Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Jakarta -

Massa gabungan dari Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) hingga Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar aksi di depan kantor Kedubes India. Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap muslim di India.

"Umat muslim di Indonesia, secara institusional akan menyampaikan hak-haknya secara individu, maka Islam yang ada di India, saat ini teraniaya. Bahkan, untuk tinggal, untuk tidur, mereka sudah tidak diberikan tempat. Apalagi untuk ibadah, sarana ibadah, alat-alat ibadah," kata Ketua GNPF-Ulama, Ustaz Yusuf Martak dalam orasinya di depan Kedubes India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).

Yusuf Martak mengatakan umat Islam di Indonesia tidak akan tinggal diam atas apa yang terjadi di India. Dia pun meminta Pemerintah India untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap umat Islam di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Di dalam hal ini, kami bersama ormas Islam, menyampaikan agar menghentikan perlakuan penganiyaan yang ada di India. Apabila hal ini dianggap sepele, dan mereka berlindung di belakang aparat, berarti mereka menyetujui penyiksaan kepada umat Islam yang ada di India. Betul atau tidak?" ujarnya.

"Wahai saudaraku, orang yang ada di India, tunjukkan toleransi kepada kami. Jangan hanya teriak kami intoleransi, padahal mereka yang sangat intoleransi. Jangan perlakukan umat Islam seperti yang diberlakukan di Uighur, Rohingya, dan beberapa negara lain termasuk Palestina," imbuh Yusuf Martak.

Yusuf Martak pun berharap pihak Kedubes India mau mendiskusikan persoalan ini bersama. Dia menegaskan, GNPF dan sejumlah ormas yang ikut dalam aksi tersebut tak akan tinggal diam atas diskriminasi yang dilakukan pemerintah India.

"Maka saya bersama seluruh umat Islam yang ada di sini, menanti keterbukaan pintu kedutaan india. Duta besar nggak ada, wakilnya ada. Wakilnya nggak ada, wakil lainnya masih ada. Tapi saya mendengar, bahwa kedutaan besar India, menulis surat permohonan untuk bertemu MUI. Berarti mereka menggunakan siasat seolah-olah mereka sudah menemui, berarti sudah selesai. Kita nyatakan tidak selesai," kata dia.

"Kita tidak akan mendiamkan walaupun kita tidak bisa datang ke tempat mereka, tapi insyaallah perjuangan kita di Indonesia didengar internasional," sambung Yusuf Martak.

Massa gabungan dari FPI, GNPF hingga PA 212 saat ini masih berdemo di depan Kedubes India. Aksi tersebut membuat lalu lintas di sepanjang Jalan H Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan mengalami kepadatan.

Kedubes India Didemo, Jalan Rasuna Said Tak Bisa Dilalui Kendaraan!:

[Gambas:Video 20detik]

(mae/idh)

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Ma'ruf Amin (Haidir Anwar Tanjung/detikcom)

Serang - Bagi cawapres Ma'ruf Amin, kelompok yang menamakan diri Gerakan Aksi 212 sudah selesai dan bubar. Tujuan gerakan ini adalah penegakan hukum saat terjadi polemik Pilkada DKI. "Buat saya, 212 sudah selesai, itu (persoalan) penegakan hukum. Sudah selesai dan bubar," kata Ma'ruf saat menghadiri Milad 75 Pesantren Nur El Falah di Petir, Serang, Banten, MInggu (25/11/2018). Di samping gerakan 212 yang dianggap sudah bubar, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) juga dinilainya sudah selesai. Dua gerakan ini dulu dibuat agar ada penegakan hukum dan sekarang telah melenceng pada gerakan politik. Ia mengaku tidak paham tentang akan adanya aksi alumni yang mengatasnamakan PA 212.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"GNPF MUI (juga) sudah selesai dan bubar. Yang PA 212 itu yang saya nggak tahu apa. Itu tanya ke mereka," tegasnya.Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan bahwa aksi 212 adalah ia yang membuat dan yang mengeluarkan fatwanya. Gerakan ini dibuat untuk penegakan hukum kasus yang menimpa Ahok. "Oleh kelompok tertentu, dihidupkan lagi, (namanya) PA 212 tidak jelas tujuannya. Ini malah jadi kegiatan politik. Begitu juga dibentuk GNPF ulama, ulamanya mana, fatwanya mana? ini jadi gerakan politik, ini kita waspadai," kata Ma'ruf pada Sabtu (24/11).

Simak video 'Hanya Menggagas, GNPF MUI Bantah Minta Bertemu Presiden':


[Gambas:Video 20detik]

(bri/rvk)

Walaupun Pancasila sudah disepakati sebagai ideologi negara oleh pendiri bangsa, impian pendirian negara Islam tak pernah mati — hingga kini. Tapi kenapa ambisi itu tak pernah mendapat dukungan mayoritas Muslim?

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, JEWEL SAMAD/AFP

Keterangan gambar,

Sejumlah anggota FPI menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 1 Agustus 2006.

Tidak diberi tempat oleh kolonialisme Belanda, gagal bersaing dengan kelompok nasionalis dan Islam tradisional yang mendapat dukungan mayoritas pemilih di masa Orde Lama, hingga diberangus oleh rezim Orde Baru, para pendukung negara Islam berusaha kembali tampil di era Reformasi.

Pada masa ketika Pancasila seperti kehilangan pamornya, kemudian atmosfer kebebasan serta ruang demokrasi seperti memberi panggung baru, para kelompok Islamis — yang tidak tunggal, beragam mulai strategi hingga metode serta taktiknya — mendesakkan kembali agendanya.

