Wayang dan musik termasuk pertunjukan musik dalam bentuk

Contoh jenis wayang di Indomesia. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Pertunjukan wayang adalah salah satu pertunjukan kesenian yang dikenal di berbagai penjuru daerah di Indonesia. Pertunjukan ini memiliki berbagai macam dan jenis. Apa saja jenis-jenis pertunjukan wayang di Indonesia? Mari simak ulasan lengkap mengenai kesenian wayang di Indonesia lengkap dengan jenisnya dalam artikel berikut.

Jenis-Jenis Pertunjukan Wayang di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan budaya dan kesenian yang tersohor baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu kesenian yang cukup dikenal dan memiliki banyak penggemar di penjuru negeri adalah pertunjukan wayang. Seperti apa pertunjukan wayang?

Definisi pertunjukan wayang disebutkan secara rinci dalam buku berjudul Rupa Wayang karya Aryo Sunaryo (2020:1) menyebutkan bahwa wayang dapat diartikan sebagai sebuah jenis pertunjukan drama tradisional yang menampilkan bayangan yang diproyeksikan pada layar yang disebut dengan kelir.

Pertunjukan kesenian ini menampilkan cerita khusus yang ditampilkan di dalamnya, sebagaimana yang disebutkan dalam buku Mengenal Kesenian Nasional 1: Wayang yang disusun oleh Kustopo (2020:11) pertunjukan wayang menggunakan kisah Mahabarata dan Ramayana sebagai induk ceritanya.

Contoh jenis wayang di Indomesia. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa budaya wayang selalu berkembang seiring berjalannya waktu yang membuatnya menjadi bervariasi. Meski ceritanya tidak mengalami banyak perubahan, namun alat peraganya mengalami perkembangan menjadi beberapa macam. Perkembangan jenis wayang juga dapat dipengaruhi oleh keadaan budaya setempat.

Jenis-jenis pertunjukan wayang di Indonesia cukup banyak. Contoh jenis pertunjukan wayang disebutkan dalam buku berjudul Gelaran Almanak Seni Rupa Jogja 1999-2009 yang disusun oleh Muhidin M. Dahlan, ‎Arief Rahmat, ‎Iswarta Bima Pangukir Ilham dkk (2009:435) yang memaparkan di Indonesia terdapat berbagai macam jenis-jenis wayang antara lain:

Tentunya masih banyak lagi jenis pertunjukan wayang mulai dari bahasa yang digunakannya, bahan yang digunakan untuk pembuatan wayang bahkan bentuk pertunjukannya. Dalam buku tersebut juga disebutkan bahwa pertunjukan tradisional asli Indonesia ini telah diakui UNESCO yaitu lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB pada 7 November 2003 sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga.

Keindahan pertunjukan kesenian ini umumnya diiringi dengan musik tradisional daerah seperti gamelan. Anda dapat menjumpai pertunjukan ini di berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Barat bahkan hingga Bali dan Jawa Timur.

Dengan mengetahui apa itu pertunjukan wayang dan jenis-jenisnya dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dalam jiwa kita. Mari kita bersama-sama ikut melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia agar dapat tetap ada selamanya. (DAP)

KOMPAS.com - Dalam setiap pertunjukkan seni harus didahului dengan persiapan. Hal tersebut juga berlaku untuk pertunjukan musik. 

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pertunjukan artinya tontonan atau sesuatu yang dipertunjukkan (bioskop, wayang, dan sebagainya) serta bersifat permanen. 

Dalam buku Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi (2000) oleh Shin Nakagawa, pertunjukan merupakan kegiatan kesenian, baik pertunjukan musik, drama, atau pertunjukan lainnya. 

Sedangkan musik yaitu nada atau suara yang disusun sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi itu). 

Pertunjukan musik adalah suatu penyajian fenomena bunyi yang disajikan dalam bentuk musik dengan kualitas. DI mana pertunjukan tersebut dapat didengar dan dinikmati oleh manusia.

Baca juga: Jenis Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyinya

Bentuk pertunjukan musik

Dalam pertunjukan musik ada beberapa bentuk penyajian yang erat kaitannya dengan tujuan dan jenis musik yang disajikan. Berikut bentuk-bentuk penyajian musik:

Penyajian musik orkestra

Penyajian musik orkestra memerlukan peralatan instrument yang lengkap dan pemain yang cukup banyak.

Para pemain musik dituntut untuk disiplin tinggi dan harus menjaga kekompakan dan keharmonisan.

Meskipun orchestra terkesan formal, tetapi dapat dihadiri oleh penonton yang banyak.

Penyajian musik tunggal

Penyajian musik tunggal adalah bentuk penyajian musik yang menampilkan seseorang memainkan alat musik tertentu. Seperti memainkan piano, biola, atau gitar.

