Apa karakteristik dari bahan serat yang berasal dari hewan?

8 Kelas VII SMPMTs Semester I Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan. Meskipun bahan serat alam pada umumnya memiliki karakteristik yang sehat tetapi dari sisi jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya tentu mengalami hambatan. Jika bahan serat alam ini diproduksi terus-menerus akan mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam maka semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual produk di pasar.

B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat

Bahan serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.

1. Serat dari Tumbuhan

Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap tidak susut, permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk. Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasiikasi menjadi empat sebagai berikut. a. Serat dari Biji Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu, saat ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk Di unduh dari : Bukupaket.com Prakarya 9 sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya. b. Serat dari Batang Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjoganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.5 Serat biji kapas. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.6 Serat biji kapuk. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.7 Serat batang anggrek. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.9 Serat batang mahkota dewa. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.8 Serat batang melinjo. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.10 Serat batang beringin. Di unduh dari : Bukupaket.com 10 Kelas VII SMPMTs Semester I c. Serat dari Daun Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong purun tikus, daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen. d. Serat Berasal dari Buah Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Sabut buah kelapa memiliki banyak manfaat. Semua jenis sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potongan- potongan panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi bahan baku. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.11 Serat daun mendong. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.12 Serat daun nanas. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.13 Serat daun pandan berduri. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.14 Serat buah kelapa. Di unduh dari : Bukupaket.com Prakarya 11

2. Serat dari Hewan

Jenis dan Karakteristik Bahan Serat - Bahan serat alam berasal dari alam. limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.

Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.

Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat sebagai berikut.

Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji

telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat.

Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu,

saat ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan

baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk 

sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang

sebagai bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun

Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan

tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang

yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang

berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon

anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax,

jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.

Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya

tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari

daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun

mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun

eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.

d. Serat Berasal dari Buah

Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam.

Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan

serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai

bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang

melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai

bahan serat. Sabut buah kelapa memiliki banyak manfaat. Semua jenis

sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek,

hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang

dipergunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potongan-

potongan panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi

Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan Ă„lamen. Di bawah ini dijelaskan penggolongannya.

Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang

disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer,

mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak

digunakan adalah wol dari bulu domba.

Apa karakteristik dari bahan serat yang berasal dari hewan?
Serat bulu domba

Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya

adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan

untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan

serat lalu dipintal menjadi benang.

Apa karakteristik dari bahan serat yang berasal dari hewan?
Serat kepompong ulat sutera

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar. Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan. Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama.