Apa fakta anak terakhir laki laki?

Parenting

Anak Bungsu Adalah Anak yang Manja, Benarkah? Ini Penjelasannya


Anak bungsu adalah anak yang identik memiliki karakter manja dan tidak mandiri. Benarkah demikian? Simak fakta-faktanya dalam artikel ini.

05 Dec 2020|Asni Harismi
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Bagikan
Karakter anak bungsu identik dengan manja
Table of Content
Karakter anak bungsu berdasarkan ilmu psikologi
Pola asuh orangtua dalam pembentukan karakter anak bungsu
Catatan dari SehatQ
Anak bungsu adalah anak yang identik dengan pribadi yang manja karena mendapat perhatian lebih dari orangtua dibanding kakak-kakaknya. Stigma ini membuat orangtua wajib menerapkan pola asuh tertentu agar anak yang lahir paling belakangan ini tetap tumbuh dengan optimal, tanpa menimbulkan kecemburuan dari saudaranya yang lebih tua. Bagaimana caranya?
Tidak sedikit orang yang percaya bahwa urutan kelahiran anak akan menentukan sifatnya di kemudian hari. Anak pertama misalnya, dikatakan bakal memiliki sifat yang konformis dan berjiwa pemimpin karena tidak harus bersaing dengan adik-adiknya dalam mendapatkan kasih sayang orangtua, terutama di masa-masa pertama usianya.Sementara itu, anak tengah biasanya bersifat pemberontak atau bahkan pendiam sama sekali, tergantung dari sikap mereka saat bersaing dengan kakak maupun adiknya dalam mendapatkan perhatian orangtua. Sementara itu, anak bungsu adalah anak yang disebut memiliki privilege sebagai anak paling kecil sehingga kebutuhannya akan paling diperhatikan oleh orangtua.

Karakter anak bungsu berdasarkan ilmu psikologi

Sejauh ini, label tersebut banyak dipercaya oleh para orangtua. Para peneliti pun akhirnya tergelitik dan mengadakan penelitian tentang karakter anak bungsu dengan alat ukur ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.
Anak bungsu biasanya kreatif
Para peneliti sudah mempelajari lebih dalam mengenai karakter anak bungsu sejak psikolog Alfred Adler pertama kali menulis soal ini pada 1927. Saat itu, Adler memiliki teori bahwa karakteristik anak sedikit-banyak dapat diprediksi berdasarkan urutan kelahirannya.Menurutnya, fakta anak bungsu memiliki karakter yang positif, seperti:
  • Memiliki jiwa sosial yang tinggi
  • Percaya diri
  • Kreatif
  • Memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan masalah
  • Manipulatif dalam hal positif
Pandangan Adler ini mendukung teori sebelumnya yang mengatakan anak bungsu cenderung terlihat menawan dan lucu. Sifat anak terakhir ini mungkin muncul sebagai usaha mereka untuk menarik perhatian orangtua dan keluarga besar agar tidak kalah saing dengan kakak-kakaknya.Selain memiliki sifat positif, Adler juga menyebut beberapa karakter anak bungsu yang negatif, seperti:
  • Nakal
  • Suka melakukan hal-hal kecil yang berisiko tinggi
  • Lebih suka bertindak impulsif dan kurang memikirkan efek negatif dari tindakan yang dilakukannya
  • Tingkat kecerdasan yang kurang tinggi dibanding kakak-kakaknya
  • Kurang mandiri, apalagi bila orangtua selalu memanjakannya
Ciri-ciri anak bungsu tersebut kemudian dipercaya oleh banyak orangtua, apalagi setelah menemukan kesamaan teori Adler dengan karakteristik anak bungsu mereka. Meskipun demikian, penelitian oleh sekelompok ilmuwan berbeda selama beberapa dekade berkesimpulan bahwa urutan kelahiran anak tidak ada pengaruhnya dengan sifat yang dimilikinya sehingga fakta anak bungsu tidaklah selalu berlaku.Tidak sedikit hasil penelitian yang mengungkap karakter anak bungsu yang justru bertentangan dengan teori Adler, misalnya ada anak bungsu yang lebih berjiwa pemimpin dibanding kakak-kakaknya. Menurut para peneliti tersebut, faktor lebih besar yang memengaruhi kualitas seorang anak ialah jenis kelamin, pola asuh orangtua, dan stereotype dari lingkungan di sekitarnya. Oleh sebab itu, jangan terlalu berlebihan dalam menanggapi informasi mengenai fakta anak bungsu.