Baca juga: Contoh Kritik Musik

Wayang dan musik termasuk pertunjukan musik dalam bentuk
KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Pertunjukan musik di trotoar sudirman, Rabu (29/8/2018)

Dikutip dari buku Pertunjukan Musik Pop (2020) karya Drs. Djito, M.Pd, dan kawan-kawan, penyajian kelompok musik terbatas merupakan penyajian kelompok musik dalam beberapa gabungan alat musik tetapi terbatas.

Contohnya bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, alat musik sampai dengan bentuk ansambel terbatas.

Sifat penyajian musik seperti ini kesannya formal dan penonton harus benar-benar disiplin.

Penyajian musik elektrik

Penyajian musik elektrik merupakan penyajian kelompok musik dengan menggunakan alat-alat musik yang menggunakan listrik berkekuatan tinggi.

Pada penyajian musik elektrik biasa dilakukan di luar gedung atau di alam terbuka. Sehingga bisa disaksikan oleh ribuan penonton.

Baca juga: Kritik Musik: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Cara Penulisannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 10 are not shown in this preview.

Wayang dan musik termasuk pertunjukan musik dalam bentuk

Berikut ini akan dibahas mengenai kesenian jawa, seni tari jawa, seni musik jawa, tari dari jawa, tarian khas jawa, tarian jawa, tarian daerah jawa, tarian adat jawa, tari tradisional jawa, musik khas jawa, musik jawa, musik tradisional jawa, wayang kulit, seni wayang kulit, seni wayang.


Masyarakat adat suku bangsa Jawa memiliki seni pertunjukan dalam bentuk seni tari, seni musik, seni

wayang, dan seni teater tradisional.

Masyarakat adat Jawa mengenal banyak jenis tarian yang semuanya bersumber dari keraton, lalu berkembang di luar keraton. 

Jenis tarian khusus yang hanya dipertunjukkan di dalam keraton pada acara-acara istimewa yang diselenggarakan oleh keraton, antara lain tarian bedoyo yang dibawakan oleh puteriputeri keraton berjumlah sembilan. 

Beberapa jenis tarian yang secara bebas bisa dipertunjukkan masyarakat luas di luar keraton sebagai berikut.

  1. Tari gambyong adalah jenis tarian untuk menyambut tamu.
  2. Tari bondan adalah jenis tarian permainan anakanak yang menari di atas kendhi (tempat air dari bejana tanah liat) dengan menggendong boneka sambil membawa payung.
  3. Tari bambangan – cakil adalah tari yang melukiskan peperangan antara Arjuna melawan raksasa.
  4. Tari reog adalah jenis tari topeng berukuran sangat besar. Tarian ini merupakan tarian khas Jawa Timur.
  5. Tari tayub adalah jenis tari pergaulan yang masih banyak di gemari di daerah Blora, dan Sragen.
  6. Tari jathilan atau kuda lumping adalah jenis tari yang mengandung unsur magis, di mana penarinya menaiki kuda kepang (kuda mainan terbuat dari anyaman bambu) bisa mengalami trance, dalam keadaan bawah sadar memakan beling dan kaca tanpa mengalami luka.
  7. Tari ngremo adalah tarian pembuka dalam pertunjukan Ludruk. Tarian ini merupakan tarian khas Surabaya.

Tari tradisional yang dimainkan para penari dapat berbentuk jalinan cerita yang diambil dari kisah Ramayana atau Mahabharata. Jenis tarian ini disebut sendratari. Pertunjukan sendratari yang sangat terkenal adalah Sendratari Ramayana yang berlangsung di komplek Candi Prambanan.

Masyarakat suku bangsa Jawa memiliki seperangkat alat musik tradisional berupa gamelan yang terdiri atas bonang barung, bonang penerus, saron, slenthem, centhe, kenong, kendang, gambang, siter, rebab, kempul, kempyang, gender, dan gong. 

Peralatan gamelan tersebut sebagian besar terbuat dari logam, namun ada yang terbuat dari besi, tembaga atau kuningan. Gambang terbuat dari bilahan kayu. Rebab merupakan alat musik gesek, sedangkan siter merupakan alat musik petik.

Seni yang khusus mempelajari cara memainkan gamelan disebut seni karawitan. Para pemain atau penabuh gamelan disebut niyogo atau pengrawit. Musik gamelan diiringi oleh penyanyi tradisional yang menyanyikan lagu-lagu khusus. Penyanyi tersebut dinamakan pesindhen. 

Pementasan permainan musik gamelan bisa disertai penari dan bisa tanpa penari. Gamelan juga dimainkan untuk pertunjukan wayang maupun pementasan seni teater tradisional. 

Lagu-lagu yang dinyanyikan dengan musik gamelan ada bebeberapa macam, antara lain lagu dolanan, lancaran, ketawang, dan gending.

