Who tentang aki dan akb

Selamat Datang di Portal Resmi Dinas Kesehatan Bojonegoro © 2020

Pertemuan Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Pertemuan Angka Kematian Bayi (AKB)

Pertemuan dipimpin oleh Ibu BUPATI

Peserta Pertemuan sejumlah 25 orang terdiri dari :

  1. Organisasi Profesi (IDI, IBI dan PPNI) = 3 orang
  2. Direktur Rumah Sakit se Kabupaten Bojonegoro = 10 orang
  3. Kabid Yanmed RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, RSUD Sumberejo dan RSUD Padangan = 3 orang
  4. Kadinkes, Kabid dan Kasi yang terkait di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro = 9 0rang

Pertemuan diawali dengan parapan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro tentang gambaran umum dan upaya penurunan kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Bojonegoro sbb:

Angka Kematian Ibu (AKI) :

Target Kematian Ibu tahun 2020 = 16 kematian ibu (91,45/100.000 KH), sedangkan jumlah kematian ibu sampai bulan agustus 2020 = 27 kematian ibu (227,22/100.000 KH).

AKI secara nasional = 305/100.000 KH (SUPAS 2015)

Target AKI RPJMN 2024 = 183/100.000 KH

Target AKI Golbal SDGs = 70/100.000 KH

Penyebab Utama Kematian Ibu : Perdarahan, PE-Eklampsia dan penyakit penyerta

Angka Kematian Bayi (AKB) :

  • Data SDKI 2017: Angka Kematian Neonatal (AKN) 15/1.000 KH, Angka Kematian Bayi(AKB) 24/1.000KH
  • Target Indonesia (RPJMN 2024) : AKN 10/100.000 KH, AKB 16/100.000 KH
  • Target Global SDGs 2030  AKB→ 12/1.000 KH, AKN→ 7/1.000 KH.
  • Tahun 2020 sampai dengan bulan Agustus telah terjadi 74 kasus kematian neonatal AKN 6.23/1.000 KH dan 116  kematian post neonatal AKB 9.78/1.000 KH

Penyebab Kematian Bayi : BBLR, Asfiksia dan Kelainan Bawaan

BBLR dan prematuritas masih menjadi penyebab  utama  kematian bayi (38,8/1000 KH)

Arahan Bupati :

Sebelum memberikan arahan ibu Bupati meminta masukan dari peserta rapat, adapun arahan Bupati sbb :

  1. Ibu hamil pertama kali tidak bisa dikendalikan karena tujuan perkawinan untuk melahirkan keturunan, untuk kehamilan selanjutnya bisa dikendalikan dg jalan motivasi ikut KB
  2. Peningkatan skill terhadap tenaga pemberi pelayanan
  3. Semua Rumah Sakit harus mempunyai Bank Darah 24 jam.
  4. Ventilator dicek lagi, kalau perlu tambahan alkes untuk mendukung penurunan AKI/AKB dapat diusulkan lewat APBD.
  5. Bagi Rumah Sakit Swasta dapat mengusulkan ke Pemkab dengan membuat proposal usulan tahun anggaran 2021.
  6. Buat pemetaan tenaga (Bidan dan perawat)
  7. Data peta Faskes dibuat berdasarkan rayonisasi (Polindes, Ponkesdes, Puskesmas dan BPM) dan buat aplikasi.
  8. Jaga Etika dalam bertugas karena pelayanan harus serius; petugas tidak boleh bilang tidak; ada five meeting sebelum bertugas 

By Admin

Dibuat tanggal 18-09-2020

29681 Dilihat

Sangat Puas
44 %
Puas
6 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
50 %

Jakarta, 23 Desember 2021

Dalam rangka memperingati Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember 2021, Kementerian Kesehatan bersama dengan USAID Momentum Country Global Leadership (MCGL) menyelenggarakan Seminar Hari Ibu, dengan tema Peran Lintas Sektor dan Pemerintah Daerah dalam mendukung Percepatan Penurunan AKI dan AKB , yang dilaksanakan secara hybrid. Pada kesempatan ini, Bapak Menteri Kesehatan menyampaikan sambutan dan selamat hari ibu kepada semua ibu di negeri ini.

Peran ibu sangatlah besar baik dalam keluarga, masyarakat bahkan tiang suatu bangsa, tiada negara yang besar tanpa peran kuat dari ibu di setiap keluarga. Oleh karenanya menghargai, menjaga, menyelamatkan dan memenuhi kebutuhan dasar Ibu menjadi salah satu jalan untuk menghasilkan generasi unggul.

“Terima kasih para Ibu, Ibu yang tangguh yang berperan ganda sebagai ibu, pekerja sekaligus pendidik. Seminar ini merupakan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah, lintas K/L dalam mendukung penyelamatan kesehatan Ibu dan bayi serta diseminasi pendampingan RS khususnya 13 RS vertikal dan 3 RSUD terpilih dalam penyelamatan kesehatan Ibu” ujar drg. Kartini PLT. Dirjen Kesmas dalam laporannya.

Seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi dan upaya kesehatan Ibu dan anak serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satu upaya bekerjasama dengan USAID yang berkomitmen membantu menurunkan AKI dan AKB di Indonesia melalui Momentum dengan dukungan dari Pemerintah Daerah serta dukungan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyelamatkan Ibu dan Bayi.

David Stanton dari USAID Indonesia menyampaikan dalam sambutannya, Ibu adalah sumber daya yang tidak ternilai maknanya, ibu memberikan kehidupan baru berperan dalam pengasuhan anak dan memiliki kontribusi dalam kesejahteraan keluarga, masyarakat dan negara. Walaupun Indonesia membuat kemajuan yang sangat baik dalam menurukan AKI dan AKB, tetapi masih menjadi salah satu kasus tertinggi di Asia Tenggara. Sebagian besar kematian ini dapat dicegah.

Dalam mencapai target RPJMN 2020-2024 dalam menurunkan AKI dan AKB bukan tugas yang mudah terutama ditengah pandemi COVID-19. Untuk itu, perlu dipastikan pelayanan kesehatan terutama di RS siap dan siaga dalam melindungi ibu dan bayi. Selama pandemi ini kita belajar untuk memperkuat kolaborasi dengan semua pihak untuk memerangi Penyakit Menular Langsung/Tidak Langsung, memperbaiki gizi masyarakat serta menurunkan AKI-AKB.

Pada peringatan hari ibu ke-93 tahun 2021 ini, Kementerian Kesehatan menunjukan komitmen dan dukungan berbagai pihak dalam meningkatkan derajat kesehatan perempuan dan menurunkan AKI-AKB, untuk penajaman strategi dan sejalan dengan RPJMN 2020-2024, Kemenkes melakukan transformasi sistem Kesehatan termasuk pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi dengan pendekatan 6 pilar, salah satunya pilar transformasi layanan primer yang bertujuan untuk menciptakan calon ibu sehat melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti; 1) Mempersiapkan ibu layak hamil; 2) Terdeteksi komplikasi kehamilan sedini mungkin di pelayanan kesehatan; 3) Persalinan di Fasilitas Kesehatan dan 4) Pelayanan untuk bayi yang dilahirkan.

Pilar transformasi pelayanan rujukan sebagai upaya penyelamatan Ibu dan Bayi yang mengalami komplikasi, diperkuat dengan membangun jejaring RS dimana RS Vertikal dan Provinsi melakukan pendampingan tata kelola klinis, dan tata kelola manajemen, sedangkan transformasi sistem layanan kesehatan mendorong pemenuhan sarana dan prasarana ibu dan bayi di fasilitas kesehatan dan memperkuat sistem rujukan, yang juga telah dilakukan di RS TNI/POLRI/Swasta.

“Tentunya pilar-pilar dalam memperkuat transformasi sistem kesehatan ini, tidak akan terwujud tanpa adanya konvergensi, konsolidasi dan koordinasi kesehatan Ibu dan Bayi baik ditingkat pusat, daerah, sampai desa melalui lintas K/L” jelas Menkes Budi G.Sadikin.

Menutup sambutannya, Menkes Budi G. Sadikin menyambut baik tema hari ibu yang mendiseminasikan upaya Pemda, lintas K/L dan asosiasi RS dalam mempercepatan penurunan AKI-AKB, semoga upaya kita bersama meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan perempuan serta mendukung upaya dalam menurunkan AKI-AKB di Indonesia.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email (PRU)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA