Senin, 15 November 2021, 06:47 WIB Show
Warta Ekonomi, Jakarta - Apakah Anda tahu bahwa di dunia ini terdapat berbagai macam jenis gula untuk pemanis makanan atau minuman lho. Misalnya, gula batu, gula pasir, gula halus, dan gula merah. Apakah Moms tau jenis gula mana yang aman dikonsumsi untuk penderita diabetes? Tentunya, bagi penderita diabetes, tak boleh sembarangan mengonsumsi gula ya. Ini dikarenakan bisa saja malah memperburuk kesehatan. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa gula merah lebih aman dikonsumsi bagi penderita diabetes. Benar enggak ya? Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia, Kenali Penyakit yang Bikin Stress dan Merusak Mood Yuk, simak penjelasan berikut ini, dikutip dari berbagai sumber. Mengonsumsi Gula Merah untuk Penderita Diabetes Gula merah memang disebutkan lebih aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes dibandingkan jenis gula lainnya, terutama gula putih. Faktanya, kandungan gula merah aman untuk seseorang dengan diabetes. Meski begitu, terdapat kemungkinan terjadinya peningkatan kadar gula dalam skala yang lebih kecil. Semua pemanis memang memiliki kandungan glukosa yang dapat menyebabkan kadar gula naik, tetapi yang harus dilihat adalah indeks glikemiknya (GI). Semakin rendah GI yang terdapat dalam suatu pemanis, maka semakin baik. Jika nilai GI pemanis kurang atau sama dengan 55, maka dianggap rendah. Lalu, jika di atas 70, maka dianggap tinggi. Baca Juga: Bukan Cuma Diabetes, Ini 6 Penyakit yang Disebabkan Terlalu Sering Konsumsi Gula Gula merah aman untuk pengidap diabetes karena angka indeks glikemiknya sebesar 35. Baca Juga: OJK Ajak Masyarakat Belanja Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan HerStory. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab HerStory. Gula aren adalah gula yang terbuat dari nira pohon enau (arenga pinnata) atau sugar palm. Banyak orang mengatakan bahwa gula aren lebih baik untuk pengidap diabetes jika dibandingkan dengan gula pasir. Benarkah demikian? Orang dengan diabetes harus membatasi asupan gula yang dikonsumsi setiap harinya. Pada dasarnya, baik gula pasir atau gula aren memiliki kandungan fruktosa yang hampir sama. Namun gula aren memiiki beberapa keuntungan dan dapat bermanfaat jika tidak dikonsumsi secara berlebihan. Benarkah gula aren lebih sehat untuk penderita diabetes?Indeksi glikemik gula aren lebih rendah dari gula putihJika dibandingkan dengan gula pasir, gula aren memiliki rata-rata indeks glikemik atau glycemic index (GI) yang lebih rendah. Gula pasir memiliki GI rata-rata 58, sementara indeks glikemik gula aren adalah sekitar 35 hingga 54. Indeks glikemik adalah tingkat seberapa cepat makanan dalam meningkatkan kadar glukosa darah setelah dikonsumsi. Semakin rendah angkanya, maka semakin lambat pula kemampuannya untuk meningkatkan kadar gula darah dan semakin baik pula bagi penderita diabetes. Skor GI dikelompokkan menjadi tiga tingkatan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan penjelasan sebagai berikut:
Makanan dengan indeks glikemik rendah tidak akan meningkatkan kadar gula darah sebanyak makanan dengan indeks glikemik tinggi dalam jumlah yang sama. Itulah alasannya gula aren dianggap lebih baik atau lebih menyehatkan untuk penderita diabetes jika dibandingkan gula pasir atau gula buatan lainnya. Meskipun demikian, hal ini bukan berarti Anda bebas mengonsumsi gula aren dalam jumlah besar. Pasalnya, selain kandungan 1-2% glukosa dan 2-4% fruktosa bebas, 80% - 90% kandungan gula aren adalah sukrosa yang juga terdapat pada gula pasir. Maka dari itu, konsumsi gula aren untuk diabetes juga harus dibatasi. Jika berlebihan, maka gula aren juga dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang signifikan. Baca Juga: Arti Sukrosa dan Bedanya Dengan Fruktosa dan Glukosa Potensi manfaat gula aren untuk diabetesManfaat gula aren untuk penderita diabetes bisa menjaga gula darah lebih stabilGula aren yang dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan memiliki beberapa potensi manfaat yang bisa menguntungkan bagi kesehatan, sepert: 1. Mengatur gula darahKandungan glukosa yang lebih sedikit dan GI yang lebih rendah dapat membantu menstabilkan gula darah jika dibandingkan gula pasir atau madu. Hal ini bermanfaat untuk membantu menjaga kadar gula darah lebih stabil dan mengurangi risiko kerusakan pada jantung. 