Apa saja alat transportasi yang berperan dalam kegiatan distribusi tersebut

Apa saja alat transportasi yang berperan dalam kegiatan distribusi tersebut

Ini kunci jawaban kelas 6 SD tentang jelaskan peran teknologi dalam kegiatan produksi dan distribusi. /BUDI CANDRA SETYA ANTARA FOTO

PORTAL PURWOKERTO - Simak kunci jawaban dari tema 3 subtema 3 kelas 6 SD tentang jelaskan peran teknologi dalam kegiatan produksi dan distribusi.

Apakah adik-adik mengetahui berbagai peran teknologi dalam kegiatan produksi dan distribusi yang sering kita lihat sehari-hari?

Penemuan teknologi berperan penting dalam kegiatan produksi dan distribusi, berbagai kemudahan didapatkan dengan adanya penemuan teknologi.

Baca Juga: Jelaskan Dampak Penemuan Televisi Bagi Masyarakat! Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 6 SD

Masyarakat pun dapat merasakan hasil dari berbagai penemuan terbaru di bidang teknologi untuk membawa peran dalam berbagai bidang.

>

Adik-adik, berikut adalah penjelasan tentang peran teknologi dalam kegiatan produksi dan distribusi, merupakan sebuah hasil pembahasan bersama dengan Dodi Iswanto S.Pd.

Kunci jawaban ini hanya sebagai panduan untuk orang tua. Siswa dapat mencari jawaban lainnya dan bereksplorasi lebih lanjut, sehingga jawaban ini tidak selamanya mutlak.

Baca Juga: Jelaskan Peran Teknologi dalam Kegiatan Produksi dan Distribusi! Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 6 SD

Sebelum memulai pembahasan kali ini, adik-adik harus terlebih dahulu mempelajari tema 3 subtema 3 tentang perubahan sosial budaya dalam bidang IPTEK dan pendidikan.

Thea Arnaiz Kamis, 16 September 2021 | 09:00 WIB

Kunci jawaban materi kelas 6 SD tema 3, proses distribusi dalam kegiatan ekonomi. [Foto oleh Pragyan Bezbaruah dari Pexels]

Bobo.id - Saat ini materi kelas 6 SD tema 3 subtema 3, adalah mempelajari distribusi dalam kegiatan ekonomi.

Dalam materi ini, kita akan mencari tahu bagaimana pengaruh alat transportasi modern terhadap penyebaran barang-barang hasil produksi pertanian, perikanan, dan industri.

Selain itu, kita juga akan mencari tahu materi lainnya terkait distribusi dalam kegiatan ekonomi.

Nah, sebelum menemukan kunci jawabannya, tahukah teman-teman kalau kebanyakan barang yang kita beli telah menempuh perjalanan panjang? 

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 3, Manfaat Penemuan Telepon, Laptop, dan Angkot di Bidang Ekonomi

Barang itu bisa sampai karena proses distribusi dengan memanfaatkan alat transportasi modern agar lebih cepat sampai. Ayo, kita pelajari lebih lanjut.

Amati proses distribusi dalam kegiatan ekonomi berikut ini:

Distribusi barang dalam kegiatan ekonomi. [Buku Siswa Kelas 6 SD Tema 3, Tokoh dan Penemuan Edisi Revisi 2018]

Page 2

Page 3

Foto oleh Pragyan Bezbaruah dari Pexels

Kunci jawaban materi kelas 6 SD tema 3, proses distribusi dalam kegiatan ekonomi.

Bobo.id - Saat ini materi kelas 6 SD tema 3 subtema 3, adalah mempelajari distribusi dalam kegiatan ekonomi.

Dalam materi ini, kita akan mencari tahu bagaimana pengaruh alat transportasi modern terhadap penyebaran barang-barang hasil produksi pertanian, perikanan, dan industri.

Selain itu, kita juga akan mencari tahu materi lainnya terkait distribusi dalam kegiatan ekonomi.

Nah, sebelum menemukan kunci jawabannya, tahukah teman-teman kalau kebanyakan barang yang kita beli telah menempuh perjalanan panjang? 

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 3, Manfaat Penemuan Telepon, Laptop, dan Angkot di Bidang Ekonomi

Barang itu bisa sampai karena proses distribusi dengan memanfaatkan alat transportasi modern agar lebih cepat sampai. Ayo, kita pelajari lebih lanjut.

Amati proses distribusi dalam kegiatan ekonomi berikut ini:

Buku Siswa Kelas 6 SD Tema 3, Tokoh dan Penemuan Edisi Revisi 2018

Distribusi barang dalam kegiatan ekonomi.

JAKARTA [BeritaTrans.com] – Transportasi berperan penting dalam distribusi barang atau logistik dan selain fungsi utamanya meningkatkan perpindahan dan konektivitas orang.

Namun begitu, menurut Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Transportasi Cris Kuntadi masih ada masalah utama dalam logistik indonesia yakni masih tingginya biaya dan infrastruktur yang menunjang aktivitas logistik nasional.

“Transportasi berperan dalam distribusi barang dan membantu penumpang melakukan pergerakan sehingga tercipta logistik nasional yang efisien dalam meningkatkan daya saing perdagangan dan ekonomi bangsa baik itu domestik maupun internasional,” Cris yang juga selaku Delegasi RI saat menyampaikan Welcoming Remarks pada acara Policy Dialogue and Workshop on Logistics between Indonesia and Japan di Jakarta, Kamis [30/11/2017].

Acara Policy Dialogue ini diselenggarakan di bawah kerangka proyek ASEAN-Japan Transport Partnership [AJTP].

Pada dialog Indonesia dan Jepang ditekankan terkait Cold Chain Logistics Network yakni salah satu aktivitas logistik yang sedang berkembang dan banyak dibutuhkan termasuk untuk komoditas pangan yang bersifat cepat hancur atau membusuk [perishable].

Sumber dan berita selengkapnya:

Komentar

comments

TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Transportasi memilik peran penting dalam manajemen rantai distribusi barang. Karena sangatlah jarang suatu produk diproduksi dan dikonsumsi dalam satu lokasi yang sama. Untuk itu lah, kelancaran transportasi perlu menjadi perhatian dari pemerintah daerah.

Strategi distribusi barang yang diimplementasikan dengan sukses, seperti disampaikan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi [Disperindagkop] dan UMKM Kaltara Hartono, memerlukan pengelolaan transportasi yang tepat.

Dia menyebutkan, pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan efisien, akan memperlancar distribusi barang dari perusahaan ke distributor, maupun ke pelanggan. Dengan tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat penerima.

“Semua itu saling berkaitan, distribusi hingga saat ini dan sampai kapanpun masih tergantung pada akses transportasi. Dengan kelancaran transportasi juga bisa mengurangi biaya dan akhirnya berimbas pada harga produk,” kata Hartono kepada Koran Kaltara, Sabtu  [23/11/2019].

Ditambahkan, biaya transportasi merupakan komponen biaya yang terbesar dalam struktur biaya logistik.  Tidak kurang dari 60 persen dari total biaya logistik perusahaan merupakan biaya transportasi.

“Pertimbangan pilihan keputusan manajemen transportasi tidak hanya semata didasarkan pada pertimbangan biaya transportasi yang murah saja. Tapi harus mempertimbangkan dari aspek kualitas kinerja pelayanan,” ungkapnya.

Hartono menambahkan, kinerja transportasi akan menentukan kinerja pengadaan [procurement], produksi [manufacturing], dan customer relationship management. “Tanpa kinerja transportasi yang andal, dapat dipastikan bahwa hampir semua aktivitas-aktivitas utama rantai distribusi barang tersebut tidak akan berjalan secara efektif dan efisien,” imbauh dia. [*]

Reporter : Ike Julianti
Editor : Eddy Nugroho

nafirahmulya nafirahmulya

Alat Transportasi adalah pendukung utama dalam kegiatan distribusi. Dengan demikian perannya tentu sangat penting dalam menjamin lancarnya kegiatan penyaluran barang sehingga kegiatan produksi dan konsumsi bisa berjalan dengan baik.

