Apa fungsi dari katup epiglotis

Apa fungsi dari katup epiglotis

Penyakit

Epiglotitis merupakan suatu infeksi pada epiglotis, yang dapat menyebabkan gangguan fungsi epiglotis dan pembengkakan epiglotis. Pada keadaan berat, epiglotitis dapat menyebabkan sumbatan pernafasan yang mengancam nyawa.

Sedangkan epiglotis itu sendiri adalah tulang rawan yang berfungsi sebagai katup antara saluran makan dan trakea (saluran pernafasan). Organ ini akan menutup selama proses menelan berlangsung. Epiglotis berfungsi sebagai katup untuk menjaga agar makanan tetap masuk ke dalam saluran pencernaan dan tidak masuk ke saluran pernafasan.

Epiglotitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Haemophillus influenzae tipe b. Bakteri lain yang biasanya menyebabkan epiglotitis adalah bakteri streptokokus, khususnya pada pasien usia dewasa. 

Penyakit ini paling sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 2–5 tahun dan jarang terjadi pada anak yang berumur di bawah 2 tahun. Meski demikian, sebenarnya epiglottitis dapat terjadi pada semua orang.

Apa fungsi dari katup epiglotis

Diagnosis epiglotitis dapat ditentukan dengan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan inspeksi secara langsung dengan menggunakan laringoskopi dapat terlihat adanya epiglotis yang membengkak. Pemeriksaan biakan dari lendir tenggorokan dapat memperlihatkan penyebab bakteri dari infeksi ini.

Gejala dari epiglotitis terdiri dari:

  • Nyeri tenggorokan
  • Suara serak
  • Kesulitan menelan
  • Gangguan pernafasan, terasa sesak, pada keadaan obstruksi yang berat akan pasien tampak kebiruan
  • Stridor (suara pernafasan yang kasar)
  • Suara serak
  • Demam tinggi
  • Drooling atau air liur keluar berlebihan karena nyeri menelan
  • Posisi tripod. Pasien akan duduk dengan tangannya di depan untuk menyangga, dengan kepala condong sedikit maju. Posisi ini memungkinkan aliran udara masuk ke paru secara lebih maksimal.

Epiglotitis merupakan suatu keadaan gawat darurat, sehingga diperlukan penanganan yang cepat. Jika tidak ditangani dengan cepat, keadaan ini dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas yang menyebabkan kematian. Penderita epiglotitis harus segera dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa secara menyeluruh.

Memastikan aliran udara (air way) pasien dalam keadaan terbuka adalah langkah awal yang perlu dilakukan. Jika saluran nafas tertutup, maka pemasangan selang endotrakeal atau pemasangan lubang pernafasan pada trakea (trakeostomi), perlu secepatnya dilakukan. Selanjutnya, penderita dapat diberikan antibiotik dan steroid untuk epiglotitisnya.

Epiglotitis dapat dicegah. Imunisasi untuk mencegah infeksi H. Influenza dapat dilakukan untuk anak berusia di bawah 2 bulan.

Apa fungsi dari katup epiglotis

Klikdokter

Halodoc, Jakarta – Epiglotitis merupakan kondisi yang terjadi karena adanya pembengkakan dan peradangan pada epiglotis, yaitu katup yang berfungsi menutupi trakea atau batang tenggorokan. Epiglotis merupakan katup berbentuk daun dan bertugas untuk melindungi batang tenggorokan agar tidak dimasuki makanan atau cairan pada saat menelan. Katup ini terletak tepat di belakang pangkal lidah.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, dari segala usia. Namun, anak-anak yang berusia 2 hingga 5 tahun disebut memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit ini.

Selain itu, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pengidap HIV dan orang yang belum menerima vaksinasi Haemophilus influenzae type b (Hib) juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena epiglotitis.

Baca juga: Mengenal Peradangan pada Epiglotis

Pada anak-anak, gejala epiglotitis yang muncul bisa memburuk dalam waktu yang sangat cepat, bahkan dalam hitungan jam. Berbeda dengan orang dewasa, gejala umumnya baru akan muncul dan memburuk secara perlahan.

Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini, seperti demam, sakit tenggorokan yang parah, sulit menelan, hingga sesak napas. Kondisi ini juga bisa menyebabkan napas berbunyi nyaring, mudah gelisah, mengeluarkan air liur, serta suara serak.

Kabar buruknya, penyakit ini sama sekali tidak boleh dianggap remeh, karena masuk dalam kondisi darurat medis. Epiglotitis bisa menghambat pernapasan dan memberi dampak buruk pada tubuh. Bahkan, penyakit ini disebut sebagai kondisi yang sangat berbahaya, sebab jika tidak segera ditangani, epiglotis bisa membengkak dan menutupi trakea, sehingga menghambat pasokan oksigen dan berujung pada kematian.

Penyebab dan Pengobatan Epiglotitis

Penyebab utama dari penyakit ini adalah infeksi bakteri. Ada beberapa jenis bakteri yang bisa menjadi pemicu penyakit ini, yaitu streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Jenis bakteri tersebut diketahui sering memicu peradangan pada epiglotis.

Infeksi kemudian akan mengakibatkan epiglotis membengkak dan menghalangi keluar masuknya udara pada saluran pernapasan. Dalam tingkat yang cukup parah, kondisi ini berpotensi menyebabkan kematian, karena jalan pernapasan yang terhambat.

Selain infeksi, luka pada tenggorokan juga dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada epiglotis. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kondisi ini, misalnya benturan atau pukulan keras, masuknya benda asing atau senyawa kimia ke dalam tubuh, serta efek dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Baca juga: Apakah Epiglotitis Bisa Dicegah?

Epiglotitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri bisa diobati dengan pemberian antibiotik. Sementara untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan, biasanya digunakan jenis obat-obatan steroid. Berita baiknya, penyakit ini bisa dicegah, dengan pemberian vaksin Hib.

Di Indonesia, vaksin ini diberikan bersamaan dengan DPT dan hepatitis B, dan disebut sebagai vaksin Pentabio. Vaksin ini akan diberikan dalam 4 tahap, yaitu saat bayi berusia 2, 4, 6, dan 18 bulan. Jika anak baru menerima vaksin di antara usia 1-5 tahun, maka vaksin hanya akan diberikan 1 kali.

Mencegah penyebaran infeksi Hib dapat membantu pencegahan epiglotitis. Salah satu upaya pencegahan penyakit ini adalah dengan pemberian antibiotik pada orang yang tinggal serumah dengan pengidap penyakit ini. Dengan begitu, tubuh akan lebih terlindungi dari bakteri penyebab infeksi.

Baca juga: Kenali 9 Tanda dan Gejala Epiglotis, Penyakit yang Sebabkan Sesak Napas

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja! Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Halodoc, Jakarta - Epiglotis merupakan tulang rawan elastis yang ditutupi dengan selaput lendir yang terletak pada pintu masuk laring atau kotak suara, dan dasar lidah. Epiglotis ini berbentuk seperti daun dan merupakan salah satu dari sembilan struktur tulang rawan yang membentuk laring. Epiglotitis merupakan salah satu peradangan yang terjadi pada epiglotis. Yuk, kenali peradangan ini lebih dalam!

Baca juga: Ketahui Perbedaan Antara Amandel dan Radang Tenggorokan

Epiglotitis, Peradangan pada Epiglotis

Epiglotitis merupakan pembengkakan dan peradangan yang terletak di pangkal lidah. Epiglotis merupakan katup yang berfungsi untuk mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran udara pada tenggorokan. Pada epiglotitis, jaringan ini terinfeksi, meradang, dan membengkak, sehingga memblokir jalur napas. Meskipun kondisi ini bisa terjadi di segala usia, epiglotitis umumnya ditemukan pada anak-anak. Karena berpotensi membahayakan nyawa, pengidap epiglotitis membutuhkan penanganan medis darurat.

Gejala Umum Epiglotitis yang Akan Muncul

Pada anak-anak, gejala epiglotitis akan parah dengan cepat, bahkan hanya dalam hitungan jam. Pada orang dewasa, gejala bisa bertambah parah secara perlahan. Gejala tersebut meliputi:

Gejala yang dirasakan akan mereda saat tubuh condong ke depan atau duduk dengan tegak. Kondisi ini termasuk dalam kondisi medis darurat, karena bisa menghambat pernapasan. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami salah satu gejalanya, harus segera mendapatkan penanganan medis. Jika kondisi ini dibiarkan, dapat memperparah hambatan napas. Epiglotis akan membengkak dan menutupi trakea, sehingga menghambat pasokan oksigen dan berujung pada kematian.

Baca juga: Ketahui 3 Infeksi Penyebab Radang Tenggorokan

Penyebab terjadinya Epiglotitis pada Epiglotis

Penyebab utama dari epiglotitis adalah infeksi bakteri yang bernama Streptococcus Pneumoniae dan Haemophilus Influenzae Type B. Bakteri inilah yang memicu terjadinya peradangan pada epiglotis. Infeksi tersebut akan mengakibatkan epiglotis membengkak dan menghalangi keluar masuknya udara pada saluran pernapasan, sehingga berpotensi menyebabkan kematian.

Bakteri ini bisa menyebar lewat air liur saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk dan tidak menutup mulut. Bakteri ini disebarkan lewat air liur melalui udara yang terhirup masuk ke dalam mulut.

Mengidap Peradangan pada Epiglotis? Ini Cara Pencegahannya!

Menghindari bakteri agar terhindar dari terinfeksi epiglotitis ini bisa kamu lakukan dengan perubahan gaya hidup, seperti:

Pencegahan utama bisa kamu lakukan dengan vaksin Hib, atau vaksin DPT dan hepatitis B. Vaksin ini disebut dengan vaksin pentabio. Jika epiglotitis yang kamu alami disebabkan oleh infeksi bakteri, kamu bisa menyembuhkannya dengan menggunakan antibiotik.

Baca juga: Inilah Cara Mengatasi Radang Tenggorokan

Kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call mengenai masalah kesehatan kamu. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!