Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Kelenjar hipofisis sering disebut juga kelenjar pituitari sering disebut sebagai master of gland (kelenjar master). Mengapa kelenjar hipofisis/pituitari disebut master of gland? Sebutan tersebut diberikan karena hormon yang disekresi/dihasilkan kelenjar pituitari memiliki fungsi mengatur kerja kelenjar lainnya. Beberapa kelenjar yang kerjanya dipengaruhi oleh kelenjar pituitari adalah kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari bertindak sebagai pembawa pesan dari dan ke banyak sel yang berbeda dalam tubuh. Peran hormon yang diproduksi kelenjar pituitari bertindak untuk membantu mengatur pertumbuhan, tekanan darah, serta produksi dan pembakaran energi.

Kerja kelenjar pituitari diawali oleh sinyal dari hipotalamus sebagai pusat komunikasi antar kelenjar. Setelah itu, kelenjar pituitari akan mulai bekerja dan bertindak sebagai sinyal bagi kelenjar dan organ tubuh lain. Meski memiliki peran yang cukup besar, ukuran kelenjar pituitari dapat dikatakan kecil. Besar kelenjar ini sekitar ukuran kacang polong atau sekitar 0,5 gram. Letak kelenjar pituitari berada di bawah otak besar. Kelenjar hipofisis terdiri dari dua bagian yaitu bagian depan (lobus anterior) dan bagian belakang (posterior).

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Masing – masing lobus menghasilkan hormon yang berbeda. Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari pada masing – masing lobus? Cari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Baca Juga: Fungsi Sistem Peredaran Darah

Hormon yang Diproduksi Lobus Anterior

Bagian depan dari kelenjar pituitari atau Lobus Anterior menghasilkan hormon yang mempengaruhi adrenal, tiroid, dan reproduksi. Beberapa hormon yang diproduksi pada lobus anterior meliputi hormon adeno kortikotropin, thyroid stimulating hormone, follicle stimulating hormone, luteinizing hormone, prolaktin, dan hormon pertumbuhan.

1. Adrenokortikotropik Hormone (ACTH)

ACTH dalam tubuh berperan dalam mengaktifkan kelenjar adrenal. ACTH akan merangsang korteks adrenal untuk memproduksi kortikosteroid. Kortisol atau yang disebut juga sebagai “hormon stres” mengendalikan stres yang dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera, aktivitas, serta tekanan fisik dan emosi. Peran lainnya adalah menjaga tingkat tekanan darah dan glukosa darah. Gula/glukosa dan lemak dalam metabolisme tubuh digunakan hormon kortisol sebagai sumber energi.

2. Thyroid – Stimulating Hormone (TSH)

Peran TSH dalam tubuh adalah untuk merangsang kelenjar tiroid (kelenjar gondok) untuk memroduksi tiroksin. Fungsi utama dari hormon tiroksin adalah mengatur metabolisme tubuh. Kelebihan tiroksin dapat meningkatkan kecepatan metabolisme, penmabahan denyut nadi, gelisah, gugup, dan merasa demam. Kekurangan tiroksin dalam tubuh dapat menyebabkan gejala kelelahan, sering mengantuk, serta detak jantung melambat. Sehingga kadar tiroksin dalam tubuh perlu dijaga melalui rutin olahraga, tidak merokok, konsumsi garam beriodium secukupnya, dan konsumsi makanan sehat.

3. Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari jenis ini memiliki peran pada kerja organ reproduksi. Pada perempuan, FSH memiliki fungsi mengatur produksi sel telur/ovarium. Sedangkan pada laki – laki,  FSH berperan dalam menghasilkan sperma.

4. Luteinizing Hormone (LH)

Sama seperti FSH, LH juga memiliki peran dalam kerja organ reproduksi. Pada perempuan, LH memiliki fungsi untuk menstimulasi hormon estrogen dan progesteron yang dapat memicu ovulasi. Sedangkan pada laki – laki, LH dapat mempengaruhi hormon testosteron dalam menghasilkan sperma. Hormon progesteron, progesteron, dan testosteron merupakan hormon yang dihasilkan kelenjar gonad.

