Chafid, Maulana Ainal (2019) IDENTIFIKASI JUMLAH ERITROSIT PADA SEDIMEN URIN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RSU ANNA MEDIKA MADURA. Diploma thesis, STIKES NGUDIA HUSADA MADURA. Show
AbstractDiabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif. Sedimen urin adalah unsur-unsur yang tidak larut dalam urine yang berasal dari darah, ginjal, dan saluran kemih seperti sel eritrosit, leukosit, dan sel epitel, torak, bakteri, kristal, jamur, dan parasit. Pemeriksaan sedimen urine eritrosit yang dilakukan menggunakan sampel urine sewaktu. Tujuan dari penelitian ini untuk Mengidentifikasi jumlah eritrosit pada sedimen urin penderita DM. Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan analisa data deskriptif, dengan menentukan jumlah sedimen urine eritrosit yang dilakukan di Laboratorium RSU ANNA MEDIKA MADURA pada bulan Juli 2019, dengan teknik pengambilan sampel random sampling (sampel secara acak sederhana). Hasil penelitian ditemukan hasil positif pada sedimen urine eritrosit positif 1 (+1) 45%, positif 2 (+2) 25%, positif 3 (+3) 25%, dan positif 4 (+4) 5%. Kesimpulan dari penelitian ini didapat hasil jumlah sedimen urine eritrosit dengan rata-rata sebesar 1.9 pada pasien Diabetes Melitus. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Sedimen, Urine, Eritrosit.
Actions (login required)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam kedokteran, hematuria adalah kehadiran sel-sel darah merah (eritrosit) dalam urin. Ini mungkin idiopatik dan / atau jinak, atau dapat menjadi tanda bahwa ada batu ginjal atau tumor dalam saluran kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, prostat, dan uretra), mulai dari yang sepele hingga yang mematikan. Jika sel-sel darah putih ditemukan di samping sel-sel darah merah, maka itu adalah tanda infeksi saluran kemih. Kadang-kadang "hemoglobinuria" digunakan pula untuk maksud yang sama, meskipun lebih tepatnya kata ini hanya mengacu pada adanya hemoglobin dalam urin. Jenis[sunting | sunting sumber]Perubahan warna merah pada urin dapat memiliki berbagai penyebab:
Diagnosis[sunting | sunting sumber]Sering kali, diagnosis dibuat berdasarkan sejarah medis dan beberapa tes darah, terutama pada anak muda dengan risiko keganasan rendah atau diabaikan, dan umumnya gejalanya terbatas. Penyelidikan USG saluran ginjal sering digunakan untuk membedakan antara berbagai sumber pendarahan. Sinar-X dapat digunakan untuk mengidentifikasi batu ginjal, walaupun CT scan lebih tepat. Pada pasien yang lebih tua, sistoskopi dengan biopsi dari lesi yang diduga sering digunakan untuk menyelidiki kanker kandung kemih. Jika dihubungkan dengan rasa sakit, mungkin hematuria ditandai dengan sindrom nyeri pinggang.[1] Berdasarkan pedoman AUA (Urologic American Association),[2] hal-hal berikut ini harus dilakukan untuk pasien berisiko tinggi dengan hematuria mikroskopis yang signifikan (lebih dari 3 sel darah merah per bidang berdaya tinggi):
Penyebab[sunting | sunting sumber]Penyebab hematuria makroskopik (darah terlihat dalam urin) meliputi:
Referensi[sunting | sunting sumber]
Apa penyebab eritrosit dalam urine?Adanya eritrosit atau sel darah merah di dalam urine (hematuria) merupakan kondisi yang tidak normal, dan perlu diketahui penyebabnya. Pada beberapa kasus, sel darah merah dapat terkandung dalam urine jika tejadi perdarahan dari vagina yang menyaru dengan penyakit saluran kemih.
Berapa nilai normal eritrosit dalam urine?Normal jumlah eritrosit adalah 0-3/LPB. Kadang-kadang perdarahan saluran kemih bagian bawah menimbulkan bekuan darah dalam urin.
Berapa nilai normal urine?PH urine normal berada di angka 4,5- 8,0 dengan nilai rata-rata 6,0. Sedangkan nilai pH urine netral adalah 7,0. PH urine dinyatakan asam saat berada di bawah angka 5,0, dan dinyatakan basa saat berada di atas angka 8,0.
Apa yang dimaksud leukosit dalam urine?Leukosit atau sel darah putih merupakan salah satu bagian dari sistem pertahanan tubuh. Apabila kadar sel darah putih meningkat di urine saat menjalani pemeriksaan medis tertentu, ada kemungkinan bahwa tubuh mengalami gangguan seperti infeksi.
|