Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu

KOMPAS.com - Seni anyaman merupakan kegiatan tindih-menindih dan silang menyilang hingga membentukan suatu benda yang indah dan menarik.

Bahan-bahan yang dipakai untuk anyaman seperti bilah atau lembaran-lembaran yang dapat berupa bambu, daun pandan, janur, rotan, atau kulit binatang.

Menganyam merupakan salah satu kerajinan tangan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat di pedesaan. Pembuatan seni anyam dalam masyarakat Indonesia merupakan kegiatan turun temurun.

Mereka membuat berbagai hiasan anyaman seperti hiasang dinding, alat dapur, tikar, atau dinding dari anyaman bambu yang kemudian dijual.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anyaman adalah hasil menganyam, barang yang sudah dianyam.

Baca juga: Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat

Pengetahuan Dasar Seni Rupa (2020) karya Sofyan Salam dan kawan-kawan, pada mulanya kegiatan menganyam dan menyulam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peralatan rumah tangga seperti tikar, bakul, sarung atau selendang.

Di mana dengan menggunakan bahan alami seperti daun lontar, serat daun lontar, atau rotan untuk anyaman.

Dalam perkembangannya, anyaman dan tenunan sebagai produk karya seni rupa semakin beragam sejalan dengan perkembangan bahan dan teknik yang digunakan.

Saat ini anyaman tidak hanya berbahan alami, tapi juga berbahan sintesis. Produknya beranekaragam pula, dari benda-benda yang tergolong seni terapan hingga seni murni.

Dikutip dari jurnal Kerajinan Anyam sebagai Pelestarian Lokal (2015) karya Asidigianti Surya Patria, Siti Mutmaniah, anyaman merupakan teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindikan (menyilangkan) bahan anyam yang berupa lungsu dan pakan.

Lungsi adalah bahan anyaman yang menjadi dasar dari media anyam, sedangkan pakan adalah bahan anyaman yang digunakan sebagai media anyaman dengan cara memasukkannya ke dalam bagian lungsi yang sudah siap untuk dianyam.

Baca juga: Seni Kriya sebagai Kerajinan Tangan

Kerajinan anyam merupakan salah satu dari kebudayaan yang dimiliki manusia sejak zaman prasejarah.

Di mana waktu itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan sandang dan perlengkapan pendukung sehari-hari.

Kerajinan anyaman terus berkembangs hingga saat ini. Bahkan hasil kerajinan anyaman sudah menjadi sebagai kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

Macam anyaman

Dikutip dari buku Permata tersembunyi Kalimantan Timur: seni kriya Kutai Barat, Malinau, Nunukan (2011) karya Yusi A. Pareanom, pola kerja perajin anyaman di seluruh Indonesia relatif serupa.

Mereka memulainya dengan mendapatkan bahan baku sebagian besar mencari sendiri mengeringkan, menipiskan, dan kemudian merajutnya.

Peralatan yang digunakannya pun umumnya masih sederhana seperti: pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut.

Baca juga: Kreasi Eceng Gondok Menjadi Kerajinan, Jawaban Soal TVRI 15 Mei SMP

Dalam seni anyaman ada berbagai macam anyaman. Berikut macam-macam anyaman:

Anyaman mengkuang merupakan anyaman yang terbuat dari daun mengkuang. Contoh anyaman mengkuang seperti, tikar tudung, atau saji.

Anyaman pandan merupakan anyaman yang terbuat dari daun pandan duri.

Dikutip dari buku Meniti Harapan Di Belahan Daun Pandan (2020) karya Irfandi dan kawan-kawan, pada dasarnya daun pandan duri mempunyai banyak kelebihan.

Karene karakteristik yang dimilikinya jika dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan akan bermanfaat.

Daun pandan mempunayi serat yang cukup panjang dan kuat, sehingga sangat baik digunakan sebagai bahan dasar berbagai produk.

