Apa pendapat tentang wanita tidak perawan

Suara.com - Keperawanan masih merupakan hal sensitif diperbincangkan di Indonesia, terlebih bagi seorang perempuan yang belum menikah. Belakangan beredar sebuah kisah seorang perempuan yang mengaku telah melepas keperawanannya kepada calon tunangannya, tepat satu hari sebelum keduanya bertunangan.

Meski takut mengecewakan, tapi jawaban yang diberi calon tunangannya tersebut membuat warganet salut. Kisah ini dibagikan melalui akun base Twitter @bdgfess pada 6 Desember.

Pengirim mengunggah foto berupa tangkapan layar berisi pesan WhatsApp antara dirinya dengan kekasihnya itu.

"Besok acara tunangan aku. Walaupun jawaban dia kayak gini tapi aku malu pisan ketemu sama dia besok. Gimana euy," tulisnya dalam kolom keterangan.

Baca Juga: Sst.. Ada Motif Terselubung Facebook Sembunyikan Jumlah Like Instagram ?

Perempuan tersebut meminta maaf kepada kekasihnya, sebelum mengaku bahwa dirinya pernah melepas keperawanannya untuk mantan pacarnya saat kuliah. Ia mengaku bersalah dan menyesal, tapi merasa harus memberitahu calon tunangannya.

Apa pendapat tentang wanita tidak perawan
Tangkapan layar chat pengakuan seorang perempuan ke calon tunangannya. [Twitter]

"Tiap hari aku mikirin gimana caranya bilang ini ke kamu. Takut banget kamu pergi, takut nggak bisa diterima sama keluarga kamu. Kamu baik pisan, kamu nggak pernah berani sentuh aku sedangkan aku cewek rusak. Ini aku nangis dan gemeteran banget, maafin aku baru bisa kasih tau sekarang," tulisnya.

Setelah mendapat pesan seperti itu, jawaban yang diberikan oleh calon tunangannya tersebut sukses membuat salut warganet karena tidak marah dan mempermasalahkan hal tersebut.

"Jangan sekali-kali kamu bilang kalau kamu cewek rusak. Kamu bukan barang. Kenapa kamu berpikiran dengan aku tau ini, aku bakal batalin lamaran besok? Pikiran aku nggak sependek itu. Tujuan aku ingin nikahin kamu karena ingin hidup bareng kamu, punya anak sama kamu, ibadah seumur hidup sama kamu. Bukan buat dapetin keperawanan kamu," jawabnya.

Calon tunangannya itu pun menambahkan bahwa hal tersebut seharusnya tidak diberitahu, bahkan kepadanya karena merupakan suatu aib. Tapi ia menghargai kejujuran kekasihnya karena telah memberitahunya.

Baca Juga: Waduh! iPhone 11 Bisa Lacak Lokasi Pengguna

Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 8.800 kali ke sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar dari warganet.

Apa pendapat tentang wanita tidak perawan
Tangkapan layar chat pengakuan seorang perempuan ke calon tunangannya. [Twitter]

"Nangis... you deserve him. Udah tuh dia nggak permasalahin inti dari pernikahan ke depannya buat ibadah hidup bareng sama kamu. Jangan hanya karena masa lalu yang ngehantuin lagi kamu jadi mundur dari acara lamarannya. Ayo si dia udah nerima kamu dengan segala kejujuran kamu," tulis akun @pipapipapuwm.

"Orang yang benar mencintaimu takkan pernah peduli dengan masa lalumu, yang dia tau hanya masa depannya akan indah bersamamu. Kamu jujur aja udah hebat dengan segala risiko yang mungkin kamu terima, past is in the past nggak udah dipikir, semua orang punya masa lalu," komentar @SeptiaanJanuar.

"Pasti shock banget cowoknya. Tapi hebatnya dia tetep ambil sikap dewasa dan nggak ambil pusing, hebat bangett salut sama cowoknya," tambah @japeavanyy.

"Congrats sis you hit a jackpot, selamat bertunangan besok ya. You deserve him and he deserve you, he values you a lot its so sweet I got diabetes," ungkap @Kemasrey.

"Teteh nyari di mana si lelaki sebaik dan sebijak ini? Plis lah aku mau satu," cuit @tiwrameesu.

Memperbincangkan keperawanan dewasa ini memang akan menimbulkan perdebatan berkepanjangan. Sebagian orang masih beranggapan bahwa keperawanan adalah satu hal yang sangat sakral, yang seakan-akan ketika seorang perempuan telah kehilangan keperawanannya, maka hidupnya telah hancur. Sedangkan sebagian lain tidak.

Keperawanan bukanlah sesuatu yang relevan untuk diperbincangkan. Apalagi perbincangan masalah keperawanan ini akan mengundang kontroversi karena bias gender. Merupakan ketidakadilan gender jika terus mempertanyakan keperawanan seorang perempuan, sedangkan keperjakaan laki-laki tidak pernah dipertanyakan.

Demikian disampaikan oleh Gugun El Guyanie, S.H.I, penulis buku “Mitos Keperawanan” dalam Bedah Buku dan Diskusi di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (10/02).

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam UMY ini, hadir sebagai pembedah, Benni Farida Fauziarti, S.Pd.I, aktifis perempuan dan Rijal Ramdani, Wakil Presiden Mahasiswa UMY, dengan Rohmad Gunawan, Ketua BEM FAI UMY sebagai moderator.

Menurut Gugun, bagaimanapun masalah keperawanan diperbincangkan atau diperdebatkan, yang jelas, keperawanan biologis dengan ukuran selaput dara bukanlah menunjukkan kesucian ataupun kehormatan seorang perempuan. Bisa saja selaput dara seorang perempuan rusak karena alasan-alasan lain, seperti kecelakaan atau olahraga keras.

”Dalam budaya Indonesia, khususnya Jawa, yang masih sangat patriarki, keperawanan masih menjadi satu persyaratan yang sulit ditawar ketika seorang laki-laki akan mencari calon istri untuk ia nikahi,” ujar Gugun.

Syarat tersebut dianggap Gugun keterlaluan, karena tujuan pernikahan bukan semata-mata untuk melakukan hubungan suami istri saja. Ada tujuan-tujuan lain seperti melangsungkan keturunan, beribadah, dan lain sebagainya.

Memang ada anjuran Rasulullah SAW untuk menikahi gadis yang masih perawan dengan beberapa alasan, alasan kesuburan, alasan usia, dan lainnya. Tapi bukan kemudian menjadi keharusan untuk menikah dengan perawan, sehingga yang sudah tidak perawan tidak pantas untuk dinikahi.

Sedangkan Rijal Ramdani lebih keras lagi dalam menyampaikan pandangannya. ”Mengapa yang dipertanyakan selalu keperawanan? Lalu, bagaimana dengan keperjakaan seorang laki-laki? Mengapa tidak dipertanyakan? Apakah karena keperjakaan sulit untuk mengukurnya? Sedangkan keperawanan dapat diukur dengan selaput dara, walaupun itu bukan satu-satunya yang menjadi ukuran,” tegasnya.

Rijal juga mempertanyakan bahwa ketika hilangnya keperawanan diartikan karena telah melakukan hubungan intim di luar pernikahan. Lalu bagaimana dengan masturbasi? Atau mungkin berciuman dan berpelukan?

Menjadi problema ketika ada seorang perempuan yang di masa lalunya pernah melakukan hubungan intim dengan seorang laki-laki, lalu ia bertaubat. Apakah ia harus jujur kepada calon suaminya kelak? Padahal, bisa saja jika mengetahui bahwa dirinya sudah tidak perawan lagi, laki-laki tersebut akan pergi meninggalkannya. Sedangkan jika tidak jujur, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah yang lebih besar karena mengetahuinya setelah menikah.

Diakui Rijal, memang di tengah gempuran budaya pop dewasa ini, sulit untuk mempertahankan prinsip dan kepribadian. Jika tidak pacaran akan dianggap norak, lalu jika belum pernah berciuman dianggap belum dewasa, dan apabila tidak pernah ke klub malam maka dianggap tidak gaul dan ketinggalan zaman. Namun hanya orang-orang yang bisa mempertahankan prinsipnya yang akan mendapatkan kebahagiaan kelak.

“Cinta atau rasa suka adalah fitrah setiap individu. Jadi menyukai atau mencintai lawan jenis adalah sesuatu yang lumrah, namun bagaimana menyalurkan rasa suka dan cinta itu agar tidak salah jalan. Jangan sampai dengan alasan cinta, keperawanan pun tergadaikan,” imbuh Rijal.

REMAJA DAN NILAI KEPERAWANAN DALAM ISLAM

(Oleh: Nori Bahar, SHI/ Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Koto VII Kantor Kementerian Agama Kab. Sijunjung)

                Cita-cita ideal untuk mewujudkan Baldatun Thaybatun warabun Ghafur, semakin jauh panggang dari api. Cita-cita ini bagaikan dunia impian dan fatamorgana yang indah dipandang, namun realitanya sangat menyakitkan. Kebobrokan semakin jelas, kecintaan kepada syahwat semakin menjadi-jadi. Dimana-mana terjadi korupsi, kolusi, nepotisme, perselingkuhan, perzinaan, pelecehan seksual,dan obral aurat dengan terang-terangan. Kalau hal ini terjadi dinegara tanpa agama, mungkin tidak ada yang peduli. Tetapi bagaimana di Indonesia yang sangat kental keagamaannya, dan penduduknya mayoritas beragama Islam.

                Membongkar tatanan kehidupan saat ini, ditemukan unsur-unsur pelanggaran norma. Tempat-tempat pelampiasan nafsu fatamorgana tidak akan sulit dicari, baik secara terang-terangan maupun terselubung, berkedok panti pijat, salon dan diskotik (sebagai tempat menghibur diri). Saat ini menemukan betis dan paha, bahkan dada bukanlah suatu hal yang sulit. Orang tidak lagi malu memperlihatkan rahasia pribadi, di jalanan, lembaga, perusahaan, bank dan tempat lainnya semua tersedia dengan gratis. Remaja saat ini bangga dengan jeans, baju ketat, you can see, dan rok mini. Bioskop, televisi, internet, dan berbagai media cetak dengan kecanggihan teknologinya berhasil menebarkan ribuan surat kabar, tabloid, dan majalah. semuanya mengajarkan cara dan mode berpakaian yang mengobral aurat. Untuk itu jangan heran jika tingkah laku anak-anak muda semakin hari semakin bejat dan tidak bermoral.

                Siapakah yang salah atas semua permasalahan ini?, orang tua, lingkungan, atau remaja itu sendiri. Dapat dibayangkan bagaimana nasib generasi berikutnya yang dilahirkan oleh generasi ini. Muara dari semua sebab ini akan berujung dan berakibat pada wanita. Namun apabila moral dan aturan dilakukan sebagaimana mestinya, maka wanita akan terpelihara. Apabila wanita sudah terpelihara, Insyaallah negeripun akan terpelihara. Sebagaimana dikatakan " Wanita adalah tiang negara, jika dia baik maka baiklah negara, jika dia rusak maka akan rusak pula negara".

                Ingin menjadi wanita baik dan dapat dijadikan sebagai tiang negara, mulailah dari diri kita sebagai wanita. Peliharalah hal paling berharga bagi seorang wanita yaitu kehormatan (Keperawanan). Kehormatan seorang wanita yang sopan akan dihargai oleh seseorang yang memiliki kesopanan. Tetapi kehormatan tidak dimiliki oleh wanita yang tidak sopan, dan tidak pula dihargai oleh orang yang tidak memiliki kesopanan.

                Untuk itu wanita remaja harus bisa menjaga kehormatannya semenjak dini.

                Istilah remaja paling populer dan sering digunakan untuk menilai kedewasaan seseorang. Setiap kali disebut remaja maka fikiran seseorang akan terfokus pada manusia yang telah mulai berfikir dewasa. Memang sulit mendefenisikan secara pasti arti remaja, bahkan dalam perundang-undangan Indonesia tidak ada istilah remaja, yang dikenal hanyalah istilah anak-anak dan dewasa.

                Zakiyah Deradjat mendefenisikan bahwa remaja adalah seorang anak yang ada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju usia dewasa. Pada masa ini biasanya terjadi percepatan pertumbuhan dalam segi fisik maupun psikis. Zakiyah Deradjat membatasi masa remaja ini antara usia 13 hingga 24 tahun. (Abu Al-Ghifari: Gelombang Kejahatan Seks Remaja Modern: Mujahid Prees: Bandung, hal.22)

                Menurut Drs. Hasan Basri dalam bukunya "Remaja Berkualitas, Problematika dan Solusinya", menilai remaja adalah sekelompok manusia yang tengah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab. (Abu Al-Ghifari: hal.23)

                Dalam Islam seseorang yang sudah beranjak dari masa kanak-kanak menuju dewasa dinamakan usia baligh. Seorang wanita baligh ditandai dengan datangnya menstruasi (haid) dan lelaki ditandai dengan adanya "mimpi basah" dan ditandakan dengan perobahan bentuk fisik lainnya. Jika seseorang sudah mencapai usia baligh maka perintah agama sudah diwajibkan atasnya.

Sabda Rasulullah:

Artinya:"telah berkata Aisyah;Sesungguhnya Asma Binti Abu Bakar pernah datang menghadap Nabi SAW dengan berpakaian tipis, maka Nabi berpaling dari padanya sambil berkata: Hai Asma! sesungguhnya jika seorang perempuan apabila telah cukup umur, tidak boleh dilihat dia, melainkan ini dan ini "Sambil Rasulullah mengisyaratkan muka dan telapak tangan". (HR. Abu Daud)

                Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa remaja adalah suatu masa dalam hidup manusia yang banyak mengalami perubahan (pancarobah), yaitu masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa tanpa batas usia yang jelas. Dan pada saat itu telah diwajibkan kepada seseorang untuk memenuhi kewajiban terhadap agama.

                Dalam masa peralihan, pergaulan remaja dari biasa-biasa saja berubah dan menimbulkan tragedi sosial yang berdampak tidak hanya pada dirinya, tetapi juga dapat mencemarkan nama baik keluarga. Kebahagiaan yang didambakan tidak tercapai, disebabkan salah dalam bergaul. Pada kondisi ini remaja memerlukan subjek orang dewasa yang dikagumi. Remaja cendrung mengidentifikasikan orang dewasa dalam berbagai hal, seperti cara berpakaian, cara bergaul, sikap, sifat dan cara berfikir. Saat seperti ini peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan arahan dan petunjuk, sehingga remaja menuju kearah identitas yang Islami. Hal ini seharusnya sudah ditempuh oleh orang tua semenjak seorang anak masih kecil hingga menemukan kedewasaan.

Firman Allah dalam Al-Quran Surat An-Nisa' Ayat 9

Artinya: Dan hendaklah kalian takut meninggalkan dibelakang kalian keturunan yang lemah.

                Untuk menghindari pergaulan bebas maka dalam Islam ada adab bergaul yaitu:

1. Islam melarang laki-laki atau perempuan menatap lawan jenis yang bukan muhrim (QS. An-Nur; 31-32)

2. Berduaan antara wanita dan laki-laki yang bukan muhrim ditempat yang sunyi (gelap)

Hadist Rasulullah :" Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah jangan bersepi-sepi berduaan dengan wanita tanpa disertai oleh muhrimnya, karena sesungguhnya yang ketiganya adalah setan.(HR. Ahmad)

3. Perempuan harus menutupi auratnya, berpakaian tidak merangsang nafsu laki-laki

Rasulullah bersabda:"Sesungguhnya termasuk ahli (penghuni) neraka, wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat.(HR.Muslim)

4. wanita tidak boleh berhias diri, berjalan, berbicara, dengan dibuat-buat di depan laki-laki sehingga menjadi fitnah bagi dirinya dan merangsang nafsu laki-laki.

5. Wanita harus Menjaga Keperawanan (Kehormatan)

                Sekalipun masalah ini sedikit fulgar, namun untuk menambah pengetahuan, terutama wanita tidak ada salahnya kita ungkap sekilas, dengan harapan kita lebih dewasa dalam menyikapi tentang Keperawanan. Perawan satu kata dengan konotasi positif dan secara umum berarti suci. Wanita yang menjaga keperawanannya, acap kali disebut juga sebagai wanita yang menjaga kesuciannya.          Dalam dunia kedokteran keperawanan disebut juga selaput dara yang masih utuh (atau pernah belum melakukan hubungan seksual).

                Salah satu kekuasaan Allah SWT adalah terciptanya selaput dara pada setiap wanita, betapa tidak, selaput dara menandakan keperawanan. Keperawanan sangat agung bahkan sebagai simbol perbedaan wanita sholeha dengan wanita jalang. Keperawanan bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk wanita itu dalam menilai diri sendiri.

                Pada zaman yang sudah semakin maju, saat pergaulan dan pengetahuan semakin luas, namun pria pada umumnya khususnya di Indonesia, masih mengagungkan keperawanan calon istrinya. Ironisnya sekalipun si pria belum tentu perjaka tulen, tetapi dia tetap menginginkan calon istrinya perawan.

                Setiap wanita dan remaja putri harus menjaga kehormatan dengan sebaik mungkin, karena dengan menjaga kehormatan maka kita akan mendapat kemuliaan dan kehormatan dari orang lain.

                Islam adalah suci dan memerintahkan untuk menjaga kesucian. Kesucian memperlihatkan apa yang terdapat dalam hati dan tingkah laku diluar diri seseorang. Keperawanan merupakan petunjuk anatomis yang memperlihatkan keutuhan selaput dara, karena biasanya selaput dara akan robek apabila terjadi hubungan intim antara laki-laki dan perempuan.

                Untuk menjaga kesucian dan keperawanan, terlebih bagi remaja putri maka harus mengetahui dan memahami kewajiban sebagai seorang remaja putri. Adapun kewajiban tersebut adalah:

1. Kewajiban terhadap diri sendiri

  • Kewajiban terhadap jasmani

                Kewajiban terhadap jasmani adalah memelihara jasmani dengan memberi makan dan minum yang sehat, bergizi dan yang terpenting adalah halal. Selain makan dan minum juga harus memelihara kebersihan diri dan lingkungan.

  • Kewajiban terhadap rohani

                Penjagaan rohani remaja harus sesuai dengan ajaran agama, untuk memelihara dan memenuhi kewajiban ini maka dibutuhkan peran serta orang-orang terdekat sekitarnya.

2. Kewajiban terhadap agama

                Seorang remaja harus mengetahui dan melakukan kewajiban terhadap agamanya, karena apapun yang dilakukan akan dipertanggung jawabkan nantinya.

3. Kewajiban dirumah tangga, termasuk kewajiban kepada orang tua, saudara dan famili.

4. Kewajiban diluar rumah

                Remaja harus bisa menjaga diri, apabila diluar rumah  mematuhi peraturan yang berlaku dimana saja, di sekolah, pada guru, sahabat dan masyarakat umumnya. Jangan sampai melakukan tindakan yang dapat meresahkan masyarakat. Apalagi sebagai seorang putri, yang dilihat oleh orang lain laksanakan kain putih, suci dan bersih tanpa noda. Apa bila terkena sedikit noda saja maka akan jelas nampaknya oleh orang lain.

                Untuk itu Islam memberi peringatan keras agar seseorang menjaga kesucian diri, yaitu menjauhi perbuatan zina, bahkan untuk mendekatinya saja dilarang dalam Islam.

                Zina menurut Islam adalah hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa ikatan yang dihalalkan.

Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra':32

Artinya: Dan janganlah kamu dekati perzinaan, sesungguhnya perzinaan itu merupakan perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

                Dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa keperawanan seorang remaja putri akan terpelihara dengan baik jika dalam kehidupan sehari-hari terjadi pergaulan yang baik, pergaulan yang sesuai dengan norma-norma agama. Keperawanan (kehormatan) seseorang akan dihormati dan dihargai oleh orang-orang yang memiliki kehormatan. Akan tetapi jika seseorang tidak memiliki kehormatan maka diapun tidak akan menghargai keperawanan (kehormatan wanita). Siapa yang tidak memelihara keperawanan berarti telah melanggar hukum Islam yaitu perzinaan.

Bagai remaja khususnya remaja putri jagalah kehormatan (keperawanan) yang kamu miliki, karena jika keperawanan itu hilang niscaya orang tidak lagi akan menghormatimu.

Bagi orang tua jangan pernah melupakan bahwa anak adalah tanggung jawab sampai kapanpun walaupun mereka sudah remaja, jadi ingatlah anak membutuhkan perhatian dari orang tuanya, agar tidak terjerumus dalam pergaulan dan pengaruh lingkungan yang salah.