Kumpulan cerita rakyat nusantara terbaik yang ada di blog ini semuanya mengandung hikmah yang dapat diambil pelajaran. Selain kumpulan cerita rakyat Indonesia kami juga memiliki ribuan macam macam cerita rakyat dari seluruh penjuru dunia. Aktifkan notifikasi blog dongengceritarakyat.com agar anda selalu mendapatkan notifikasi dongeng atau cerita rakyat terbaru. Show Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara : Hadiah dari Pemuda MiskinPada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang miskin. Namun, karena ia pemuda yang sangat jujur, ia pun disukai banyak orang. Tak hanya itu, ia juga sangat rajin bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tak pernah sekalipun ia merasa lelah. Hingga pada suatu hari, si pemuda mendapat tawaran bekerja di kedai minum teh. “Apakah kau mau bekerja di tempatku? Aku sedang membutuhkan seseorang untuk membantuku di kedaiku,” ujar pemilik kedai. “Benarkah? Tentu saja aku mau,” sahut si pemuda, kegirangan. “Terima kasih,” kata pemilik kedai. “Justru akulah yang harus berterima kasih, karena kau sudah membantuku,” kata pemuda. Si pemuda pun bekerja di kedai minum teh tersebut dengan penuh semangat. Ia sangat bersyukur, karena sekarang ia memiliki pekerjaan tetap. Tentunya, hal itu akan sangat membantunya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun, lama-kelamaan, si pemuda merasa tidak enak hati terhadap pemilik kedai. Ia tidak ingin terus merepotkan pemilik kedai. Ia pun memutuskan untuk pergi merantau ke kota. “Mengapa kau pergi? Aku tidak merasa direpotkan olehmu. Aku justru senang karena kau telah membantuku,” ujar si pemilik kedai, berharap si pemuda tidak pergi. “Terima kasih untuk semua bantuanmu. Tapi, maafkan aku. Aku harus pergi,” kata si pemuda. Ia lalu memberikan sebuah patung burung merak kepada pemilik kedai sebagai hadiah. Dengan penuh haru, mereka berdua akhirnya berpisah. Namun pada suatu malam, pemilik kedai bermimpi bertemu dengan si pemuda. “Tepukkan tanganmu sebanyak tiga kali di depan patung burung merak, dan lihatlah apa yang terjadi. Jangan lupa, kau juga harus memperlakukannya dengan baik.” kata si pemuda dalam mimpinya. Keesokan harinya, pemilik kedai melakukan pesan si pemuda dalam mimpinya. Ajaib! Tiba-tiba, patung burung merak itu hidup. Pemilik kedai pun terkejut, sekaligus merasa senang. Apalagi, burung merak itu ternyata sangat pandai menari. Kedai miliknya pun semakin banyak pengunjung. Ya! Banyak yang tertarik ingin melihat burung merak penari. “Terima kasih untuk hadiah yang indah ini,” kata pemilik kedai dalam hatinya.
Cerita Rakyat Nusantara Singkat : Raja Singa Dan Seekor DombaHari ini, Raja Singa akan berkeliling hutan. Ia ingin melihat keadaan rakyatnya, apakah mereka aman atau tidak. Tiba-tiba, Raja Singa mendengar suara rintihan. Ternyata itu adalah suara si Domba yang kakinya sedang sakit. Olala, Domba tertimpa sebuah pohon. Dengan sekuat tenaga, Raja singa pun menolong si Domba. Ia mengangkat batang pohon tersebut. “Terima kasih baginda, engkau telah menolongku,” ujar Domba. Raja Singa tersenyum. Tapi, keadaan si Domba sangat memprihatinkan. Raja Singa pun bergegas membawa si Domba ke istananya. Betapa senangnya si Domba, karena baru kali ini ia menginjakkan kakinya di istana. “Anggap raja seperti rumahmu sendiri. Aku akan memanggil dokter Kucing untuk mengobati lukamu,” kata Raja Singa dengan bijak. “Baik, baginda,” ucap Domba dengan penuh hormat. Tak lama kemudian, datanglah dokter Kucing lengkap dengan peralatannya. Ia pun segera mengobati luka di kaki si Domba. Seketika, Domba mengerang kesakitan saat kakinya ditetesi beberapa obat. Namun, beberapa menit kemudian, ia sudah merasa jauh lebih baik. “Terima kasih, dokter Kucing. Kau memang dokter yang handal.” kata Domba. “Tentu,” jawab dokter Kucing. Tak terasa, sudah satu bulan si Domba tinggal di istana Raja Singa. Ia menjadi semakin gemuk karena Raja Singa memberinya makan rumput hijau yang subur. “Aku sedang membutuhkan bantuan. Apakah kau bersedia membantuku?” tanya Raja Singa tiba-tiba kepada si Domba. “Dengan senang hati aku akan membantu engkau, baginda. Engkau telah menolongku dan memberiku makan setiap hari. Apa pun yang kau mau, akan aku turuti,” jawab Domba dengan rasa hormat. “Aku menginginkan daging domba, sudah lama sekali aku tidak memakannya,” kata Raja Singa. Mendengar perkataan Raja Singa, Domba langsung berlari secepat mungkin. Ia sangat kecewa dan sakit hati kepada Raja Singa. Rupanya, selama ini Raja Singa menolongnya karena telah berniat jahat terhadap dirinya. Raja Singa pun marah karena si Domba berhasil lolos.
Dahulu kala, ada seorang pemuda miskin yang bernama Taro. Ia bekerja untuk ladang orang lain dan tinggal dilumbung rumah majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil untuk berdoa. “Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi kehidupanku tidak berkercukupan”. “Tolonglah aku agar hidup senang”. Sejak saat itu setiap selesai bekerja, Taro pergi ke kuil. Suatu malam, sesuatu yang aneh membangunkan Taro. Di sekitarnya menjadi bercahaya, lalu muncul suara. “Taro, dengar baik-baik. Peliharalah baik-baik benda yang pertama kali kau dapatkan esok hari. Itu akan membuatmu bahagia.” Keesokan harinya ketika keluar dari pintu gerbang kuil, Taro jatuh terjerembab. Ketika sadar ia sedang menggenggam sebatang jerami. “Oh, jadi yang dimaksud Dewa adalah jerami, ya? Apa jerami ini akan mendatangkan kebahagiaan…?”, pikir Taro. Walaupun agak kecewa dengan benda yang didapatkannya Taro lalu berjalan sambil membawa jerami. Di tengah jalan ia menangkap dan mengikatkan seekor lalat besar yang terbang dengan ributnya mengelilingi Taro di jeraminya. Lalat tersebut terbang berputar-putar pada jerami yang sudah diikatkan pada sebatang ranting. “Wah menarik ya”, ujar Taro. Saat itu lewat kereta yang diikuti para pengawal. Di dalam kereta itu, seorang anak sedang duduk sambil memperhatikan lalat Taro. “Aku ingin mainan itu.” Seorang pengawal datang menghampiri Taro dan meminta mainan itu. “Silakan ambil”, ujar Taro. Ibu anak tersebut memberikan tiga buah jeruk sebagai rasa terima kasihnya kepada Taro.“Wah, sebatang jerami bisa menjadi tiga buah jeruk”, ujar Taro dalam hati. Ketika meneruskan perjalanannya, terlihat seorang wanita yang sedang beristirahat dan sangat kehausan. “Maaf, adakah tempat di dekat sini mata air ?”, tanya wanita tadi. “Ada dikuil, tetapi jaraknya masih jauh dari sini, kalau anda haus, ini kuberikan jerukku”, kata Taro sambil memberikan jeruknya kepada wanita itu. “Terima kasih, berkat engkau, aku menjadi sehat dan segar kembali”. Terimalah kain tenun ini sebagai rasa terima kasih kami, ujar suami wanita itu. Dengan perasaan gembira, Taro berjalan sambil membawa kain itu. Tak lama kemudian, lewat seorang samurai dengan kudanya. Ketika dekat Taro, kuda samurai itu terjatuh dan tidak mampu bergerak lagi. “Aduh, padahal kita sedang terburu-buru.” Para pengawal berembuk, apa yang harus dilakukan terhadap kuda itu. Melihat keadaan itu, Taro menawarkan diri untuk mengurus kuda itu. Sebagai gantinya Taro memberikan segulung kain tenun yang ia dapatkan kepada para pengawal samurai itu. Taro mengambil air dari sungai dan segera meminumkannya kepada kuda itu. Kemudian dengan sangat gembira, Taro membawa kuda yang sudah sehat itu sambil membawa 2 gulung kain yang tersisa.
|