Seni vokal khusus lagu-lagu tradisional khas masyarakat adat Jawa disebut nembang, sedangkan lagu yang dinyanyikan disebut tembang. Ada beberapa jenis tembang Jawa, yaitu tembang dolanan, tembang Macapat, tembang Tengahan, dan tembang Gede. 

Jenis tembang yang paling populer karena mudah dilagukan adalah tembang dolanan dan tembang Macapat. Contoh lagu dolanan khas Jawa, antara lain Cublak-Cublak Suweng, Suwe Ora Jamu, dan Te Kate Dipanah. 

Contoh tembang Macapat, antara lain Sinom, Dandanggula, Pangkur, Maskumambang, Pocung, Kinanthi, dan sebagainya. Seni pertunjukan yang memadukan antara tarian dan nyanyian yang membentuk jalinan cerita disebut seni Langendriyan. 

Pada seni Langendriyan para penarinya menggunakan tembang sebagai dialog selama pertunjukan berlangsung. Para pemain langendriyan selain harus menguasai tarian juga harus mahir menyanyikan lagu-lagu tradisional sebagai ganti dialog.

Wayang merupakan salah satu seni pertunjukan yang sangat digemari di kalangan masyarakat luas. Ada beberapa jenis pertunjukan wayang, antara lain wayang kulit, wayang orang, wayang golek, wayang beber, wayang krucil, wayang gedog, dan wayang suket.

Namun, hanya dua jenis wayang yang populer di dalam kehidupan masyarakat adat Jawa, yaitu wayang kulit dan wayang orang. 

Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang berperan menjalankan gerak tokoh-tokoh pewayangan sesuai cerita yang dimainkan. Cerita dalam pewayangan diambil dari kisah Ramayana dan Mahabharata.

Adapun wayang orang merupakan bentuk teater tradisional yang mengambil peran tokoh pewayangan. Selama pertunjukan berlangsung diiringi dengan gamelan lengkap dengan pesinden atau penyanyinya. Pertunjukan wayang kulit pada umumnya berlangsung semalam suntuk tanpa henti.

Dalang terkenal yang banyak diminati masyarakat, antara lain Ki Anom Suroto, Ki Manteb Sudarsono, Ki Warseno, dan Ki Purbo Asmoro.

Pertunjukan wayang selain untuk media hiburan, juga digunakan pada upacara tradisional yang sakral, misalnya ruwatan. Ruwatan merupakan salah satu upacara menolak bala atau membuang sial.

Seni pertunjukan wayang orang Sriwedari merupakan salah satu hiburan masyarakat tradisional yang kini kian memudar. Masyarakat luas kurang antusias melihat pertunjukan wayang orang (Jawa: wayang wong). 

Namun demikian setiap malam tempat hiburan wayang orang Sriwedari tersebut tetap konsisten melestarikan budaya bangsa warisan nenek moyang, meski sangat minim penonton.

Masyarakat adat suku bangsa Jawa memiliki bentuk seni teater tradisional yang disebut kethoprak. Pertunjukan kethoprak mirip dengan wayang orang. 

Kisah-kisah yang diangkat dalam pertunjukan kethoprak bukan dari kisah Ramayana atau Mahabharata, akan tetapi diangkat dari cerita rakyat atau kisah-kisah kepahlawanan sejarah Kerajaan Mataram atau Majapahit. 

Pertunjukan kethoprak mementingkan unsur dialog, yang diselingi tembang. Dalam permainan kethoprak tidak diperlukan tarian seperti pada wayang orang. Kostum pemain disesuaikan dengan karakter yang menceritakan suasana kehidupan masa kerajaan. 

Pertunjukan kethoprak relatif lebih banyak penggemarnya daripada wayang orang, karena kethoprak cenderung mengisahkan kehidupan sejarah masyarakat adat Jawa, sehingga lebih menyentuh dalam kehidupan sehari-hari.

Pada masyarakat adat Jawa Timur dikenal jenis teater tradisional selain kethoprak, yaitu ludruk. Kesenian ludruk berkembang di daerah Surabaya dan sekitarnya. Ludruk memiliki keunikan di mana seluruh pemainnya adalah laki-laki. 

Kisah yang dimainkan lebih cenderung mengisahkan kehidupan sehari-hari, sehingga mirip dengan seni drama modern yang berlatar belakang kehidupan masyarakat Jawa. 

Namun tidak menutup kemungkinan cerita yang diangkat dalam pertunjukan kethoprak dimainkan dalam pertunjukan ludruk. Sebelum pertunjukan ludruk dimulai terlebih dahulu disajikan tarian pembuka, yaitu tari Ngremo. 

Selama tari ngremo berlangsung sang penari menyampaikan kata-kata pembukaan berkaitan dengan pertunjukan tersebut dalam bentuk tembang (nyanyian) yang sering disebut ngidung. 

Wayang dan musik termasuk pertunjukan musik dalam bentuk