Apa saja bahan dan alat yang diperlukan untuk pembuatan hiasan tapestri?

Home » Kelas VII » Proses Produksi Kerajinan Tekstil Teknik Tapestri

Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna [natural] yang biasa difungsikan untuk bahan penutup lantai [karpet], pembungkus mebel dan untuk bahan penutup dinding/hiasan dinding. Istilah tapestri berasal dari kata “tapiesseries” [bahasa Perancis] yang berarti penutup lantai, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut permadani. Kegiatan menenun sudah ada sejak 500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan China. Di Indonesia, banyak kekayaan tenun menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hiasnya yang beraneka ragam.Tenun yang menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM [Alat Tenun Bukan Mesin]. Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah mempengaruhi para penenun dalam mengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan tenun serat yang indah, menawan, dan memiliki harmonisasi dari warna dan tekstur

A. Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri

Bahan utama untuk membuat hiasan tapestri adalah benang. Benang ada yang berasal dari serat alam ataupun serat buatan [sintetis]. Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut. Benang tipis untuk lungsi berupa benang katun atau nyilon tipis. dan benang tebal untuk pakan berupa benang katun atau nyilon tebal. B. Alat Pembuat Hiasan Tapestri Dalam proses pembuatan hiasan tapestri dibutuhkan beberapa alat yang digunakan untuk proses pembuatan tersebut. Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.
  1. Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi. Spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.
  2. Batang kayu. Bentuk batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Dalam tenun atau anyam memiliki dua susunan benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif terstruktur.
  3. Gunting. Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.
  4. Sisir. Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik.
C. Proses Pembuatan Tapestri Proses pembuatan kerajinan tapestri tentunya dmulai dengan menyiapkan alat dan bhan apa saja yang dibutuhkan. Pada tahap proses pembuatan kali ini, disajikan pembuatan hiasan tenun sederhana.
  1. Pembuatan lungsi pada pemidangan tenun
  2. Memasukkan benang pakan pada lungsi.
  3. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
  4. Jika ingin menggunakan teknik ria, caranya demikian.
  5. Hiasan tenun serat hasil jadi setelah dilepas dari pemidangan
Sebagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni tertentu. Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu.

Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 9:14 PM

Lihat Foto

Dok. SHUTTERSTOCK/ZULFIKRI SASMA

Ilustrasi pembuatan kain ulos dengan alat tenun tradisional

KOMPAS.com - Tapestri merupakan sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang. 

Tapestri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan dalam kerajinan tersebut seperti benang, sabut kelapa, kain, kertas yang digulung kecil serta benda lain. 

Jenis tapestri seperti karpet, atau hiasan dinding dengan bahan dasar serat. Bentuk yang dibuat bermacak-macam, mulai dari ditenun, diikat, dirajut dan proses yang lain. 

Dilansir Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud], tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang, serat-serat atau bahan lain memungkinkan baik berwarna maupun tidak berwarna.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Hasil Seni Kriya Gerabah 

Hal tersebut digunakan sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel, dan terakhir dipakai sebagai hiasan dinding.

Kata tapestri diambil dari bahasa Perancis tapiesserie yang berarti penutup lantai atau bahasa latin tapestrum.

Tapestri adalah bentuk seni tekstil berupa tenun tradisional yang dikerjakan dengan alat tenun vertikal yang dapat dilakukan di lantai.

Jenis tenun yang dianyam secara vertikal disebut dengan lungsi, sedangkan yang dimasukkan atau dianyam secara horizontal disebut dengan pakan.

Dikutip dari buku  Membuat Hiasan Dinding Teknik Tapestri [2003] karya Umi Badriyah, pengertian tapestri berasal dari kata bahasa Perancis “Tapiesserie” yang artinya tapis yang hampir sama dengan penutup lantai.

Bahasa Yunani menyebutkan permadani, arti umumnya dari tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang berwarna yang dipergunakan untuk penutup lantai, kemudian dipergunakan untuk penutup dinding atau hiasan dinding, atau permadani dinding.

Baca juga: Merancang dan Membuat Karya Seni Kriya Daerah Setempat

Alat yang digunakan untuk pembuatan hiasan tapestri apa saja? Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna [natural] yang biasa difungsikan untuk bahan penutup lantai [karpet], pembungkus mebel dan untuk bahan penutup dinding/hiasan dinding.

Tahap dan proses produksi kerajinan tekstil berupa hiasan Tapestri terdiri dari proses penyiapan bahan-bahan yang dibutuhkan, menyiapkan alat dan proses pembuatan. Nah untuk bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain meliputi :

Pertama, benang tipis untuk lungsi. Bisa berupa benang katun atau nyilon tipis. Kedua yaitu benang tebal untuk pakan, dapat berupa benang katung atau nyilon tebal. Lalu apa saja peralatan yang dibutuhkan? berikut ini penjelasannya.

