Apa Keistimewaan Lailatul Qadar dan nuzulul qur an?

Keistimewaan Malam Nuzulul Quran

Sejumlah umat muslim menyaksikan Alquran Akbar yang dipamerankan di Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (21/6). (Antara/Yusran Uccang)

Red: Agung Sasongko

Oleh: Ustaz Muhammad Arifin Ilham*

Nanti malam, kita akan memasuki hari ke-17 bulan Ramadhan. Hari yang bersejarah dalam perjalanan kitab suci umat Islam, yaitu Alquran. Di hari inilah sebuah hal luar biasa 14 abad lebih yang lalu terjadi.

Alquran diturunkan oleh Allah melalui Malaikat Jibril kepada nabi tercinta kita, Muhammad SAW. Dan, peristiwa ini ghalib disebut dengan Nuzulul Quran.Nuzulul Quran yang secara harfiah berarti turunnya Alquran adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting mengenai penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir, yakni Nabi Muhammad.Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surah al-Alaq ayat 1-5. Saat wahyu ini diturunkan, Nabi Muhammad sedang ber-tahannus (menyendiri) di Gua Hira. Ketika itu, tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut.Tidak ada malam yang sangat istimewa dalam perjalanan Islam kecuali malam ini. Di malam inilah berkumpul kejadian-kejadian istimewa; sesuatu yang istimewa yang sangat diperlukan sebagai penuntun umat manusia turun, yaitu Alquran.Terjadi pelantikan dan pengukuhan manusia paling istimewa sebagai pembawa risalah dan penjelas Alquran dan semua yang dikehendaki Allah Zat Penguasa kehidupan, yaitu Nabi Muhammad SAW, serta dibentangkan malam penentu keadaan yang ditaburi banyak kemuliaan yang satu malamnya bernilai lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar.Turunnya Alquran tidak hanya sebuah penegasan atas kemuliaannya dan sekaligus yang menerimanya, yaitu Nabi Muhammad ,tetapi juga harus diiringi semangat untuk kembali kepada Alquran dan sunah, mempelajarai, menghayati, dan berazam mengamalkannya.Antara Alquran dengan Nabi Muhammad adalah sesuatu yang tidak bisa dipisah. Bahkan, jika ingin mengetahui bagaimana Alquran dalam penerapan terbaik, jawabannya ada pada diri Nabi Muhammad. Karena itu, Nuzulul Quran harusnya dimaknai sebagai upaya untuk kembali mempelajari Alquran dan semua sirah Nabi. Kehadiran Nabi adalah penjelas dan penerjemah paling benar terkait informasi-informasi Alquran.

Bahkan, ada yang menyebut kalimat sederhana terkait Alquran, Nabi Muhammad adalah Alquran yang berjalan. Memperingati Nuzulul Quran berarti sesungguhnya bersiap kembali menghidupkan Alquran dan sunah Nabi. Tiada hari dalam Ramadhan dan selepas Ramadhan kecuali bersama Alquran dan sunah Nabi SAW. 

*Artikel ini dimuat pertama kali di Republika.co.id pada 3 Juli 2015. Alfatihah untuk Alm Ustadz Arifin Ilham.

123berita.com, Keistimewaan Nuzulul Qur’an dan Malam Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan – Pengertian Nuzulul Qur’an ialah turunya kitab suci Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril pada 17 Ramadhan. Al-Qur’an turun bertahap setiap malam Lailatul Qadar selama 23 tahun. Jika menurut pengertian secara Harfiah Nuzulul Qur’an merupakan turunnya wahyu dari Allah berupa kitab suci Al Qur’an untuk pertama kalinya kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi dan Rasul terakhir bagi umat islam.

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali bertempat di Gua Hira saat beliau sedang berdiam diri atau menyendiri, beliau menerima wahyu  melalui malaikat Jibril yaitu Al Qur’an Surat Al Alaq Ayat 1-5.  

Keistimewaan Malam nuzulul yang lebih diutamakan adalah tentang manfaat dan keistimewaan membaca Al Qur’an sebagai kitab suci agama Islam karena memperingati malam nuzulul Qur’an memang sangatlah baik bagi umat Islam, Akan tetapi cara memperingati malam nuzulul Qur’an yang khidmat bukan hanya proses perayaannya saja.

Hikmah pada malam Nuzulul Qur’an dengan membaca Al Qur’an yang pertama yaitu akan mendapatkan pahala serta mendaatkan syafa’at pada hari kiamat. Dari Abu Umamah Al Bahili ra, Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi, “Bacalah Al Qur’an. Sesungguhnya Al Qur’an kelak akan datang pada Hari Kiamat untuk memberikan Syafa’at kepada penganutnya”. (Hadist Riwayat Muslim).