andiibasoassegaf78 andiibasoassegaf78

Jawaban:

alat transportasi adalah pendukung utama dalam kegiatan distribusi.dengan demikian perannya tentu sangat penting dalam menjamin lancarnya kegiatan penyaluran barang sehingga kegiatan produksi dan konsumsi bisa berjalan dengan baik

Video yang berhubungan

Apa saja alat transportasi yang berperan dalam kegiatan distribusi tersebut
Oleh: Dr. Zaroni, CISCP. | Senior Consultant at Supply Chain Indonesia

Transportasi berperan penting dalam manajemen rantai pasok.  Dalam konteks rantai pasok, transportasi berperan penting karena sangatlah jarang suatu produk diproduksi dan dikonsumsi dalam satu lokasi yang sama.  Strategi rantai pasok yang diimplementasikan dengan sukses memerlukan pengelolaan transportasi yang tepat.

Manajer transportasi pada suatu perusahaan bertanggung jawab terhadap pergerakan sediaan barang dari perusahaan ke pelanggannya.  Pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan efisien akan memastikan pengiriman barang dari perusahaan ke pelanggan dengan tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat penerima. Selain itu, biaya transportasi merupakan komponen biaya yang terbesar dalam struktur biaya logistik.  Tidak kurang dari 60% dari total biaya logistik perusahaan merupakan biaya transportasi.

Dalam 50 tahun terakhir, di sektor logistik telah tersedia banyak pilihan jenis atau moda transportasi untuk mendukung aktivitas kunci dalam manajemen rantai pasok perusahaan.  Manajer transportasi memiliki banyak pilihan dalam keputusan manajemen transportasi, baik dari pilihan jenis moda transportasi, penyedia jasa transportasi, maupun pilihan tingkat pelayanan yang diberikan.

Pertimbangan pilihan keputusan manajemen transportasi tidak hanya semata didasarkan pada pertimbangan biaya transportasi yang murah, melainkan juga harus mempertimbangkan dari aspek kualitas kinerja pelayanan.  Ketepatan pengiriman barang akan membantu perusahaan untuk mengurangi sediaan barang, biaya penyimpanan, dan material handling.  Jadi, nilai proposisi transportasi yang diberikan oleh aktivitas transportasi tidak sesederhana pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain.

Fungsi penting transportasi dalam logistik

Aktivitas transportasi mengacu pada pergerakan produk dari satu lokasi ke lokasi lain dalam rantai pasokan. Kebutuhan akan pentingnya transportasi telah berkembang dengan meningkatnya globalisasi dalam rantai pasokan serta pertumbuhan e-commerce.

Transportasi merupakan aktivitas yang paling mudah dilihat sebagai kegiatan utama logistik.  Pelanggan akan dengan mudah melihat pergerakan barang dari suatu lokasi ke lokasi lain baik menggunakan truck, kereta api, kapal laut, atau pesawat udara.

Dalam konteks manajemen rantai pasok, fungsi penting transportasi memberikan solusi layanan logistik: pergerakan produk (product movement) dan penyimpanan barang (product storage).

Fungsi transportasi dalam pergerakan produk, transportasi memainkan peran melakukan pergerakan barang-barang, baik barang-barang dalam bentuk bahan baku, komponen, barang dalam proses, maupun barang-barang jadi.  Nilai ekonomis transportasi dalam menjalankan peran ini adalah melakukan pergerakan sediaan barang dari lokasi asal ke lokasi tujuan tertentu dalam sistem manajemen rantai pasokan perusahaan.  Kinerja transportasi akan menentukan kinerja pengadaan (procurement), produksi (manufacturing), dan customer relationship management.  Tanpa kinerja transportasi yang andal, dapat dipastikan bahwa hampir semua aktivitas-aktivitas utama rantai pasok tersebut tidak akan berjalan secara efektif dan efisien.

