Apa penyebab badan gatal gatal tanpa sebab

Apa penyebab badan gatal gatal tanpa sebab
Ilustrasi. Kulit kering jadi penyebab gatal pada kulit yang paling umum. (iStockphoto/Piyapong Thongcharoen)

Jakarta, CNN Indonesia --

Rasa gatal pada kulit, atau yang dalam istilah medis disebut pruritus, merupakan kondisi tidak nyaman yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.

Secara umum, kekeringan atau kandungan minyak dalam lapisan kulit yang berkurang jadi penyebab gatal pada kulit yang paling sering terjadi.

Akan tetapi, gatal-gatal di kulit juga bisa disebabkan oleh faktor lain dan hal ini dapat dialami oleh siapa saja.

Umumnya, rasa gatal hanya berlangsung sebentar. Namun, dalam beberapa kasus, gatal bisa berlangsung intens dan berkepanjangan. Gejala gatal biasanya ditandai dengan:

- Kemerahan
- Ruam
- Kulit kasar, bersisik
- Benjolan, bentol, berbintik atau lecet
- Kulit pecah-pecah atau tergores

Penyebab Gatal pada Kulit

Apa penyebab badan gatal gatal tanpa sebab
Ilustrasi. Kekeringan menjadi penyebab gatal pada kulit yang paling umum. (iStockphoto/triocean)

Merujuk laman Mayo Clinic, di bawah ini terdapat beberapa faktor umum yang menyebabkan rasa gatal pada kulit.

1. Penyakit kulit

Gatal dapat terjadi akibat penyakit kulit seperti kulit kering (xerosis), eksim (dermatitis), psoriasis, kudis, parasit, luka bakar, bekas luka, cacar, biduran, atau gigitan serangga.

Selain menimbulkan reaksi gatal, kondisi tersebut ditandai dengan ruam, kemerahan, dan berbintik pada bagian tertentu.

2. Penyakit dalam

Penyebab gatal pada kulit berikutnya yaitu memiliki riwayat penyakit dalam yang mendasarinya.

Penyakit tersebut meliputi penyakit hati, gangguan pada ginjal, anemia, diabetes, masalah tiroid, multiple myeloma atau limfoma.

3. Gangguan saraf dan kejiwaan

Gatal-gatal berkepanjangan dan terjadi berulang secara intens bisa disebabkan oleh gangguan saraf dan penyakit kejiwaan.

Misalnya multiple sclerosis, saraf terjepit, herpes zooster, kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, dan depresi.

4. Perubahan hormon

Perubahan hormon saat kehamilan atau menopause ikut memberi reaksi gatal di tubuh, terutama pada beberapa bagian, seperti perut, payudara, lengan, sampai paha.

Biasanya rasa gatal ini dapat mereda dengan sendirinya setelah hormon tersebut lebih stabil.

5. Iritasi atau reaksi alergi

Iritasi atau alergi merupakan penyebab umum yang menimbulkan rasa gatal di kulit. Gatal menjadi efek reaksi tubuh terhadap zat asing yang menjadi biang kerok.

Zat asing tersebut biasanya dipicu oleh bahan-bahan kosmetik tertentu, serta obat-obatan.

Cara Mengatasi Gatal pada Kulit

Apa penyebab badan gatal gatal tanpa sebab
Ilustrasi. Cara mengatasi gatal pada kulit akan tergantung pada penyebabnya. (iStockphoto/kwanchaichaiudom)

Perawatan pada kulit gatal cukup bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Ada yang melakukan tes alergi terlebih dulu sampai tes fungsi tiroid.

Berbeda kasus jika gatalnya berkepanjangan karena penyakit penyerta yang kronis. Jika demikian, maka perlu tindakan berikut:

- Memeriksakan kondisi ke dokter kulit untuk ditindak lebih lanjut.
- Dokter Anda mungkin menyarankan rutinitas malam sebelum tidur untuk mandi dengan air hangat biasa selama 20 menit.
- Mengoleskan salep triamcinolone 0,025 persen hingga 0,1 persen pada kulit yang lembap setelah mandi.
- Pemakaian obat-obatan oral untuk jenis gatal kronis, misalnya fluoxetine (prozac), sertraline (zoloft), dan antidepresan trisiklik, seperti doxepin.
- Melakukan terapi cahaya (fototerapi) sebagai alternatif untuk yang tidak bisa minum obat oral. Tapi perawatan terapi ini perlu dilakukan berkala sampai gatalnya terkendali.

Apabila penyebab gatal pada kulit masuk kategori ringan, perawatan rumahan saja sudah cukup dengan pemakaian krim pelembap, kompres air dingin, atau salep kortikosteroid.

(avd/asr)

[Gambas:Video CNN]

Halodoc, Jakarta – Pruritus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa gatal yang menyerang seluruh atau sebagian tubuh seseorang. Umumnya, gatal juga dibarengi dengan munculnya ruam di permukaan kulit, mulai dari gatal dan ruam yang bersifat ringan dan singkat hingga yang berat dan bisa sangat mengganggu.

Meski begitu, biasanya rasa gatal yang terjadi hanya menyerang di area tertentu, seperti tangan dan kaki. Tak hanya menimbulkan ruam, gatal karena kondisi ini pun dapat menyebabkan terbentuknya benjolan yang kemerahan, kulit terasa kering dan pecah-pecah, serta tekstur kulit mulai bersisik, seperti kapalan.

Jika rasa gatal yang terjadi tak kunjung sembuh, segera lakukan pemeriksaan kesehatan. Pasalnya, pruritus yang mengganggu bisa memicu munculnya luka dan infeksi pada kulit. Tak hanya itu, rasa gatal yang terjadi pun bisa jadi merupakan gejala dari gangguan penyakit tersebut. Maka dari itu, diagnosis yang tepat dan pengobatan sangat dibutuhkan, sebab ada beberapa faktor yang merupakan penyebab pruritus. Apa saja?

1. Ada Gangguan Kulit

Nyatanya, rasa gatal di permukaan kulit bisa terjadi karena adanya gangguan kulit. Di antaranya adalah eksim, urtikaria alias biduran, dermatitis, kontak alergi, psoriasis, ketombe, inflamasi pada mukosa mulut, dan lainnya.

2. Reaksi Alergi

Gatal di permukaan kulit juga bisa terjadi sebagai reaksi alergi. Ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko alergi kambuh, mulai dari penggunaan benda-benda tertentu, seperti perhiasan hingga penggunaan jenis kain, bahkan parfum pada tubuh. Gatal karena alergi juga bisa terjadi saat seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu, terkena paparan sinar ultraviolet, hingga kondisi cuaca yang lembap atau panas.

3. Gigitan Serangga

Permukaan kulit yang gatal juga bisa disebabkan oleh sengatan atau gigitan serangga dan parasit. Beberapa jenis parasit atau serangga yang bisa memicu pruritus adalah kutu rambut, cacing rambut, nyamuk, kutu loncat, lebah, tawon, dan parasit trikomoniasis penyebab penyakit menular seksual.

4. Infeksi

Pruritus juga bisa menjadi salah satu gejala yang mengindikasikan adanya infeksi pada bagian tubuh tertentu. Nyatanya, ada beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi dan memiliki gejala gatal, seperti infeksi jamur kurap. Selain itu, cacar air, infeksi jamur pada kaki atau kutu air, serta infeksi jamur pada organ reproduksi juga bisa menyebabkan rasa gatal alias pruritus.

5. Kehamilan dan Menopause

Gatal pada permukaan kulit juga bisa terjadi karena ketidakseimbangan hormon yang bisa terjadi selama masa kehamilan atau saat memasuki masa menopause. Pruritus pada wanita hamil biasanya akan menghilang setelah proses persalinan dan sering muncul di area tangan, kaki, dan batang tubuh.

6. Gejala Penyakit Tertentu

Pruritus yang muncul secara tiba-tiba pada permukaan kulit ternyata juga bisa menjadi gejala serangan penyakit tertentu. Ada sejumlah penyakit yang menimbulkan rasa gatal sebagai salah satu gejalanya, mulai dari hipertiroid, hipotiroid, hemoroid, dan anemia akibat kekurangan zat besi. Orang yang mengidap hepatitis, gagal ginjal kronis, peradangan saluran empedu, hingga gangguan psikologis tertentu juga bisa menjadi pemicu munculnya gejala gatal.

Cari tahu lebih lanjut seputar gatal pada kulit, penyebab, dan cara mengatasinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa meminta rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

  • Waspada Tungau yang Sebabkan Kudis dan Gatal Kulit
  • Cari Tahu Gangguan Kulit Psoriasis yang Enggak Nyaman
  • Enggak Mengancam Nyawa, Candidiasis Bisa Bikin Enggak Nyaman

Badan gatal

Kadang-kadang, rasa gatal bisa menjadi pertanda adanya kelainan sistem pada tubuh, seperti hati, ginjal, serta kelainan darah. Selain kulit kering dan penyakit dalam tubuh, ada beberapa faktor eksternal yang bisa menyebabkan gatal-gatal, seperti gigitan serangga, jamur, dan stres.

Bagaimana cara menghilangkan gatal

Berikut beberapa cara menghilangkan rasa gatal pada kulit yang bisa dijajal di rumah:.
Oleskan lidah buaya. ... .
2. Gunakan minyak mentol. ... .
Kompres dingin. ... .
4. Oleskan cuka apel. ... .
Jaga kelembaban kulit. ... .
6. Menghindari pemicu iritasi. ... .
7. Gunakan obat. ... .
Berhenti menggaruk..

Kenapa semakin di garuk semakin gatal?

Tetapi, kenapa makin digaruk makin terasa gatal? Melansir akun resmi Instagram Kemendikbud Ristek, Kamis (9/9/2021), hal ini karena tubuh memproduksi serotonin untuk mengurangi rasa sakit. Senyawa tersebut membuat tubuh merasa puas saat menggaruk bagiannya yang terasa gatal tersebut.