Alat Pembuatan Hiasan Tapestri

1. Kayu Spanram

Alat pertama yang harus disiapkan alah kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi. Spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan.

Spanram dapat dibuat dengan bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.

2. Batang Kayu

Selain kayu spanram, diperlukan juga batang kayu yang berbentuk menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Dalam tenun atau anyam memiliki dua susunan benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif terstruktur.

3. Gunting

Alat ketiga yaitu Gunting yang dapat digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang lebih dan tidak terpakai lagi.

4. Sisir

Sisir juga wajib dipersiapkan dalam proses pembuatan hiasan tapestri. Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik.

Setelah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, berikut ini langkah-langkah proses pembuatan tapestri :

  • Pembuatan lungsi pada pemidangan tenun
  • Memasukkan benang pakan pada lungsi
  • Mengganti warna pakansesuai motif yang diinginkan.
  • Jika ingin menggunakan teknik ria, caranya demikian.
  • Hiasan tenun serat hasil jadi setelah dilepas dari pemidangan.
  • Hiasan tenun serat bentuk lain.

Itulah empat alat pembuatan hiasan tapestri beserta bahan dan proses pembuatannya. Semoga bermanfaat, terima kasih. Baca materi selanjutnya : Alat Pembuatan Kerajinan Batik, Sulam dan dan Jahit Aplikasi

Video yang berhubungan

. menetapkan dan menentukan urut-urutan proses produksi bahan limbah mentah sampai menjadi produk akhir disebut…. a. patching b. ispatching c. follow … up d. scheduling

Penulisan tanda titik dibelakang notasi angka berfungsi.... A. Berhenti/diam B. Istirahat , C. Memperpanjang not sekehendak penyanyi , D Memperpanjang … not​

. pola lantai lurus vertikal pada tari menunjukkan kesan

. salah satu daerah yang terkenal karena hasil kerajinan ukirnya adalah.... a. bali b. jepara c. toraja d. semua jawaban benar

. salah satu kegiatan dalam memproduksi produk kerajinan dari kayu,bambu, dan rotan adalah mendaur ulang.kegiatan mendaur ulang adalah…. a. membuat ke … rajinan dari bahan mentah menjadi barang jadi b. memproduksi kerajinan dari bahan gips c. memproses kembali sisa-sisa produksi menjadi suatu produk yang baru d. merancang kembali pakaian menjadi seolah-olah baru

Apa yang di ceritakan dalam film dokumenter angklung toel​

1.jelaskan dinamika dari lagu jaranan? 2.jelaskan tempo dari lagu jaranan? 3.jelaskan ekpresi dari lagu jaranan? tlng jawab kak buat bsk

(1) gitar merupakan alat musik yang dominan (2) suara penyanyi biasanya mempunyai karakter suara yang berat (3) memiliki banyak variasi pada melodinya … (4) drum dimainkan dengan tempo yang cepat (5) identik dengan suara yang kencang karakteristik dari jenis musik rock terdapat pada….

1.apa perbedaan antara lagu es lilin dengan lagu yamko rambe yamko 2. apa makna dari lagu es lilin dan yamko rambe yamko ​


sebutkan bahan" dari trapestri - Tenun dengan teknik tapestri pada proses pengerjaannya sama dengan tenun biasa, yaitu cara menyusup atau silang menyilang antara benang lungsi dan pakan (benang yang mengisi) sama. Pada proses pembuatan tenun yang menjadi pokok adalah benang lungsi dan pakan sama besarnya, sehingga benang lungsinya kelihatan. Sedangkan pada teknik tapestri pada umumnya lebih condong pada permainan pakan, terutama permainan warna. Jadi bisa juga benang pakan lebih besar daripada benang lungsi dan juga berwarna. 

Tugas Tekpro Tekstil ( Batik, Tritik dan Tapestri)  

Tapestri


Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna (natural) yang biasa difungsikan untuk bahan penutup lantai (karpet), pembungkus mebel dan untuk bahan penutup dinding/hiasan dinding.Istilah tapestri berasal dari kata “tapiesseries” (bahasa Perancis) yang berarti penutup lantai, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut permadani.2. Bahan dan perlengkapanAlat yang digunakan untuk membuat tenun tapestri, adalah :a. ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)Alat yang berfungsi untuk memasang benang lungsi ini dijalankan dengan kaki dan tangan. Ada dua macam ATBM, yaitu :1. Horisontal Loom/ Floor Loom/ Alat Tenun Lantai.2. Vertikal loom/ Frame loom/ Alat Tenun Tegak/ Alat Tenun Rangka.b. Bobin, berfungsi untuk tempat benang pakan.c. Sisir kayu, berfungsi untuk merapikan/ merapatkan benang pakan.d. Alat ukur/meteran/penggaris,berfungsi untuk menentukan ukuran.e. Gunting, berfungsi untuk menggunting/ memotong benang.BahanBahan utama untuk membuat tenun tapestri adalah benang. Benang ada yang berasal dari serat alam ataupun serat buatan (sintetis).a. Benang yang berasal dari serat alam, antara lain1. Tumbuh-tumbuhan, yaitu :a. Katunb. Agelc. Roselad. Enceng Gondok