Mengutip dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi “Barangsiapa yang membaca satu huruf dalam Kitabullah (Al Qur’an) maka ia akan memperoleh 1 kebaikan. Satu kebaikan itu nantinya akan dibalas dengan 10 kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim Satu Huruf, tetapi alif Satu Huruf, Lam satu huruf dan mim satu huruf”. (Hadist Riwayat Tirmidzi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Kitab suci Al Qur’an merupakan petunjuk dan cahaya bagi Umat Islam, yang telah dijelaskan di dalam firman Allah SWT di dalam Al Qur’an surat Asy Syura Ayat 52 yang berbunyi, “Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu Wahyu (Al Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu. Namun kamu menjadikan Al Qur’an itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS Asy-Syura: Ayat 52).

Membaca  Al Qur’an selanjutnya ialah sebagai Rahmat dan obat, dalam hal ini telah dijelaskan di dalam firman Allah SWT di dalam surat Al Qur’an Al-Israa ayat 82 yang berbunyi, “Dan kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidak lah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (QS Al-Isra: Ayat 82).

Di dalam firman Allah SWT di dalam surat Yunus ayat 57 yangjugs di jelaskan, “Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada di dalam dada, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS Yunus: ayat 57).

Selain itu pada Bulan Ramadhan juga terdapat malam yang lebih baik dari pada malam seribu bulan atau disebut dengan malam Lailatul Qadar. Pada malam itu, seluruh malaikat turun, sehingga banyak cahaya. Malam Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir Ramadhan.

Keutamaan Malam Lailatul Qadar :

1. Malam Yang Lebih Baik Dari pada Seribu Bulan

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih dari malam seribu bulan, sebagaimana dalam firman Allah SWT:

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. (QS Al-Qadr: 3).

Al Thabari menyebutkan pendapat Mujahid terkait penjelasan lebih baik dari seribu bulan adalah amal, puasa, dan shalat malam yang dilakukan malam ini lebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu bulan.

2. Mendapatkan Ampunan Dosa

Dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW:

 “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (Hr Bukhari).

Seorang Muslim yang menghidupkan malam lailatul qadar maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.

3. Malam Penuh Berkah

Pala ulama menafsirkan yang dimaksud dengan malam yang diberkahi pada ayat tersebut adalah malam lailatul qadar yaitu malam dimana diturunkannya Alquran. Dijelaskan dalam surat Al Dukhan ayat 3:

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi”. (QS Al Dukhan: 3).

4. Malaikat Jibril AS dan Para Malaikat Lainnya Turun Ke Bumi

Pada malam seribu bulan ini malaikat Jibril AS bersama dengan malaikat-malaikat lainnya akan meletakkan sayap-sayap mereka dan akan mengagungkan bagi mereka yang berdzikir dan membaca Alquran Al Qur’an.

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”. (QS Al Qadr: 4).

5. Malam Penulisan Takdir

Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa pada lailatul qadar akan dituliskan lauhul mahfuz. Lauhul mahfuz merupakan penulisan takdir dalam setahun, mulai dari mencatat ajal, rezeki, serta segala sesuatu hingga akhir dalam satu tahun bagi umat manusia.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Dukhan ayat 4:

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”. (QS Al Dukhan: 4)

Urusan yang diamaksud dalam ayat tersebut adalah urusan rezeki, kesehatan, kematian dan urusan dunia lainnya.

Apa Keistimewaan Lailatul Qadar dan nuzulul qur an?

Kapan Lailatul Qadar 2022? Berikut Tanggal Khusus Datangnya Malam Lebih Baik dari Seribu Bulan /Pixabay/ pinterastudio

MAPAY BANDUNG - Pada saat bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Malam yang indah itu disebut Lailatul Qadar atau malam kemuliaan.

Selain malam Lailatul Qadar, pada saat bulan Ramadhan juga ada peristiwa penting yang tidak kalah istimewa yaitu turunnya Al-Quran atau biasa disebut dengan Nuzulul Quran.

Keistimewaan pada saat Lailatul Qadar ataupun Nuzulul Quran yakni bila seorang muslim mengerjakan kebaikan-kebaikan pada malam itu, maka nilainya lebih baik dari mengerjakan kebaikan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun sampai 84 tahun.

Baca Juga: 11 Jenis Tanaman ini Sangat Ditakuti Makhluk Halus, Nomor 9 Wajib Ditanam di Sekitar Rumah

Mengapa malam Lailatul Qadar begitu istimewa? Para ulama memaknai kata Al-Qadar dengan kata takdir. Pendapat ini demikian, karena Allah SWT pada malam itu mentakdirkan agama-Nya dan menetapkan khittah untuk Nabi-Nya, dalam menyeru umat manusia ke jalan yang benar.

>

Khittah yang dijalani itu, sekaligus melepaskan umat manusia dari kerusakan dan kehancuran yang pada saat itu sedang membelenggu mereka. (Hasbi Ash Shiddieqy, 1996: 247).

Dilansir MapayBandung.com melalui nu.or.id pada Kamis 14 April 2022, adapun kata Al-Qadar diartikan juga Al-Syarf yang artinya adalah mulia (kemuliaan dan kebesaran).

Baca Juga: Memahami Makna Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Peristiwa Penting Bagi Umat Manusia

Maksudnya Allah SWT telah mengangkat kedudukan Nabi-Nya pada malam Qadar itu dan memuliakannya dengan risalah serta membangkitkannya menjadi Rasul terakhir.