Apa dampak kewirausahaan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan perekonomian suatu Daerah

JAKARTA, investor.id - Pemerintah terus mendorong hadirnya perusahaan rintisan (startup) baru di Indonesia. Menurut database startup yang dirilis oleh Masyarakat Industri Kreatif/ TIK Digital Indonesia (MIKTI), jumlah startup di negara ini mencapai 992 perusahaan pada 2018.

Sayangnya, dari jumlah itu, startup yang berasal dari Jawa Barat hanya 44 perusahaan, berbeda jauh dengan beberapa provinsi lain, seperti Jawa Timur dengan 113 perusahaan dan Jabodetabek dengan 522 perusahaan.

Lalu, kenapa pemerintah ingin startup semakin banyak muncul di Indonesia, terutama di provinsi yang masih sedikit jumlahnya seperti Jawa Barat? Banyaknya startup berarti sejalan dengan jumlah pengusaha yang tinggi. Adanya pengusaha penting bagi negara, salah satunya untuk menciptakan lowongan kerja di Bandung, ibu kota provinsi Jawa Barat, yang juga berperan sebagai pusat ekonomi dan bisnis.

Selain itu, masih ada beberapa alasan pentingnya kewirausahaan di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Pendidikan pernah merangkumnya dan Glints lewat keterangannya di Jakarta, Senin (16/12/2019) menyajikannya di bawah ini.

Menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja

Setiap pengusaha akan membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, keberadaan pengusaha berarti akan menciptakan lapangan kerja baru. Kesempatan masyarakat pun akan semakin luas untuk mendapatkan pekerjaan dan bisa menurunkan angka pengangguran. Berarti, semakin banyak jumlah pengusaha akan menambah kesempatan kamu untuk mendapatkan lowongan kerja di Bandung.

Dengan begitu, masyarakat akan mampu meningkatkan kualitas diri mereka. Misalnya melalui kemampuan dan keterampilan yang mereka dapatkan dan asah di tempat kerja. Kualitas diri tentu berdampak bagi kemakmuran dan kemajuan bangsa.

Meningkatkan penerimaan pajak negara

Setiap warga negara wajib membayar pajak agar bisa menikmati beragam layanan publik yang disediakan pemerintah. Pajak yang dibayarkan pun beragam dan berbeda, termasuk antara tenaga kerja dan pengusaha. Pengusaha membayarkan pajak lebih banyak, mulai dari pajak badan usaha hingga pajak produk/ jasa yang dihasilkan.

Jadi, semakin banyak startup yang lahir di Jawa Barat, khususnya Bandung, semakin banyak pula pajak yang akan diterima negara. Pemerintah pun bisa mengoptimalkan penerimaan pajak untuk layanan publik yang lebih baik, seperti di bidang kesehatan dan pendidikan.

Meningkatnya kesejahteraan tentu akan menarik lebih banyak orang untuk mencari lowongan kerja di Bandung.

Mendorong inovasi dan kemandirian masyarakat

Pengusaha lahir dari ide usaha masing-masing. Bisa jadi karena ingin menjawab masalah di lingkungannya atau melihat peluang dari tren yang tengah berkembang. Dari mana pun asal ide tersebut, kewirausahaan menunjukkan adanya inovasi masyarakat. Ini juga berarti masyarakat memiliki kemandirian untuk menyelesaikan masalah yang ada dan berusaha meningkatkan taraf hidupnya, tidak selalu menunggu tindakan pemerintah.

Kewirausahaan juga akan memunculkan persaingan bisnis. Alhasil, setiap pengusaha harus terus berpikir kreatif, inovatif, dan visioner dalam mengembangkan usahanya agar bisa lebih banyak menjangkau pelanggan dan unggul dari para pelaku usaha lainnya.

Menjadi indikator keunggulan dan daya saing negara

Kewirausahaan akan menciptakan lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja, dan mendorong kemandirian di masyarakat. Oleh karena itu, jumlah pengusaha bisa digunakan sebagai indikator keunggulan dan daya saing sebuah negara. Sejumlah negara maju, seperti Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat, bisa mencapai posisi yang sekarang karena banyaknya pengusaha di negara mereka.

Sayangnya, jumlah pengusaha di Indonesia masih rendah, dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara. Pada 2016, mengutip katadata.co.id, jumlah pengusaha di negara ini hanya 3,1% dari seluruh populasi. Sedangkan Malaysia dan Singapura berhasil mencatat masing-masing 5% dan 7% pengusaha dari total populasinya. Jadi, pemerintah terus berusaha untuk menghadirkan pengusaha-pengusaha baru, salah satunya agar makin banyak lowongan kerja Bandung yang tersedia.

Para calon pekerja tidak perlu khawatir, masih banyak lowongan kerja Bandung yang bisa dicari di portal pencarian kerja di Glints Indonesia (https://glints.com/id). Bukan hanya lowongan kerja saja, berbagai program magang juga bisa didapatkan infonya di situs ini.

Editor : Gora Kunjana ()

Abdullah, Boedi Prof, DR., MAg dan Drs. Beni Ahmad Saebani, MSi, (2014), Metode Penelitian Ekonomi Islam, Muamalah, Bandung: CV Pustaka Setia.

Ali, Yassin Sheikh Ali dan Jama Abdullahi Anshur (2012), Entrepreneurship Contribution to Eco-nomic Growth: An Empirical Study on Benadir Region, International Journal of Business and Management Tomorrow Vol. 2 No. 9, 1-8

Audretsch, D.B. dan M. Keilbach. (2004). Entrepreneurship and Regional Growth: An Evolution-ary Interpretation. Jurnal Of Evolutionary Economics. 14, 605-616

Darwanto, (2012), Peran Entrepreneurship Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Pen-ingkatan Kesejahteraan Masyarakat, Diseminasi Riset Terapan Bidang Manajemen & Bisnis Tingkat Nasional Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Semarang.

Dollinger, Marc J, (2008), Entrepreneurship: Strategies and Resources, Lombard, Illinois U.S.A.: Marsh Publications,

Frinces, Z. Heflin, (2010), Pentingnya Profesi Wirausaha Di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Pen-didikan, Volume 7 No. 1.

Kao, Raymond W.Y. (1993). Defining Entrepreneurship: Past, Present and ?. Creativity and Inno-vation Management. 2 (1), 69-70

Latumaerisa, Julius R. (2015), Perekonomian Indonesia dan Dinamika Ekonomi Global, Mitra Wacana Media.

Mueller, P. (2006), Exploring The Knowledge Filter: How Entrepreneurship and University-Industry Relationship Drive Economic Growth. Research Policy. 35, 1499-1508.

Piperopoulos, Panagiotis dan Richard Scase, (2009); The competitiveness of SMEs: towards a two dimensional model of innovation and business clusters, International Journal of Business In-novation and Research, 3[5], 479-498.

Prasetyani, Dwi (2020), Kewirausahaan Islami, Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press.

Stel, Van, et al. (2005), The Effect Of Entrepreneurial Activity On National Economic Growth. Small Business Economics Studies. 24, 311-321.

Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith, (2011), Pembangunan Ekonomi, (Jilid 1), Jakarta: Pen-erbit Erlangga.

Vazquez-Rozas, E, et al. (2010),. Entrepreneurship and Economic Growth in Spanish and Por-tugese Regions. Regional and Sectoral Economic Studies. 10, 109-126.

Warren, M. (2011),. Economic Analysis Of The Impact Of Entrepreneurship On Economic Growth. Small Business Economics. 13, 27-55.

Zed, Mestika, (2008), Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

http://m.kemenpora.go.id, (12 Oktober 2017), Kemenpora Dukung SOPREMA untuk Meningkatkan Dunia Usaha

https://bisnis.tempo.co.id, (19 Oktober 2019, Jumlah Pengusaha di Indonesia Baru 2 Persen dari Total Penduduk.

https://economy.okezone.com, (8 September 2020), Saatnya Bangun, Jumlah Pengusaha Indonesia Tertnggal Jauh dari Negara Tetangga.

https://databoks.katadata.co.id, (28 Pebruari 2020), Berapa perbandingan PDB per kapita Indo-nesia dan Negara Maju?

Bec News BEC BSI Terbit : 2016-11-22 | Jam : 15:47:15 WIB | Dibaca : 73197 kali.

Wirausaha adalah seseorang yang mandiri, yaitu orang yang memilki perusahaan sebagai sumber penghasilannya. Dengan kata lain ia tidak menggantungkan dirinya kepada orang lain. Untuk mendirikan perusahaanya ia menghimpun sumber-sumber atau faktor produksi dan menyusun organisasi perusahaan. Karena tindakan-tindakan itu mempunyai dampak pertama kepada dirinya sendiri, yaitu menciptakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat dan pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja yang lain serta penghasilan, mengerjakan sumber-sumber bahan baku yang belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat, menciptakan teknologi sehingga menambah akumulasi untuk teknologi yang sudah ada dalam masyarakat, mendorong investasi dibidang-bidang lain, memperluas dasar pajak bagi pemerintah dan meningkatkan citra bagi suatu bangsa, sehingga secara keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.

Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.

Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:

  1. Menciptakan lapangan kerja
  2. Mengurangi pengangguran
  3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
  4. Mengombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian)
  5. Meningkatkan produktifitas nasional
  6. Mendorong pertumbuhan ekonomi
  7. Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial
  8. Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur
  9. Menggerakan kegiatan ekonomi
  10. Mendorong inovasi produk baru
  11. Mendorong produktivitas SDM (Sumber Daya Manusia)
  12. Terjalinnya silaturahmi

Indonesia perlahan-lahan mulai berbenah diri dari berbagai sektor kehidupan. Kemunculan usahawan-usahawan tanah air bisa menjadi titik awal pergerakan ekonomi Indonesia kearah yang lebih baik. Pola pikir masyarkat tentang berwirausaha sedikit demi sedikit mulai tumbuh. Lapangan pekerjaan yang muncul tentu akan menyerap tenaga kerja. Indonesia merupakan negara yang populasi masyarakatnya tinggi. Kewirausahaan yang berada di sektor padat karyalah yang dibutuhkan di Indonesia agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan dapat mengurangi tingkat pengangguran serta mampu menaikkan tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi di Indonesia.

Apa dampak kewirausahaan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan perekonomian suatu Daerah