Baca juga: Seni Origami: Pengertian dan Sejarah

Khusus untuk bahan anyaman, maka pengolahan daun pandan berduri sedikit lebih rumit dibandingkan bahan anyaman lainnya.  Contoh anyaman pandan seperti hiasan dinding.

Menurut KBBI, buluh merupakan tanaman berumpun, berakar serabut batangnya beruas-ruas, berongga, dan keras.

Tanaman buluh juga banyak dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan atau anyaman.

Anyaman rotan merupakan anyaman yang terbuat dari rotan yang sudah diolah atau diproses.

Rotan adalah tumbuhan menjalar yang batangnya digunakan untuk berbagai barang atau perabot (seperti kursi, tali, gelang).

Dikutip dari buku Mengenal Kerajinan Anyaman Rotan (2019) karya Anomin, rotan merupakan palem berduri yang memanjat dan hasil hutan bukan kayu yang terpenting di Indonesia.

Baca juga: Sejarah sebagai Seni

Kata rotan dalam bahasa melayu diturunkan dari kata "raut" yang berati mengupas (menguliti), menghaluskan.

Lidi merupakan tulang daun nyiur (enau dan sebagainya). Anyaman lidi terbuat dari lidi kelapa.

Ribu-ribu merupakan nama berbagai tumbuhan paku atau pakis. Sehingga anyaman ribu-ribu terbuat dari tanaman paku dan pakis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Anyaman, sesuai dengan penjelasan artikel sebelumnya, adalah sebuah karya yang terbentuk dari lipatan dan tindihan bahan yang menjadi satu. Membuat anyaman memperlukan 2 hal, bahan dan keterampilan. Berikut penjelasan untuk membuat anyaman dapat dilakukan dengan cara mempelajari teknik dasar anyaman.

Terdapat dua teknik dasar anyaman yang disesuaikan dengan jenis anyamannya. Berikut merupakan penjelasan teknik dasar anyaman:

Teknik Anyaman Rapat

Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Anyaman Dua Sumbu

Teknik dasar anyaman ini mempunyai beberapa sebutan lain yaitu Anyaman Silang, Anyaman Sasag, Anyaman Tunggal. Sasag menurut Purwadi dan Purnomo, merupakan bahasa sansekerta yang berarti sasak atau telur. Sasak adalah nama suku di Indonesia, mengingat mereka juga pengrajin anyam-anyaman.

Membuat anyaman dua sumbu dapat dilakukan dengan cara menyilangkan dua sumbu. Setiap bilah silangkan dengan bilah lainnya hingga terbantuk struktur bersilang. Posisi anyaman tidak harus selalu lurus, melainkan bisa membentuk garis miring. Akhir dari sumbu atau bilah akan diikat sehingga anyaman menjadi kuat.

Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Anyaman Tiga Sumbu

Teknik dasar anyaman ini mirip seperti teknik anyaman bilik. Perbedaannya terletak pada pola yang membentuk tiga arah. Bahan anyaman, yaitu pakan dan lusi akan disusun sesuai dengan tiga arah yang telah ditentukan.

Hasil dari teknik dasar anyaman ini akan ada dua yaitu anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat. Sumbu jarang memberikan lubang yag renggang dan sumbu rapat akan memberikan kekuatan yang lebih kuat.

Khusus untuk anyaman tiga sumbu rapat, apabila dibentuk dengan pola bentuk heksagonal / segi enam beraturan, sering disebut dengan anyaman segi enam. Secara umum anyaman tiga sumbu sering digunakan untuk membungkus ketupat.

Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Anyaman Empat Sumbu

Teknik dasar anyaman empat sumbu mempunyai pola yang mirip seperti dua sumbu. Pola menyulam akan menyisip dan menumpangkan bahan, yaitu pakan dan lusi, secara satu sama lainnya dengan arah yang berbeda.

Perbedaannya dengan teknik dasar anyaman dua sumbu adalah bahan yang ditaruh berbeda arah akan lebih banyak jumlahnya. Akan ada empat buah sumbu yang terdapat di arah lainnya.