Ada yang tetap menghalalkan kekerasan, ada yang berubah menjadi ormas, dan tak menolak kenyataan politik mutakhir, namun tetap dengan agenda yang sama. Lainnya, menjadi partai politik dan 'menyesuaikan' dengan keberadaan Pancasila.

Tapi mengapa impian negara Islam tidak pernah terwujud, dan bahkan ditolak oleh kelompok atau masyarakat Islam lainnya yang mayoritas? Dan seperti apa akar sejarah gerakan ini di masa kolonial Belanda? Dinamika seperti apa yang mereka alami dalam setiap perubahan politik dan kekuasaan?

Melaporkan untuk BBC News Indonesia, wartawan Muhammad Irham mewawancarai sejarawan, politikus, hingga pengamat, untuk melacak perjalanan kelompok Islamis — berikut variannya — dalam memperjuangkan ideologinya serta pergesekannya dengan rezim penguasa yang silih berganti.

Isu negara Islam belakangan menyeruak kembali ke permukaan setelah Kementerian Dalam Negeri tidak kunjung memperpanjang izin Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi masyarakat.

Persoalan ini menjadi perbincangan panas, apalagi dalam waktu hampir bersamaan Presiden Joko Widodo, dalam wawancara dengan media asing, menyatakan pemerintah bisa saja tak memperpanjang Surat Keterangan Terdaftar (SKT) FPI sebagai ormas, jika FPI mengancam ideologi dan keamanan negara.

"Jika organisasi membahayakan bangsa lewat ideologinya, saya tidak akan berkompromi," kata Jokowi dalam wawancara kepada kantor berita Associated Press, Jumat (27/07).

Pelak saja, muncul spekulasi macam-macam di balik izin FPI dan lontaran Jokowi tersebut. Di masyarakat, menyeruak tudingan bahwa pemerintah dianggap fobia terhadap kelompok Islam.

Tapi di sisi lain, terangkat lagi isu sensitif yang sepertinya tak pernah lekang, yaitu benarkah FPI menolak Pancasila dan memiliki agenda tersembunyi untuk mendirikan negara Islam?

Pimpinan FPI berulangkali menyatakan bahwa mereka tak menolak Pancasila. Itulah sebabnya, Sekretaris Umum FPI, Munarman mengaku SKT kini tinggal proses administrasi belaka — bukan ideologis.

"Tinggal menunggu rekomendasi dari Kemenag (Kementerian Agama)," katanya dalam pesan tertulis kepada BBC Indonesia, Sabtu (03/08).

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, JEWEL SAMAD/AFP

Keterangan gambar,

Seorang perempuan muslim dan poster Rizieq Shihab dalam unjuk rasa anti-Ahmadiyah di Jakarta, 9 Juni 2008.

Setelah rezim Orde Baru runtuh pada 1998, gerakan-gerakan yang menggunakan bendera Islam muncul seperti jamur di musim hujan, tak terkecuali FPI yang dideklarasikan sosok Rizieq Shihab.

Walaupun mengaku berulangkali menerima Pancasila, FPI dalam anggaran dasarnya memiliki visi dan misi penerapan syariat Islam secara kaaffah (murni) di bawah naungan Khilaafah Islamiyyah menurut Manhaj Nubuwwah, melalui pelaksanaan dakwah, penegakan hisbah (perintah melakukan kebaikan dan melarang keburukan), dan pengamalan jihad (Pasal 6).

Kemudian, di dalam Anggaran Rumah Tangga yang disahkan dalam Munas FPI ke-3 dijelaskan, arti Khilaafah Islamiyyah adalah diterapkannya kesatuan sistem ekonomi, politik, pertahanan, sosial, pendidikan, dan hukum di dunia Islam (Pasal 6-Bab II Pengertian Visi dan Misi).

Tak ada satu pun kata 'Pancasila' tertuang di dalam AD/ART FPI.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Afriadi Hikmal/Getty

Keterangan gambar,

Ratusan orang Muslim menggelar unjuk rasa menolak pembubaran organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), 18 Juli 2017.

Menurut catatan Rendy Adiwilaga dalam Jurnal Wacana Politik Vol. 2 (2017), pada tabligh akbar FPI tahun 2002, bahkan disepakati seluruh elite, agar organisasi ini memiliki sikap menuntut Syariat Islam dimasukkan pada pasal 29 UUD 1945 dengan menambahkan "kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" (Hal. 5).

Organisasi ini dimasukkan sebagai 'Kelompok Islam Radikal Lokal' oleh lembaga pemerhati keberagaman, Setara Institute, seperti tertuang dalam riset bertajuk 'Dari Radikalisme menuju Terorisme: Relasi dan Transformasi Organisasi Islam Radikal di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta' (2012).

Selain FPI, 'kelompok lokal' di era reformasi yang menginginkan syariat Islam sebagai dasar hukum adalah Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) Surakarta, Front Pemuda Islam Surakarta (FPIS), serta Front Umat Islam (FUI) Klaten.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Tubagus Aditya Irawan/Getty

Keterangan gambar,

Unjuk rasa di Jakarta, 18 Juli 2019, memprotes pembubaran HTI. Pemerintah Indonesia menyimpulkan organisasi ini dinilai memiliki asas, ciri dan sifat yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Lainnya, Front Jihad Islam (FJI) Yogyakarta, Laskar Bismillah, Laskar Hizbullah, Laskar Hisbah, Front Perlawanan Penculikan (FPP) Surakarta, Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) dan lain-lain.

Kelompok Islam radikal lokal ini memiliki ciri utama "menggunakan kekerasan dalam agenda perjuangannya jika tidak terjadi perubahan di masyarakat, tidak merencanakan pembunuhan, perjuangannya ada yang bersifat pragmatis dan ada yang bersifat ideologis, organisasi bersifat terbuka dan hanya ada di Indonesia" (Hal. 41).

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan kelompok Islamis trans-nasional

Era reformasi juga memberikan ruang menyebarkan gagasan negara Islam yang leluasa bagi kelompok-kelompok Islamis radikal trans-nasional seperti Salafi, Ikhwanul Muslimin, dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Dalam perjalanannya, HTI dibubarkan sebagai ormas sesuai Perppu Nomor 2/2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Organisasi ini dinilai memiliki asas, ciri dan sifat yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Ulet Ifansasti/Getty

Keterangan gambar,

Abu Bakar Baasyir, pendiri Jemaah Anshorut Tauhid (JAT), berada di ruang tahanan menunggu persidangan kasus terorisme, 16 Juni 2011, di Jakarta.

Ada kelompok Islamis lainnya yang dikategorikan sebagai 'Kelompok Islam Jihadis', yaitu di antaranya Jemaah Islamiyah (JI), Jemaah Anshorut Tauhid (JAT), dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).

Khusus MMI, organisasi yang berdiri pada 2000 di Yogyakarta sempat dipimpin Abu Bakar Baasyir. Akan tetapi terjadi konflik internal terkait konsep amir (kepemimpinan) versi Baasyir yang dianggap konsep Syiah oleh M. Thalib-kini ketua MMI (Hal. 40).

Pada 2008, Abu Bakar Baasyir keluar dari MMI dan membentuk JAT.

Berdasarkan catatan M. Zaki Mubarak dalam Jurnal Episteme Vol. 1 (2015), JAT ini kemudian terpecah terkait dukungan kekhilafahan terhadap ISIS.

Dalam hal ini, Salafi Jihadi, Aman Abdurrahman memiliki pengaruh cukup besar terhadap dukungan terhadap ISIS (Hal. 93).

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Setara Institute

Menurut sejarawan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Amelia Fauziah, kelompok Islamis yang bercita-cita mendirikan negara Islam sulit bersatu. Sebab, satu sama lain memegang teguh keyakinannya sendiri-sendiri.

Hal yang menjadi perbedaan pandangan di kelompok ini mulai dari praktik politik, hingga cara dakwah. Misalnya, praktik politik FPI dengan HTI yang berbeda.

Kemudian, HTI menganggap partai politik Islam tidak mengaspirasikan Islam. Begitupun sejarah saat Sarekat Islam terpecah antara tokohnya yang komunis dan Islamis, jelas Amelia.

Namun, Amelia melihat benang merah perpecahan terjadi karena sebagian tokohnya sudah 'berdamai' dengan situasi politik.

"Kalau dulu sangat besar, kira-kira harus negara Islam atau Khilafah Islamiyah. Tapi lama-lama ada yang realistis," katanya saat ditemui BBC Indonesia, Rabu (31/07).

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, AFP/JUNI KRISWANTO

Keterangan gambar,

Empat remaja perempuan terlibat dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 30 Maret 2014 di Sidoarjo dalam Pemilu Legislatif 2014.

Contoh yang paling dekat adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini lahir dari Partai Keadilan (PK) yang disokong oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

KAMMI berdiri dari inisiasi Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) yang didirikan oleh Mohammad Natsir. Natsir, pimpinan Partai Masyumi di masa Orde Lama, adalah salah satu tokoh yang menginginkan Islam sebagai ideologi negara (Bahtiar Effendy: 107).

"Jadi kayak Partai Keadilan di awal, dengan menjadi PKS sekarang. Itu ada transformasi yang membuat kenapa partai ini bisa bertahan," kata Amelia.

Sekretaris Jenderal PKS, Mardani Ali Sera mengakui, "Dari awal PKS tidak mencita-citakan negara Islam. Bisa dilihat di anggaran dasar semenjak kita menjadi PK, yang diwujudkan oleh PKS sesuai dengan cita-cita negara."

Selain itu, Mardani juga menyatakan Pancasila sudah final.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Eko Siswono Toyudho/Getty Images

Keterangan gambar,

Anggota dan simpatisan Nahdlatul Ulama (NU) dalam acara ulang tahunnya ke-73 di Jakarta, 27 Januari 2019.

"Islam bukan dalam kerangka negara Islam dan lain-lain, tapi lebih kepada bagaimana Rahmatan Lil Alamin, terbangun umat Islam yang kuat, yang memberi kontribusi bagi perwujudan peradaban Indonesia yang maju dan sejahtera," katanya saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (30/07).

Begitu pun dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua organisasi ini lebih memilih untuk membangun masyarakat Islam, dibandingkan dengan negara Islam, jelas Amelia.

"Kalau Islamization the state itu lebih ke Islamis yang ujung-ujungnya partai politik yang ingin mendirikan negara islam. Tapi kalau Islamization the society seperti NU dan Muhammadiyah ya realistis," kata Amelia.

Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU (PBNU), Helmy Faishal Zaini organisasinya sudah sepakat tidak mendirikan negara Islam sejak Muktamar 1936 di Banjarmasin, Kalimantan.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Ed Wray/Getty

Keterangan gambar,

Sejumlah anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna), onderbouw ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, dalam latihan semi militer di Kebumen, Jateng, 23 Juli 2017.

Dalam Muktamar tersebut, jelas Helmy, sempat terjadi banyak pandangan mengenai bentuk negara. Pendapat pertama menginginkan negara Islam, kedua negara darurat dan ketiga negara damai (Darussalam). Akhirnya disepakati menyokong Darussalam.

Sebelum merdeka, NU cukup keras menolak ikut serta milisi Belanda, karena bekerjasama dengan penjajah hukumnya haram. Tapi NU mulai lebih taktis dalam berpolitik setelah masa kemerdekaan.

"Jadi siapa pun yang menjadi penguasa dari pemerintahan ini, sepanjang masih memberikan kebebasan bagi para pemeluknya untuk menjalankan peribadatannya, sesuai dengan kepercayaan agama masing-masing, sepanjang itu pula kita berdamai," kata Helmy saat ditemui BBC Indonesia di kantor PBNU, Selasa (30/07).

"Jadi konsep NKRI itu, cikal bakalnya sudah dirumuskan tahun 1936 dari NU. Itu tercatat sebagai hukum historis kita," lanjut Helmy.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, BBC News Indonesia

Keterangan gambar,

Cendikiawan Muslim, Azyumardi Azra ikut menjelaskan alasan sejak era kemerdekaan hingga reformasi tak ada satu pun yang berhasil membesarkan gerakan negara Islam di Indonesia.

Sementara, kelompok Islamis radikal trans-nasional, radikal lokal dan jihadis akan terus terpecah, sulit membesar, kata sejarawan dari UIN Jakarta, Amelia Fauzia. Hal ini dikarenakan perbedaan pandangan politik di dalam kelompok atau lantaran dibubarkan oleh pemerintah.

Walaupun demikian, menurutnya, kelompok ini akan tetap eksis, karena kemunculan tokoh-tokoh baru yang menginginkan pendirian negara Islam.

"Besar-kecilnya akan sangat bergantung dari kondisi sosial, ekonomi dan politik," kata Amelia.

"Misalnya, ketika kondisi sosial-ekonominya sedang ada problem, muncullah ide-ide tentang yang idealnya seperti dalam dulu ketika nabi membuat negara Islam, masyarakat harus seperti ini aturannya," kata Amelia.

Tapi ketika kondisi sosial-ekonomi sedang membaik, lanjut Amelia, "Masyarakat yang berpikiran untuk mencari alternatif (negara Islam) itu tidak akan menguat. Oh, ini sudah cukup baik. Jadi tidak perlu alternative ke sistem negara Islam."

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, BBC News Indonesia

Keterangan gambar,

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU (PBNU), Helmy Faishal Zaini mengatakan organisasinya sudah sepakat tidak mendirikan negara Islam sejak Muktamar 1936 di Banjarmasin, Kalimantan.

Cendikiawan Muslim, Azyumardi Azra, ikut menjelaskan alasan sejak era kemerdekaan hingga reformasi tak ada satu pun yang berhasil membesarkan gerakan negara Islam di Indonesia.

"Walaupun infiltrasi mereka (pendukung khilafah) pascaSuharto itu ke mana-mana, tapi saya menganggap Islam Indonesia yang moderat yang inklusif, seperti diwakili ormas Islam mainstream bukan hanya NU dan Muhammadiyah, tapi banyak ormas Islam lain dari Sabang sampai Merauke itu tidak bisa dikalahkan," kata Azyumardi Azra di kantornya, Senin (29/07).

Saat ini konservatisme Islam di Indonesia diakui Azyumardi makin meningkat. Tapi bukan berarti akan menguatkan kelompok Islamis radikal dan jihadis. Konservatisme yang terjadi, jelas Azyumardi lebih banyak disebabkan oleh 'kerendahan hati'.

"Misalnya, perempuan pakai jilbab, itu conservatism because of humility, merasa lebih enak dan nyaman pakai jilbab. Tapi tidak punya konotasi politis apa-apa. Tetap memilih Pancasila, bukan partai islam," kata mantan Rektor UIN Jakarta itu.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Ed Wray/AFP

Keterangan gambar,

Empat kontestan dalam The World Muslimah Contest di Jakarta, 18 September 2013.

Azyumardi Azra membagi konservatisme Islam menjadi tiga kategori, yaitu pertama, konservatisme karena kerendahan hati. Kedua, konservatisme yang ingin mengembalikan Islam ke era pra-modern seperti para pendukung poligami, dan aturan perempuan tak boleh ke luar rumah, hingga pengguna produk-produk berlabel halal atau syariah.

Kategori ketiga, yaitu konservatisme yang ingin mengubah sistem politik dengan cara damai maupun kekerasan.

"Strukturnya seperti piramida. Yang paling sedikit itu yang radikal itu ingin mengubah Indonesia. Yang paling banyak itu (konservatisme karena kerendahan hati)," jelas Azyumardi.

Kelompok-kelompok yang ingin mendirikan negara Islam dengan cara radikal atau teroristik, tak akan punya masa depan di Indonesia.

Tak akan banyak pendukungnya. Sebab, pada dasarnya mayoritas pemeluk Islam di Indonesia sebagai 'muslim fleksibel', kata Azyumardi.

"Tidak ketat walau pun mereka pakai jilbab, ketika pemilu mereka tetap pilih PDI Perjuangan, atau Golkar. Itu yang saya sebut sebagai fleksibel, jadi walau pun pakai jilbab belum tentu mereka pilih PKS," jelas Azyumardi sambil menambahkan, semua tetap perlu mewaspadai kelompok Islamis garis keras karena mereka berbahaya.

Pancasila dijadikan asas tunggal di masa Orde Baru, di mana banyak organisasi Islam saat itu tidak memiliki kebebasan untuk berekspresi, apalagi berorganisasi.

Khamami Zada dalam buku 'Islam Radikal: Pergulatan Ormas-ormas Islam Garis Keras di Indonesia' menyebutkan pada era 1967-1980an merupakan masa kritis bagi politik organisasi Islam.

Keterangan gambar,

Rezim di bawah Suharto (atas) pun mengurangi jatah perwakilan Islam dalam parlemen dan kabinet; dan lewat asas tunggal Pancasila, tidak diperbolehkan Islam sebagai asas organisasi sosial dan politik.

Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), yang dibubarkan pada 1960, tidak boleh 'dihidupkan' lagi, serta para petingginya tidak diperbolehkan memimpin Partai Muslim Indonesia (Parmusi)-partai baru pengganti Masyumi (1968).

Orde baru juga 'menunggalkan' partai politik Islam menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1973. Partai berlambang ka'bah ini merupakan hasil gabungan dari empat partai besar yaitu NU, Parmusi, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

Rezim di bawah Suharto pun mengurangi jatah perwakilan Islam dalam parlemen dan kabinet; dan lewat asas tunggal Pancasila, tidak diperbolehkan Islam sebagai asas organisasi sosial dan politik.

LSM Setara Institute mencatat era 1980an, isu Pancasila sebagai asas tunggal terus digencarkan.

Bukan hanya memberangus kelompok Islam, tapi asas tunggal ini juga diberlakukan untuk seluruh partai politik dan ormas, termasuk 'menggebuk' kelompok-kelompok yang berideologi Marxisme, Leninisme, Komunisme, dan Nasakom (Hal. 32).

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, BAY ISMOYO/AFP

Keterangan gambar,

Di masa Orde Baru, Pancasila menjadi asas tunggal di Orde Baru, di mana banyak organisasi Islam di era ini tak memiliki kebebasan untuk berekspresi apalagi berorganisasi.

Puncaknya adalah penerbitan Undang Undang No. 3/1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya. Regulasi ini mewajibkan semua partai politik dan Golkar menerima Pancasila sebagai asas tunggal.

Lalu, menyusul Undang Undang No. 8/1985 tentang Ormas, semua organisasi sosial atau massa wajib mencantumkan Pancasila sebagai asas tunggal.

"Ketika rezim Suharto sangat kuat, jadi rata-rata mereka (kelompok Islamis) bekerja underground," kata sejarawan dari UIN Jakarta, Amelia Fauziah.

Kata Amelia, kelompok Islamis juga banyak tidak mendapatkan momentum dalam politik untuk menggagas negara Islam.

Sementara itu, di bawah rezim Orde Baru kelompok Islam NU dan Muhammadiyah lebih memilih 'jalur berdamai' dengan asas tunggal Pancasila.

NU, melalui Munas Situbondo 1983 dan Muktamar Surabaya 1984 menyatakan menerima Pancasila sebagai asas kehidupan sosial dan politik.

Demikian pula Muhammadiyah, melalui Muktamar ke-41 di Surakarta tahun 1985 mengambil langkah sama, seperti dikutip tim Setara Institute dari Abdul Munir Mulkhan (1989).

Tapi kemudian, kelompok teroris Komando Jihad mewarnai situasi keamanan Orde Baru. Pada April 1977, Komando Jihad menjadi pusat perhatian setelah ditangkapnya 700 anggotanya yang dituduh sebagai kebangkitan Darul Islam.

Dalam catatan Bahtiar Effendy seperti dikutip Tim Setara Institute, pada 1981, Imran Muhammad Zein muncul mengobarkan semangat revolusi Islam di Indonesia.

Aksi kekerasan yang dilakukan seperti konfrontasi fisik dengan jajaran militer setempat (Cicendo, Jawa Barat), dan pembajakan pesawat penerbangan domestik (Garuda Woyla).

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Wikipedia/Kompas

Keterangan gambar,

Aksi kekerasan berlanjut pada pertengahan 1980-an seperti pemboman Bank Central Asia (BCA) di Jakarta dan pemboman Candi Borobudur di Magelang, termasuk insiden berdarah Tanjung Priok 12 September 1984.

Aksi kekerasan berlanjut pada pertengahan 1980-an seperti pemboman Bank Central Asia (BCA) di Jakarta dan pemboman Candi Borobudur di Magelang, termasuk insiden berdarah Tanjung Priok 12 September 1984.

Komando Jihad dinilai memiliki benang merah dengan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.

Pentolan Komando Jihad antara lain Aceng Kurnia — mantan Komandan ajudan Kartosoewirjo, Haji Ismail Pranoto, Danu Muhammad Hassan, Dodo Muhammad Darda, Ateng Djaelani, dan Warman — pewaris semangat Kartosoewirjo.

Dari tulisan Idi Sunady Ibrahim dan Asep Syamsul M. Romli (2003) yang dikutip tim Setara Insititute, nama Abu Bakar Ba'asyir dan Abdullah Sungkar dikaitkan dengan Komando Jihad.

Mereka mendirikan pesantren Al Mukmin di Ngruki dekat Solo (1970), yang pembukaannya dihadiri Mohammad Natsir.

Pada 1960, Ba'asyir menjadi ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) — organisasi yang dibubarkan pada 1988 — karena tak mau tunduk pada Pancasila.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Dimas Ardian/Getty

Keterangan gambar,

Pada akhir 1980an, Abubakar Ba'asyir (foto atas) dan Abdullah Sungkar mengirim pengikutnya dari kalangan pemuda untuk berjihad ke Afghanistan. Para lulusannya kelak menjadi aktor dalam aksi teror di Indonesia.

Abu Bakar Ba'asyir dan Abdullah Sungkar menolak Pancasila, hingga mereka dipenjara dengan tuduhan menentang pemerintah dan ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad.

Dalam proses pengadilan, pada 1985, keduanya kemudian pergi diam-diam ke Malaysia.

Di negeri jiran, Ba'asyir dan Abdullah bertemu dengan rekan seideologi, Abu Jibril. Ketiganya kemudian berdakwah di Johor, Kuala Lumpur, dan negara bagian lainnya.

Pada akhir 1980an, Ba'asyir dan Abdullah mengirim pengikutnya dari kalangan pemuda untuk berjihad ke Afghanistan. Para lulusannya kelak menjadi aktor dalam aksi teror di Indonesia.