2. Dari binatang, yaitu woolBenang yang berasal dari serat buatan, antara lain :a. Nylon

b. Acrilic (wool sintetis)

3. Teknik Produksi TapestriPasanglah benang lusi (TC No. 12) atau bahan lain dengan cara mengikat paku yang ada pada tapestri loom dengan benang, kemudian tarik ke bawah lalu ke atas berulang ulang sesuai kebutuhan. Jarak tiap benang 1 cm atau lebih sesuai kebutuhan.Buatlah benang pakan dengan cara menggulung benang pada bobbin secukupnya. Lakukan awal penyilangan pada lusi dan lakukan penenunan dengan corak rata. Bukalah lungsi, ambil satu, tinggal satu, dan seterusnya. Masukkan benang pakan. Rapatkan beanang pakan dengan bobbin bagian ujung untuk menekan. Sambunglah penyilangannya.Buatlah tenunan dengan corak rata sesuai dengan desain atau rencana. Untuk membuat variasi bentuk corak dan hiasan, dibuat corak giordes atau corak permadani dengan bahan pakan yang dipotong-potong. Kemudian diteruskan dengan corak rata dan bervariasi dengan corak giordes.Jika sudah selesai menenun sesuai ukuran yang dikehendaki, ditutup dengan corak soumak sebanyak 2 atau 3 kali dengan menggunakan bahan benang yang lain. Untuk melepas hasil pekerjaan dari tapestri loom, dipotong menggunakan gunting. Terakhir finishing dengan merapikan bagian belakang dari hasil pekerjaan dengan cara digunting atau dipotong agar bersih dan rata. Buat simpul akhir anyaman sebagai pebguat dan penghias dengan simpul makrame atau teknik lain.Tenun1. Pengertian TenunTenun merupakan hasil kerajinan berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan kedalam zat pewarna alami. Kain dibuat dengan azas (prinsip) yang sederhana dari benang yang digabung secara memanjang dan melintang.    Bahan dan alat antara lain:    a. ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)    Merupakan alat tenun yang digerakkan oleh injakan kaki untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada waktu masuk keluarnya benang pakan, digunakan sambil duduk di kursi.    b. ATBM Dobby    Merupakan alat tambahan mekanis yang berada di atas ATBM, Dobby berfungsi mengontrol penganyaman benang pada perkakas tenun lain, sehingga membentuk motif-motif sesuai dengan pola yang diinginkan.    c. Alat tenun gedogan (backstrap loom)    Merupakan alat tenun tradisional, pada bagian ujung dipasang pada pohon / tiang rumah atau pada suatu bentangan papan dengan konstruksi tertentu dan bagian ujung lainnya diikatkan pada badan penenun yang duduk di lantai. Di Bali dikenal dengan sebutan alat tenun cagcag.    Teknik Produksi    a. Teknik Tenun Datar    Tenun yang dihasilkan dari benang pakan masuk keluar kedalam benang lungsi dengan irama yang sama, sehingga menghasilkan tenun polos tanpa corak atau dengan corak garis-garis, kotak-kotak sesuai dengan warna dan jenis benang yang dipakai, sehingga menghasilkan tenunan yang disebut tenun lurik atau poleng.    b. Tenun Ikat    Tenun ikat lungsi adalah produk tenun dengan desain yang terjadi dari kumpulan benang lungsi yang dibentangkan pada alat perentang diikat dengan tali rafia berbagai warna yang disesuaikan dengan ragam hias dan warna yang diinginkan, kemudian dicelup. Setelah mengering pada bagian yang ditandai oleh warna rafia tertentu dibuka ikatannya dan dicolet dengan warna yang diinginkan, dilakukan seterusnya pada ikatan warna rafia yang lain dicolet dengan warna-warna yang diinginkan. Setelah kering kemudian ditata pada alat tenun dan ditenun dengan benang pakan warna tertentu sesuai warna yang diinginkan secara keseluruhan.    c. Tenun Ikat pakan    Tenun ikat pakan proses pembuatannya sama dengan tenun ikat lungsi, tetapi yang diikat adalah kumpulan benang pakan sesuai dengan ragam hias dan warna yang diinginkan, kemudian ditenun pada bentangan benang lungsi yang sudah tertata pada alat tenun dengan warna yang diinginkan secara keseluruhan.    d. Tenun ikat ganda    Kedua teknik tersebut di atas digabungkan dalam proses penenunannya, sehingga corak akan terbentuk dari persilangan benang lungsi dan benang pakan yang tertumpuk pada titik pertemuan corak yang dikehendaki.    e. Tenun songket    Tenun dengan teknik menambah benang pakan sebagai hiasan, yaitu dengan menyisipkan benang perak, emas, tembaga atau benang warna diatas benang lungsi. Penempatannya tergantung dari corak yang diinginkan, ada kalanya penuh dengan berbagai ragam hias atau beberapa bagian kain saja dan kadangkala dipadu dengan teknik ikat.    f. Hasil tenun dengan ATBM Dobby

