pengambilan gambar karena terdapat kesalahan. Misal kontinuitas adegan Rundown: penjadwalan shooting dengan cara mengelompokkan lokasi yang sama dan waktu yang berurutan untuk melaksanakan shooting secara efisien Research Departement: bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda, kostum, RACK FOCUS (selective focusing): mengubah fokus lensa dari obyek di latar belakang ke obyek di latar depan atau sebaliknya, untuk mengalihkan perhatian penonton dari satu obyek ke obyek lainnya. Reader: format berita TV yang paling sederhana, hanya berupa lead in yang dibaca presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar ataupun grafik. Hal ini dapat terjadi karena naskah berita dibuat begitu dekat dengan saat deadline, dan tidak sempat dipadukan dengan gambar. Bisa juga, karena perkembangan peristiwa baru sampai ke tangan redaksi, ketika siaran berita sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun disisipkan di tengah program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan berita yang sedang ditayangkan. Reader biasanya sangat singkat. Durasi maksimalnya 30 detik. Sepia: membuat tampilan warna cenderung kuning kecoklatan atau soft colour. Set Contruction: bangunan latar belakang untuk keperluan pengambilan gambar. Scene : adegan cerita sebagai runtutuan alur peristiwa dalam sekenario Script breakdown : penjabaran atau pembahasan secara mendalam mengenai skenario by scene, secara detail Script Breakdown Sheet: lembaran bantu administrasi produksi yang berisi informasi atau data lengkap kebutuhan scene sebagai pembedahan adegan dalam sekenario secara detail sebelim dilakukan eksekusi gambar Scene Name: penamaan sebuah scene dalam sekenario. Biasanya dihubungkan dengan kejadian dalam adegan pengambilam gambar untuk mempermudah mengingat scene lebih lagi dalam proses editing Scene No: penamaan sebuah scene dalam sekenatio. Biasanya dihubungkan dengan kejadian dalam adegan pengambilan gambar untuk mempermudah pengingatan scene terutama dalam proses editing Set Artistic: konsep desain tata ruang sebagai pendukung tempat pengambilan gambar adegan Spesial Equipment: perangkat dan peranti khusus yang harus disediakan guna mendukung proses pengambiakn gambar yang tidak memungkinkan bila hanya menggunakan peranti standar Spesial effect: efek khusus yang dikenakan pada hasil pengambiolan gambar untuk lebih menghidupkan adegan Shot / angle: sudut pengambilan gambar dari sebuah adegan. Shooting Days: berkenaan dengan hari keberapa proses pengambilan gambar dilakukan Shooting format: berkenaan dengan bahan baku yang akan dilguynakan dalam proses pengambilan gambar Shot List: rencana urutan pemecahan adegan yang disesuaikan dengan secara rinci yang berguna untuk mengetahui proporsi adegan yang disesuaikan dengan durasi pengambilan gambar dan struktur tangga dramatik cerita. Sinopsis: penuturan cerita secara literatur / gambaran agar penonton memahami secara sekilas bagaimana film itu disajikan. Skenario: penutura secara filmis, dengan penataan secara khuisus / draft akhir sebuah jalinan cerita yang siap divisualisasikan menjadi sebuah karya film. Slim : membuat tampilan gambar terlihat meninggi. Slow Shutter: menggerakan gambar sehingga terlihat slow motion Solarize: menegaskan warna sehingga kontrasnya begitu tampak Sound: suara / bunyian lainnya untuk mendukung peristiwa Sound Effect: efek suara yang digunakan untuk mempertegas kejadian atau membantu menyampaikan informasikajadian Still : membuat gambar diam Still Fotografi: pencritaan gambar diam dari sebnuah objak pandang oleh still kamera Storyboard: desain konsep sebuah karya audiovisual dalam hal ini film, yang masih berbentuk sketsa gambar dengan intruksi sutradara, sebagai alat bantu tim pelaksana produksi, terutama operator kamera, untuk mengeksekusi pengambilan gambar. Stretch; kebalikan dari slim, membuat tampilan gambar memipih horizontal Sub Plot: bagian pendukung cerita untuk mencapai hasil yang maksimal dalam menuju / memperkuat Plot utama Theme / Tema : gagasan inti dari sebuah cerita. Tilting : pergerakan kemera dari atas ke bawah atau sebaliknya Top Angle : taknik pengambilan gambar secara tepat dari sudut atas subjek, seperti peta. Tracking : gerakan kamera maju atau mundur, biasanya dengan menggunakan alat seperti dolly untuk menyangga tripod yang berjalan diatas rel. Track in : gerakan kamera maju Track out : gerakan kamera mundur Transisi Adegan : informasi perpindahan scene yang ditulis dengan huruf kapital diakhir scene sebagai gambar kontinuitas adegan Treatment : sketsa dari sebuah sekenario dan menjadi kerangka ceritanya. Tripod : Alat penyangga kamera agar gambar lebih stabil Tripod transiton : pergerakan kamera on tripod dengan framing yang terbatas, tetapi meliputi area yang luas, lebih luas dari framiong lensa, sehingga secara aktif mencari kedudukan talent itu sendiri. Two Shot : pengambilan gambar dengan dua objek. |