Zulkifli Haji Mohd Yusoff dan Fikri Mahmud dalam Jurnal Usuluddin Vol. 21 (2005) menyebutkan dalam perjalanannya, Ba'asyir dan Abdullah menjadi pemimpin Jemaah Islamiyah (JI), organisasi jaringan teroris yang beroperasi di Asia Tenggara.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Edy Purnomo/Getty

Keterangan gambar,

Reneey, warga Australian, menangis di pundak saudaranya, setelah kehilangan ibunya yang meninggal dalam ledakan bom di Kuta, Bali, 17 Oktober 2002.

Nama JI mulai ramai dibicarakan pada tahun 2000an karena diyakini terlibat dalam aksi teror bom Bali I dan II, bom JW Marriot dan bom Kedutaan Australia di Jakarta (Hal. 41).

Menurut Azyumardi Azra kemunculan kelompok Islam Jihadis ini dilatarbelakangi oleh pemikiran tentang Islam harus menegakkan sistem khilafah.

Lalu, keyakinan tentang keunggulan sistem negara Islam dibandingkan dengan sistem negara lainnya.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, WF Sihardian/Getty Images

Keterangan gambar,

Muhammadiyah, melalui Muktamar ke-41 di Surakarta tahun 1985 menyatakan menerima Pancasila sebagai asas kehidupan sosial dan politik. (Foto atas: Umat Islam salat Idul Adha di halaman Universitas Muhammadiyah, Semarang, 23 September 2015.

Terakhir, "Karena kekecewaan yang muncul di kalangan kaum muslimin mengenai pengalaman negara modern yang gagal mewujudkan janji-janjinya."

Azyumardi menambahkan, kegagalan Orde baru adalah menjadikan Pancasila sebagai ideologi tertutup. Hal ini bisa memicu perlawanan terhadap Pancasila.

"Karena kalau jadi ideologi tertutup apalagi diklaim oleh satu pihak tertentu, kekuatan politik tertentu, saya kira itu berbahaya. Bisa terjadi perlawanan terhadap Pancasila," katanya.

Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo meregang nyawa di hadapan bedil 'algojo' TNI (1962).

Sebelumnya, pemimpin Negara Islam Indonesia (NII) ini divonis hukuman mati dengan tiga tuduhan: memimpin dan mengatur penyerangan DI/TII, berencana menjatuhkan pemerintahan yang sah dan hendak membunuh presiden.

"Tuntutan kedua dan ketiga ditolak oleh Kartosuwiryo," kata Sardjono Kartosuwiryo, putra bungsu Sang Imam, seperti dikutip Historia.id.

Kartosuwiryo merupakan tokoh Islam jihadis Indonesia yang menginspirasi aksi kekerasan dan terorisme berlatar belakang agama.

Keterangan gambar,

Melalui DI/TII, Kartosuwiryo menggencarkan pemberontakan dengan tujuan mendirikan negara Islam di sejumlah daerah seperti di Jawa Barat.

C. Van Dijk dalam bukunya 'Rebellion Under The Banner of Islam: The Darul Islam in Indonesia' (1981) menyebutkan Kartosuwiryo mengenyam pendidikan kedokteran di Nederlandsch-Indische Artsen School (NIAS). Tapi tak selesai karena alasan mau ikut aktivitas politik.

Lelaki kurus kelahiran di Cepu, Jawa Tengah, kemudian pergi ke rumah Tjokroaminoto di Surabaya — kota pusat pergerakan kaum nasionalis.

Sukarno pernah tinggal di rumah itu pada periode 1916-1921. Kartosuwiryo tiba di Surabaya dua tahun setelah Sukarno meninggalkan kota Pahlawan menuju Bandung.

"Meskipun dia tiba di kota itu dua tahun setelah kepergian Sukarno ke Bandung, pengalaman politik yang diperoleh Kartosuwirjo di sini banyak kemiripan dengan Sukarno," tulis C. Van Dijk (Hal. 23)

Kartosuwiryo dan Sukarno satu perguruan dari Pemimpin Sarekat Islam, Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Keduanya tinggal di rumah yang sama dan memperoleh pengalaman perdana ilmu berpolitik.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, KOMPAS.com/Achmad Faizal

Keterangan gambar,

Museum Rumah HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII, Surabaya. Kartosuwiryo dan Sukarno satu perguruan dari Pemimpin Sarekat Islam, Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Keduanya tinggal di rumah yang sama (foto atas), dan memperoleh pengalaman perdana ilmu berpolitik.

Bedanya, Sukarno sempat dekat dengan Tjokroaminoto, tapi kemudian hubungannya makin terasing setelah bapak proklamator itu pindah ke Bandung.

Di Bandung, Sukarno bersama Tjipto Mangunkusumo dan sejumlah aktivis mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Sementara, Kartosuwiryo dekat dengan Tjokroaminoto dan patuh terhadap kebijakannya. Sampai-sampai Karto sempat menjadi sekretaris pribadi Tjokroaminoto.

Tjokroaminoto dikenal sebagai sosok kharismatik dengan pemikiran yang sangat fleksibel. Ia mampu menyerap kombinasi ide-ide Islam, nasionalis dan sosialis.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, BBC News Indonesia

Keterangan gambar,

"Ketika rezim Suharto sangat kuat, jadi rata-rata mereka (kelompok Islamis) bekerja underground," kata Sejarawan dari UIN Jakarta, Amelia Fauziah.

"Pada suatu waktu dikenal sebagai seorang sosial demokrat, kemudian seorang komunis, sementara di waktu lainnya ia bisa meninggalkan semua paham itu," tulis C. Van Dijk.

Rumahnya menjadi tempat para aktivis pergerakan anti-Belanda berkumpul, termasuk Alimin dan Muso-pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) di kemudian hari.

Sikap radikal Kartosuwiryo makin mengkristal setelah Tjokroaminoto meninggal (1934). Melalui Sarekat Islam yang telah berubah menjadi Partai Sarekat Islam (PSI), Kartosuwiryo mempropagandakan konsep jihad terhadap Belanda.

Pada 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamirkan Negara Islam Indonesia (NII) di Cilugagar, Tasikmalaya. Melalui DI/TII Kartosuwiryo menggencarkan pemberontakan dengan tujuan mendirikan negara Islam di sejumlah daerah seperti di Jawa Barat.

Pemberontakan ini juga didukung oleh Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan (20 Januari 1952), Abu Daud Beureuh di Aceh (21 September 1953), Ibnu Hajar dari Kalimantan Barat, dan Amir Fatah dari Jawa Tengah.

Keterangan gambar,

Pemberontakan yang dipimpin Kartosuwiryo juga didukung oleh Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan (20 Januari 1952), Abu Daud Beureuh di Aceh (foto atas, 21 September 1953), Ibnu Hajar dari Kalimantan Barat, dan Amir Fatah dari Jawa Tengah.

Namun gerakan DI/TII dan lainnya berangsur melemah karena berkurangnya pasokan logistik, pendanaan dan minim dukungan. DI/TII selesai setelah Kartosuwiryo ditangkap pada 1962.

Dari catatan Rendy Adiwilaga dalam Jurnal Wacana Politik Vol. 2 (2017), Mohammad Natsir yang seideologi dengan Kartosuwiryo membentuk Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII).

Beda cara, Natsir tidak menggunakan aksi kekerasan tapi lebih menggunakan metode tarbiyah (pendidikan) untuk mendapatkan dukungan dalam mendirikan negara Islam (Hal. 5).

DDII mendapatkan simpati dari mahasiswa dan menjadi Lembaga alternatif dalam membentuk masyarakat yang Islami. Lembaga ini kemudian menginisiasi lahirnya KAMMI dan membangun Partai Keadilan-cikal bakal PKS.

"Kalau masa Suharto tipologinya lebih kepada tarbiyah (pendidikan). Gerakan pendidikan dan itu masif di perguruan-perguruan tinggi," jelas Amelia.

Jalur mendirikan negara Islam sudah terlihat sebelum hingga proses menuju kemerdekaan. Berdasarkan catatan C. Van Dijk, perdebatan untuk menghasilkan Pancasila sebagai dasar negara cukup alot.

Pada 29 April 1945, Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk.

Komite ini berisi dari 62 anggota. Mereka antara lain Sukarno, M. Hatta, dan Muhammad Yamin, termasuk Abikusno Tjokrosujono-teman baik Kartosuwiryo. Kartosuwiryo sendiri tidak terlibat dalam pertemuan bersejarah ini.

Pertemuan komite untuk membahas persiapan pembentukan negara diketuai Radjiman Wediodiningrat, berlangsung hingga 1 Juni 1945.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Express Newspapers/Getty Images

Keterangan gambar,

Presiden Sukarno, Wakil Presiden Muhammad Hatta dan Achmad Subardjo di hadapan wartawan saat memperkenalkan anggota kabinet pertamanya, 6 November 1945 di Jakarta.

Rendy Adiwilaga menulis, sejumlah tokoh Islam yang berasal dari Muhammadiyah dan wakil fraksi Islam lainnya seperti Ki Bagus Hadikusuma, Agus Salim, dan Abdul Kahar Muzakir, berhasil mendesak terciptanya Piagam Jakarta yang menegaskan asas negara berdasarkan "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Dasar pertimbangan Ki Bagus Hadikusuma, apanila ingin mendirikan pemerintah yang adil dan bijaksana, tidak memaksa tentang agama, maka dirikanlah di atas dasar Islam.

Tapi, usia Piagam Jakarta pun berlangsung singkat. Sehari setelah kemerdekaan, kelompok Kristen dan Katolik mengancam akan mendirikan negara sendiri di Indonesia bagian timur jika ide itu dipaksakan.

Setelah beberapa pertimbangan, ditambah bujukan dari Kasman Singodimedjo terhadap Ki Bagus Hadikusuma, bahwa situasi tengah genting dan masyarakat perlu bersatu, perdebatan pun usai.

Lalu, Pancasila sebagai representasi legalitas sekuler pun resmi ditetapkan.

Menurut Azyumardi Azra, Pancasila merupakan solusi bagi semua kelompok sebagai dasar negara. Walau menurutnya, tak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini masih ada yang menginginkan Piagam Jakarta dihidupkan kembali.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Arief Priyono/Getty

Keterangan gambar,

Menurut Azyumardi Azra, Pancasila merupakan solusi bagi semua kelompok sebagai dasar negara. Walau pun tak dipungkiri sampai saat ini masih ada yang menginginkan Piagam Jakarta dihidupkan kembali.

"Segelintir yang masih bernostalgia dengan piagam Jakarta itu. Masih ada walaupun jumlahnya tidak signifkan. Tapi mayoritasnya menerima Pancasila apa adanya, Pancasila tanpa piagam Jakarta itu," kata Azyumardi sambil mengatakan, NU dan Muhammadiyah kini tidak lagi memimpikan Piagam Jakarta itu.

Menurut Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko pertarungan dalam menentukan dasar negara di zaman kemerdekaan bukan pembagian antara kelompok nasionalis dan Islamis. Ia membaginya menjadi kelompok progresif dan konservatif.

"Bahwa progresif ada yang agamis, dan nasionalis. Yang konservatif ada yang agamis dan nasionalis juga," kata Budiman saat ditemui BBC Indonesia, Kamis (25/07).

