Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?

Kapak perimbas merupakan salah satu hasil kebudayaan pada masa praaksara. (Unsplash/Andrew Neel)

adjar.id - Adjarian, Indonesia terdiri dari banyak pulau hingga dikenal dengan negara kepulauan. 

Setiap wilayahnya dikelilingi oleh lautan, sehingga penduduk di setiap pulaunya hidup dan menetap terpisah satu sama lain. 

Setiap penduduknya memiliki kebiasaan hidup dan adat istiadat yang berbeda, ya. 

Umumnya perbedaan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan alam tempat mereka tinggal, lo. 

Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban serta Pembahasan Hasil Kebudayaan Indonesia

Nah, kebiasaan adar hidup dan adat istiadat menjadi budaya yang diwariskan secara turun-temurun. 

Kali ini kita akan membahas mengenai hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, ya.

Sekarang, yuk, kita simak informasi lebih lengkap mengenai hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa praaksara di bawah ini!

"Setiap wilayah Indonesia dikelilingi lautan, oleh karena itu, penduduk di setiap pulaunya hidup dan menetap terpisah satu sama lain."


Page 2

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?

Kapak perimbas merupakan salah satu hasil kebudayaan pada masa praaksara. (Unsplash/Andrew Neel)

Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara

1. Kapak Perimbas

Kapak perimbas adalah sejenis kapan yang digenggam dan berbentuk masif. 

Kapak ini tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan cara menggenggam. 

Selain itu, alat ini berbahan dasar batu yang dibentuk semacam kapak. 

Baca Juga: Jenis-Jenis Tradisi Sejarah pada Masyarakat Indonesia Masa Aksara

Teknik pembuatannya pun masih terlihat sangat kasar. 

Kapak ini juga tidak mengalami perubahan dalam waktu yang cukup panjang, bagian tajam pada kampak ini hanya terlihat pada satu sisi saja. 

Kapak ini ditemukan di Lahat (Sumatra Selatan), Kamuda (Lampung), Bali, Flores, Timor, Punung (Pacitan), Jampang Kulon (Sukabumi), Parigi, dan Tambangsawah (Bengkulu).

"Kapak ini tidak mengalami perubahan dalam waktu yang cukup panjang."


Page 3

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?

Kapak perimbas merupakan salah satu hasil kebudayaan pada masa praaksara. (Unsplash/Andrew Neel)

2. Kapak Penetak

Kapak penetak dibuat dari bahan dasar fosil kayu. 

Nah, kapak penetak memiliki bentuk yang hampir sama seperti dengan kapak perimbas.

Hanya saja bagian tajamnya terlihat lebih berliku. 

Baca Juga: Definisi Artefak Sejarah, Contoh, dan Jenis-Jenis Artefak Sejarah

Selain itu, kapak penetak memiliki bentuk yang jauh lebih besar dibandingkan kapak perimbas.

Kapak penetak juga dibuat dengan cara yang masih kasar. 

O iya, kapak ini berfungsi untuk membelah kayu, pohon, bambu, dan ditemukan di semua wilayah di Indonesia. 

3. Pahat Genggam

"Kapak penetak memiliki bentuk yang jauh lebih besar dibandingkan kapak perimbas."


Page 4

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?

Kapak perimbas merupakan salah satu hasil kebudayaan pada masa praaksara. (Unsplash/Andrew Neel)

Pahat genggam terbuat dari kalsedon dan fosil kayu. 

Selain itu, pahat genggam juga berukuran sedang dan juga terbilang cukup kecil.

Para sejarawan menyimpulkan, bahwa pahat genggam berfungsi untuk menggeburkan tanah. 

Selain itu, alat ini juga berfungsi untuk mencari umbi-umbian yang dapat dimakan oleh masyarakat zaman dahulu. 

Baca Juga: Masa Prasejarah Indonesia: Masa Berburu, Bercocok Tanam, dan Perundagian

4. Alat Serpih

Alat serpih merupakan batu pecahan sisa pembuatan kapak genggam yang dibentuk menjadi alat tajam. 

Alat ini memiliki fungsi sebagai serut, penusuk, dan pisau.

Tempat ditemukannya alat serpih di Punung (Pacitan), Sangiran, Ngandong (lembah Sungai Bengawan Solo), Gombong, Lahat, Cabbenge, dan Mengeruda (Flores Barat). 

"Alat serpih merupakan batu pecahan sisa pembuatan kapak genggam."


Page 5

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?

Kapak perimbas merupakan salah satu hasil kebudayaan pada masa praaksara. (Unsplash/Andrew Neel)

5. Alat-Alat Terbuat dari Tulang

Alat-alat tulang terbuat dari tiulang-tulang binatang buruan. 

Misalnya, tanduk menjangan dan duri ikan pari. 

Umumnya, benda ini digunakan sebagai mata dari tombak. 

Alat-alat ini banyak ditemukan di Gua Lawang di daerah Gunung Kendeng, Bojonegoro. 

Baca Juga: Mengenal Masyarakat Praaksara Berdasarkan Corak Kehidupannya

Selain itu, di gua-gua sekitar wilayah Tuban (Gua Gedeh dan Gua Kandang). 

Ditemukan juga alat-alat yang terbentuk dari kulit kerang berbentuk sabit atau melengkung, ya.

Nah Adjarian, itulah hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa praaksara yang wajib kita pelajari, ya.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan

Sebutkan lokasi ditemukannya kapak perimbas!

Petunjuk: Cek halaman 2.

Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!

Sisa-sisa kebudayaan praaksara di Indonesia pada dasarnya masih ada dan masih memiliki kegunaan bagi masyarakat hingga saat ini.

Perwujudan kebudayaan praaksara adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain.

Di Indonesia, masih banyak terdapat peninggalan kebudayaan dari zaman prasejarah yang masih bisa dijumpai bahkan masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sisa-sisa dari kebudayaan praaksara yang paling mudah dijumpai maupun diamati berupa benda, corak kehidupan sosial-ekonomi, dan sistem kepercayaan.

Sisa-sisa kebudayaan praaksara tersebut pada dasarnya masih ada dan masih memiliki kegunaan bagi masyarakat, bahkan ada yang beberapa di antaranya mengalami perkembangan (fungsi dan bentuk). Sisa-sisa kebudayaan praaksara tersebut diantaranya sebagai berikut.

Alat-alat dari Batu

Alat-alat batu yang lahir dan berkembang sejak jaman praaksara sebenarnya masih ada di Indonesia. Akan tetapi alat-alat batu yang ada telah mengalami perkembangan bentuk dan fungsi. Beberapa alat tersebut adalah cobek batu dan lesung batu.

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?
Cobek atau lesung batu. Foto: ms.wikipedia.org

Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk dibentuk menjadi suatu obyek dengan menggunakan tangan dan kemudian dibakar. Gerabah diperkirakan telah ada sejak zaman manusia purba.

Di situs-situs bersejarah, telah ditemukan banyak gerabah kuno yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga. Dahulu gerabah yang dibuat oleh manusia tidak memiliki corak khusus, kalaupun ada hanya bercorak sederhana, akan tetapi sekarang gerabah memiliki bentuk dan corak yang beragam.

Selain itu, sekarang ini gerabah tidak hanya digunakan sebagai perkakas rumah tangga, namun ada juga yang berfungsi sekedar hanya sebagai penghias ruangan.

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?
Pengrajin gerabah. Foto: finance.detik.com

Motif Batik

Batik sebagai warisan budaya dunia memiliki corak dan motif yangberagam, namun ternyata motif yang ada sekarang ini sebenarnya merupakan pengembangan dari motif yang ada sejak jaman praaksara.

Dulu motif tersebut kebanyakan hanya digunakan untuk menghias gerabah dari tanah liat saja, akan tetapi motif sederhana (ulir, bulatan, garis, dll) kini telah berkembang dan menjadi ciri khas dari suatu kain batik.

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?
Orang-orang besar di dunai saja bangga pakai batik, masa kamu enggak. Foto: indonesia.go.id

Sistem Kepercayaan

Animisme dan dinamisme merupakan kepercayaan (agama) yang dianut oleh masyarakat praaksara. Walaupun Indonesia telah memiliki agama pokok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada masyarakat Indonesia yang percaya bahwa arwah leluhur dan benda disekitarnya memiliki pengaruh terhadap kehidupan mereka.

Sebagai contoh adalah upacara pemakaman. Ada suku tertentu di Indonesia yang percaya bahwa ruh orang yang meninggal masih memiliki pengaruh terhadap kahidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, mereka melakukan upacara pemakaman dengan megah dan diiringi dengan ritual-ritual tertentu.

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?
Dolmen sebagai tempat untuk meletakkan sesajen atau persembahan. Foto: Attoriolong

Selain itu, ada juga masyarakat yang memakamkan seseorang di tempat-tempat tertentu (misal: tebing batu) sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

Baca juga:

Baca juga materi sebelumnya: Hasil Kebudayaan Masyarakat Praaksara di Nusantara

Apakah 2 hasil budaya masyarakat pra aksara masih ada hingga saat ini?