Jogging adalah aktivitas lari santai yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh jika rutin dijalani. Meski terlihat sederhana, olahraga jogging perlu dilakukan dengan benar untuk mengurangi risiko cedera. Oleh karena itu, pahami dulu persiapan dan teknik jogging yang benar sebelum Anda melakukannya. Show Jogging merupakan salah satu cara yang baik untuk membentuk massa otot, membakar kalori, mengurangi jaringan lemak tubuh, dan menjaga kesehatan jantung.Olahraga ini bahkan disebut lebih efektif membakar lemak perut dibanding angkat beban. Tak hanya itu, jogging juga memiliki beragam manfaat lain, yaitu:
Untuk mendapatkan manfaat jogging secara maksimal, ada dua hal penting yang perlu Anda perhatikan, yaitu: Persiapan Sebelum JoggingPersiapan yang baik dapat mendukung kenyamanan dan semangat Anda selama melakukan jogging. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum jogging: 1. Sepatu lari yang nyaman di kakiSebelum jogging, penting untuk memilih sepatu lari yang sesuai dengan ukuran kaki dan terasa nyaman di kaki saat dipijak. Selain faktor kenyamanan, pemilihan sepatu yang tepat juga bisa menurunkan risiko terjadinya cedera. Jika Anda sudah terbiasa jogging, penting untuk memerhatikan kondisi sepatu yang digunakan. Apabila sudah terasa tidak enak digunakan, kurang pas, atau koyak, maka sudah saatnya untuk mengganti sepatu lari yang baru. 2. Pakaian olahraga yang nyamanSelain sepatu, pemilihan pakaian yang tepat juga penting untuk menjaga kenyamanan saat jogging. Pilihlah pakaian olahraga dengan bahan yang mudah menyerap keringat, seperti spandex, katun, atau poliester. Anda bisa memilih pakaian yang santai, seperti kaos, celana jogging, atau celana pendek, untuk berlari. Bagi para wanita, tersedia legging dan bra khusus olahraga yang nyaman dikenakan saat jogging. 3. Tentukan lokasi dan waktu joggingTentukan lokasi dan rute yang nyaman untuk jogging, seperti taman atau gelanggang olahraga. Pilih rute dengan jalan atau jogging track yang rata, tidak licin, dan aman untuk berlari. Anda juga bisa mengganti rute agar tetap semangat dan tidak bosan. 4. Penuhi asupan nutrisi dan energiJogging membutuhkan cukup banyak energi, terlebih jika Anda hendak melakukan olahraga ini dalam waktu lebih dari 60 menit. Oleh karena itu, konsumsilah makanan bernutrisi yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein setidaknya 3 jam sebelum jogging. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan serat sebelum jogging. Selain makan, pastikan juga Anda cukup minum air putih sebelum dan selama melakukan jogging agar tidak mengalami dehidrasi. Cara Jogging yang BenarAgar Anda dapat memperoleh manfaat jogging secara maksimal dan menurunkan risiko cedera, ikutilah pedoman olahraga lari dan jogging berikut ini: 1. Lakukan pemanasan sebelum joggingPemanasan sebelum jogging sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko cedera, keseleo, dan kram otot. Sebelum melakukan jogging, coba lakukan pemanasan selama 5-10 menit. Beberapa contoh pemanasan sebelum jogging yang bisa Anda lakukan adalah:
2. Teknik joggingJika Anda pemula, disarankan untuk melakukan jogging dengan cara mengombinasikan berlari dan berjalan. Metode ini bertujuan agar tubuh dapat menyesuaikan diri, tidak cepat kehabisan energi, dan mencegah cedera otot dan sendi. Awali dengan berjalan kaki selama beberapa menit, kemudian mulailah berlari santai dengan jarak dan durasi yang pendek. Misalnya, rasio durasi yang digunakan adalah 1:7, yaitu 1 menit berlari dan 7 menit berjalan kaki. 3. Postur tubuh dan teknik bernapas saat joggingCondongkan tubuh sedikit ke depan dengan tangan mengepal. Posisi kepala harus selalu tegak saat berlari, tidak menunduk atau mendongak. Selama jogging, gunakan teknik pernapasan dengan cara menarik napas melalui hidung dan mulut, kemudian hembuskan melalui mulut. Hal ini berguna untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh saat jogging dan mengurangi risiko terjadinya kram pada otot perut. 4. PendinginanSeperti halnya pemanasan, gerakan pendinginan juga perlu dilakukan setelah jogging. Caranya adalah dengan berjalan santai selama 5-10 menit, lalu lakukan peregangan pada beberapa bagian tubuh, seperti kaki, tangan, dan leher. Setelah pendinginan, tubuh Anda akan merasa lebih nyaman, detak jantung dan pernapasan Anda juga akan kembali normal. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang saat jogging, minumlah air putih secukupnya setelah melakukan pendinginan. 5. Frekuensi dan durasi waktu ideal joggingJogging tidak harus dilakukan setiap hari. Penting juga untuk mengistirahatkan tubuh di sela jadwal jogging. Frekuensi jogging yang disarankan adalah 2-3 kali per minggu dengan total durasi jogging kurang lebih 1-2,5 jam per minggunya. Manfaat jogging dapat Anda peroleh asalkan jogging dilakukan secara rutin. Akan lebih baik lagi bila jogging dipadukan dengan olahraga lain, seperti berenang, bersepeda, yoga, pilates, atau angkat beban. Jika dilakukan dengan baik dan benar, jogging berisiko kecil untuk menyebabkan cedera. Meski demikian, pada awal-awal jogging, Anda mungkin akan merasakan nyeri otot pada paha, betis, dan punggung. Hal ini juga bisa Anda rasakan saat mulai jogging kembali setelah sekian lama tidak melakukannya. Nyeri ini akan mereda dan hilang setelah tubuh Anda mulai terbiasa melakukan jogging. Jika nyeri tersebut tidak kunjung reda selama berhari-hari atau justru bertambah parah, sebaiknya periksakan ke dokter. Klikdokter.com, Jakarta Ada banyak cara untuk menghindari diri dari berbagai jenis penyakit. Mulai dari mengonsumsi makanan yang sehat hingga rutin berolahraga. Berbagai jenis olahraga pun kini banyak dilirik masyarakat. Misalnya bersepeda, joging, atau olahraga-olahraga lainnya yang bisa dilakukan di dalam rumah. Untuk mendapatkan manfaat dari olahraga, Anda tentu perlu melakukannya dengan rutin, menyesuaikan usia serta kapasitas masing-masing. Sayangnya, banyak orang masih belum tahu olahraga sebaiknya dilakukan berapa kali dalam seminggu. Apakah setiap hari, setiap 2 hari, 3 hari, atau cukup 1 kali dalam seminggu saja. Faktanya, frekuensi olahraga bisa disesuaikan dengan usia Anda. Simak penjelasan berikut ini. 1 dari 5 1. Usia 3-5 TahunAnak dalam usia preschool (usia 3 hingga 5 tahun) disarankan untuk tetap aktif setiap harinya tanpa adanya batasan waktu, atau dapat disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut. Untuk memaksimalkan tumbuh kembang, anak harus diajarkan untuk terus aktif secara fisik. Orang tua ataupun pengasuh sebaiknya ikut berpartisipasi dalam memberikan kegiatan yang menyenangkan agar anak terus aktif bergerak. Contoh aktivitas fisik yang bisa dilakukan bersama, seperti bermain petak umpet, kejar-kejaran, ataupun aktivitas lainnya yang menggunakan alat seperti jungkat-jungkit, ayunan, atau peralatan main lainnya. Artikel Lainnya:Kiat Olahraga 20 Menit untuk Pemula 2 dari 5 2. Usia 6-17 TahunLalu, bagi anak usia 6-17 tahun, sebaiknya olahraga berapa kali dalam seminggu? Ini bergantung pada jenis olahraga yang dilakukan. Pada anak dengan kelompok usia ini, sebaiknya melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit setiap harinya. Terdapat tiga jenis olahraga yang disarankan, yaitu aerobik (olahraga yang memicu kerja jantung), olahraga yang menguatkan otot, dan olahraga yang menguatkan tulang. Berikut rinciannya:
3 dari 5 3. Usia 18-64 TahunBagi yang berusia 18 hingga 64 tahun, terdapat dua jenis olahraga yang disarankan untuk dilakukan, yaitu aerobik dan olahraga untuk menguatkan otot. Pada prinsipnya, olahraga dilakukan untuk menghindari diri dari komorbid penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Terdapat motto yang sangat penting bagi Anda yang masuk golongan usia ini, yaitu “Move more and sit less” artinya bergerak lebih dan mengurangi duduk. Lalu, olahraga sebaiknya dilakukan berapa kali dalam seminggu? Anda disarankan berolahraga setidaknya 150 menit dalam 1 minggu atau cukup 30 menit saja selama 5 kali dalam seminggu. Tidak banyak, bukan? Selain itu, intensitas olahraga juga perlu diperhatikan, yaitu intensitas sedang dan intensitas tinggi, atau kombinasi keduanya. Artikel Lainnya:‘Merapel’ Waktu Olahraga di Akhir Pekan, Adakah Manfaatnya?
Contohnya adalah berjalan cepat selama 150 menit setiap minggunya atau cukup 30 menit dalam sehari selama 5 kali dalam seminggu, dan ditambahkan olahraga penguatan otot selama setidaknya 2 kali dalam seminggu.
Contohnya jogging atau berlari selama 75 menit 1 kali dalam seminggu, dan disertai olahraga penguatan otot selama setidaknya 2 kali dalam seminggu.
Kombinasi keduanya dapat dilakukan selama 2 kali dalam seminggu, dan juga disertai olahraga penguatan otot selama setidaknya 2 kali dalam seminggu. 4 dari 5 4. Usia 65 Tahun ke AtasLansia usia 65 tahun ke atas tetap disarankan untuk aktif berolahraga. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga intensitas ringan-sedang. Olahraga yang dapat dilakukan, yaitu berjalan selama setidaknya 150 menit setiap minggunya atau 30 menit setiap harinya selama 5 kali dalam seminggu. Selain itu, perlu juga ditambahkan aktivitas fisik lain seperti berdiri satu kaki untuk meningkatkan keseimbangan. Baca Juga
Jadi, sebaiknya berolahraga berapa kali dalam seminggu? Ternyata jawabannya tergantung dengan usia serta kapasitas Anda. Agar lebih bersemangat, ajak teman-teman Anda atau anggota keluarga lainnya untuk berolahraga bersama. Variasikan juga jenis olahraga untuk mencegah rasa bosan. Bila ingin konsultasi terkait jadwal olahraga yang baik dalam seminggu sesuai kondisi kesehatan Anda, konsultasikan kepada dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter. [WA] |