5. Prolaktin

Fungsi prolaktin adalah memberi sinyal tubuh sekresi air susu setelah kelahiran anak (pada wanita). Pada pria, hormon prolaktin ditemukan dengan kadar rendah yang berguna pada produksi sperma.

6. Growth Hormone (GH)

Growth hormone (GH) atau hormon pertumbuhan memiliki peran penting dalam pertumbuhan tubuh, terutama pada awal kehidupan (masa anak – anak). GH dapat menjaga komposisi tubuh yang sehat dan kebahagiaan pada orang dewasa. Pada orang dewasa, GH bertindak sebagai penyeimbang distribusi lemak serta menjaga kesehatan tulang dan otot.

Baca Juga: 3 Bagian Utama Otak Manusia Beserta Fungsinya

Hormon yang Diproduksi Lobus Posterior

Bagian belakang dari kelenjar pituitari atau Lobus Posterior menghasilkan hormon antidiuretik dan oksitosin. Fungsi masing – masing hormon tersebut diberika seperti penjelasan di bawah.

1. Hormon Antidiuretik (ADH)

Hormon Antidiuretik atau Anti Diuretic Hormone (ADH) disebut juga dengan vasopressin. Tugas dari ADH adalah mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. ADH dapat merangsang kerja organ ginjal untuk mengontrol kadar air dalam darah. Ginjal akan meningkatkan penyerapan air dalam darah saat kadarnya berlebih. Hasil penyerapan kemudian akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urin.

2. Oksitosin

Hormon oksitosin memiliki peran pada saat proses melahirkan. Kerja dari hormon oksitosin adalah memicu kontraksi rahim yang berguna pada proses kelahiran anak. Hormon ini juga berperan dalam proses produksi air susu ibu (ASI).

Demikianlah tadi ulasan apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari yang meliputi bagian depan (lobus anterior) dan bagian belakang (lobus posterior). Pada beberapa hewan, kelenjar pituitari memiliki bagian tengah atau yang disebut lobus intermedia. Pada manusia dewasa, bagian ini hanya berupa lapisan tipis sel antara lobus anterior dan posterior. Lobus intermedia berperan dalam menghasilkan melanocyte-stimulating hormone (MSH) yang berguna dalam mengendalikan pigmentasi kulit.

Ringkasan Apa saja nama hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari diberikan seperti tabel di bawah.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: ADH dapat Mempengaruhi Produksi Urine

Hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar Hipofisis bagian anterior adalah : STH (Somatotrophic Hormone), ACTH (Adrenocorticotropic Hormone), TSH (Tirotropin / Thyroid Stimulating hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone), dan PRL (Prolaktin) atau LTH (Lactogenik Hormone). ACTH berfungsi untuk merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah E.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Artikel ini mengupas tentang sistem endokrin secara mendalam, mulai dari pengertian, macam-macam kelenjar endokrin, hingga hormon yang dihasilkan beserta dengan fungsinya.

--

Pernahkah kamu merasa deg-degan?

Oh, deg-degan kayak kalau lagi naik roller coaster gitu, ya? Pernah, pernah!

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Ekspresi kamu waktu naik roller coaster (Sumber: giphy.com)

Eh, tapi kamu tahu nggak sih, kenapa kita bisa merasa deg-degan?

Karena pengaruh hormon bukan?

Yup, betul! Meningkatnya detak jantung alias deg-degan merupakan salah satu akibat dari kerja sistem endokrin, atau yang biasa disebut juga sebagai sistem hormon.

