5 Apa nama istana yang didirikan oleh khalifah Abu Jafar al Mansur yang berada di tengah kota Bagdad?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan pada zaman Bani Abbasiyah ditandai dengan tumbangnya Bani Umayyah pada 132-656 H atau 750-1258 M. Disebut dengan zaman Abbasiyah karena para penguasa abad ini adalah keturunan dari al- Abbas atau paman Nabi Muhammad SAW.Zaman ini disebut dengan zaman keemasan Islam di mana banyak perubahan terjadi yang menunjukkan keberhasilan dan kejayaan para penguasa hingga tidak me iliki tandingan pada masa itu. Salah satu kemajuannya dilihat dari perkembangan arsitektur yang ada.Pada masa awal Dinasti Abbasiyah, segala hal yang berkaitan dengan seni hanya merupakan warisan dari Dinasti Umayyah. Pada masa berikutnya, seni dan arsitektur yang berkembang pada masa ini mengalami elaborasi dan menyistematisasi gagasan Umayyah.

5 Apa nama istana yang didirikan oleh khalifah Abu Jafar al Mansur yang berada di tengah kota Bagdad?
Bekas istana Daulah Abbasiyah di Baghdad, Irak.

Dalam buku berjudul Sejarah Kebudayaan Islam karya Muradi, disebut ada satu masjid yang didirikan pada masa pemerintahan Bani Abbas dan dikenal sa ngat indah karena seni arsitekturnya. Masjid Samarra yang terletak di Baghdad ini dilengkapi dengan sahn, yaitu sebuah lengkungan yang menyerupai bentuk piring.Sekeliling pinggirannya dilengkapi dengan serambi-serambi. Di setiap sudut masjid, bahkan didirikan mercu berbentuk bulat yang ter ben tuk dari batu bata. Masjid pada masa itu umum nya tidak memiliki daun pintu, pintu yang terbuka ini berujung pada satu titik dan terlihat barisan pintu yang berbentuk kerucut.Hal lain yang ditonjolkan dalam gaya dan seni arsitektur Masjid Samarra adalah tiang-tiang yang dipasang beratap lengkung. Tiang-tiang ini dibangun menggunakan batu bata dengan bentuk segi dela pan dan didirikan di atas dasar segi empat. Dasar-dasar ini lalu ditopang oleh tiang dari marmer ber segi delapan dan disambungkan ke bagian lain de ngan menggunakan logam atau besi berbentuk lonceng.

5 Apa nama istana yang didirikan oleh khalifah Abu Jafar al Mansur yang berada di tengah kota Bagdad?
Kota Baghdad, pusat Daulah Abbasiyah.

Masjid ini terbilang memiliki arsitektur yang sangat megah. Masjid lainnya yang juga istimewa adalah Masjid IbnuThulun. Di mana masjid ini didiri kan pada 876 M oleh Ahmad bin Thulun, seorang penguasa di wilayah Mesir.Setelah Abu Ja'far al-Mansur menjadi khalifah pada 137 H/754 M, Ia membangun kota baru yang lokasinya di antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Untuk membangun Kota Baghdad ini, ia memercayakan kepada dua arsitek, yaitu Hajjaj bin Arthah dan Amrah bin Wadhdhah dengan tenaga kerja sebanyak 100 ribu orang. Arsitektur Kota Baghdad berbentuk bundar dengan gaya baru dari seni bangunan Kota Islam.Di pusat kota dibangun Istana Khalifah dan Masjid Jami', sementara di sekeliling istana dan masjid tersedia alun-alun, rumah putra khalifah, asrama pegawai, rumah komandan dan pengawal, serta rumah kepala polisi. Desain ini me lambangkan otoritas kerajaan dengan memadukan benda-benda yang diambil dari reruntuhan Istana Sasania, termasuk pintu gerbang besi Kota al-Wasit yang dirampas dari sebuah kampung di Sasania.

5 Apa nama istana yang didirikan oleh khalifah Abu Jafar al Mansur yang berada di tengah kota Bagdad?
Kota Baghdad pada masa Abbasiyah berbentuk bundar.

Istana megah ini lalu diberi nama Qashru al- Dzahab atau Istama Keemasan yang luasnya sekitar 160 ribu hasta persegi dan Masjid Jami'nya memiliki luas 40 ribu hasta persegi. Dua bangunan ini menjadi simbol pusat kota. Keunikan dan kekhususan dari arsitektur bangunan istana ini tampak pada penerapan hiasan muqamas atau stalaktit, seperti yang diterapkan pada bangunan-bangunan kuburan. Susunan hiasan stalaktit ini digabungkan menjadi lengkung stalaktit yang lebih besar.Dalam waktu singkat, Kota Baghdad menjadi ramai dan dikunjungi berbagai lapisan masyarakat dari seluruh penjuru dunia. Hingga sekitar 157 H, khalifah al-Mansur membangun istana baru yang diberi nama Istana Abadi atau Qashrul Khuldi yang terletak di luar Baghdad. Setalah Baghdad, kota lain yang dibangun adalah Kota Samarra yang terletak di sebelah timur Sungai Tigris, 60 mil dari pusat Kota Baghdad. Kota ini pun dilengkapi dengan bangunan utama dan pendukung, seperti istana dan masjid.

5 Apa nama istana yang didirikan oleh khalifah Abu Jafar al Mansur yang berada di tengah kota Bagdad?
Madrasah Mustanshriyah Baghdad peninggalan Dinasti Abbasiyah

Seni ukir pada zaman Abbasiyah pun berkembang secara pesat. Hal ini dapat dilihat pada qubah empat yang dibangun pada pemerintahan khalifah Mansyur di atas empat buah gerbang pintu masuk Kota Baghdad. Garis tengah dari setiap kubah sepanjang 50 hasta, ditambah dengan ukiran emas dan patung yang diputar oleh angin.Qubah-qubah ini digunakan oleh khalifah untuk beristirahat. Masing-masing kubah memiliki ciri khas dan keistimewaannya sendiri. Dari kubah Khurasan terlihat ada air bening yang mengalir. Di qubah Syam terbentang perkampungan rakyat yang berbunga dan berkolam. Sementara qubah Bashrah menunjukkan daerah industri dan qubah Kufah menggambarkan taman kesuma.

Peninggalan arsitektur dari Bani Abbas masih da pat disaksikan hingga kini, yaitu istana Baghdad, Sa marra, Ukhaidir, pintu gerbang Raqqa di Baghdad. Per kembangan arsitektur Islam yang begitu besar pa da masa ini memang terlihat pada penggunaan tek nik bahan batu bata.

  • Pencarian sederhana adalah pencarian koleksi dengan menggunakan hanya satu kriteria pencarian saja.
  • Ketikkan kata kunci pencarian, misalnya : " Sosial kemasyarakatan "
  • Pilih ruas yang dicari, misalnya : " Judul " .
  • Pilih jenis koleksi misalnya " Monograf(buku) ", atau biarkan pada pilihan " Semua Jenis Bahan "
  • Klik tombol "Cari" atau tekan tombol Enter pada keyboard

Artikel ini tentang Khalifah Bani Abbasiyah Al Mansur dari Baghdad. Ada pula artikel jenderal dan negarawan muslim Spanyol Al Mansur. Mereka berdua dikenal sebagai Almanzor di Barat.

Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur (714–775; Arab: ابو جعفر عبدالله ابن محمد المنصور) merupakan Khalifah kedua Bani Abbasiyah. Ia dilahirkan di al-Humaymah, kampung halaman keluarga Abbasiyah setelah migrasi dari Hejaz pada tahun 687-688. Ayahnya adalah, Muhammad, cicit dari Abbas; ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, adalah wanita dari suku Barbar.[1] Ia dibaiat sebagai khalifah karena penobatannya sebagai putera mahkota oleh adiknya, As-Saffah pada tahun 754, dan berkuasa sampai 775. Pada tahun 762 ia mendirikan ibu kota baru dengan istananya Madinat as-Salam, yang kemudian menjadi Baghdad.

5 Apa nama istana yang didirikan oleh khalifah Abu Jafar al Mansur yang berada di tengah kota Bagdad?
Al-Mansur
المنصورKhalīfah
Amir al-Mu'minin

Patung Khalifah Al-Mansur

Khalifah AbbasiyahBerkuasa10 Juni 754 – 6 Oktober 775
(21 tahun, 119 hari)PendahuluAs-SaffahPenerusAl-Mahdi

Lahirca. 714
Humeima, Bilad al-ShamWafat6 Oktober 775 (umur 61)
Mekkah, Kekhalifahan Abbasiyah
Nama lengkap
Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur
AyahMuhammadIbuSallamahPasangan

  • Arwa binti Mansur al-Himyari
  • Hammadah binti Isa
  • Fatimah binti Muhammad

AgamaSunni Islam

al-Mansur tersangkut dengan kerasnya masa pemerintahannya setelah kematian saudaranya al-'Abbas. Pada 755, ia menyusun pembunuhan Abu Muslim, jenderal yang telah memimpin pasukan al-'Abbas menang terhadap keluarga Umayyah dalam perang saudara ke-3. Ia berusaha memastikan bahwa keluarga Abbasiyah ialah yang tertinggi dalam urusan negara, dan kedaulatannya atas Khilafah akan tak diragukan lagi.

Ia menyatakan, sebagaimana yang telah ditempuh Khilafah Bani Umayyah, menyelenggarakan otoritas keagamaan dan keduniawian. Secara lebih lanjut mengasingkan Muslim Syi’ah yang telah terjadi, selama masa pemerintahan al-'Abbas, menginginkan Imam Syi’ah mengangkat khalifah.

