Akun yang apabila bertambah dicatat debet dan berkurang dicatat kredit adalah akun

Debit dan kredit adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia akuntansi dan keuangan. Perbedaan debit dan kredit paling umum yaitu jika debit diartikan sebagai pertambahan uang, sementara kredit diartikan sebagai pengeluaran uang dalam proses transaksi.

Namun dalam istilah perbankan kredit lebih dikenal dengan penyediaan uang atas kesepakatan pinjam antara pihak bank dan nasabahnya. Disini, pihak bank memberikan jangka waktu pada nasabah untuk melunasi atau mencicil pinjaman mereka.

Secara keseluruhan, perbedaan debit dan kredit tidak dapat diartikan sebagai pertambahan atau berkurangnya tabungan. Untuk kepentingan laporan keuangan perbedaan debit dan kredit tidak sesederhana itu. Untuk lebih lengkapnya berikut penjelasan mengenai perbedaan debit dan kredit yang harus Anda pahami.

Pengertian Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Didalam dunia akuntansi debit dan kredit adalah kedua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Setiap ada transaksi maka debit dan kredit akan selalu berdampingan.

Agar lebih mudah untuk dimengerti, berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai debit dan edit untuk mengetahui perbedaan debit dan kredit secara menyeluruh.

Pengertian Debit

Diawali dengan pembahasan asal mula kata debit yang berasal dari kata debere dari Bahasa latin yang berarti pencatatan akuntansi dimana asset serta biaya mengalami peningkatan. Debit biasanya akan berada pada sisi sebelah kiri dan penambahan aset bisa berupa penambahan uang, peralatan, perlengkapan hingga aset tidak berwujud seperti sewa dan piutang.

Pengertian Kredit

Istilah kredit adalah pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan ekuitas yang mengalami peningkatan. Kredit biasanya terletak pada sisi kanan dengan nama latin credere. Jika aset atau beban ada pada posisi kredit, artinya ada pengurangan dalam akun tersebut. Sebaliknya jika akun hutang, akumulasi dan ekuitas ada dalam posisi debit artinya akun ini mengalami peningkatan nilai akun tersebut.

Perbedaan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi

Dalam setiap pembuatan transaksi akuntansi setidaknya kedua akun ini akan selalu terpengaruh. Akun yang dimaksud adalah kolom debit dan kolom kredit. Transaksi tersebut akan dicatat dalam satu akun debit dan satu akun kredit. Tidak ada batasan banyaknya akun yang dicatat dalam setiap transaksi, namun minimal tidak kurang dari dua akun.

Total transaksi yang dicatat dalam debit dan kredit untuk setiap transaksi haruslah sama antara satu dan lainnya sehingga transaksi dapat dikatakan balance atau seimbang. Jika sebuah transaksi tidak seimbang maka akan berpengaruh pada laporan keuangan.

Dengan begitu penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom adalah hal yang penting. Berikut acuan perbedaan debit dan kredit yang harus Anda pahami:

  • Debit mengacu pada sisi kiri akun buku besar, sementara kredit berada pada sisi kanan akun buku besar. Dalam rekening penerima akan tercatat dalam akun debit sementara pemberi dalam akun kredit.
  • Seluruh transaksi keuangan yang masuk maka artinya masuk dalam akun debit pada neraca. Sementara transaksi apapun yang keluar maka dicatat dalam akun kredit.
  • Dalam laporan laba rugi seluruh pengeluaran dan kerugian dicatat dalam debit, sementara untuk pendapatan ditulis dalam kredit.
  • Peningkatan debit disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, mesin, perlengkapan, tanah, bangunan, asuransi. Peningkatan kredit disebabkan oleh kenaikan dana pemegang saham, biaya, laba ditahan, hutang dan lain-lain.

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan perbedaan debit dan kredit adalah sebagai berikut:

  • Debit adalah pencatatan pengurangan nominal uang sementara kredit adalah pencatatan dimana uang bertambah.
  • Transaksi debit bisa diartikan sebagai aktivitas menabung di bank sementara kredit bisa diartikan sebagai aktivitas peminjaman uang di bank.
  • Debit merupakan pencatatan tentang berkurangnya tabungan atau deposito.

Penggunaan Debit dan Kredit yang Tepat dalam Akuntansi

Supaya lebih memahami perbedaan debit dan kredit dengan baik, berikut penjelasan penggunaan keduanya dalam ilmu akuntansi berikut dengan nama akun dari penggunaan debit dan kredit dalam akuntansi.

Asset

Akun pertama yang menggunakan debit dan kredit adalah aset. Aset atau lazim disebut dengan harta terbagi menjadi dua yaitu aset tetap dan aset lancar. Aset lancar adalah aset atau harta yang paling mudah dicairkan atau berbentuk liquid. Beberapa akun liquid dalam aset lancar yaitu diantaranya kas, pitung usaha, mesin, kendaraan dan peralatan kantor. Jadi ketika aset bertambah maka posisinya berada pada debit sementara jika berkurang akan berada pada kredit. Itulah perbedaan debit dan kredit dalam akun aset.

Beban

Beban atau istilahnya adalah expense bisa diartikan sebagai pembelanjaan yang harus dilakukan agar usaha atau bisnis tetap bisa berjalan. Untuk beban ini juga ikut bertambah jika didebitkan dan akan berkurang jika dikreditkan. Itulah perbedaan debit dan kredit dari sisi akun beban.

Liabilitas dan Ekuitas

Selanjutnya perbedaan debit dan kredit juga terdapat pada akun hutang dan ekuitas. Sebagai contoh sebuah perusahaan telah melakukan pinjaman pada Bank sebesar Rp 100.000.000,- untuk modal awal. Maka dalam jurnal diatas dapat diketahui kas bertambah sebesar Rp 100.000.000,- dari pinjaman bank.

Akumulasi

Akun terakhir yang berhubungan dengan perbedaan debit dan kredit yaitu bagian dari aset tidak lancar yang bisa bertambah nilainya jika dikreditkan yaitu akumulasi. Akumulasi dalam neraca nantinya akan mengurangi nilai aset tetap seperti kendaraan, dan alat-alat. Dengan mencatat akumulasi kendaraan atau alat-alat akan mempermudah dalam penilaian aset tersebut mengalami kerugian atau keuntungan saat dijual kembali.

Dalam transaksi debit ataupun kredit, keduanya tidak dapat dipisahkan karena selalu berhubungan. Walaupun perbedaan debit dan kredit sangat menonjol namun keduanya berkaitan erat dalam setiap transaksi yang dilakukan. Pengelolaan keuangan bisnis tidak hanya sekedar mengatur keuangan semata. Pengetahuan mengenai kaitan serta perbedaan debit dan kredit sangatlah penting dalam menunjang keberlangsungan bisnis Anda.

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Istilah Perbankan

Selain perbedaan debit dan kredit dalam istilah akuntansi, Anda juga akan menemui perbedaan debit dan kredit dalam istilah perbankan. Sebagai nasabah Anda akan mempunyai dua pilihan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi. Salah satu perbedaan debit dan kredit dalam perbankan yaitu mencakup pada fitur yang dimiliki.

Dalam dunia perbankan masih banyak yang belum mengetahui perbedaan kedua kartu tersebut yaitu perbedaan debit kredit. Hasilnya banyak orang keliru mengartikan kartu debit dan kredit. Berikut Perbedaan debit dan kredit dalam dunia perbankan.

Pengertian Debit

Kartu debit atau debit adalah kartu yang diterbitkan oleh pihak bank sebagai pelengkap rekening tabungan pada umumnya. Setiap tabungan memiliki satu kartu debit untuk memudahkan Anda bertransaksi dengan menggunakan uang dalam tabungan. Syarat penerbitan kartu debit oleh pihak bank sangat sederhana, cukuplah Anda memiliki akun bank. Tidak ada limit transaksi dalam kartu debit, namun pastikan rekening tabungan Anda tidak kosong.

Pengertian Kredit

Kartu kredit atau kredit adalah kartu yang dapat digunakan untuk membayar transaksi dengan batasan jumlah kredit dan syarat tertentu. Nantinya akan ada tagihan atas transaksi yang sudah dilakukan pada periode tertentu. Kartu kredit yang biasa digunakan tidak diperlukan rekening bank penerbit kartu karena sumber dana tidak diambil dari rekening. Biasanya bank akan mematok sejumlah syarat untuk menerbitkan kartu kredit pada nasabahnya. Syarat untuk tiap jenis produk kartu kredit akan berbeda tergantung kebijakan bank.

Meskipun tidak memiliki sumber dana, ada ketentuan limit kartu kredit yang merupakan batas maksimal penggunaan kartu. Keuntungan yang didapat dengan menggunakan kartu kredit adalah Anda juga dapat melakukan penarikan tunai melalui ATM biasa dengan sedikit biaya tambahan. Selain itu, pengguna kartu kredit akan mendapat keuntungan lain berupa cicilan dengan bunga 0 persen atau point yang bisa ditukar dengan hadiah tertentu.

Bentuk kartu kredit hampir sama dengan kartu debit, Anda juga akan diberikan PIN  (Personal Identification Number)  khusus untuk kartu kredit yang dimiliki, perlu diingat penggunaan PIN ini sangatlah penting untuk menjaga keamanan kartu dan transaksi yang dilakukan. Setiap bank memiliki produk kartu kredit dengan berbagai penawaran menarik salah satunya CIMB Niaga yang memberikan kemudahan dan berbagai macam fasilitas seperti bonus poin xtra, airport lounge, perlindungan asuransi, dll untuk Anda yang berminat memiliki kartu kredit. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kartu kredit CIMB Niaga silahkan klik di sini.

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 9 are not shown in this preview.

Sering mendengar istilah debit (debet) dan kredit dalam bisnis, keuangan, atau akuntansi? Untuk memahami apa itu arti debit dan kredit maksudnya adalah apa, serta perbedaan di antara keduanya, baca terus penjelasannya di Blog Mekari Jurnal!

Kredit dan debit (debet) adalah komponen besaran setiap nilai transaksi yang wajib dicatat.

Pada dasarnya, terdapat perbedaan kredit dan debit yang harus dipahami agar dalam mengerjakan pembukuan tidak terjadi kesalahan.

Beda debit dan kredit akuntansi sangat penting diuraikan karena setiap transaksi mempengaruhi keduanya.

Sehingga bedanya debit dan kredit tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Jika debit bertambah, maka credit akan berkurang dan jika kredit naik, maka debit akan berkurang.

Akun yang apabila bertambah dicatat debet dan berkurang dicatat kredit adalah akun

Definisi Debit dan Kredit

Setiap transaksi bisnis yang terjadi harus dicatat dalam pembukuan Anda.

Transaksi tersebut akan dicatat dalam dalam dua akun: akun debit dan kredit.

Arti debet atau debit adalah entri akuntansi yang meningkatkan akun aset atau beban, mengurangi akun liabilitas atau ekuitas.

Posisi debet berada di sebelah kiri dalam neraca saldo atau pembukuan.

Sebaliknya, kredit adalah entri akuntansi yang meningkatkan akun liabilitas atau ekuitas, menurunkan akun aset atau beban.

Posisi kredit berada di sebelah kanan dalam neraca saldo atau pembukuan.

Dalam dunia pembukuan pemasukan berganda (double-entry), peran dan arti debit dan kredit adalah untuk melacak transaksi bisnis di berbagai jenis akun yang digunakan.

Hal ini dilakukan agar entri jurnal di buku besar akun menjadi valid, di mana total debet harus sama dengan total kredit.

Dengan kata lain, total entri di sisi kiri harus sama dengan total entri di sisi kanan.

Terkadang, Anda perlu menempatkan lebih dari satu akun pada posisi debit atau kredit, agar kedua sisi entri Jurnal menjadi sama.

Menentukan Perbedaan Debit atau Kredit

Untuk menentukan debit dan kredit akuntansi, sebaiknya Anda memahami klasifikasi akun berikut ini:

  1. Asset, yaitu harta perusahaan
  2. Liabilities, yaitu utang perusahaan
  3. Owner’ Equity, yaitu peminjam modal perusahaan
  4. Income, yaitu pendapatan perusahaan
  5. Expenses, yaitu pembelanjaan perusahaan

Untuk kategori akun 1, 2 dan 3 berada pada akun laporan keuangan balance sheet.

Sedangkan kategori akun 4 dan 5 berada pada akun laporan keuangan income statement.

Di dalam penulisan laporan debit dan kredit keuangan perusahaan dikenal istilah akun lawan.

Akun lawan yaitu suatu transaksi yang dapat mempengaruhi minimal 2 akun.

Saldo debit umumnya terjadi pada jenis akun tertentu, sementara saldo credit umumnya terjadi pada akun lain.

Misalnya, pada transaksi pembelian peralatan perusahaan secara utang akun yang terpengaruh oleh transaksi tersebut adalah mesin sebagai fixed assets dan akun lawannya adalah utang usaha sebagai bentuk pembelian secara kredit.

Lihat bagan di bawah untuk mengetahui 5 jenis pencatatan dalam keadaan normal (Debit artinya untuk akun yang biasanya membawa saldo debet, dan Kredit artinya untuk akun yang biasanya memiliki saldo kredit):

Tipe Akun Debit Kredit
Aset Bertambah Berkurang
Liabilitas Berkurang Bertambah
Ekuitas/Modal Berkurang Bertambah
Pendapatan Berkurang Bertambah
Beban/Biaya Bertambah Berkurang

Istilah debit note dan kredit note seringkali digunakan di dalam penulisan akuntansi perusahaan.

Debit note merupakan suatu dokumen yang berisikan pemberitahuan terkait piutang dari pelanggan yang semakin bertambah untuk alasan tertentu.

Di dalam dokumen debit note juga bisa berisi tentang utang perusahaan terhadap vendor atau supplier.

Sedangkan credit note merupakan dokumen pemberitahuan yang berisikan utang perusahaan terhadap pelanggan sehingga dapat digunakan untuk mengurangi utang perusahaan terhadap vendor atau supplier.

Perbedaan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi

Akun yang apabila bertambah dicatat debet dan berkurang dicatat kredit adalah akun

Setiap terjadi transaksi akuntansi, setidaknya ada dua akun yang selalu berkaitan.

Yaitu entri debit dicatat pada satu akun dan entri credit dicatat terhadap akun lainnya.

Tidak ada batas atas jumlah akun yang terlibat di dalam transaksi, namun minimum tidak kurang dari dua akun.

Total dari debit dan credit untuk setiap transaksi harus selalu sama.

Sehingga transaksi akuntansi selalu dikatakan dengan keseimbangan. Apabila suatu transaksi tidak seimbang, maka laporan keuangan tidak mungkin dapat dibuat.

Dengan demikian, penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom merupakan hal yang paling penting dari semua kontrol atas akurasi akuntansi.

Berikut ini adalah perbedaan debit dan kredit dalam akuntansi yang perlu dipahami:

  1. Debit mengacu pada sisi kiri akun buku besar, sedangkan kredit berhubungan dengan sisi kanan akun pada buku besar. Di dalam rekening pribadi, pihak penerima akan di debit dan pihak pemberi akan dikreditkan.
  2. Di dalam contoh akun neraca perusahaan, apapun yang masuk akan didebit. Sementara apapun yang keluar akan dikreditkan.
  3. Untuk laporan laba-rugi, semua pengeluaran dan kerugian akan didebit. Namun semua pendapatan dan keuntungan akan dikreditkan.
  4. Peningkatan debit disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, pabrik dan mesin, tanah dan bangunan, pengeluaran (seperti gaji, asuransi, pajak, dividen, dan lain sebagainya). Sedangkan peningkatan kredit disebabkan oleh kenaikan dana pemegang saham, biaya keanggotaan, pendapatan sewa, laba ditahan, hutang, dan lain sebagainya.

Beberapa Contoh Perbedaan Penempatan Akun pada Posisi Debit atau Kredit

Berikut ini ada beberapa contoh debit dan kredit yang terdapat di transaksi umum perusahaan dagang atau yang lainnya, dan sering terjadi pada sebuah bisnis:

  1. Menjual barang dagang secara tunai kepada pelanggan, maka akun debitnya adalah Kas, dan akun kreditnya adalah Pendapatan.
  2. Menjual barang dagang secara credit kepada pelanggan, akun debit Piutang Dagang. Sedangkan akun kreditnya adalah Pendapatan.
  3. Membeli perlengkapan secara tunai kepada supplier, akun debit adalah Perlengkapan dan akun kredit adalah Kas.
  4. Membeli perlengkapan secara credit kepada supplier, akun debitnya adalah Perlengkapan dan akun kredit adalah Utang Dagang.
  5. Menerima kas atas pelunasan piutang usaha oleh pelanggan, akun debitnya Kas, dan akun kreditnya Piutang Dagang.
  6. Membeli fixed assets secara kredit kepada supplier, akun debit Fixed Assets dan akun kredit Utang Dagang.
  7. Pembelian inventory secara tunai kepada supplier, akun debit Inventory, dan akun kredit Kas.
  8. Pembelian inventory secara kredit kepada supplier, akun debit Inventory dan akun kredit Utang Dagang.
  9. Membayar gaji karyawan, akun debit Salary expenses dan akun kredit Kas.

Akun yang apabila bertambah dicatat debet dan berkurang dicatat kredit adalah akun

Dengan memahami contoh dibawah ini, Anda bisa lebih mengerti apa itu perbedaan debit dan kredit di dalam akuntansi.

Contoh pertama penggunaan credit dan debet adalah sebagai berikut:

Anda mempunyai saldo uang sebesar Rp. 5.000.000, kemudian Anda membeli perlengkapan kantor senilai Rp1.000.000 menggunakan dana dari akun ini.

Ini berarti rekening Bank adalah akun sumber, dan Rp1.000.000 tadi akan dicatat sebagai kredit di sisi kanan akun T.

Rekening Biaya Perlengkapan Kantor adalah rekening tujuan yang didebet pada sisi kanan.

Akun Kas & Bank
Debit Kredit
Rp 5.000.000 (1)
Rp 1.000.000 (2)
Perlengkapan Kantor
Debit Kredit
Rp 1.000.000

Catatan:

  • (1) Nominal saldo akun Kas & Bank
  • (2) Nominal Biaya yang dikeluarkan untuk perlengkapan kantor.

Pada akun T di atas, transaksi yang membuat entri jurnal pertama diberi label “(1)”, dan transaksi dari entri jurnal kedua diberi label “(2)”.

Entri jurnal kedua ini adalah entri yang benar karena total debit adalah Rp1.000.000 yang di debet dari akun biaya perlengkapan kantor di sisi kiri sama dengan jumlah credit Rp1.000.000 yang dikreditkan ke Rekening Bank di sisi kanan.

Coba Fitur Laporan Keuangan dan Bisnis untuk keputusan bisnis lebih tepat dan cepat

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Contoh kedua penggunaan kredit dan debet adalah sebagai berikut:

Sekarang kita lihat contoh di mana kita diminta untuk mencatat beberapa entri debit dan kredit.

Anda melunasi pinjaman dari bank dengan menggunakan dana dari Rekening Bank.

Pembayaran terdiri dari pokok Rp1.500.000 dan bunga Rp500.000 (total Rp2.000.000).

Pertama-tama, Anda harus membuat entri di sisi kanan (Kredit) sebesar Rp2.000.000 untuk akun sumber, yang dalam kasus ini adalah rekening bank.

Kemudian, Anda harus mencatat beberapa entri dalam kasus ini.

Pertama adalah akun rekening Pinjaman Bank dan yang kedua akun Beban Bunga.

Anda akan memasukkan debit Rp1.500.000 di bawah rekening pinjaman Bank, dan masukkan debet Rp500.000 di bawah akun beban bunga.

Akun Kas & Bank
Debit Kredit
Rp 5.000.000 (1)
Rp 1.000.000 (2)
Rp 2.000.000 (3)
Pinjaman Bank
Debit Kredit
Rp 1.500.000 (3)
Beban Bunga
Debit Kredit
Rp 500.000 (3)

Total kredit untuk entri jurnal ini bertambah hingga Rp2.000.000, dan total debet bertambah hingga Rp2.000.000 yang diperoleh dari  (Rp 1.500.000 + Rp 500.000), menjadikannya entri jurnal yang valid dengan banyak debit dan kredit.

Baca Juga : Cara Membuat Laporan Cash Flow secara Baik dan Benar

Saldo Rekening: Apa itu?

Saldo akun adalah selisih antara total debit dan total kredit akun.

Bila total debit lebih besar daripada total credit, akun memiliki saldo debit, dan bila total credit melebihi total debet, akun memiliki saldo kredit.

Ketika saldo percobaan ditarik, total debit adalah harus sama dengan total kredit di seluruh perusahaan secara keseluruhan (lihat di bawah untuk saldo percobaan sampel).

Jika mereka tidak sama, maka Anda tahu bahwa telah terjadi kesalahan.

Mari buat saldo percobaan untuk transaksi yang tercantum dalam Contoh 1-2 di atas.

Pertama, berikut adalah ringkasan dari transaksi yang akan menghasilkan saldo percobaan:

Ekuitas Pemilik
Debit Kredit
Rp 5.000.000
Perlengkapan Kantor
Debit Kredit
Rp 1.000.000

Maka laporan neraca saldo akan menjadi seperti di bawah ini:

Neraca Saldo

Akun Debit Kredit
Kas & Bank Rp 2.000.000
Pinjaman Bank Rp 1.500.000
Beban Bunga Rp 500.000
Ekuitas Rp 5.000.000
Perlengkapan Kantor Rp 1.000.000
Total Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

Jika total debet dalam neraca saldo adalah Rp5.000.000 sama dengan jumlah kredit Rp5.000.000, artinya bahwa pencatatans sudah dilakukan dengan benar.

Namun, Anda akan melihat bahwa beberapa akun memiliki jumlah debet yang lebih banyak, sementara yang lain memiliki jumlah kredit yang lebih banyak.

Rekening yang memiliki saldo debet Rekening Bank, Pinjaman Bank, Beban Bunga, dan Beban Kantor.

Akun ekuitas adalah satu-satunya akun yang memiliki saldo kredit.

Saldo uji coba adalah format standar yang digunakan oleh akuntan untuk menyiapkan laporan keuangan (neraca keuangan dan laporan laba rugi).

Ini berarti memungkinkan kegiatan keuangan perusahaan dapat dibagi dengan cara yang mudah dipahami.

Baca juga: Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang secara Sederhana

Di dalam perusahaan, sebuah bisnis pasti sering mengalami atau melakukan transaksi, baik transaksi secara internal maupun eksternal.

Transaksi-transaksi tersebut mengharuskan pihak perusahaan untuk membuat dokumen transaksi dalam bentuk laporan keuangan.

Pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk mengetahui laju keluar masuknya dana perusahaan untuk meminimalisir kemungkinan over budget pada kategori akun tertentu di dalam pelaporan.

Terdapat lima unsur yang ada di dalam transaksi akuntansi, meliputi utang, harta, pendapatan, modal dan biaya atau beban.

Melakukan transaksi debit pasti disertai dengan transaksi credit.

Perusahaan yang tidak memiliki dokumen pelaporan debit dan kredit akuntansi maka tidak dapat mengendalikan aliran keluar masuknya keuangan perusahaan.

Selain itu, data-data keuangan perusahaan juga tidak dapat dilacak jika terjadi sesuatu terhadap keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, dengan adanya laporan debit dan credit diharapkan dapat membantu mengawasi keuangan perusahaan dari kemungkinan adanya korupsi dari karyawan.

Karena data debit dan kredit yang baik selalu disertai dengan kwitansi atau nota yang dapat dipercaya.

Mekari Jurnal, Solusi Pembukuan Keuangan Usaha

Dengan memahami apa itu perbedaan debit (debet) dan kredit dalam akuntansi, artinya Anda dapat mengerjakan pembukuan secara benar dan tanpa kesalahan terutama dalam melakukan posting transaksi.

Dalam melakukan entry jurnal pun jumlah debit dan kredit akuntansi harus sama.

Jika tidak seimbang, maka otomatis Anda telah melakukan satu kesalahan dalam posting nominal di jurnal yang sedang Anda kerjakan.

Perhitungan di atas adalah contoh sederhana dari pencatatan akuntansi debet credit yang terjadi dengan melibatkan sedikit item transaksi.

Tentunya jika sebuah usaha telah berjalan dan memiliki banyak transaksi, maka pencatatan keuangannya akan lebih rumit lagi.

Namun, jika penghitungan itu terlihat rumit, tidak salahnya bagi Anda untuk menggunakan software akuntansi yang dapat menghitung keuangan secara baik dan akurat.

Jurnal merupakan software akuntansi online hadir sebagai solusi pembukuan keuangan usaha.

Dengan Jurnal dapatkan segala kemudahan pencatatan pembukuan dalam proses akuntansi, secara aman, cepat, dan praktis.

Dapatkan semua informasi tentang fitur aplikasi akuntansi Mekari Jurnal selengkapnya di sini.

Atau Anda juga bisa mencoba langsung secara gratis dengan klik tombol dibawah.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Penawaran, Jadwalkan Demo Dengan Sales!

Akun yang apabila bertambah dicatat debet dan berkurang dicatat kredit adalah akun

Nah, kesimpulannya, kredit dan debit artinya adalah setiap transaksi masuk dan keluar yang perlu dicatat dalam pembukuan, Anda juga telah memahami perbedaan di antara keduanya.

Perlu diingat bahwa total entri di sisi kiri harus sama dengan total entri di sisi kanan.

Semoga membantu, dan jangan lupa untuk dibagikan di sosial media!