Teknik dasar anyaman empat sumbu termasuk teknik dasar anyaman yang mempunyai lubang dengan bentuk pola oktogonal / segi delapan beraturan. Nama lain dari teknik dasar anyaman empat sumbu adalah teknik dasar anyaman segi delapan karena mempunyai lubang dengan bentuk segi delapan beraturan.

Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Anyaman Bilik atau Anyaman kepang

Teknik dasar anyaman bilik ini sering disebut dengan teknik menganyam dua-dua. Selain itu nama lain nya adalah Anyaman Kepang, karena pembuatannya sama dengan membuat kepangan pada rambut. Bahan-bahan akan dianyam dengan cara menyilang secara berurutan dan bersamaan, sama seperti teknik dasar anyaman sasak.

Perbedaannya adalah renggangan atau sela yang dimasuki bilah dalam menganyam lebih variasi. Cara menggunakan teknik dasar anyaman ini adalah dengan menganyam bahan-bahan dengan menyilang secara bergantian dari kiri dan dari kanan. Teknik dasar anyaman ini umumnya digunakan untuk membuat bilik dan nyiru.

Artikel terkait:

Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Anyaman Teratai

Teknik dasar anyaman teratai adalah teknik menganyam bahan anyaman yang mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Teknik ini memerlukan keahlian namun dapat menghasilkan bentuk anyaman yang artistik dan indah.

Caranya melakukan pola ini adalah bahan bambu dibuat menjadi bentuk kotak-kotak menyerupai kembang teratai. Setelah terbuat maka selanjutnya adalah membuat blok-blok di berbagai sisi. Teknik dasar anyaman ini umumnya diterapkan buat membuat bilik dengan tujuan karya anyaman terlihat lebih indah.

Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Anyaman Cengkih

Sama seperti teknik anyaman teratai, teknik dasar anyaman cengkih cukup susah untuk dilakukan. Cengkih atau cengkeh, sesuai dengan namanya, hasil dari pola anyaman ini akan membentuk pola memanjang yang menyerupai kembang cengkih/cengkeh.

Cara membuat anyaman cengkih dilakukan dengan cara penggabungan beberapa teknik dasar anyaman tergantung dari hasil akhir yang diinginkan. Sesuai dengan penjelasan gambar, bisa  Teknik dasar anyaman cengkih umumnya dibuat menjadi barang-barang seperti kipas, tolok, sangku, atau benda anyaman lainnya. Hasil akhir dari anyaman cengkih yang paling sering dijumpai secara umum adalah kipas sate.

Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Anyaman Lilit

Teknik dasar anyaman lilit, sesuai namanya polanya membentuk sebuah lilitan. Cara membuat pola anyaman lilit adalah dengan cara melilitkan dua bilahan atau rautan secara bergantian pada pondasinya. Lilitan pada teknik dasar anyaman lilit dapat dibuat menjadi variasi.

Pola lilitan akan disesuaikan dengan desain yang diingan dari hasil jadi anyaman tersebut. Pola ini bersifat kuat karena lilitannya yang mengikat satu sama lain sehingga cocok untuk barang-barang besar. Contohnya adalah tempat penyimpanan barang, contohnya adalah tas, toples, tempat pensil, keranjang buah-buahan dan lainnya.

Teknik Anyaman Renggang

Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Yang tidak termasuk ke dalam teknik anyaman yaitu
Makrame

Teknik dasar anyaman renggang dibuat dengan cara menyimpulkan bahan dengan menggunakan tangan atau alat pengait seperti jarum. Gerakan menyimpul menjadi teknik utama dalam menciptakan pola makrame. Simpulan tersebut akan membentuk sebuah sambungan berpola. Hasil dari pola makrame contohnya adalah sweater, keset, kain taplak meja, dan lain-lain.

