This Paper Show A short summary of this paper 26 Full PDFs related to this paper
Warm boot (juga disebut “boot lunak”) adalah proses memulai ulang komputer. Warm boot dapat digunakan berbeda dengan cold boot, yang mengacu pada menyalakan komputer yang telah dimatikan. Warm boot biasanya diawali oleh perintah “Restart” di sistem operasi. Misalnya, untuk melakukan warm boot pada sistem Windows, pilih Shut Down → Restart dari Start Menu. Jika Anda menggunakan Mac, Anda dapat melakukan warm boot dengan memilih Restart… dari Apple Menu. Warm boot (menyalakan ulang komputer) lebih umum daripada cold boot karena kebanyakan orang meninggalkan komputer mereka dalam mode tidur ketika mereka tidak menggunakannya. Meskipun komputer di rumah mungkin tidak perlu dimatikan selama berbulan-bulan, komputer mungkin perlu dihidupkan ulang setiap beberapa hari atau minggu untuk menyelesaikan instalasi perangkat lunak baru. Seharusnya tidak ada perbedaan dalam cara komputer melakukan setelah mulai dari Warm boot vs cold boot. Dalam kedua kasus, komputer harus menyelesaikan urutan boot penuh. Proses ini memuat semua file sistem, termasuk yang diinstal segera sebelum komputer dihidupkan ulang. Satu-satunya perbedaan adalah beberapa mesin dapat melakukan POST (tes-mandiri) daya yang lebih lengkap pada awal cold boot.
Cold Booting & Warm Booting – Istilah booting mungkin cukup familiar di benak orang-orang, tetapi bagaimana dengan Cold Booting dan Warm Booting? Kedua istilah ini mungkin cukup asing, kendati merupakan istilah populer di bidang komputer. Bagi kamu yang awam dan tidak mengetahui apa itu booting, jangan risau, kami akan jelaskan secara singkat ya.
Dari sudut pandang pengguna, booting memiliki layar hitam dan harus menunggu beberapa saat sebelum masuk ke sistem operasi. Sedangkan dari sudut pandang komputer, pada proses booting sistem sedang mengkonfigurasi perangkat keras dan mengidentifikasi kerusakan-kerusakan perangkat keras sekaligus diperbaiki. Selanjutnya, proses ini biasanya dibagi dalam dua kelompok, yaitu Cold Booting dan Warm Booting, meski sama-sama mengacu pada proses menyalakan komputer, keduanya memiliki konsep dan cara kerja yang berbeda. Yuk cari tahu lebih banyak perbedaan Cold Booting & Warm Booting pada tulisan di bawah ini. Pengertian Cold Booting dan Warm Booting1. Cold BootingCold Booting adalah proses menyalakan laptop atau komputer yang sebelumnya mati total atau tidak tersambung dengan daya, kemudian dinyalakkan untuk pertama kali. Pada operasi Cold Booting hardware pertama yang terlibat adalah MikroProsesor, kemudian ROM, setelah itu proses booting dimulai sampai terhubung dengan sistem operasi seperti Windows, Linux atau Mac Os. Sebagai contoh, ketika telah mematikan laptop dalam keadaan shut down atau menekan tombol power maka laptop dalam keadaan mati. Setelah itu saat menyalakan kembali, proses tersebut dinamakan Cold Booting. 2. Warm BootingWarm Booting atau Soft Booting adalah proses booting komputer di saat komputer masih menyala. Sederhananya, warm booting merupakan istilah yang merujuk pada proses restart komputer. Perintah untuk melakukan Warm Booting bermacam-macam. Pertama, dengan menekan tombol Control + Alt + Delete secara bersamaan. Kedua, menekan tombol restart di dalam sistem. Dan ketiga, menekan tombol fisik reset di CPU. Warm Booting diperlukan saat sistem meminta restart setelah menginstall program baru atau sistem operasi yang crash sehingga terpaksa harus memulai kembali. Lebih lanjut, biasanya proses Warm Booting pada komputer tidak mendeteksi kerusakan perangkat keras sedalam pada proses pada Cold Booting. Perbedaan Cold Booting dan Warm BootingCold Booting dan Warm Booting merujuk pada proses menyalakan komputer. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan:
1. ProsesUntuk melakukan Cold Booting komputer seharusnya berada dalam keadaan mati termasuk semua perangkat keras yang berada di dalamnya. Sedangkan Warm Booting, komputer yang sedang menyala diperintahkan untuk restart dengan menekan tombol restart di dalam sistem atau menggunakan shortcut Control + Alt + Delete. 2. FrekuensiFrekuensi Cold Booting acap kali dilakukan ketimbang Warm Booting. Karena setelah pemakaian, komputer akan dimatikan secara total dan kemudian dinyalakkan kembali. Sedangkan frekuensi melakukan Warm Booting cukup jarang, mengingat sistem operasi Windows, Linux dan MacOS saat ini terindikasi minim bug atau pengguna jarang menginstall program baru. 3. Istilah lainCold Booting memiliki nama lain: Hard Boot dan Cold Boot. Sedangkan Warm Booting: Dead Start & Soft Boot. 4. RisikoCold Booting merupakan cara kerja bawaan komputer yang dimatikan kemudian dinyalakan sehingga risiko yang ditimbulkan tidak ada sama sekali. Berbeda dengan Warm Booting, jika sering-sering di-restart maka potensi sistem yang akan mengalami kerusakan. PenutupItulah artikel Cold Booting & Warm Booting. Kedua istilah ini sebenarnya berhubungan dengan kegiatan yang kamu lakukan sehari-hari dengan perangkat komputer kita, yaitu menyalakan dari awal dan me-restart. Kedua istilah tersebut juga dibuat agar lebih familiar dalam melakukan perintah-perintah pada sebuah perangkat komputer. Setelah mengetahui apa saja pengertian dan pembahasan yang sudah dijelaskan secara cukup, ada baiknya kamu juga membaca artikel lain yang tidak kalah menarik dan tentu saja dapat menambah wawasan kamu tentang teknologi informasi di website ini ya. Semoga informasi tadi bermanfaat bagi kamu dan kamu juga bisa membagikan informasi ini kepada keluarga, teman dan kerabat terdekat kamu. Sekian dan Terima Kasih ! Warm booting adalah istilah yang mungkin jarang diketahui orang. Pada artikel kali ini Teknovidia akan membahas apa itu warm booting. Komputer merupakan perangkat yang penggunaannya sangat umum dewasa ini. Komputer dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari hal yang sederhana untuk keperluan pribadi, atau pun hal yang sangat kompleks untuk kepentingan umum. Di dalam dunia komputer sering kita jumpai berbagai istilah, baik isitilah yang jarang kita dengar atau pun istilah yang sangat sering kita temui. Warm Booting, Anda mungkin pernah mendengar istilah ini. Namun, apa itu pengertian dari warm booting? Sebelum kita membahas lebih jauh tentang warm booting, terlebih dahulu kita akan membahas pengertian dari istilah booting itu sendiri. Proses booting pada komputer merupakan proses yang sangat penting. Proses booting merupakan langkah awal yang dilakukan sistem sebelum komputer dapat dioperasikan. Secara sederhana, booting adalah proses yang dilakukan saat menghidupkan komputer dari awal sampai dengan komputer siap digunakan oleh penggunanya. Proses ini juga mengacu pada saat register proses yang diatur kosong dan status mikroprosesor yang juga diatur untuk menata ulang kembali. Proses booting melewati proses startup dari ROM yang dilanjutkan dengan proses yang diambail alih oleh sistem operasi. Proses booting indentik dengan Basic Input Output Memory atau BIOS. BIOS merupakan suatu kode software yang telah tertanam pada sistem di dalam komputer. Pengertian Warm BootingSecara umum booting adalah proses yang dilakukan saat menghidupkan komputer sampai komputer siap digunakan. Namun, perlu Anda ketahui terdapat berbagai istilah untuk berbagai jenis booting. Di antaranya adalah warm booting, cold booting, hard booting dan lainnya. Warm booting adalah proses yang dilakukan untuk menghidupkan komputer kembali, dimana saat komputer tersebut memang telah berada dalam keadaan hidup dan aktif. Atau dengan kata lain menghidupkan ulang komputer. Warm booting lebih sering dikenal dengan sebutan restart. Hal ini sesuai dengan istilahnya, warm yang berarti hangat. Tujuan dari proses warm booting adalah untuk mengulang kembali proses. Memulai lagi atau menghidupkan komputer dari awal. Ini bisa dilakukan apabila terjadi beberapa gangguan, seperti crash pada suatu program, hendak melakukan restart pasca melakukan instalasi program, atau misalnya hanya sekedar hendak memulai ulang lagi sistem pada komputer. Umumnya proses warm booting yang kita lakukan adalah saat komputer mengalami kondisi Not Responding. Sehingga, seringkali kita menghidupkan ulang komputer tersebut. Langkah-langkah pada Proses Warm BootingProses yang dilakukan untuk melakukan warm booting pada komputer sama halnya seperti Anda melakukan restart pada komputer. Pada sistem operasi Microsoft Windows misalnya, proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan menu restart atau dengan menekan kombinasi ctrl+alt+del pada keyboard. Namun, untuk penggunaan hardware lainnya, proses ini dapat dilakukan dengan menekan tombol reset pada CPU. Saat sistem mendapatkan sinyal untuk melakukan warm booting, proses yang dilakukan sangatlah cepat. Faktanya, ada banyak langkah yang dilewati dan dilakukan oleh sistem pada proses ini. Berikut ini penjelasan proses yang terjadi pada saat warm booting:
Jenis-Jenis Booting LainnyaSeperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat berbagai istilah untuk berbagai jenis booting. Selain dari warm booting yang sudah diuraikan terdapat jenis booting yang lainnya. Jenis-jenis yang dimaksud adalah:
Proses pada warm booting adalah bentuk inisiasi oleh sistem operasi pada komputer. Sistem yang direset pada proses ini tidaklah lengkap. Hal ini berbeda dengan cold booting. Pada proses cold booting reset sistem dilakukan dengan lengkap. Pada proses booting ini, jika tidak ada masalah pada sistem maka langkahnya sangat cepat. Proses yang panjang di atas hanya akan diproses dalam hitungan detik saja. Apalagi saat hard drive Anda menggunakan SSD jenis NVME, proses booting dieksekusi jauh lebih cepat. |