    Tenun dobby dihasilkan dari memakai mesin ATBM yang dilengkapi dengan pola yang dibuat pada sebuah susunan kayu selebar 2 cm x 20 cm. Kayu-kayu itu disusun sampai puluhan. Tiap kayu memiliki 16 titik yang ditutup besi semacam paku sesuai motif yang diinginkan. Fungsinya sama dengan kain pola strimin.




    Batik adalah sebuah teknik menghias permukaan tekstil dengan cara menahan pewarna. Teknik ini dijumpai di mana saja, di benua Afrika, Amerika, Asia dan Eropa, dan merupakan salah satu tahap pencapaian dalam peradaban manusia yang universal.

    Bahan dan Perlengkapan    a. Gawangan    Gawangan ialah perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu dibatik. Gawangan dibuat dari bahan kayu, atau bambu. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah dipindah-pindah, tetapi harus kuat dan ringan.b. BandulBandul dibuat dari timah, atau kayu, atau batu yang dikantongi. Fungsi pokok bandul ialah untuk menahan mori yang baru dibatik agar tidak mudah tergeser ditiup angin, atau tarikan batik secara tidak sengaja. Jadi tanpa bandul pekerjaan membatik dapat saja dilaksanakan.c. WajanWajan ialah perkakas untuk mencairkan “malam” (lilin untuk membatik). Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat lain. Oleh karena itu, wajan yang dibuat dari tanah liat lebih baik dari yang logam, karena tangkainya tidak mudah panas. Tetapi wajan tanah liat agak lambat memanaskan “malam”.d. AngloAnglo dibuat dari tanah liat, atau bahan lain. Anglo ialah alat perapian sebagai pemanas “malam”. Apabila menggunakan anglo, maka bahan untuk membuat api ialah arang kayu. Jika mempergunakan kayu bakar anglo diganti dengan keren. Keren inilah yang banyak digunakan orang di desa-desa.e. TepasTepas ialah alat untuk membesarkan api menurut kebutuhan, terbuat dari bambu. Selain tepas, digunakan juga ilir. Tepas dan ilir pada pokoknya sama, hanya bentuknya yang berbeda. Tepas berbentuk persegi panjang dan meruncing pada salah satu sisi lebarnya dan tangkainya terletak pada bagian yang runcing itu. Sedangkan ilir berbentuk bujur-sangkar dan tangkainya terletak pada salah satu sisi serta memanjang ke samping.f. TaplakTaplak ialah kain untuk menutup paha si pembatik supaya tidak kena tetesan “malam” panas sewaktu canting ditiup, atau sewaktu membatik. Taplak biasanya dibuat dari kain bekas.g. Saringan “malam”Saringan ialah alat untuk menyaring “malam” panas yang banyak kotorannya. Jika “malam” disaring, maka kotoran dapat dibuang, sehingga tidak mengganggu jalanya “malam” pada cucuk canting sewaktu dipergunakan untuk membatik.h. Dingklik (lincak)Dingklik atau lincak pada prinsipnya sama, yaitu tempat duduk si pembatik. Tetapi pembatik juga dapat duduk di atas tikar.i. CantingCanting adalah pokok untuk membuat batik. Canting dipergunakan untuk menulis (melukiskan cairan “malam”), membuat motif-motif batik yang diinginkan.    Cara pembuatan Batik    Persiapan membatik    a. Keren, atau anglo, dan wajan berisi “malam” harus sudah siap untuk mulai membatik. “Malam” harus sempurna cairnya (malam tua) supaya keluarnya melalui cucuk canting, selain itu “malam” dapat meresap dengan sempurna dalam kain. Api dalam anglo atau keren harus dijaga agar tetap membara, tetapi tidak boleh menyala, karena berbahaya kalau menjilat “malam” dalam wajan.    b. Kain yang sudah dipersiapkan harus telah berada di atas gawangan dekat keren, atau anglo. Si pembatik duduk di antara gawangan dan keren, atau anglo. Gawangan berdiri di sebelah kiri dan keren di sebelah kanan pembatik. Orang yang pekerjaannya membatik disebut pengobeng.    c. Selanjutnya memegang canting. Cara memegang canting berbeda dengan memegang pensil atau bolpoin untuk menulis. Perbedaan itu disebabkan ujung cucuk canting bentuknya melengkung dan berpipa besar, sedangkan pensil dan bolpoin lurus. Memegang canting dengan ujung-ujung ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah seperti memegang pensil untuk menulis, tetapi tangkai canting horisontal, sedangkan pensil untuk menulis dalam posisi condong. Posisi canting demikian itu untuk menjaga agar “malam” dalam nyamplungan tidak tumpah.

    d. Dengan canting itu pengobeng menciduk “malam” mendidih dalam wajan kemudian dibatikkan di atas kain. Sebelum dibatikkan canting ditiup lebih dahulu. Cara meniup pun dengan aturan tertentu, agar “malam” dalam nyamplungan tidak tumpah pada bibir pengobeng.


    a. Membatik kerangka    Membatik kerangka dengan memakai pola disebut “mola”, sedang tanpa pola disebut “ngrujak”. Kain yang sudah dibatik seluruhnya berupa kerangka, baik bekas memakai pola maupun dirujak, disebut “batikan kosongan”, atau disebut juga “klowongan”. Canting yang dipergunakan ialah canting cucuk sedang yang disebut juga canting klowongan.    b. Ngisen-iseni

    Ngisen-iseni dari kata “isi”. Maka ngisen iseni berarti memberi isi atau mengisi. Ngisen-iseni dengan menggunakan canting cucuk kecil disebut juga Canting Isen.


    c. Nerusi

    Nerusi merupakan penyelesaian yang kedua. Batikan yang berupa ngengrengan kemudian dibalik permukaannya, dan dibatik kembali pada permukaan kedua itu. Membatik nerusi ialah membatik mengikuti motif pembatikan pertama pada bekas tembusnya. Nerusi terutama untuk mempertebal tembusan batikan pertama serta untuk memperjelas.

    d. Nembok    Sebuah batikan tidak seluruhnya diberi warna, atau akan diberi warna yang bermacam-macam pada waktu proses penyelesaian menjadi kain. Maka bagian-bagian yang tidak diberi warna atau akan diberi warna sesudah bagian yang lain harus ditutup dengan “malam”. Cara menutupnya seperti cara membatik bagian lain dengan menggunakan canting tembokan. Canting tembokan bercucuk besar. Orang yang mengerjakan disebut “nembok” atau nemboki dan hasilnya disebut “tembokan”. Nembok hanya bagian muka kain.    e. Bliriki    Bliriki ialah nerusi tembokan agar bagian-bagian itu tertutup sungguh-sungguh. Bliriki menggunakan canting tembokan dan caranya seperti nemboki.    Apabila tahap terakhir ini sudah selesai berarti proses membatik selesai juga. Hasil bliriki disebut “blirikan” tetapi jarang disebut demikian, lebih biasa disebut “tembokan”. Membatik memang disebut selesai apabila proses terakhir tadi selesai atau kalau batikan tidak perlu ditembok, maka yang disebut batikan selesai adalah sebelum ditembok.    Pada jaman yang silam di daerah Surakarta, setiap selesai tahap-tahap tadi, batikan dijemur sampai “malam”nya hampir melelah. Maksud penjemuran tersebut ialah agar lilin pada mori tidak mudah rontok atau hilang. Sebab “malam” panas (mendidih) waktu dipergunakan untuk membatik dan bersinggungan dengan mori dingin akan membeku dengan tiba-tiba karena proses “kejut”. Pembekuan malam demikian itu kurang baik, karena batikan sering patah-patah dan “malam” mudah rontok. Tetapi jika dijemur, pemanasan terjadi secara merata dan mori ikut terpanasi. Mori yang mengalami pemanasan sinar matahari akan mengembang, dan mempunyai daya serap. Proses mengembang ini memperkuat melekatnya “malam” yang mulai akan meleleh, sebelum meleleh batikan harus diangkat hati-hati ketempat teduh. Di tempat teduh, batikan serentak akan mendingin. Proses pendinginan ini pun ada keuntungannya, karena antara mori dan “malam” saling memperkuat daya lekat. Selesailah kerja membatik.    f. Melorod atau membakar kain    Pada proses terakhir atau pada tugas-tugas proses pembuatan batik secara lorodan lilin batik perlu dilepaskan dari kain secara keseluruhan. Kemudian kain direndam dalam air yang mendidih yang diberi obat pembantu sehingga lilin batik meleleh dan lepas dari kain. Apabila lilin batik telah lepas dari kain, kain diangkat dengan tongkat, lalu dicuci. Bila kain belum bersih dari lilin batik, kain dimasukkan lagi ke dalam air panas sampai lilin batik itu terlepas semuanya dan kain menjadi bersih.    g. Pewarnaan    Mencelupkan kain pada zat warna dimana ukuran dan tata caranya tergantung sesuai dengan jenis warna yang digunakan.    h. Pemutihan    Cara memutihkan warna adalah sebagai berikut :    Kain yang telah berwarna (warna yang diperoleh dengan soga ergan, soga garam, atau zat warna reaktif) direndam dalam larutan 2 gram per liter kalium permanganat dan 1 cc per liter HCl selama 15 menit, kemudian diangkat dan ditiriskan.    Kain itu segera direndam dalam larutan 8 gram per liter natrium hidrosulfit selama 15 menit, kemudian dicuci bersih.    Jumputan dan Tritik    Kain Jumputan

    Kain yang dibuat dengan cara dicomot (ditarik) atau dijumput (bahasa jawa) untuk kemudian diikat dengan tali. Bagian-bagian yang diikat dengan tali tadi, setelah kain diwarnai dan tali dilepas, akan tetap berwarna putih. Agar cat pewarna tidak meresap pada bagian kain yang diikat maka sebagai tali pengikat dipakai bahan yang tidak menyerap zat warna. Dahulu dipakai sebagai tali pengikat antara lain serat batang pisang, dan dewasa ini digunakan tali rafia.


    Kain tritik ialah menjelujur kain sesuai corak yang diinginkan. Sementara ada yang mengatakan bahwa istilah tritik berasal dari kata tarik. Seperti corak di daerah Solo-Yogya dikenal dengan nama untu walang, regulon, tapak dara, gadan dan lain-lain. Proses pembuatannya dengan cara menjelujur kain menjadi satu gumpalan menggunakan benang sehingga jelujuran tadi menjadi rapat. Setelah diberi warna dan benang dicabut akan didapat ragam hias berwarna putih sesuai jelujuran tadi. Jadi sebagai bahan perintang warna celup di sini adalah benang jelujuran.

Mulanya kain tritik hanya mempunyai satu warna latar, yaitu biru tua atau hitam dan merah mengkudu. Kemudian mengalami perkembangan, yaitu bagian-bagian diantara corak tritik – pinggiran, badan dan tengahan di beri warna yang kontras, warna cerah atau lembut dipadu dengan warna gelap atau tua. Tengahan ini dapat berbentuk persegi empat, wajik atau bulat. Warna cerah dan lembut untuk pertama kalinya diperoleh dengan memakai cat celup sintetis analine. Ada sementara anggapan, warna-warna ini mengingatkan pada cerahnya warna kembang, oleh sebab itu kain tersebut disebut pula dengan istilah kain kembangan. Pemberian nama kain tersebut di atas dapat berdasarkan teknik pembuatannya (kain tritik, kain jumputan) atau berdasarkan warna warninya (kain kembangan) dan dapat pula berdasarkan perpaduan warnanya (bangun tulak, pare anom dan lain-lain).

Untuk pertama kalinya cat analine diperkenalkan oleh orang Belanda bernama Winter, maka sering pula kain warna-warni ini dinamakan kain wenter. Lambat laun istilah wenter mempunyai arti cat celup sintetis (J. E. Jasper en Mas Pirngadie, De Batik Ku

nst). Seni tritik terdapat pula di berbagai daerah di Indonesia antara lain Palembang, Banjarmasin dan Bali.
Sebutkan bahan bahan tenun tapestri
Ingin kursus menjahit di Yogya, di Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” saja : lama pendidikan antara 1-2 bulan atau tergantung kemampuan siswa sampai selesai. Kilat selama 1 bulan.

Kursus Jahit Bordir Jogja Kursus Jahit Bordir Yogya

LPK NAVITA

Tempat Pelatihan Orang Mandiri

Pelatihan Jahit, Kaos, Tas, Bordir, Jilbab, Sulam Pita, Payet, Selimut, Bantal, Aneka Kreasi Flanel, Aplikasi Kain Perca, Batik, Daster, Bed Cover, Kebaya, Korden, Rajut, Sablon, Jahit Kucing/Anjing, Desain Baju, Gamis, Jilbab Lebar, Kamisol, Manik-Manik, Pakaian Dalam

Mudah-Murah-Hemat-Terampil

Kenapa memilih LPK Navita:

