Sedang merancang curriculum vitae (CV)? Sebelumnya, yuk, ketahui langkah penulisan riwayat pendidikan di CV! Show
Ternyata, bagian yang satu ini tak boleh asal dibuat. Ada strategi yang bisa kamu pakai agar makin maksimal. Kira-kira, seperti apa strategi itu? Glints akan menjelaskan semuanya dalam artikel ini. Akan tetapi, kita bahas dulu manfaat pencantuman riwayat pendidikan di CV. Apa Fungsi dari Bagian Pendidikan di CV?© Freepik.com Pertama-tama, kita bahas fungsi penulisan riwayat pendidikan di CV. 1. Memenuhi syarat melamar kerjaBeberapa pekerjaan hanya bisa dijalani oleh lulusan jurusan tertentu. Sebagai contoh, seorang dokter harus lulus dari program pendidikan profesi dokter dan punya surat tanda registrasi. Oleh karena itu, kalau karier incaranmu punya syarat pendidikan khusus, cantumkan saja. Ini merupakan salah satu syarat agar kamu bisa diterima kerja. 2. Menunjukkan kualifikasimuMeski tak jadi syarat mutlak, pendidikan di jurusan tertentu bisa menjadi pertimbangan di mata rekruter. Misalnya, kamu melamar kerja sebagai desainer grafis. Para lulusan desain komunikasi visual tentu punya nilai plus untuk lowongan itu. Jadi, coba tuliskan informasi seputar kampusmu di CV. Walau begitu, melansir TopCV, pendidikan tak selalu berpengaruh besar pada penilaian rekruter. Kalau banyak dan berkualitas, pengalaman kerjamu akan menggeser bobot penilaian pendidikan. 3. Sarana menampilkan pencapaianKamu fresh graduate yang belum punya banyak pengalaman kerja? Penulisan pendidikan di CV akan jadi penting untukmu. Di sanalah kamu bisa menonjolkan pencapaian. Kamu bisa menyebutkan IPK, penghargaan, beasiswa, hingga pengalaman kepanitiaan dan organisasi. Semua itu bisa menambah nilaimu di mata rekruter. 4. Memenuhi ekspektasi rekruterKickresume menuliskan, rekruter sudah biasa melihat riwayat pendidikan di CV. Otomatis, tiap kali melihat dokumen lamar kerja ini, mereka berekspektasi melihat di mana kamu bersekolah atau berkuliah. Itu juga bisa menjadi alasan penulisan riwayat pendidikan di CV. Apa yang Bisa Ditulis di Bagian Pendidikan CV?© Freepik.com Kira-kira, apa saja informasi pendidikan yang bisa dituliskan di CV? Dirangkum dari Zety dan Novoresume, berikut daftarnya:
Apa yang Harus Dihindari di Bagian Pendidikan CV?© Tokyofreelance.jp Sekarang, kita bahas hal-hal yang harus dihindari saat menulis riwayat pendidikan di CV. 1. Pengalaman bersekolah dari TK-SMPCV adalah dokumen yang menunjukkan kemampuan, kualifikasi, dan pencapaianmu. Ketiganya sering kali tak bisa tergambar oleh pengalaman sekolah dari TK hingga SMP. Jadi, coba hindari penulisan pendidikan di CV untuk jenjang tersebut. Untuk apa kamu menulis informasi yang tak dibutuhkan? Ketika jenjang sekolah dari TK sampai SMP dihapus, ada lebih banyak ruang di CV-mu. Ruang itu bisa kamu manfaatkan untuk informasi lain yang lebih relevan. 2. Pendidikan yang membuatmu overqualifiedMelansir Jobscan, tak semua rekruter tertarik merekrut orang yang overqualified. Menurut rekruter tersebut, kalau diterima, orang yang overqualified berpeluang besar cepat resign dan mencari lowongan kerja yang lebih baik. Jadi, saat melamar kerja, kamu boleh-boleh saja tak mencantumkan gelar S2 di bagian riwayat pendidikan. Dengan begitu, kamu bisa menghindar dari penilaian overqualified. 