Yang manakah termasuk pemanfaatan keanekaragaman Hayati sebagai sumber mineral

Bogor - Keanekaragaman hayati (kehati) atau biodiversity sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia sebagai sumber pangan, industri, dan obat.

Namun keragaman alam tersebut dimanfaatkan oleh segelintir orang atau pihak untuk keuntungannya sendiri. Misalnya melalui perdagangan. Jika perdagangan kehati ini tidak terkendali maka biodiversity pun akan punah. Oleh karena itu pencegahan sangat penting supaya kehati dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Witjaksono, mengatakan untuk itulah LIPI melakukan penelitian terhadap kehati Indonesia. Prosesnya diawali eksplorasi, koleksi, identifikasi dan karakterisasi.

"Negara seperti Jepang, Amerika Serikat sudah kehilangan sebagian besar biodiversity-nya. Sebagian sudah dikarakterisasi. Mereka pun mencari di daerah yang belum banyak dieksplorasi seperti datang ke Indonesia, Vietnam dan Afrika Selatan, " katanya di Gedung Botani, Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cibinong Science Center, Cibinong, Bogor, Selasa (26/5).

Untuk itulah penting bagi para ahli taksonomi untuk pergi ke hutan menemukan jenis-jenis baru. Biodiversity harus dijadikan pengarusutamaan. Pembangunan pun harus memperhatikan aspek kehati agar Indonesia tidak kehilangan kekayaan alamnya.

Indonesia dalam Protokol Nagoya pun berusaha memperkuat posisinya. Witjaksono menjelaskan dalam Protokol Nagoya negara atau orang yang mempunyai biodiversity dapat bermanfaat jika digunakan untuk orang lain atau dikenal aspek benefit sharing.

"Dalam kerja sama, tidak hanya pengiriman material tetapi juga informasi genetik yang terkandung di dalamnya dan modifikasinya harus kita terima. Di Protokol Nagoya tidak mengatur hingga seperti itu, namun kita paksa seperti itu, jika mau kerja sama dengan Indonesia, " tuturnya.

Suara Pembaruan

Ari Supriyanti Rikin/AF
Sumber : Suara Pembaruan Online, 26 Mei 2015

Sivitas Terkait : Enny Sudarmonowati