Saat itu, lanjut Budiman, tak banyak kelompok agama yang progresif, dan tak banyak juga partai nasionalis yang konservatif.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Detikcom/Hasan Alhabsy

Keterangan gambar,

Menurut Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko pertarungan dalam menentukan dasar negara di zaman kemerdekaan bukan pembagian antara kelompok nasionalis dan Islamis. Ia membaginya menjadi kelompok progresif dan konservatif.

Ia mencontohkan dalam konteks kekinian yaitu Gerindra yang mampu bergabung dengan kelompok Islam konservatif. Hal ini berlangsung saat aksi dukungan terhadap Anies-Sandi vs Ahok-Djarot pada Pilkada Jakarta 2017.

Dalam aksi massa memprotes Ahok karena pernyataan yang menyinggung Surat Al-Maidah dalam Al-Quran, Gerindra ikut serta dalam barisan HTI dan FPI.

"Kan hubungannya dekat dengan kalangan partai agama yang konservatif. Ya, kan. Kalau kita bagi antara nasionalis dan agama pemisahnya 'kan enggak. Ada partai nasionalis yang dekat dengan agama. Karena sama-sama konservatif," kata Budiman.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Julianto mengakui partainya memiliki asas nasionalis sekaligus relijius.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Anton Raharjo/Getty

Keterangan gambar,

"Meskipun partai gerindra adalah partai nasional, tetapi jangan dilupakan partai gerindra adalah nasionalis relijius," kata salah-seorang politiksnya. Foto atas: Prabowo Subianto, Ketua umum Partai Gerindra.

"Meskipun partai Gerindra adalah partai nasional, tetapi jangan dilupakan partai Gerindra adalah nasionalis relijius, yang bagi kami religiusitas itu diwujudkan dalam pembelaan terhadap kalangan miskin dan tertindas," kata Ferry yang juga yakin partainya akan menang di Pemilu 2024 mendatang.

Dalam aksi membela Pilpres 2019 lalu, Gerindra juga mendapat dukungan dari FPI dalam memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal ini terlihat dari aksi dan sikap partai yang serupa di lapangan.

"Dan dalam posisi saat ini, meskipun umat Islam adalah mayoritas, tetapi secara ekonomi mereka juga perlu mendapatkan dukungan politik, dukungan, supaya menjadi, lebih adil," lanjut Ferry.

Ferry juga menambahkan, Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Gerindra sangat ingin melindungi Indonesia dari apa yang diklaimnya sebagai "jajahan tenaga kerja China".

"Misalnya, masuknya jumlah tenaga kerja asing yang dalam jumlah besar ke Indonesia, di satu sisi ya menurut saya akan merugikan kepentingan nasional kita. Karena pada saat yang sama tenaga kerja Indonesia butuh lapangan kerja juga," katanya.

Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam
Apa maksud gnpf mau mendirikan negara islam

Sumber gambar, Anton Raharjo/Getty

Keterangan gambar,

Dalam aksi membela Pilpres 2019 lalu, Gerindra juga mendapat dukungan dari FPI dalam memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Foto atas: Pendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019)

Dari catatan tim Setara Institute, hal serupa juga pernah tercatat dalam sejarah saat Sarekat Dagang Islam (SDI) yang awalnya terbentuk karena adanya kepentingan untuk melindungi pedagang bumiputra dari monopoli pedagang China.

Puncak konflik saat Kong Sing atau perkumpulan orang-orang China berhadapan dengan perkumpulan Rekso Roemekso yang dibentuk oleh H. Samanhoedi. Pada akhir-akhir 1911 hingga awal 1912, serangkaian perkelahian jalanan antara perkumpulan China dan Jawa ini terjadi.

Sampai saat Rijksbestuur Solo atas perintah Residen Belanda melarang sementara kegiatan Sarekat Islam dengan tuduhan SI berbahaya bagi ketertiban umum dan membuat huru-hara.

Namun, seiring waktu SI di modern saat dipimpin Tjokroaminoto, menjadi organisasi yang dapat mendeteksi penjajahan asing-Belanda sebagai musuh bersama.

Dari perjalanan sejarah kelompok Islamis radikal dan jihadis di Indonesia, Pancasila terus menjadi sasaran serangan, tapi terbukti ideologi itu tetap berdiri.

Pancasila, kata Azyumardi sudah terbukti selama 74 tahun bisa mengakomodir Indonesia yang beragam.

Beruntunglah, kata dia, bagi kelompok Islam yang dapat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.

Keterangan gambar,

Pancasila, kata Azyumardi Azra, sudah terbukti selama 74 tahun bisa mengakomodir Indonesia yang beragam.

"Karena Pancasila itu sudah dikatakan para pemimpin mayoritas muslim, moderat muslim sebagai compatible dengan Islam," kata penerima gelar 'Sir' Commander of the Order of British Empire (CBE) dari Ratu Elizabeth ini.

Tapi, Pancasila juga jangan sampai dimaknai secara tunggal yang disertai ancaman, katanya.

Peristiwa yang disoroti Azyumardi Azra adalah saat pemerintah melontarkan wacana sanksi potongan tunjangan bagi PNS yang menolak ikut upacara Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2019 lalu. Menurutnya perlakuan tersebut berlebihan.

"Kalau bisa jangan seperti itu. Lebih baik persuasif dari pada mengancam. Itu kan otoriter. Zaman Suharto saja tidak ada (upacara) 1 Juni... Bukan pelakunya yang mendapat nama jelek, tapi Pancasilanya yang dapat nama jelek," kata Azyumardi.

Laporan ini merupakan seri keempat liputan khusus menguatnya konservatisme Islam dalam 74 tahun kemerdekaan Indonesia.