Belajar dengan menyenangkan
Minim ujian
Guru dididik secara khusus dengan pengalaman
Murid diberikan kebebasan
Minim sistem rangking
Menganut paham "less is more"
Menetapkan standart sendiri
Sesama LPK tidak bersaing, tidak memperebutkan murid untuk keuntungan
Lebih Cepat Selesai
Lebih  Cepat Meningkatkan Penghasilan
Lebih Banyak dicari di dunia kerja

Berpengalaman sejak 2003

Berpengalaman dalam Gugus Kendali Mutu Nasional 2009

Mesin Jahit Bordir Lengkap Kecil-Besar

Magang
GRATIS lebih dari 70 Modul Jahit Terbaik EBOOK senilai 500.000

Biaya Mulai 350rb/program

Tempat terjangkau(200m ke selatan Jalan Kusumanegara)
Disediakan asrama bagi yang berasal luar kota yogya

Terima Order Jahitan Partai Besar/Kecil

Glagah Uh4/196

Warungboto Umbulharjo yogyakarta

PH.(0274)450326

buka cabang di sleman :

Perum Sidoarum Blok III Jl. Kepodang S-42

Godean Sleman Yogyakarta

HP. 085740028487
pin BB 75F08617 . # Metode Pendidikan di Lembaga kursus menjahit : “LPK Navita” : Peserta kursus menjahit dibimbing oleh guru-guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing, dengan teori & praktek ujian lokal dan nasional. Setiap peserta Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” yang lulus diberi STTB / sertifikat dan ijazah negara. Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” jurusan Tata Busana, Desain Mode, Bordir memiliki ijin resmi Depdikbud, mendidik dan mempersiapkan siswa belajar agar siap bekerja dan mandiri dalam berwiraswasta. Lembaga kursus menjahit di Yogyakarta Siapa lagi yang ingin Meraih Kesuksesan 2017 Menggunakan STRATEGI JITU dan LANGKAH KONKRET yang TELAH TERUJI dan TERBUKTI KEBERHASILANNYA ? Segera ambil keputusan untuk mendapatkan ebook menjahit Luar Biasa     Cara Menjahit Praktis?     Benarkah keterampilan lebih bermanfaat dari akademik formal?     Siapkah Anda jika UPAH MINIMUM mencapai Rp. 3,4juta?     Bagaimana EBOOK ini akan mempengaruhi bisnis Anda?     Penjahit terancam punah?     Pasar Jahit stagnan?     Apakah Indonesia akan mengalami "SWASEMBADA SANDANG"?     Bulan apa saja yang harus  WASPADAI ? DAPATKAN EBOOK MENJAHIT 7 Fakta Mengapa Menjahit Anda Tidak Efektif?     Fakta 1. Pergunakan kain yang Mahal ... Pergunakan kain yang murah, atau kain-kain bekas pembungkus seperti menggunakan karung terigu misalnya atau kain-kain kiloan untuk menghemat harga     Fakta 2. Belajar Asal Belajar dari orang yang sudah profesional, atau anda bisa mempelajari secara diam-diam dengan menjahitkan satu baju ke mereka untuk anda pelajari, teknik jahitannya seperti apa, bagian mana saja yang harus diberi lapisan dst.     Fakta 3. Tidak melibatkan komitmen  Siapa yang punya rencana, dia yang menjalankan. Banyak Kunci utama harus tetap semangat….semangat…dan semangat !!!! Jangan putus asa kalau terjadi kesalahan dan menemui kesulitan. Teruslah belajar dan insyaAllah dalam waktu 6 bulan anda akan mahir dalam menjahit pakaian     Fakta 4. Tidak Menggunakan Mesin yang tepat ... Keputusan Anda saat merencanakan sesuatu sudah menjadi separuh tindakan. Jika tidak menggunakan mesin yang tepat saat menjahit, anda dapat yakin rencana anda tidak dijalankan sesuai keinginan anda.     Fakta 5.Planning hanya memenuhi laci ... Planning adalah management tool, seperti form, absensi, daftar harga, dan alat pengambilan keputusan lain. Kekuatan plan anda hanya bermanfaat jika anda bisa mereview plan anda.     Fakta 6. Takut berubah ... Planning adalah alat untuk menjembatani transisi perubahan diperusahaan. Jika Anda tidak mau berubah, anda akan ebih kuat berpegang pada kebiasaan lama.     Fakta 7. Tidak ada Follow UP! ... Yes, memang menagih janji tidak nyaman, meminta anda melakukan apa yang mereka tulis tidak mudah, tapi HARUS ANDA LAKUKAN jika ingin rencana anda berhasil Tetapi diantara semua alasan, ada #1 Reason: Anda buat rencana HANYA berdasarkan TARGET Semata Tanpa Menyelesaikan 'HAMBATAN' yang Ada … AKIBATNYA, Rencana anda gagal karena Anda Lebih banyak Membahas 'REASON' daripada 'RESULTS'… Saatnya mengubah Cara Anda menjahit dengan melibatkan CREATIVE PROBLEM SOLVING TOOLS Say Good Bye To:     Target tidak tercapai …     Mencari-cari Alasan …     Semuat orang LUPA akan rencana dan Kembali ke KEBIASAAN masing-masing …     Ada Target Tetapi Tidak ada Yang peduli  …     Planning hanya GREGET dibulan pertama, seperti SODA … Dapatkan Ebook Jahit Bordir Apa yang akan Anda dapat dalam EBOOK JAHIT BORDIR for Success ini:     memiliki pengetahuan dan kemampuan melaksanakan promosi statis     pengetahuan  dan kemampuan untuk melaksanakan penataan  promosi dinamis     kemampuan mengidentifikasi jenis dan menetukan teknik promosi sesuai bentuk promosi     mempunyai keterampilan menjahit dan menerapkan hiasan celana sesuai mode celana.     pengetahuan dan mampu Menjahit     Lenan Rumah Tangga dan terampil dalam menjahit menjahit lenan rumah tangga     pengetahuan dan keterampilan tentang pola busana, meliputi: macam-macam pola busana, memilih pola busana, dan         menyesuaikan pola busana pada ukuran model.     mempunyai keterampilan menghias kain pada busana dan lenan rumah tangga menggunakan teknik bordir.      mampu tahu berbagai mesin yang dapat dipergunakan untuk membordir, menyambung dan memasang kain keras sebagai          persiapan dalam membordir,membordir berbagai material busana     mampu: membuat tertib kerja produksi pada bagian jahit (sewing) gaun anak, membuat tertib kerja produksi pada bagian         jahit (sewing) overall anak, melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian jahit (sewing) gaun anak dengan standar             kualitas, melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian jahit (sewing) overall anak sesuai dengan standar kualitas     melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian menggunting (cutting) kemeja pria sesuai dengan standar kualitas.     Dan masih banyak lagi dalam 20 EBOOK JAHIT BORDIR Survey menunjukkan bahwa Penjahit dengan planning yang tertulis mencapai penjualan 50% lebih tinggi dan 12% higher profit. Ini adalah waktu yang tepat. Jika Anda tidak memaksakan diri untuk membuat rencana yang detail, mau tunggu sampai kapan? PAKET EBOOK : Berisi 20 EBOOK teknik bordir  teknik bordir lanjut pada busana teknik cutting sewing teknik cutting sewing dan finishing busana anak teknik cutting sewing dan finishing busana pria teknik jahit bagian teknik marker teknik merancang bahan teknik pembuatan sampel teknik pembuatan sampel busana anak teknik pembuatan sampel busana pria teknik pengemaasan teknik setrikaan variasi bordir melaksanakan promosi dinamis melaksanakan promosi statis mengenal dasar dasar promosi menjahit celana menjahit lenan rumah tangga pemilihan pola busana Siapa Yang Harus Mendapatkan EBOOK ini? Semua Pemilik Usaha Jahit Bordir Semua Calon Penjahit Top Semua Orang Yang Ingin Mulai Berbisnis Jahit Semua Orang Yang Ingin Terampil Menjahit Semua Orang Yang Ingin Punya Time & Financial Freedom Jadi harganya berapa ? Harga Normal : Kaget ? Tunggu dulu … Karena ini untuk 15 pendaftar pertama, Anda boleh mendaftar Sekarang dengan Investasi Hanya: Ebook harganya tidak murah, tetapi Materi yang diberikan adalah materi kelas Nasional. Selain itu Anda dapat langsung mengimplementasikan apa yang didapat dalam ebook di dalam bisnis Anda. YES ! Saya Siap Untuk Sukses dan Ingin Bisnis Saya Sukses Sekarang Juga! silahkan sms ke 0857 400 28 48 7 atau invite pin 75F08617 Format : (nama lengkap) (domisili tinggal) GARANSI UANG KEMBALI 100% + JIKA ANDA TIDAK BELAJAR SESUATU DARI EBOOK INI. EBOOK ini sangat powerful sehingga anda dianjurkan untuk mengajak team dan orang kepercayaan anda agar dapat segera mengimplementasikan skill ini … Harga hanya berlaku untuk 15 pendaftar pertama, Jika HABIS maka, saya akan menutup Sales Page ini Segera.

Jika Anda tidak merasakan manfaat, uang anda akan dikembalikan 100%

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang sebutkan bahan" dari trapestri

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang 4 Cara Membuat Bunga dari Kantong Kresek Bekas

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : //jeashafidzh.wordpress.com/2014/10/13/tugas-tekpro-tekstil-batik-tritik-dan-tapestri/