Warna-warna yang ditampilkan pada lingkaran warna brewster di bawah ini termasuk ke dalam warna

Apa itu Warna? 

Warna-warna yang ditampilkan pada lingkaran warna brewster di bawah ini termasuk ke dalam warna

Pernahkah dalam pergaulan anda merasa tidak pernah cocok dengan seseorang? Selalu saja sikap dan harapan anda dengan mereka berbeda bahkan berlawanan? Tapi pada kesempatan lain, anda justru punya teman yang selalu saja cocok dengan segala cuaca. Selalu saja seilir dan semudik. Singkatnya, benar-benar teman sejati yang serasi.

Nah begitu juga dengan warna.

Setiap warna, mengandung sifat dan karakter yang berbeda. Ada warna yang terkesan sejuk, ada warna yang terkesan panas, ada warna yang terkesan mewah dan seterusnya. Ketika setiap warna tersebut disandingkan satu sama lainnya, maka akan terjadi efek-efek atau kesan-kesan visual tertentu. Nah salah satu efek tersebut, bernama komplement atau dalam dunia warna dikenal dengan istilah komplementer, yang artinya saling mengisi dan saling melengkapi. Antar warna dalam relasi komplementer, tampak saling berkerja sama untuk menutupi kelemahan masing-masing. Saling menunjang membangun kekuatan bersama.

Misalnya warna merah, komplementnya adalah warna hijau. Merah adalah warna panas, sedang hijau adalah warna sejuk. Maka saat keduanya disandingkan, terjadi efek keseimbangan. Ada proses harmonisasi yang dinamis. Perkawinan panas dengan dingin, percumbuan keras dengan lunak. Singkatnya, relasi antar warna yang komplementer ini bagai pelaminan sepasang kekasih yang saling membutuhkan, yang satu sama lain, yang salah satu pihak kurang sempurna tanpa kehadiran yang lainnya. Itu sebabnya, dalam lingkaran warna Breswter, posisi antar warna komplementer ini saling berhadapan. Bukan saling bersebelahan seperti warna analogus. Itu simbol oposisi binner kehidupan, seperti jauh dengan dekat, tinggi dengan rendah, besar dengan kecil dan seterusnya, yang tanpa salah satunya, kehidupan tidak akan tegak. Nah begitulah pasangan warna komplementer. Tampak berlawanan secara posisi tapi saling menunjang dari sifat dan karakter.

Lalu warna apa saja yang masuk sebagai pasangan Warna Komplementer? Ada 3 pasang, seperti terlihat pada lingkaran warna dibawah ini:

Warna-warna yang ditampilkan pada lingkaran warna brewster di bawah ini termasuk ke dalam warna

Lingkaran Warna Brewster


MERAH dengan HIJAU
KUNING dengan UNGU
BIRU dengan ORANGE

Apakah hanya 3 pasangan warna ini yang termasuk pasangan warna komplementer? Jawabannya tidak. Masih ada variant lain yang masih kategori pasangan warna komplementer. Karena itu mari kita lanjutkan dengan Warna Split, Triad, dan Tetrad Komplementer.

Warna-warna yang ditampilkan pada lingkaran warna brewster di bawah ini termasuk ke dalam warna

pembenaran : Brewster bukan Browster!:D

Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831.

Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

~ PEMBAGIAN WARNA

•Warna primer

Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

•Warna sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

•Warna tersier

Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru.

•Warna netral

Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Like nya ya! :D

  • Warna-warna yang ditampilkan pada lingkaran warna brewster di bawah ini termasuk ke dalam warna

  • Warna-warna yang ditampilkan pada lingkaran warna brewster di bawah ini termasuk ke dalam warna

Edupaint
Warna-warna yang ditampilkan pada lingkaran warna brewster di bawah ini termasuk ke dalam warna
Detail Warna 11 tahun yang lalu

Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut adalah warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dinyatakan tahun 1831.

Warna-warna yang ditampilkan pada lingkaran warna brewster di bawah ini termasuk ke dalam warna

Kelompok warna dalam teori ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori warna komplementer, split komplementer, triad, dan tetrad.

Warna primer

Yaitu warna dasar yang tidak bisa diperoleh dari campuran warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

Warna sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer. Misalnya warna oranye merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

Warna tersier

Warna yang berasal dari campuran warna primer dengan warna sekunder. Misalnya warna oranye kekuningan merupakan campuran dari warna kuning dengan oranye.

Warna netral

Jika ketiga warna dasar dicampur, maka akan diperoleh warna netral. Warna ini biasanya digunakan sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Warna panas dan dingin

Lingkaran warna mulai dari warna primer sampai tersier bisa dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu golongan warna panas dan warna dingin. Warna panas terdiri dari warna kuning kehijauan hingga merah. Sedangkan warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau. Warna panas mampu memunculkan kesan panas dan dekat. Warna dingin sebaliknya akan mengahsilkan nuansa yang dingin.

Ilustrasi warna primer. Foto: McElspeth via Pixabay

Teori warna Brewster pertama kali diungkapkan pada 1831 yang membagi warna menjadi beberapa kelompok.

Mengutip laman Binus University, warna merupakan estetika kehidupan karena berguna untuk membedakan berbagai objek, kemudian membuatnya menjadi lebih jelas keindahannya.

Berdasarkan pengamatan subjektif, warna didefinisikan sebagai sebuah pemahaman dari indera penglihatan makhluk hidup, yaitu mata.

Sedangkan secara objektif, warna adalah sifat dari cahaya yang dipancarkan. Warna yang dapat ditangkap oleh mata manusia memiliki panjang gelombang sekitar 380-780 nanometer.

Beberapa ilmuwan mengungkapkan mengenai teori warna, seperti Newton dan Brewster. Namun, kali ini kita akan membahas secara spesifik mengenai teori warna Brewster.

Teori Lingkaran Warna Brewster

Ilustrasi warna. Foto: Miguel Á. Padriñán via Pixabay

Menurut teori warna Brewster, pembagian warna dibagi menjadi empat kelompok, yaitu warna netral, primer, sekunder, dan tersier. Kelompok warna tersebut mengacu pada the color wheel atau lingkaran warna.

Penjelasan mengenai masing-masing kelompok warna Brewster akan dijabarkan berikut ini, dikutip dari Jurnal Ilmiah Umum (JIUM) oleh Dani Amin:

Warna primer disebut juga dengan warna dasar. Artinya, warna-warna yang masuk ke dalam kelompok warna dasar tidak berasal dari campuran warna lain.

Warna-warna yang masuk ke dalam warna primer adalah merah, kuning, dan biru.

Dikarenakan sudah ditemukan banyak warna merah, kuning, dan biru, maka warna yang disebutkan sebagai warna primer adalah merah yang seperti warna darah, kuning yang seperti warna kuning telur, dan biru yang seperti warna langit atau laut.

Secara teori, ketiga warna di atas dianggap sebagai warna pigmen primer sebagai dasar pencampuran warna. Namun, secara teknik berbeda. Orang-orang menggunakan warna magenta, cyan, dan kuning sebagai pigmen warna dasar.

Percampuran warna-warna primer dengan perbandingan 1:1 akan menghasilkan warna sekunder.

Hasil percampuran warna primer adalah merah dan kuning (jingga), biru dan kuning (hijau), merah dan biru (ungu).

Ilustrasi teori warna color wheel. Foto: Color Matters

Pada awalnya, istilah warna tersier merupakan penggambaran dari warna netral yang dibuat dari tiga warna primer dengan perbandingan 1:1:1.

Namun, warna tersier kini merupakan percampuran dari warna-warna sekunder. Beberapa contoh warna tersier adalah jingga kekuningan yang merupakan campuran dari warna jingga dan kuning.

Keempat, teori warna Brewster warna pokok adalah warna netral. Seperti yang sudah dibahas di atas, warna netral merupakan hasil dari campuran warna dasar, yaitu merah, biru, dan kuning dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Selain itu, perpaduan warna primer dan tersier juga akan menghasilkan warna netral.

Pada sistem pencampuran warna cahaya adiktif, campuran ketiga warna primer akan menghasilkan warna kelabu. Sedangkan dalam pencampuran substraktif, maka akan menghasilkan warna cokelat, kelabu, atau hitam.

Warna netral di alam berfungsi sebagai penyeimbang warna-warna lainnya.

Itulah teori warna Brewster yang menggolongkan warna menjadi empat kelompok, yaitu primer, sekunder, tersier, dan netral.