3. Menulis nilai yang kurang baikNilai yang kurang baik sebaiknya tak dicantumkan di CV. Tenang saja, kamu tetap bisa menuliskan nama sekolah/kampus dan jurusanmu. Tips Menulis Bagian Pendidikan di CV© Freepik.com Supaya makin maksimal, berikut beberapa tips menulis riwayat pendidikan di CV: 1. Tuliskan yang terbaru duluLayaknya pengalaman kerja, lakukanlah penulisan riwayat pendidikan di CV dari yang terbaru. Setelah itu, cantumkan pendidikan sebelumnya di bawahnya. 2. Jika perlu, pisahkan bagian penghargaan dan pencapaianKadang kala, penghargaan dan pencapaian seseorang sangatlah banyak. Akhirnya, riwayat pendidikan di CV mereka sangat panjang. Kalau mengalami hal ini, seperti dituliskan The Balance Careers, pisahkan saja bagian penghargaan dan pencapaian. Dengan begitu, prestasimu bisa lebih menonjol. Sebab, ia tak menjadi satu dengan informasi pendidikanmu. Contoh Penulisan Bagian Pendidikan di CV© Freepik.com Berikut contoh penulisan riwayat pendidikan di CV yang bisa kamu amati, tiru, dan modifikasi: 1. Sudah lulusa. Bahasa IndonesiaUniversitas Pencetak Harapan Bangsa (2016-2019)
b. Bahasa InggrisUniversitas Pencetak Harapan Bangsa (2016-2019)
2. Belum lulusa. Bahasa IndonesiaUniversitas Juara Dunia (2020-2024)
b. Bahasa InggrisUniversitas
Juara Dunia (2020-2024)
Penulisan Kursus dan Pendidikan Informal di CV© Freepik.com Punya pengalaman pendidikan berupa kursus? Ingin melakukan penulisan pengalaman itu di CV, namun tak tahu caranya? Dirangkum dari Indeed, berikut tips yang bisa kamu ikuti:
Demikian penjelasan Glints seputar penulisan riwayat pendidikan di CV. Setelah memahaminya, kamu tentu bisa mencantumkan pendidikan dengan baik. Sekarang, saatnya maksimalkan bagian lainnya di CV. Dengan begitu, dokumen lamar kerjamu jadi makin berkualitas. Peluangmu diundang interview pun bisa membesar. Tak tahu bagaimana caranya? Tenang saja, Glints punya panduan lengkapnya. Klik link–link di bawah ini, ya:
Degree diisi apa?Di kolom “Degree” isikan dengan tingkatan pendidikanmu. Karena LinkedIn menggunakan bahasa Inggris, untuk sarjana ketikkan Bachelor diikuti jurusanmu dan untuk magister atau pascasarjana ketikkan Master.
Apa itu major dan degree?Kata 'bachelor degree' dan 'major' merupakan dua kata yang berkaitan namun memiliki arti yang berbeda satu sama lain. Penjelasan: Kata 'bachelor degree' dapat diartikan sebagai gelar sarjana S1 dalam pendidikan tinggi. Sementara kata 'major' dapat diartikan sebagai jurusan dalam pendidikan tinggi.
Apa itu GPA dan maximum GPA?GPA : diisi IPK (diploma/sarjana), Nilai rata-rata UN atau jumlah nilai UN (SMA/SMK). GPA Maksimum : diisi dengan standar nilai paling tinggi dari IPK (diploma/sarjana), Nilai rata-rata UN atau jumlah nilai UN (SMA/SMK).
Apa itu major dalam pendidikan?Mayor merupakan bidang keahlian berdasarkan disiplin keilmuan utamanya pada suatu departemen atau fakultas, dimana mahasiswa dapat memperdalam kompetensinya (ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) tertentu dalam suatu paket mata kuliah.
|