Baca Juga

Ingin Anak Tidur Lebih Nyenyak? Jauhkan Mereka dari TVMembedah Peran Anak dalam Keluarga yang Perlu DijalankanTips Sukses Melatih Toilet Training pada Anak

Pola asuh orangtua dalam pembentukan karakter anak bungsu

Beri pengertian pada anak-anak untuk saling berbagi
Memiliki anak bungsu adalah hal yang menuntut orangtua untuk menerapkan pola asuh yang adil. Jangan sampai si anak bontot merasa orangtua terlalu menggampangkan semua keluhannya, tapi di sisi lain juga tidak boleh mencurahkan perhatian berlebihan pada si bungsu agar kakak-kakaknya tidak merasa cemburu.Bagi Anda yang memiliki anak bungsu, berikut ini tips pengasuhan anak-anak yang bisa Anda lakukan:

1. Libatkan anak bungsu dalam tugas rumah

Usianya yang belum sebesar kakak-kakaknya bukan berarti membuat anak bungsu dapat bersantai kala anggota keluarga yang lain membersihkan rumah. Berikan pekerjaan rumah yang sesuai usianya. Misalnya, anak usia 4 tahun bisa dilatih untuk membereskan mainannya. Anak bungsu adalah anak yang justru harus meninggalkan stigma manjanya.

2. Tetap berlakukan reward and punishment

Jangan hanya memberi pujian pada anak bungsu, tapi berlakukan juga sistem hukuman ketika ia tidak melakukan tugasnya dengan baik. Tidak memberlakukan sistem reward and punishment bukan saja akan membentuk karakter anak bungsu yang buruk, tapi juga berpotensi menimbulkan kecemburuan dari kakak-kakaknya.

3. Beri pengertian

Perselisihan antara anak bungsu dengan kakak-kakaknya kadang tak terelakkan, contoh kecilnya adalah berebut mainan. Untuk hal ini, Anda harus memberi pengertian dan penjelasan kepada anak-anak mengenai saling berbagi antarsaudara.

4. Biarkan anak-anak berinteraksi

Ketika anak-anak berkomunikasi dan menemukan masalah, mereka biasanya akan bertindak berdasarkan skill yang mereka miliki, bukan berdasarkan urutan kelahiran.

Catatan dari SehatQ

Jangan memikirkan fakta anak bontot secara berlebihan. Perlakukan anak-anak seadil mungkin. Sebab, setiap tindakan orangtua akan sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak di kemudian hari.Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang pola pengasuhan untuk anak bungsu, Anda bisa berdiskusi langsung dengan psikolog secara online di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang diApp Store dan Google Play.
tips parentingtips mendidik anakgaya parenting
Referensi
Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/ulterior-motives/201307/are-the-youngest-children-in-families-the-most-rebellious
Diakses pada 24 November 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/parenting/youngest-child-syndrome
Diakses pada 24 November 2020
Parents. https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/10-tips-for-parenting-lastborn-children/
Diakses pada 24 November 2020
Bagikan

Artikel Terkait

Bayi & Menyusui

5 Persiapan untuk Mengajak Bayi Renang

Berenang memiliki banyak manfaat untuk bayi, salah satunya membuat tubuhnya menjadi terlatih. Namun, Anda harus mengetahui beberapa tips renang bersama bayi agar nyaman dan aman.
09 Mei 2019|Aby Rachman
Parenting

Peran Keluarga dalam Proses Sosialisasi Si Kecil, Lakukan 10 Langkah Ini

Terdapat beberapa peran keluarga dalam proses sosialisasi, mulai dari mengajarkannya empati, memberikannya instruksi, hingga mengajarkan role play.
16 Okt 2020|Azelia Trifiana
Parenting

Pola Asuh Permisif, Orangtua Tak Banyak Aturan dan Cenderung Bebas

Pola asuh permisif tak banyak aturan dan cenderung memberi kebebasan pada anak. Dampaknya, anak dapat menjadi kurang pandai mengambil keputusan, kurang bisa menahan emosi, hingga sulit mengatur waktu atau kebiasaan.
05 Feb 2020|Azelia Trifiana

Diskusi Terkait di Forum

Mainan water beads untuk anak

Dijawab Olehdr. Lidya Hapsari

Bayi usia 9 bulan dan belum pernah imunisasi sebelumnya, apa bisa dilakukan sekarang?

Dijawab Olehdr. Andre Zaini

Anak terlambat bicara, bagaimana penangananya?

Dijawab Olehdr. Adhi Pasha Dwitama