Selama masanya, karya sastra dan ilmiah di Dunia Islam mulai muncul dalam kekuatan penuh, didukung toleransi terhadap orang-orang Persia dan kelompok lain. Walau Khalifah Bani Umayyah Hisyam bin Abd al-Malik telah mengambil praktik peradilan Persia, itu tak sampai masa al-Mansur jika sastra dan ilmu pengetahuan Persia sampai mendapat penghargaan yang sebenarnya di Dunia Islam. Munculnya Shu'ubiya di antara sarjana Persia terjadi selama masa pemerintahan al-Mansur sebagai akibat hilangnya sensor atas Persia. Shu'ubiya merupakan gerakan sastra antara orang Persia yang menunjukkan kepercayaan mereka bahwa seni dan budaya Persian lebih tinggi daripada Arab; gerakan, membantu mempercepat munculnya dialog Arab-Persia pada abad ke-8.

Barangkali yang lebih penting daripada munculnya ilmu pengetahuan Persia ialah masuknya banyak orang non-Arab ke dalam Islam. Secara aktif Bani Umayyah mencoba mengecilkan jumlah masuknya agar melanjutkan pungutan jizyah, atau pajak terhadap non-Muslim. Keinklusifan Bani Abbasiyah, dan bahwa al-Mansur, memandang ekspansi Islam di antara daerahnya; pada 750, sekitar 8% penduduk Negara Khilafah itu Muslim. Ini menjadi 2 kali lipat 15% dari akhir masa al-Mansur.

Al-Mansur meninggal pada 775 dalam perjalanannya ke Makkah untuk berhaji. Ia dimakamkan entah di mana di sepanjang jalan dalam salah satu ratusan nisan yang telah digali untuk menyembunyikan badannya dari orang-orang Umayyah. Ia digantikan putranya al-Mahdi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ABBAS
pendiri Bani Abbasiyah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ibnu Abbas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ali

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Muhammad

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ibrahim

 

1. AS-SAFFAH
(k. 750-754)

 

 

 

 

 

2. AL-MANSUR
(k. 754-775

 

Musa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. AL-MAHDI
(k. 775-785)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5. AR-RASYID
(k. 786-809)

 

4. AL-HADI
(k. 785-786

 

Ibrahim al-Mubarak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6. AL-AMIN
(k. 809-813)

 

7. AL-MA'MUN
(k. 813-833)

 

8. AL-MU'TASIM
(k. 833-842

 

al-Qasim

 

al-Mu'taman

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9. AL-WATSIQ
(k. 842-847)

 

 

 

 

 

10. AL-MUTAWAKKIL
(k. 847-861)

 

 

 

 

 

12. AL-MUSTA'IN
(k. 862-866)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14. AL-MUHTADI
(k. 869-870)

 

13. AL-MU'TAZZ
(k. 866-869)

 

11. AL-MUNTASHIR
(k. 861-862)

 

al-Muwaffaq

 

15. AL-MU'TAMID
(k. 870-892)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16. AL-MU'TADHID
(k. 892-902)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17. AL-MUKTAFI
(k. 902-908)

 

 

 

 

 

18. AL-MUQTADIR
(k. 908-935)

 

 

 

 

 

19. AL-QAHIR
(k. 932-934)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

22. AL-MUSTAKFI
(k. 944-946)

 

20. AR-RADHI
(k. 934-940)

 

Ishaq

 

21. AL-MUTTAQI
(k. 940-944)

 

23. AL-MUTHI'
(k. 946-974)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

25. AL-QADIR
(k. 991-1031)

 

 

 

 

 

24. ATH-THA'I
(k. 974-991)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

26. AL-QA'IM
(k. 1031-1075)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

27. AL-MUQTADI
(k. 1075-1094)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

28. AL-MUSTAZHIR
(k. 1094-1118)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

29. AL-MUSTARSYID
(k. 1118-1135)

 

 

 

 

 

30. AL-MUQTAFI
(k. 1136-1160)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

30. AR-RASYID
(k. 1135-1136)

 

 

 

 

 

32. AL-MUSTANJID
(k. 1160-1170)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

33. AL-MUSTADHI'
(k. 1170-1180)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

34. AN-NASHIR
(k. 1180-1225)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

35. AZH-ZHAHIR
(k. 1225-1226)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1. AL-MUSTANSHIR II
Berkuasa di Kairo

 

 

 

 

 

36. AL-MUSTANSHIR
(k. 1226-1242)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

37. AL-MUSTA'SHIM
(k. 1242-1258)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

[2] Catatan:

  • k. merupakan tahun kekuasaan
  • Angka, merupakan nomor urut seseorang menjadi khalifah.
  • Nama dengan huruf kapital merupakan khalifah yang berkuasa.

  1. ^ G.R. Hawting Mansur, al-.. Encyclopædia Britannica. 2007. Encyclopædia Britannica Online. 20 Apr. 2007
  2. ^ AS-SUYUTHI, Imam; TARIKH KHULAFA`, Sejarah Para Penguasa Islam. Jakarta: AL-KAUTSAR, 2006. ISBN 979-592-175-4

Didahului oleh:
As-Saffah
Khalifah Bani Abbasiyah
(754–775)
Diteruskan oleh:
Al-Mahdi

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mansur&oldid=20576031"