Aktivitas transportasi akan mengkonsumsi sumber daya keuangan, waktu, dan sumber daya lingkungan.  Selain itu, dalam konteks manajemen berbasis aktivitas (value-based management), aktivitas transportasi termasuk aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.  Mengapa?  Aktivitas transportasi berakibat pada peningkatan sediaan barang dalam transit (in-transit inventory). Sistem logistik yang efektif dan efisien harus dapat mengurangi in-transit inventory ini seminimal mungkin.  Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi akan dapat dilakukan perbaikan secara signifikan dalam akses in-transit inventory dan status kedatangan kiriman barang secara akurat baik lokasi maupun waktu pengirimannya (delivery time).

Aktivitas transportasi juga akan mengkonsumsi sumber daya keuangan.  Biaya transportasi terjadi karena penggunaan tenaga sopir (driver labor), konsumsi bahan bakar minyak (fuel), pemeliharaan kendaraan, modal yang diinvestasikan dalam kendaraan dan peralatan, dan kegiatan administrasi.  Selain konsumsi sumber daya keuangan, risiko kehilangan dan kerusakan produk selama aktivitas transportasi juga dapat menimbulkan biaya atau kerugian yang signifikan.

Dampak transportasi terhadap lingkungan dapat secara langsung maupun tidak langsung.  Transportasi mengkonsumsi fuel dan oli yang cukup besar.  Meskipun perkembangan teknologi mesin-mesin kendaraan memungkinkan efisiensi konsumsi fuel dan oli, namun secara total konsumsi fuel dan oli masih besar seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan yang digunakan untuk mendukung aktivitas transprotasi.  Secara tidak langsung, pengaruh transportasi terhadap lingkungan mengakibatkan kemacetan, polusi udara, polusi suara, dan tingkat kecelakaan.

Selain fungsi transportasi dalam pergerakan produk, aspek lain yang jarang dilihat dari fungsi transportasi adalah penyimpanan produk.   Transportasi berperan dalam penyimpanan produk, terutama penyimpanan sementara dari lokasi asal pengiriman ke lokasi tujuan.  Fungsi penyimpanan sementara ini lebih ekonomis dilakukan dalam kegiatan transportasi, terutama untuk pemenuhan sedian barang-barang yang terjawal dengan waktu pengiriman dalam beberapa hari.  Biaya-biaya yang mungkin terjadi seperti biaya muat barang (loading), pergudangan, dan bongkar barang (unloading) dari penyimpanan sementara produk mungkin lebih besar bila dibandingkan dengan biaya penggunaan kendaraan yang difungsikan untuk penyimpanan sementara.

Pihak-pihak dalam transportasi

Manajemen transportasi melibatkan pihak-pihak yang secara langsung menentukan kinerja transportasi.  Setidaknya ada enam pihak dalam manajemen trasportasi (Bowersox, 2013), yaitu: (1) pengirim (shipper), seringkali disebut sebagai consignor; (2) Penerima (receiver), dikenal sebagai consignee; (3) Perusahaan penyedia jasa transportasi (carrier dan agent); (4) Pemerintah (government); (5) Teknologi informasi dan komunikasi (ICT); dan Masyarakat (public).

Apa saja alat transportasi yang berperan dalam kegiatan distribusi tersebut

  • Pengirim (shipper) dan Penerima (receiver)

Pengirim dan penerima adalah pihak-pihak yang memerlukan pergerakan produk antara dua lokasi dalam rantai pasok.  Umumnya, pengirim berkepentingan terhadap penyelesaian transaksi penjualan atau pembelian produk.   Keberhasilan transaksi tersebut membutuhkan pergerakan barang-barang dari lokasi asal ke lokasi tujuan dengan biaya transportasi yang paling rendah.  Bagi pengirim dan penerima, isu-isu penting yang harus disolusikan adalah waktu pengambilan dan pengantaran barang, waktu singgah, kehilangan dan kerusakan barang, penagihan, dan keakuratan informasi.

  • Perusahaan penyedia jasa transportasi (carrier dan agent);

Carrier merupakan pihak yang menyelenggarakan transportasi barang.  Sebagai perusahaan penyedia jasa transportasi, carrier akan membebankan tarif angkutan semaksimal mungkin dan meminimalkan biaya tenaga kerja, fuel, dan biaya operasional kendaraan.  Untuk mencapai tujuan ini, carrier melakukan koordinasi waktu pengambilan  dan pengantaran barang untuk beberapa pengirim dengan cara konsolidasi agar dapat mencapai operasional yang efisien.  Broker dan freight forwarder merupakan agen transport yang memfasiltiasi carrier dengan kebutuhan pengirim.

Carrier membuat keputusan investasi yang terkait dengan kebutuhan bisnis dan operasional transportasi, seperti truck, pesawat udara, kapal, lokomotif, dan lain-lain, dan menyelenggarakan bisnis transportasi dengan biaya operasional yang efisien untuk memaksimalkan tingkat pengembalian atas aset yang telah diinvestasikan.

Pemerintah berperan dalam transportasi melalui penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan raya, pelabuhan, bandar udara, jaringan kereta api, kebijakan regulasi transportasi, dan pelayanan pemerintah untuk menyelenggarakan transportasi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan kinerja logistik nasional.

Hampir semua infrastruktur transportasi dimiliki dan dikelola sebagai barang atau layanan publik.  Untuk itu, kebijakan transportasi diarahkan untuk menciptakan lingkungan usaha yang fair dan kompetitif, mencegah monopoli, keseimbangan lingkungan dan hemat energi.

  • Teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

ICT diperlukan untuk menyediakan informasi yang akurat dan real-time antara pelanggan dan pemasok atau antara pengirim dan penerima.  Perkembangan ICT transportasi mencakup aplikasi Transportation Management System (TMS) dan Fleet Management System (FMS) yang berbasis web atau cloud.

Pihak terakhir dalam sistem transportasi adalah publik.  Publik berkepentingan terhadap kebutuhan transportasi yang dapat dijangkau dengan mudah, biaya yang murah, aman, selamat, dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.  Secara tidak langsung, publik menciptakan permintaan jasa transportasi dengan cara pembelian produk-produk.

Moda transportasi

Berbagai moda transportasi dapat digunakan, mulai dari transportasi darat (in-land transportation) yang menggunakan transportasi jalan raya (rail road) dan kereta api (railway), transportasi laut (sea freight), transportasi udara (air freight), dan penggunaan pipa (pipeline).

Moda kereta api tepat untuk transportasi barang-barang yang memerlukan kapasitas besar, berat, densitas tinggi, dan jarak jauh. Kelemahan moda kereta api terletak pada kekakuan dalam pengaturan lokasi asal dan tujuan, waktu muat dan bongkar barang, dan waktu singgah.

Bisnis transportasi truk terdiri dari dua segmen utama, yaitu TL (truckload) dan LTL (less-than-truckload).  Untuk jarak jauh, trucking lebih mahal dari kereta api,  tapi menawarkan keuntungan fleksibilitas pengiriman door-to-door dan waktu pengiriman yang lebih pendek.  Selain itu, trucking tidak memerlukan transfer antar pickup dan pengiriman.

Umumnya TL untuk pengangkutan barang-barang dengan total lebih dari 6 ton yang tidak memerlukan pemberhentian antara dari lokasi asal ke lokasi tujuan.  Sementara LTL umumnya digunakan untuk segmen angkutan barang yang kurang dari 6 ton yang mengharuskan konsolidasi agar dicapai kapasitas maksimal dari truk yang digunakan.  Isu-isu kunci untuk industri LTL mencakup lokasi pusat konsolidasi, tingkat beban truk, dan penjadwalan dan penentuan rute pickup dan pengiriman. Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya operasional melalui konsolidasi tanpa mengorbankan waktu pengiriman dan keandalan.

Pipeline digunakan terutama untuk pengangkutan minyak mentah, produk minyak olahan, dan gas alam.  Transportasi dengan moda pipeline memerlukan infrastruktur dengan investasi biaya tetap yang besar.  Operasional pipeline umumnya dioptimalkan sekitar 80% sampai 90% dari kapasitas pipa. Pipeline menjadi cara yang efektif untuk angkutan minyak mentah ke port atau kilang yang memerlukan arus yang besar dan stabil.