Pengertian dan Fungsi Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon. Kelenjar pada sistem endokrin disebut juga sebagai kelenjar endokrin. Kelenjar ini akan mengeluarkan hormon langsung menuju aliran darah untuk mempengaruhi kerja organ atau jaringan lain di tubuh kita. 

Banyaknya organ dan juga jaringan yang kerjanya dipengaruhi oleh sistem endokrin menyebabkan fungsi dari sistem endokrin juga beragam. Kamu bisa lihat fungsi sistem endokrin pada infografik berikut.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Hormon sendiri merupakan senyawa organik di dalam aliran darah yang bergerak membawa pesan kimiawi menuju sel-sel atau jaringan tubuh. Meskipun hormon ini mengalir bebas di dalam aliran darah, tapi sifat kerja hormon itu spesifik, lho. Jenis hormon tertentu hanya dapat mempengaruhi aktivitas kerja sel-sel target, jika sel-nya memiliki reseptor yang sesuai. Pengaruh hormon terhadap jaringan tubuh dapat terjadi dalam waktu singkat (beberapa detik) hingga beberapa tahun.

Baca juga: Mengenal Sistem Saraf Manusia

Eits, balik lagi ke obrolan kita tadi, tubuh kita bisa merasa deg-degan karena adanya pengaruh hormon adrenalin, atau juga disebut sebagai hormon epinefrin. Hormon ini disekresikan oleh salah satu kelenjar endokrin yang bernama kelenjar adrenal yang letaknya menempel di bagian atas ginjal. 

Saat tubuh merasa stres, tertekan, takut, senang, atau berada dalam situasi yang menegangkan atau berbahaya, kelenjar adrenal akan melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan bekerja lebih keras, sehingga membuat kewaspadaan meningkat.

Nah, sekarang, kita bahas lebih lanjut tentang kelenjar endokrin, yuk!

Karakteristik Kelenjar Endokrin

Kelenjar endokrin memiliki beberapa karakteristik, antara lain seperti yang tercantum pada infografik berikut.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Setelah tahu karakteristik kelenjar endokrin, sekarang saatnya kita mengupas tuntas macam-macam kelenjar endokrin!

Macam-Macam Kelenjar Endokrin

Kelenjar endokrin terdiri atas 7 macam yaitu hipofisis (pituitari), tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan timus. Ketujuh macam ini dibedakan berdasarkan letaknya.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Sekarang, kita bahas ketujuh macam kelenjar endokrin tersebut satu per satu, yuk!

Hipofisis (Pituitari)

Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar endokrin yang terbesar. Kelenjar ini disebut master of gland karena mempengaruhi aktivitas kelenjar yang lain. Hipofisis terbagi menjadi tiga lobus, masing-masing lobus mengeluarkan beberapa hormon yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat di infografik berikut.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Manusia dapat mengalami kelainan pada kelenjar endokrin, termasuk kelenjar hipofisis yang dapat menyebabkan terjadinya hiposekresi atau hipersekresi hormon yang diproduksinya. Hipersekresi adalah sekresi hormon yang berlebihan. Sebaliknya, hiposekresi merupakan sekresi hormon yang terlalu sedikit.

Kelainan pada kelenjar hipofisis salah satunya yaitu gigantisme (tubuh raksasa). Gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Growth Hormone (GH). Selain itu, ada juga dwarfisme (kekerdilan) yang disebabkan oleh hiposekresi Growth Hormone (GH).

Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon yaitu tiroksin, triidotironin, dan kalsitonin. Fungsi ketiga hormon tersebut dirangkum dalam infografik berikut.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Kelainan pada kelenjar tiroid salah satunya yaitu morbus basedowi (grave disease). Morbus basedowi merupakan penyakit gangguan imunitas yang menyebabkan hipersekresi hormon tiroid. 

Selain itu, ada juga kretinisme (kekerdilan dengan kemunduran mental), yang merupakan kelainan akibat hiposekresi hormon tiroid.

Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

Kelenjar paratiroid hanya menyekresi satu hormon saja, yaitu parathormon. Parathormon berfungsi mengendalikan kadar kalsium dalam darah. 

Kelainan pada kelenjar paratiroid salah satunya yaitu hipersekresi parathormon. Hipersekresi parathormon memicu pelepasan kalsium dari tulang ke darah, sehingga kadar kalsium darah menjadi tinggi namun tulang menjadi rapuh.

Selain itu, ada pula hiposekresi parathormon yang dapat mengakibatkan kadar kalsium dalam darah menurun, sehingga menyebabkan sensitivitas sel saraf semakin meningkat dan memicu kejang.

Adrenal (Suprarenalis / Kelenjar Anak Ginjal)

Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kulit (korteks) dan bagian dalam (medula). Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini beserta dengan fungsinya dapat dilihat pada infografik berikut.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Kelainan pada kelenjar adrenal salah satunya yaitu virilisme. Virilisme ditandai dengan tumbuhnya rambut wajah (kumis/jenggot) pada wanita. Kelainan ini disebabkan oleh hipersekresi hormon androgen.

Selain itu, ada juga penyakit addison, yang disebabkan oleh hiposekresi hormon adrenalin.

Pankreas (Pulau-Pulau Langerhans)

Pada organ pankreas, tersebar kelompok kecil sel-sel yang kaya akan pembuluh darah. Kelompok kecil sel-sel inilah yang disebut sebagai kelenjar pankreas atau pulau-pulau Langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan dua hormon yaitu insulin dan glukogen.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Kelainan pada kelenjar pankreas dapat mengakibatkan penyakit diabetes mellitus atau biasa disebut kencing manis. Diabetes mellitus ini bisa timbul karena hiposekresi hormon insulin yang menyebabkan kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi.

Gonad (Kelenjar Kelamin)

Kelenjar gonad dibedakan menjadi kelenjar gonad pada wanita dan kelenjar gonad pada pria. Kelenjar gonad pada wanita yaitu ovarium, sedangkan kelenjar gonad pada pria yaitu testis. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini dapat dilihat dalam infografik berikut.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Kelainan pada kelenjar gonad salah satunya yaitu hipogonadisme. Kelainan ini disebabkan oleh hiposekresi hormon yang diproduksi kelenjar gonad. 

Hipogonadisme pada pria terjadi jika hormon testosteronnya terlalu rendah, sedangkan pada wanita terjadi jika hormon estrogen dan progesteronnya terlalu rendah.

Timus (Kacangan)

Kelenjar timus terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan. Pada bayi yang baru lahir, bentuk kelenjar timus sangat kecil, beratnya hanya sekitar 10 gram. Kemudian, ukurannya akan bertambah besar pada masa remaja/pubertas, menjadi sekitar 30-40 gram. Namun, setelah dewasa kelenjar timus akan berangsur-angsur menyusut.

Hormon yang disekresikan oleh kelenjar timus dapat kamu lihat pada infografik berikut.

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Kelenjar timus dapat mengalami kelainan seperti halnya kelenjar endokrin yang lain. Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada kelenjar timus yaitu hipoplasia timus, hiperplasia timus, kista timus, dan timoma.

Itu tadi pembahasan lengkap tentang sistem endokrin, mulai dari pengertian, macam-macam kelenjar endokrin, hingga hormon yang dihasilkan beserta dengan fungsinya. Terima kasih sudah membaca sampai selesai! Jika kamu butuh materi yang lain, kamu bisa klik banner di bawah ini untuk meluncur ke ruangbelajar!

Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari anterior dan posterior?

Referensi:

Purnomo, dkk. (2009). Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

lrnaningtyas, dan lstiadi, Y. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sumber Gambar:

GIF ‘Cats Riding Roller Coaster’ [Daring]. Tautan: https://giphy.com/gifs/reddit-roller-coaster-11u7t453jrQxY4/links (Diakses: 16 Juni 2021)