Apa perbedaan menolak dan melempar

gambar gaya tolak peluru (gaya ortodock dan gaya o'brien),  ~ Pada umumnya, Atletik dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, lompat, dan jalan. Adapun Tolak Peluru termasuk kedalam olahraga lempar, olahraga lainnya yang termasuk olahraga lempar ialah lempar lembing, dan lempar cakram. Seperti yang telah kita ketahui bersama dan telah banyak dibahas sebelumnya bahwa olahraga Tolak Peluru mempunyai dua gaya, adapun gaya dalam tolak peluru ialah tolak peluru gaya membelakangi (O'brien) dan tolak peluru gaya menyamping (Ortodock). Kedua gaya ini banyak digunakan oleh atlit-atlit tolak peluru dalam pertandingan.

Apa perbedaan dari kedua gaya dalam tolak peluru tersebut? Secara teknik kedua gaya tolak peluru tersebut hampir sama, akan tetapi yang membedakannya yaitu dari awalannya. Pada gaya membelakangi (O'Brien) sikap badan berdiri tegak diatas kaki kanan dengan membelakangi arah tolakan. Sebaliknya, pada gaya menyamping (Ortodock) sikap badan menyamping kearah tolakan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini cara melakukan tolak peluru dengan gaya menyamping (gaya ortodock).
  1. Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya, lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan berada pada kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.
  2. Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada rahang, sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
  3. Gerakan akan menolak, yaitu kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri sebanyak 2–3 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan.
  4. Kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki kiri bergeser.
  5. Waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk parabola diikuti pandangan mata ke arah jalannya peluru.
  6. Sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak ke luar dari lingkaran.

Sementara itu, cara melakukan tolak peluru dengan gaya membelakangi (gaya O'Brien) adalah sebagai berikut.

  1. Fase Persiapan
  2. Mengambil posisi dengan membelakangi arah daerah lemparan dan berat badan berada di atas tungkai kanan. Sambil merendahkan badan, angkatlah tumit dari tungkai penopang, sementara tungkai belakang diangkat sedikit ke belakang atas. Selanjutnya tekuklah segera tungkai penopang hingga kedua tungkai tertekuk dan posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke depan.
  3. Fase meluncur
  4. Luruskan tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakkan telapak kaki dan tumit ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini, tungkai kiri ditendangkan dengan kuat ke arah balok stop. Gerakan persendian di atas dapat mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran kaki kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serentak menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis lemparan. Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi arah lemparan, sementara titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan.
  5. Fase akhir
  6. Dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan dengan pelurusan kedua tungkai. Pinggul digeser menyamping berat badan di antara kedua kaki. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan diputar ke kiri, badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan.
  7. Tolakan
  8. Sementara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin.Tolakan diselesaikan ketika bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi dorongan terakhir pada peluru.

    Pada saat ini pelempar menghentikan laju badan ke depan melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan badan diturunkan ke arah bawah.

Walaupun gaya awalan dari kedua gaya tolakan tersebut berbeda, akan tetapi tujuannya tetap sama yaitu menolak atau melempar peluru sejauh-jauhnya. Jika ditanya gaya mana yang paling baik, maka jawabannya ialah kedua gaya tersebut baik, tergantung orang atau atlit yang melakukannya nyamannya menggunakan gaya yang mana.

Postingan Terkait:


Apa perbedaan menolak dan melempar

Lihat Foto

Ilustrasi gaya pada tolak peluru

KOMPAS.com - Teknik melempar atau menolak peluru membutuhkan keterampilan yang luar biasa karena jauh tidaknya jarak lemparan ditentukan dari penguasaan teknik ini.

Ada dua jenis gaya yang sering digunakan dalam melempar atau melakukan tolak peluru, yaknik glide technique atau gaya O'Brien serta spin technique.

Dikutip dari Sports Keeda, perdebatan soal teknik atau gaya mana yang lebih unggul tidaklah tepat. 

Karena hal ini sepenuhnya bergantung pada pilihan atlet dan tingkat kekuatan tubuh dalam melempar peluru.

Baca juga: Tolak Peluru: Sejarah, Cara Bermain dan Peraturannya

Berikut penjelasan gaya glide technique dan spin technique, yang dilansir dari Live About:

  • Glide technique atau gaya O'Brien

Gaya atau teknik ini ditemukan oleh Parry O'Brien. Teknik ini dilakukan dengan posisi pelempar yang membelakangi garis atau lingkaran.

Berikut adalah tahapan gerak dalam melakukan tolak peluru gaya O'Brien:

  1. Pegang peluru atau bola dengan pangkal jari dan bukan di telapak tangan. Posisi bu jari berada di bawah peluru.
  2. Letakkan peluru di leher tepatnya di dekat dagu
  3. Posisi siku mengarah keluar dengan posisi lengan membentuk sudut 45 derajat.
  4. Berdiri dengan posisi membelakangi lingkaran atau target lemparan.
  5. Kaki kanan berada di bagian tepi belakang lingkaran sedangkan kaki kiri direntangkan ke depan.
  6. Berat badan bertumpu pada kaki kanan sambil menekuk kedua lutut. Posisikan kaki kiri berada sejajar tepat dengan tumit kaki kanan.
  7. Lutut kanan harus ditekuk kira-kira 75 derajat sambil merentangkan kaki kiri ke dekat lingkaran serta dorong tubuh dengan kaki kanan seperti gerakan meluncur.
  8. Luruskan kaki kiri saat akan memutar pinggul.
  9. Lempar peluru sejauh mungkin dan balikkan pergelangan tangan.

Baca juga: Parry OBrien, Penemu Gaya OBrien pada Tolak Peluru

Teknik ini membutuhkan kekuatan putaran tubuh secara lebih kuat karena putaran tubuh mempengaruhi jarak lemparan peluru.

Berikut adalah tahapan gerak dalam melakukan tolak peluru spin technique:

  1. Pegang peluru dengan menggunakan pangkal jari dan bukan telapak tangan.
  2. Letakkan peluru tepat di leher bagian samping tepatnya bawah telinga.
  3. Posisi siku yang membawa peluru mengarah keluar.
  4. Berdirilah di belakang lingkaran dengan posisi tubuh tegak, kaki selebar bahu, kepala dalam posisi tegak, serta rentangkan tangan kiri ke samping.
  5. Putar tubuh bagian atas sekitar seperempat putaran ke arah kanan. Posisi siku menghadap ke arah target lemparan.
  6. Saat akan memutar tubuh pastikan untuk menjaga posisi bahu dan putar dengan kaki kanan.
  7. Berat badan bertumpu pada kaki kiri dan tekuk sedikit lutut bagian kiri.
  8. Gerakkan dan putar kaki kanan seperti melakukan pivot, berlawanan dengan arah jarum jam. Tetap rentangkan lengan kiri agar posisi tubuh seimbang.
  9. Lengan kiri mengarah ke target lemparan dengan posisi kaki kiri lurus serta lutut kanan ditekuk.
  10. Tekuk lengan kanan pada posisi sudut 45 derajat.
  11. Saat akan melempar peluru dorong dengan kaki kanan. Posisi saat akan melempar harus dilakukan dengan terus berputar.

Baca juga: Gerak Spesifik Lompat Jauh

Secara garis besar, spin technique memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi jika dibandingkan glide technique.

Tolak peluru mengandalkan kekuatan tangan serta tubuh, maka dari itu sebelum berlatih olahraga tolak peluru, jangan lupa melakukan pemanasan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Lihat Foto

AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO

Atlet tolak peluru kategori F20 asal Malaysia, Muhammad Ziyad Zolkefli, medali emasnya dicabut dan rekor dunianya tidak dicatat, karena didiskualifikasi di babak final Paralimpiade Tokyo 2020 pada Selasa (31/8/2021). Ziyad datang terlambat dan masih diizinkan bertanding, tetapi setelah meraih medali emas tidak diakui panitia karena statusnya diskualifikasi.

KOMPAS.com - Gaya tolak peluru dalam perlombaan atletik terbagi menjadi tiga macam, yaitu gaya spin, menyamping (ortodoks), dan membelakang tolakan (O'Brein).

Perbedaan dari tiga gaya dalam tolak peluru terlihat ketika fase awalan atau sebelum atlet menolak peluru. Atau lebih tepatnya pada posisi, rangkaian langkah, dan sikap atlet ketika melakukan gerakan tolak peluru.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa nomor perlombaan tolak peluru merupakan salah satu bagian dalam kejuaraan cabang olahraga atletik.

Seorang atlet dalam nomor perlombaan tolak peluru memiliki tujuan menempatkan peluru atau bola besi bulat sejauh mungkin pada area sasaran.

Olahraga tolak peluru sendiri dilakukan dengan melempar atau menolak peluru menggunakan tangan dari area lingkaran dengan teknik tertentu.

Baca juga: Tolak Peluru: Sejarah, Peraturan, dan Jenis Gaya

Cara memegang peluru di mana peluru diletakkan pada bagian tubuh di antara kepala dan bahu. Hal ini menjadi dasar dari gaya spin, ortodoks, maupun glide (O’Brien).

Berikut adalah penjelasan mengenai jenis gaya bagi seorang atlet ketika melakukan olahraga tolak peluru:

3 Jenis Gaya Tolak Peluru

Gaya spin

Teknik tolak peluru gaya spin mengandalkan kekuatan saat memutar tubuh agar seorang atlet bisa menempatkan peluru sejauh mungkin di area sasaran.

Gaya spin juga disebut dengan istilah gaya berputar maupun rotasi.

Baca juga: Jenis Senam Tanpa Alat dan Penjelasannya

Langkah melakukan tolak peluru dengan gaya spin adalah sebagai berikut:

Apa beda menolak dengan melempar?

Menurut Widya (2004, p.152) tolakan adalah suatu gerakan menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan kecepatan dan memiliki daya dorong yang kuat ke depan, perbedaan dengan melempar terletak pada pelepasan benda, pada saat menolak pergelangan tidak bergerak dan tenaga diperoleh dari gerakan meluruskan siku.

Apa perbedaan dari melempar dan mendorong?

Jawaban: Melempar adalah gerakan shootinglempar yaitu gerakan yang dilakukan dengan jauh dari pusat berat badan seperti lempar cakram lembing dan lontar martil , Mendorong yaitu gerakan yang dilakukan oleh tangan tidak jauh dari pusat berat badan seperti mendorong.

Apakah yang dimaksud dengan melempar itu?

Melempar adalah suatu keterampilan manipulatif yang kompleks di mana satu atau dua tangan digunakan untuk melontarkan suatu objek menjauhi tubuh ke ruang tertentu.

Apa yang dimaksud dengan menolak dalam olahraga?

tolak adalah menangkis sesuatu yang akan mengenau kita.