Perkembangan perdagangan antarnegara dengan menggunakan jalur maritim telah mendorong pertumbuhan kontainerisasi. Hal ini telah menyebabkan permintaan sea freight yang lebih besar, lebih cepat, dan kapal yang lebih khusus untuk meningkatkan ekonomi transportasi kontainer.  Penundaan di pelabuhan (dwelling time), bea cukai, keamanan, dan pengelolaan kontainer yang digunakan merupakan isu utama dalam pengiriman global.  Selain itu, kemacetan akses ke pelabuhan telah menjadi masalah besar.

Operator transpotasi udara (air freight) menawarkan layanan transportasi yang sangat cepat, namun dengan biaya transportasi yang mahal.  Penggunaan air freight lebih tepat untuk barang-barang ukuran relatif kecil dan bernilai tinggi atau pengiriman barang yang memerlukan waktu cepat dan jarak yang jauh. Isu-isu penting dalam pengelolaan air freight ini antara lain:  lokasi dan jumlah hub, rute pesawat, pengaturan jadwal pemeliharaan pesawat, penjadwalan kru, dan strategi penetapan harga.

Peringkat moda transportasi berdasarkan karakteristik operasional dapat diringkas sebagai berikut:

Apa saja alat transportasi yang berperan dalam kegiatan distribusi tersebut

Keterangan: Urutan peringkat didasarkan pada nilai terkecil
Sumber: Bowersox, 2013

Jasa pos dan kurir (package carriers)

Selain moda transportai seperti yang telah dibahas di atas, pilihan lain transportasi barang menggunakan jasa pos dan kurir (package carriers).

Perusahaan jasa pos dan kurir seperti Pos Indonesia, JNE, TIKI, FedEx, UPS, dan USPS, yang mengantarkan paket dengan berat kurang dari 30 kilogram.  Perusahaan jasa pos dan kurir menggunakan transportasi udara, truk, dan kereta api untuk mengangkut paket.

Layanan utama yang mereka tawarkan ke pengirim adalah pengiriman cepat dan dapat diandalkan. Pengirim menggunakan operator paket untuk pengiriman barang dengan volume kecil dan waktu yang sensitif.  Package carrier juga menyediakan layanan bernilai tambah lainnya yang memungkinkan pengirim untuk mempercepat aliran persediaan dan melacak status pesanan.  Dengan melacak status pesanan, pengirim dapat secara proaktif menginformasikan kepada pelanggan tentang status paket mereka.

Combining steroids with arthritis drug almost halves deaths among critically-ill coronavirus patients, study suggests where to buy steroids in australia dianabol (dbol) anabolic steroid review | the ultimate guide

Dengan peningkatan kebutuhan pengiriman just-in-time (JIT) dan fokus pada pengurangan persediaan, permintaan untuk perusahaan pos dan kurir telah tumbuh.  Perusahaan pos dan kurir menjadi moda pilihan transportasi yang tepat untuk transaksi model bisnis e-commerce seperti Amazon.com, Lazada,  dan lain-lain, yang mengirimkan paket kecil untuk pelanggan.

Isu-isu kunci dalam industri ini termasuk lokasi dan kapasitas titik transfer serta kemampuan informasi untuk memudahkan dan aliran jejak lacak paket.  Untuk pengiriman akhir ke pelanggan, pertimbangan penting adalah penjadwalan dan routing truk pengiriman.

Intermodal

Transportasi intermoda adalah penggunaan lebih dari satu moda transportasi untuk memindahkan kiriman ke tujuan.  Masalah-masalah utama dalam industri intermodal melibatkan pertukaran informasi untuk memfasilitasi transfer pengiriman antara moda transportasi yang berbeda karena transfer ini sering melibatkan penundaan yang cukup, dan mengorbankan kinerja waktu pengiriman.

Download Artikel ini:

Apa saja alat transportasi yang berperan dalam kegiatan distribusi tersebut
  Transportasi dalam Rantai Pasok dan Logistik (643.9 KiB, 8,585 hits)

Komentar

comments