Anak anak memerlukan asupan yang bergizi sehat dan seimbang karena brainly

Anak anak memerlukan asupan yang bergizi sehat dan seimbang karena brainly

Makanan sehat dengan sumber gizi yang lengkap merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Karena itu kecukupan status gizinya sejak lahir, bahkan sejak dalam kandungan, perlu mendapat perhatian khusus. Asupan nutrisi yang tepat tidak hanya dapat membantu menjaga kesehatan fisik tapi juga dapat mendukung kemampuan belajar dan aktivitas anak sehari-harinya. Status gizi yang baik dapat dicapai apabila anak mengonsumsi makanan dengan kandungan energi dan zat gizi sesuai kebutuhannya.

Dilansir dari Kompas.com, dimasa pandemi global Covid-19 tengah melanda lebih dari 200 negara, termasuk Indonesia. Di tengah PSBB dan physical distancing, para ahli mengingatkan untuk menjaga kondisi gizi terutama kepada anak-anak. Berdasarkan data, anak-anak memang memiliki prevalensi minim untuk terinfeksi Covid-19. Namun Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Kirana Pritasari MQIH, mengatakan pemenuhan gizi bagi anak harus harus tetap diperhatikan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga imunitas agar terhindar dari infeksi penyakit termasuk Covid-19.

“Imunitas tubuh erat kaitannya dengan cukup atau tidaknya asupan makan anak, yang akan berpengaruh langsung terhadap status gizi dan imunitasnya," kata Kirana.

Dengan asupan makan yang cukup baik dari segi jumlah, jenis, dan frekuensinya, maka imunitas akan terjaga sehingga anak mampu menangkal penyakit infeksi. Jika terlanjur terinfeksi, penyembuhannya akan lebih cepat. Penyakit Covid-19 akan menjadi lebih berisiko ketika anak memiliki penyakit penyerta, seperti pneumonia. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan dan memperbaiki status gizi anak. Kirana mengingatkan keterbatasan penghasilan orang tua dapat memberikan efek domino yang menyebabkan penurunan daya beli.

“Bila tidak diimbangi dengan kemampuan ibu memilah makanan bergizi sesuai kemampuan, dapat berdampak terhadap asupan makan anak yang mempengaruhi status gizinya,” ujar dia.

Ditempat terpisah melalui laman Republika.Co.Id, Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto  Yudhi Wibowo mengingatkan pentingnya asupan gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang anak. Menurutnya, asupan makanan dengan gizi seimbang sangat penting agar anak memiliki tumbuh kembang yang optimal. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman itu menambahkan pemenuhan gizi yang seimbang berarti mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.“Kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu, khususnya anak-anak,” katanya, Ahad (19/1).

Dia mengatakan, gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Dengan gizi yang seimbang maka diharapkan anak memiliki tubuh sehat, tidak mudah terserang penyakit infeksi dan lain sebagainya. Dia juga mengatakan, untuk memenuhi asupan gizi seimbang bagi anak maka diperlukan peran aktif orang tua khususnya ibu. “Misalkan dengan memberikan anak makanan yang beragam, yang memiliki protein yang tinggi, serta sayur mayur,” katanya. Makanan dengan kandungan protein yang baik, kata dia, bisa didapat dari ikan, daging, telur, tempe, tahu, dan lain sebagainya. Selain itu, kata dia, orang tua juga perlu memperhatikan konsumsi gula harian pada anak-anak mereka. “Perhatikan konsumsi gula harian guna menjaga kesehatan anak hingga masa yang akan datang,” katanya.(Yudha Wijasena / Radio Edukasi / BPMRPK Kemendikbud Yogyakarta)

Sumber :Foto makanan sehat (pixabay.com)

Gizi seimbang artinya mengandung beragam nutrisi dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan, tanpa menghilangkan jenis nutrisi tertentu. Memenuhi kebutuhan nutrisi harian dengan asupan bergizi seimbang sangatlah penting dilakukan agar tubuh tetap fit dan terhindar dari beragam penyakit.

Untuk memperoleh asupan gizi seimbang, Anda perlu mengonsumsi beragam kelompok makanan, karena setiap jenis makanan bisa memberikan jenis nutrisi yang berbeda.

Anak anak memerlukan asupan yang bergizi sehat dan seimbang karena brainly

Tubuh memerlukan asupan semua nutrisi dalam jumlah yang cukup, baik makronutrisi, yaitu protein, karbohidrat, dan lemak; maupun mikronutrisi, yaitu mineral dan vitamin. Selain itu, diperlukan juga asupan serat dan cairan yang cukup.

Bagaimana Cara Memenuhi Gizi Seimbang dengan Panduan Piring Makan?

Sebelumnya, pola makan gizi seimbang digambarkan sebagai piramida. Namun, kini ada istilah ‘panduan piring makan’ yang bisa Anda ikuti untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan gizi seimbang. Berikut ini adalah panduannya:

  • Sekitar ½ piring makan berisi sayur dan buah-buahan dengan beragam jenis dan warna.
  • Sekitar ¼ piring makan berisi makanan sumber protein dan lemak sehat, seperti ikan, ayam, atau kacang-kacangan. Batasi konsumsi daging merah atau daging olahan, misalnya sosis.
  • Sekitar ¼ piring makan berisi makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian utuh, nasi cokelat, gandum utuh, atau pasta. Batasi konsumsi karbohidrat sederhana, termasuk makanan manis, seperti cake, biskuit, atau kue basah, karena kandungan gulanya tinggi.
  • Gunakan minyak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak kanola, untuk mengoleh makanan. Hindari makanan yang mengandung banyak lemak jenuh atau kolesterol jahat.
  • Konsumsi air putih yang cukup, tetapi batasi konsumsi susu dan beragam produk olahannya, seperti keju atau krim, serta minuman yang manis, termasuk jus buah.
    Konsumsi susu sebaiknya hanya 1–2 gelas per hari dan jus hanya 1 gelas per hari.

Siapa Saja yang Dapat Menerapkan Panduan Piring Makan?

Panduan piring makan untuk memenuhi asupan gizi seimbang dapat diterapkan oleh hampir semua orang, baik yang memiliki berat badan ideal maupun yang mengalami kelebihan berat badan.

Meski demikian, panduan ini kurang tepat diterapkan untuk anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun, karena kebutuhan nutrisi mereka berbeda. Demikian juga untuk orang yang perlu menjalani pola makan khusus karena memiliki kondisi medis tertentu, misalnya kencing manis atau darah tinggi.

Jika Anda mengonsumsi makanan yang sudah dikombinasikan, seperti spageti yang dilengkapi baso daging dan sayuran, bukan berarti makanan tersebut tidak dapat memenuhi panduan piring makan Anda.

Namun, sebisa mungkin porsi sayuran dan buah yang Anda konsumsi lebih banyak dari protein dan pasta yang disajikan. Batasi juga penggunaan saus yang bisa saja mengandung banyak lemak dan garam.

Hal Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Memenuhi Gizi Seimbang?

Pola hidup sehat tak hanya sebatas mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tetapi juga berolahraga secara teratur dan aktif bergerak.

Dengan berolahraga secara teratur, Anda dapat mencegah penimbunan kalori di dalam tubuh dalam bentuk lemak. Hal ini karena olahraga dapat membakar kelebihan kalori dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi.

Saat tubuh tidak aktif bergerak untuk membakar kalori dan konsumsi kalori melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak. Hal inilah yang kemudian dapat membuat berat badan bertambah.

Selain mencegah naiknya berat badan, olahraga dan aktivitas fisik juga dapat menjaga kesehatan tubuh secara umum, sekaligus menekan risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Jadi, lakukanlah olah raga secara rutin 30 menit per hari atau minimal 150 menit per minggu.

Di samping menerapkan pola makan bergizi seimbang dengan panduan piring makan dan melakukan olahraga secara rutin, Anda juga perlu beristirahat yang cukup dan mengendalikan stres dengan baik agar tubuh Anda bisa tetap fit dan terhindar dari beragam penyakit.

Bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikanlah ke dokter untuk mengetahui pola makan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

Terakhir diperbarui: 8 Mei 2021

Anak anak memerlukan asupan yang bergizi sehat dan seimbang karena brainly

Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih (obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes melitus.

Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Secara umum fungsi dari  zat-zat makanan adalah:

  • Sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
  • Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah ada.
  • Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, seperti mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup luka.
  • Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa, dan mineral)
  • Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya.

Apabila tubuh tidak cukup mendapat zat-zat gizi, maka fungsi-fungsi itu akan menderita gangguan dan hambatan, mulai dari fungsi nomor satu, dan menjalar ke arah bahwa dalam deretan itu.

Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.

4 (empat) Pilar Gizi seimbang mencakup :

  1. Mengonsumsi anekaragam pangan dengan proporsi makanan yang seimbang (karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin)
  2. Membiasakan perilaku hidup bersih
  3. Melakukan aktivitas fisik yang teratur
  4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal

Dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal akan dapat mencegah terjadinya masalah gizi.

Untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.

Dalam memilih asupan makanan (khususnya anak2) bukan hanya dilihat dari faktor menyenangkan saja, tetapi juga perlu memilih makanan yang menyehatkan.

Dalam memilih makanan yang sehat, yang perlu dicermati adalah (khususnya orang tua bagi anak)

  1. Pilih makanan yang seimbang sesuai kebutuhan, seimbang nutrisi dan nilai gizinya. Makanan yang tidak seimbang akan menyebabkan kurang sehatnya tubuh.
  2. Tubuh harus mendapatkan makanan lengkap yang seimbang mulai dari karbohidrat yang didapatkan dari beras dan tepung, protein dari lauk seperti daging dan ikan, sayuran yang banyak mengandung serat, dan buah-buahan yang kaya vitamin.
  3. Sajikan makanan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh (sehat/sakit).
  4. Siapkan makanan sesuai piramida makanan yang baik dan menyehatkan. Makanan yang berada di piramid paling bawah merupakan makanan yang semestinya dikonsumsi dalam jumlah terbesar, demikian sampai ke atas merupakan makanan yang dikonsumsi dalam jumlah paling sedikit.
  5. Masaklah makanan dan pilih makanan di luar yang tidak mengandung perasa, pewarna, dan pengawet buatan dan berbahaya bagi tubuh.
  6. Dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan.
  7. Makanan yang mengandung gula, garam dan lemak dianjurkan untuk dikurangi karena dapat meningkatkan resiko beberapa penyakit.
  8. Minum air dalam jumlah yang cukup telah dimasukkan dalam komponen gizi seimbang oleh karena pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan dehidrasi.

Konsumsi Gula yang melampaui kebutuhan akan berdampak pada peningkatan berat badan (obesitas), bahkan jika dilakukan dalam jangka waktu lama secara langsung akan meningkatkan kadar gula darah dan berdampak pada terjadinya diabetes, bahkan secara tidak langsung berkontribusi pada penyakit seperti osteoporosis, penyakit jantung dan kanker.

Pada usia lanjut, khususnya usia di atas 60 tahun, terjadi berbagai perubahan dalam tubuh yaitu mulai menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan tubuh. Perubahan tersebut meliputi antara lain organ pengindra termasuk fungsi penciuman sehingga dapat menurunkan nafsu makan, melemahnya sistem organ pencernaan sehingga saluran pencernaan menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu dan mengalami sembelit, gangguan pada gigi sehingga mengganggu fungsi mengunyah; melemahnya kerja otot jantung, pada wanita memasuki masa menopause dengan berbagai akibatnya, dan lain-lain.

Hal tersebut menyebabkan kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap gangguan gizi dan berbagai penyakit, termasuk terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, osteoporosis, osteoartritis dll. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi dan pola konsumsi pangan pada kelompok usia lanjut agak berbeda dibanding kelompok dewasa, Misalnya membatasi konsumsi gula, garam dan minyak, serta tinggi purin. Sebaliknya lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup.

Pada anak akan mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga membutuhkan konsumsi pangan yang cukup untuk pencapaian gizi seimbang.

Oleh karena itu diperlukan panduan bagi pengawas dan penyuluh ataupun dokter agar dapat memberikan pemahaman dalam rangka penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat, agar mereka dapat memilih makanan yang sesuai kebutuhan dan penyakit agar mendapatkan gizi seimbang.

Anak anak memerlukan asupan yang bergizi sehat dan seimbang karena brainly

Artikel ini ditulis oleh dr. Sentot Handoko, Sp.GK , Dokter Spesialis Gizi Klinik di RS EMC Sentul. Bila Anda ingin konsultasi mengenai gizi, jadwal praktek dr Sentot Handoko Setiap hari Senin - Sabtu pk 08.00 - pk 15.00 WIB.

#LiveExcellently