2. Kandungan antioksidan lebih banyakJika dibandingan dengan gula lainnya, gula aren dinilai lebih bermanfaat karena mengandung lebih banyak viamin, mineral, dan nutrisi lain. Gula aren juga mengandung fitonutrien yang merupakan senyawa nabati dengan manfaat antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel penyebab penyakit kronis. 3. Menyehatkan pencernaanGula aren tinggi kandungan inulin, yakni serat yang dapat membantu mengendalikan bakteri di usus. Hal ini bermanfaat untuk menyehatkan pencernaan serta meningkatkan penyerapan mineral. 4. Menjaga fungsi sistem sarafGula aren mengandung kalium yang bermanfaat untuk menjaga fungsi sistem saraf yang memiliki peran penting untuk tubuh, termasuk mengatur kontraksi otot dan menjaga detak jantung tetap teratur. Asupan kalium yang cukup juga dapat menurunkan risiko hipertensi. Baca Juga: Diet Diabetes, Pola Makan untuk Jaga Kadar Gula Darah Alternatif pemanis yang lebih sehatKurma bisa menjadi alternatif pemanis yang lebih sehat dari gula arenSaat dikonsumsi secukupnya, gula aren dapat memberikan manfaat kesehatan yang baik, termasuk bagi para pengidap diabetes. Tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, gula aren juga dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan seperti masalah jantung, kenaikan berat badan, gigi berlubang serta meningkatkan stres. Jika Anda memiliki kebutuhan gula yang cukup tinggi, berikut ini beberapa alternatif pengganti gula yang lebih sehat dari gula aren: 1. SteviaStevia adalah ekstrak tumbuhan dengan nol kalori. Stevia memiliki rasa 200-300 kali lebih manis dari gula biasa. Tetapi tidak semua orang menyukai rasanya. 2. Buah segarBuah-buahan tinggi akan gula alami sehingga bisa menjadi pilihan yang lebih sehat jika dibandingkan gula aren, terutama untuk para pengidap diabetes karena lebih kaya vitamin dan mineral dari pemanis tradisional. 3. KurmaKurma adalah buah kering yang memiliki rasa manis dan legit. Kurma dapat dijadikan pengganti gula untuk makanan yang dipanggang. Meskipun tinggi gula, kurma tinggi serat dan dapat membantu merasa kenyang. Baca Juga
Catatan dari SehatQDalam jumlah yang cukup, gula aren memang mengandung lebih banyak nutrisi dibanding dengan gula biasa. Indeksi glikemiknya pun lebih rendah. Namun, gula aren tetap bisa meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes, sehingga konsumsinya tetap perlu dibatasi. Apabila Anda punya riwayat diabetes, sebaiknya berkonsultasi ke dokterterlebih dahulu sebelum menjadikan gula aren sebagai ailternatif pengganti gula pasir. Dokter akan memberikan saran pola makan dan gaya hidup sehat yang paling sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Gula apa yang bagus untuk penderita diabetes?Dikutip dari Diabetes.org.uk, berikut beberapa bahan alami yang terbukti aman bagi penderita diabetes.. Aspartam. Aspartam adalah pemanis buatan yang biasanya digunakan dalam makanan atau minuman dingin. ... . Erythritol. ... . Xylitol. ... . Sakarin. ... . Stevia. ... . Madu. ... . Pemanis ekstrak buah. ... . Gula kelapa/gula aren.. Bolehkah penderita diabetes mengonsumsi gula aren?Dibandingkan jenis gula lainnya, gula aren memiliki indeks glikemik rendah. Ini artinya, kadar gula darah tidak meningkat dengan cepat saat mengonsumsi gula aren. Efek ini baik bagi penderita diabetes yang harus menjaga kadar gula darahnya tetap stabil.
Apakah gula merah lebih sehat dari gula putih?Hasil penelusuran, dilansir dari merdeka.com, Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood Aldis Ruslialdi menjelaskan, informasi gula merah lebih sehat dibanding gula putih hanya mitos. Sebab kandungan kalori keduanya hampir sama.
Apakah gula aren bisa menyebabkan gula darah naik?Gula aren masih bisa meningkatkan kadar gula darah, sehingga penderita diabetes masih perlu membatasi konsumsinya. Meski begitu, kadar indeksi glikemik gula aren lebih rendah dari gula putih biasa.
|