Cara membuat makrame ada empat teknik yaitu teknik simpul kepala, teknik simpul rantai, teknik simpul mati, teknik simpul tunggal. Penggunaan teknik tersebut dapat digunakan secara individu atau digabung untuk mendapatkan hasil lebih variatif. Membuat makrame membutuhkan suatu barang yang menjadi penyanggah makrame. Pada umum nya digunakan barang seperti kayu kecil yang halus atau menggunakan barang sejenisnya seperti badan pensil.

Setelah persiapan membuat makrame, penyangga dan benang selesai, maka makrame siap dibuat. Langkah pertama adalah dengan mengaitkan benang dengan teknik dasar anyaman makrame yang telah disebutkan. Simpul yang paling mudah adalah simpul kepala karena gerakan menyimpulnya sama dan mudah dimengerti. Pola yang telah terbentuk diulangi lagi sehingga menjadi rangakain simpul yang disebut sennit. Setelah selesai, maka sennit akan digabungkan dan diikat menjadi makrame.

Artikel terkait:

Membuat anyaman memerlukan bahan untuk pengerjaannya. Beberapa bahan yang dapat dijadikan anyaman adalah:

1. Bambu

Bahan yang sangat sering dipakai untuk bahan anyaman karena bentuknya dan sifatnya yang lentur. Bambu yang sering dipakai untuk membuat anyaman adalah jenis Bambu Apus atau disebut Bambu Ori oleh suku jawa. Membuat bambu tersebut menjadi bahan dasar anyaman maka pertama harus ditebang. Setelah ditebang maka akan dibuat menjadi sayatan-sayatan tipis untuk dianyam. Anyaman bambu sering dipakai untuk menjadi aksesoris.

2. Plastik

Anyaman sangat go green karena menggunakan plastik, tidak harus baru, tapi plastik bekas. Bahan plastik bekas dapat diolah kembali menjadi bilahan plastik sehingga dapat dipakai kembali. Bilahan tersebut kemudian dibuat menjadi anyaman sesuai dengan pola yang diterapkan. Bahan plastik sangat kuat dan awet sehingga akan tahan lama. Sering dibuat menjadi tikar atau aksesoris seperti tas.

3. Kertas

Bahan anyaman berikutnya adalah kertas, bahan yang sangat dapat mudah dibeli dengan harga murah dan ditemukan. Kertas dapat digunting dengan kecil-kecil sehingga membentuk pola dan dibuat menjadi anyaman sederhana. Bahan kertas yang mudah rusak tidak dapat dijadikan menjadi peralatan lain. Umumnya bahan kertas dijadikan sebagai dekorasi saja.

4. Rotan

Bahan rotan menjadi salah satu alternatif lain selain bambu untuk ketahanannya dan kelenturannya. Sama dengan bambu, rotan harus diproses terlebih dahulu menjadi kecil sehingga bisa dianyam. Anyaman dari rotan sangat sering digunakan untuk menjadi furnitur menggantikan meja, kursi, lemari, dan lain-lain.

5. Daun Pandan

Bahan anyaman yang sudah cukup jarang dipakai, daun pandan. Dahulu daun pandan digunakan untuk membuat ayaman tikar. Zaman sekarang ini daun pandan lebih sering digunakan untuk membungkus jenazah yang akan dikubur. Penggunaan tersebut menyebabkan orang untuk menghindari daun pandan sebagai anyaman.

6. Eceng Gondok

Bahan pengganti dari bambu dan rotan adalah eceng gondok. Tanaman eceng gondok cukup mudah ditemukan sehingga harganya menjadi lebih murah. Eceng gondok memiliki struktur yang cukup kuat walau tidak sebanding bambu dan rotan. Penggunaan eceng gondok sebagai anyaman ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah dapat membeli.

7. Mendong

Bahan unik berikutnya adalah mendong. Asal mendong adalah dari tanaman mendong, mirip alang-alang, dapat ditemukan di rawa atau tempat tergenang air. Bahan mendong harus dicuci dengan sangat bersih lalu dijemur sampai kering. Mendong akan diberikan pewarna dan pengawet agar tahan lama. Mendong sama seperti eceng gondok, digunakan untuk ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah.