Jelaskan perbedaan arus listrik dan tegangan listrik?Arus dan Tegangan Listrik¶Saat mulai menjelajahi dunia kelistrikan dan elektronik, sangatlah penting untuk memahami dasar-dasar tegangan dan arus. Ini adalah pondasi dasar yang diperlukan untuk memanipulasi dan memanfaatkan listrik. Pada awalnya, konsep-konsep ini mungkin sulit dipahami karena kita tidak dapat "melihatnya". Seseorang tidak dapat melihat dengan mata telanjang energi yang mengalir melalui kabel atau tegangan baterai yang diletakkan di atas meja. Bahkan kilat di langit, meski terlihat, sebenarnya bukanlah pertukaran energi yang terjadi dari awan ke bumi, tetapi reaksi di udara terhadap energi yang melewatinya. Untuk mendeteksi transfer energi ini, kita harus menggunakan alat ukur seperti multimeter, penganalisis spektrum, dan osiloskop untuk memvisualisasikan apa yang terjadi dengan muatan dalam suatu sistem. Sebelum melanjutkan materi, ada baiknya kita sudah memiliki dasar pemahaman tentang Listrik. Show Perbedaan Antara Arus, Tegangan dan Daya ListrikOleh Ato Triyono Perbedaan Tegangan, Arus, dan Daya ListrikDiperbarui 24 Juli 2021 Perbedaan tegangan, arus, dan daya listrik tidak hanya ditemui pada umumnya perangkat listrik, melainkan juga pada perangkat dan komponen listrik tenaga surya. Pada umumnya disini merujuk pada perangkat elektronik yang menggunakan listrik dari jaringan PLN dan genset yang digunakan dalam sehari-hari. Komponen didalam pembangkit listrik tenaga surya cenderung punya kemiripan dengan komponen listrik pada umumnya seperti inverter, baterai, aki, panel listrik, dan pengkabelannya juga serupa dengan komponen listrik biasanya. Perbedaannya terletak pada komponen panel surya dan solar charge controller yang dipakai untuk mengolah sinar matahari menjadi listrik. Istilah-istilah yang dipakai didalam sistem PLTS juga sama dengan sistem kelistrikan pada umumnya seperti tegangan, arus, dan daya. Bagi orang ekspert tentu tidak sulit untuk membedakan ketiganya, tapi bagi yang baru datang berkecimpung didunia listrik tenaga surya tanpa ada background pendidikan dan pengalaman mengenai dunia kelistrikan tentu akan amat membingungkan. Baca: Perbedaan SCC MPPT dan PWM Terlebih jika dihadapkan dengan tegangan, arus, dan daya yang ketiganya terlihat mirip-mirip atau bahkan seringkali diartikan sama tidak ada bedanya. Tunggu dulu! Tentu saja tegangan beda dengan arus dan daya, begitupula sebaliknya. Ketiga istilah itu memang beda satu sama lain dan punya hubungan dengan istilah Volt, Ampere, dan Watt. Karena PLTS juga urusannya dengan listrik maka akan sering mendengar tentang tegangan listrik, arus listrik, dan daya listrik. Apa ketiga istilah ini juga punya arti berbeda? Nah, kali ini secara singkat akan dijelaskan dengan sedikit anologi sederhana mengenai perbedaan volt, ampere, watt, tegangan, arus, dan daya. Isi:Perbedaan utama: Arus adalah aliran elektron yang melewati dua tegangan pada titik yang berbeda. Tegangan adalah potensi listrik antara dua titik yang berbeda.Arus dan tegangan adalah konsep penting dalam hal listrik. Padahal, keduanya terkait satu sama lain dan membantu cara listrik bekerja, mereka adalah dua konsep yang berbeda. Tegangan bisa ada tanpa arus; Namun arus membutuhkan tegangan untuk ada. Tegangan dan arus bersama-sama adalah bagian dari hukum Ohm yang menyediakan tulang punggung dasar listrik. Ada dua jenis arus: Arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC). Arus searah adalah ketika arus elektron mengalir dalam satu arah konstan, seperti arus yang dihasilkan oleh baterai, sel surya, dll. Arus bolak-balik adalah ketika arah elektron terus berubah dan secara berkala dibalik. Metode ini digunakan oleh perusahaan listrik ketika memasok listrik ke rumah tangga. Listrik statis juga merupakan bentuk listrik yang diukur dalam volt. Mari sederhanakan kedua konsep ini menggunakan air sebagai analogi. Bayangkan memiliki dua tangki air dan pipa yang dipasang untuk menghubungkan dua tangki air. Sekarang, tangki yang memiliki lebih banyak air akan secara otomatis mengalir ke dalam tangki yang memiliki lebih sedikit air. Laju aliran air mirip dengan aliran elektron yang menyebabkan arus. Jika pipa yang menghubungkan kedua tangki lebih kecil, itu akan menghasilkan lebih banyak hambatan dan semakin sedikit air yang mengalir; namun jika pipa lebih lebar, akan ada lebih sedikit hambatan dan lebih banyak air akan mengalir dari satu tangki ke tangki lainnya. Beginilah cara listrik sebenarnya bekerja. Tangki dan tekanan udara yang mendorong air dari satu tangki ke tangki lainnya adalah tegangan, sedangkan air yang mirip dengan elektron menciptakan arus. Terakhir, pipa menyerupai konduktor yang melaluinya elektron berpindah dari satu tegangan ke tegangan lainnya. Persamaan matematika yang diturunkan untuk mewakili hubungan ini adalah I = V / R, di mana saya adalah arus, V adalah perbedaan potensial antara dua titik dan R adalah hambatan, yang diukur dalam ohm. Menurut hukum Ohm, R dalam hubungannya selalu konstan, terlepas dari arus. Menurut para ahli, bukan tegangan tinggi yang membunuh seseorang ketika mereka tersengat listrik tetapi jumlah arus yang mengalir melalui jantung. Jadi, jika tegangannya tinggi tetapi arusnya rendah, ada lebih banyak kemungkinan seseorang akan bertahan hidup, sedangkan sebaliknya akan membunuh orang itu lebih cepat. Ini adalah salah satu alasan mengapa diyakini bahwa listrik statis tidak membunuh kita. Listrik statis diukur dalam tegangan tinggi, tetapi tidak menyebabkan aliran arus yang cukup tinggi. Perbandingan terperinci antara arus dan tegangan seperti pada Diffen.com:
Perbedaan Antara
|