Jenis termometer di bawah ini yang memiliki batas atas dan bawah 80o dan 0o yaitu

Jenis termometer di bawah ini yang memiliki batas atas dan bawah 80o dan 0o yaitu

Photo by cottonbro from Pexels

Penjelasan lengkap jenis-jenis skala pengukuran suhu

Bobo.id - Saat tubuh demam, biasanya kita akan menggunakan termometer untuk mengetahui suhu tubuh kita.

Saat mengukur dengan termometer kita akan melihat angka dengan lambang derajat Celsius.

Yap, kebanyakan termometer yang sering digunakan menggunakan skala pengukuran suhu Celsius.

Padahal, ada empat jenis skala pengukuran suhu, yaitu Celsius, Fahrenheit, Kelvin, dan Reamur.

Kita cari tahu selengkapnya tentang skala pengukuran suhu di sini, yuk!

Baca Juga: Pengaruh Kalor pada Benda: Mengubah Suhu dan Mengubah Wujud

1. Celsius

Skala pengukuran suhu yang paling sering kita dengar adalah Celsius.

Satuan suhu ini ditemukan pada tahun 1742 oleh seorang ilmuwan asal Swedia yang bernama Andres Celsius.

Beliau menetapkan titik tetap bawah (titik beku) sebesar 0° Celsius dan titik tetap atas (titik didih) sebesar 100° Celsius.

Satuan suhu Celsius biasanya dilambangkan dengan huruf "C".

2. Fahrenheit

Skala pengukuran suhu yang selanjutnya adalah Fahrenheit. Sudah pernah dengar?

Satuan suhu Fahrenheit ditemukan pada tahun 1706 oleh Daniel Gabriel Fahrenheit, seorang Ilmuwan dari Jerman.

Beliau menetapkan titik tetap bawah (titik beku) sebesar 32° Fahrenheit dan titik tetap atas (titik didih) sebesar 212° Fahrenheit.

Satuan suhu Fahrenheit dilambangkan dengan huruf "F".

Baca Juga: Kurangnya Awan dan Hujan, Ini Penjelasan Penyebab Fenomena Suhu Dingin di Indonesia

3. Kelvin

Seorang ahli fisika yang berasal dari Inggris yang bernama Lord William Kelvin mengungka skala pengukuran suhu lainnya, yaitu Kelvin.

Beliau mengungkapkan kalau suhu paling rendah adalah 0 Kelvin.

Kemudian beliau juga menetapkan titik tetap bawah (titik beku) adalah 273 Kelvin dan titik tetap atas (titik didih) adalah 373 Kelvin.

Satuan suhu Kelvin dilambangkan dengan huruf "K".

4. Reamur

Pada tahun 1731 seorang ilmuwan asal Perancis bernama René Antoine Ferchault de Réaumur mengemukakan skala pengukuran suhu Reamur.

Beliau menetapkan titik tetap bawah (titik beku) sebesar 0° Reamur dan titik tetap atas (titik didih) sebesar 80° Reamur.

Satuan suhu Reamur dilambangkan dengan huruf "R".

Baca Juga: Kenapa Suhu Udara di Jakarta dan Depok Terasa Dingin? Ini Penjelasan BMKG

Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu)/Setya Nurachmandani, Samson Samsulhadi, taun 2010.

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

KOMPAS.com - Termometer sering dijumpai di laboratorium untuk mengukur suhu ketika percobaan atau di rumah sakit untuk mengukur suhu pasien.

Termometer di laboratorium biasanya menggunakan air raksa atau alkohol yang diberi warna merah.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ada beberapa kelebihan air raksa sebagai cairan pengisi termometer, sebagai berikut:

  1. Cepat menyerap panas dari benda yang akan diukur suhunya.
  2. Mendidih pada suhu tinggi, yaity 357 derajat selsius dan membeku pada suhu rendah, yaitu -39 derajat selsius.
  3. Tidak membahasahi dinding gelas sehingga pengukuran menghasilka data yang akurat.
  4. Mudah dilihat karena warnanya mengkilap seperti perak.
  5. Pemuaian teratur

Meskipun air raksa memiliki kelebihan tersebut, namun harganya lebih mahal dibandingkan termometer alkohol.

Alkohol membeku pada suhu -114,9 derajat selsius, sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu yang rendah.

Baca juga: Suhu Puluhan Penumpang Sempat Tinggi, Petugas Terminal Kewalahan karena Tak Ada Tim Medis

Selain itu, suhu mendidih alkohol pada 78 derajat selsius, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu lebih dari 78 derajat selsius.

Alkohol bersifat membasahi dinding gelas sehingga hasil pengukurannya kurang teliti. Hal tersebut terjadi ketika perubahan suhu benda sangat cepat.

Ukuran termometer badan relatif lebih pendek daripada termometer di laboratorium.

Perbedaan tersebut ada di rentang skalanya yang berbeda. Di mana termometer badan hanya dari suhu terendah 35 derajat selsius dan tertinggi 42 derajat selsius.

Rentang suhu tersebut merupakan suhu yang sanggup ditahan oleh badan manusia.

Bangak jenis-jenis termometer yang digunakan dalam keseharian, di antaranya:

Termometer demam

Termometer demam sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Termometer ini umumnya digunakan dokter untuk mengetahui suhu pasiennya.

Termometer demam memiliki skala dari 35 derajat selsius sampai 42 derajat selsius.

Bagian-bagian termometer demam terdiri dari tabung (terbuat dari kaca tipis), bagian sempit, batang kaca, dan air raksa.

Termometer dinding

Termometer dinding adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan.

Termometer ini umumnya mempunyai skala dari -20 derajat selsius sampai 50 derajat selsius.

Untuk mempermudah dalam membaca suhu, termometer ini selalu dipasang menempel pada dinding.

Baca juga: Pembagian Iklim Menurut Junghuhn, Köppen, Schmidt-Ferguson, dan Oldman

Termometer maksimum atau minimum

Termometer maksimum atau minimun (six-belanni) digunakan dalam mengukur suhu tertinggi dan terendah di suatu tempat. Hal ini dapat dilakukan karena termoneter maksimum-mininum terdiri dari raksa dan alkohol.

Raksa digunakan untuk mengukur suhu maksimum, sedangkan alkohol digunakan untuk mengukur suhu minimum.

Termometer differensial

Termometer differensial yaitu termometer yang digunakan untuk menentukan selisih suhu dua tempat yang saling berdekatan.

Untuk membuat termometer harus ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan satu atmosfer.

Di antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Titik tetap bawah didasarkan pada saat air membeku (es melebur) dan titik atasnya berdasarkan pada saat air mendidih.

Dengan kata lain, penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.

Berikut berbagai jenis skala termometer adalah:

Titik tetep bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Di antara titik tetap bawah dan atas dibagi 100 skala.

Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara keduanya dibagi menjadi 80 skala.

Baca juga: Pengertian Penularan dan Caranya

Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0 derajat selsius.

Di antara keduanya dibagi 180 skala.

Titik terbawah termometer kelvin diberi angka 0. Titik tersebut disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total pada partikel benda tersebut nol.

Kelvin menetapkan suhu es melebur pada angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373.

Rentang titik tetap bawah dan atas termlmeter kelvin dibagi menjadi 100 skala.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Alat yang dapat mengukur suhu suatu benda disebut termometer. Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda akibat perubahan suhu. Termometer dapat mengukur suhu secara tepat dan menyatakannya dengan suatu bilangan atau angka. Kata termometer berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos yang berarti panas dan meter yang berarti mengukur.

Jenis termometer di bawah ini yang memiliki batas atas dan bawah 80o dan 0o yaitu

Termometer berupa tabung kaca yang di dalamnya berisi zat cair, yaitu raksa atau alkohol. Pada suhu yang lebih tinggi, raksa dalam tabung memuai sehingga menunjuk angka yang lebih tinggi pada skala. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah raksa dalam tabung menyusut sehingga menunjuk angka yang lebih rendah pada skala.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sebagian dari kalian ada yang pernah menggunakan termometer. Skala termometer apakah yang kalian gunakan? Termometer yang digunakan di masyarakat banyak sekali macamnya. Secara umum, terdapat beberapa jenis termometer yang dibedakan berdasarkan 4 hal berikut ini.

1. Jenis termometer berdasarkan skala

2. Jenis termometer berdasarkan zat cair pengisi pipa kapiler

3. Jenis termometer berdasarkan bahan pembuatan

4. Jenis termometer berdasarkan fungsi dan kegunaannya.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas macam-macam termometer berdasarkan empat kategori yang telah disebutkan di atas lengkap dengan gambarnya. Untuk itu, silahkan kalian simak secara seksama penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar, semoga bisa paham.

Jenis Termometer Berdasarkan Skala

Untuk dapat menunjukkan suhu suatu benda, termometer diberi skala. Dalam menetapkan skala termometer perlu ditentukan terlebih dahulu titik tetap bawah dan titik tetap atasnya. Penentuannya adalah sebagai berikut.

 Titik tetap atas ditentukan oleh air yang sedang mendidih pada takanan 1 atm (76 cmHg).

 Titik tetap bawah ditentuka oleh suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm (76 cmHg).

Berdasarkan skalanya, ada 4 macam termometer, yaitu termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

1. Termometer Skala Celcius

Skala Celcius dibuat ileh seorang ahli fisika berkebangsaan Swedia bernama Andreas Celcius (1701  1744). Andreas Celcius menentukan titik tetap bawah menggunakan suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm dan diberi angka 0 (nol). Sedangkan titik tetap atasnya ditentukan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan diberi angka 100. Perbedaan suhu antara titik atas dan titik bawah adalah 100  0 = 100. Satuan suhu yang diukur menggunakan termometer Celcius diberi satuan derajat celcius (ditulis : °C)

2. Termometer Skala Reamur

Skala Reamur dibuat oleh seorang ahli fisika berkebangsaan Perancis yang bernama Rene Antoine Ferchault de Reamur. Ia membuat termometer dengan menentukan titik tetap atas dengan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan diberi angka 80 sedangkan titik bawahnya ditentukan oleh suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm dan diberi angka 0 (nol). Perbedaan suhu antara titik tetap atas dan bawah adalah 80  0 = 80. Satuan suhu yang digunakan untuk menuliskan suhu yang diukur dengan termometer Reamur adalah derajat reamur (ditulis : °R)

3. Termometer Skala Fahrenheit

Skala Fahrenheit dibuat oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman bernama Gabriel D. Fahrenheit (1686  1736). Fahrenheit adalah orang pertama yang membuat termometer zat cair yang menggunakan suhu campuran es dan garam sebagai titik tetap bawah. Suhu yang ditunjukkan termometer diberi angka 32, sedangkan titik tetap atas ditentukan dengan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan diberi angka 212. Perbedaan suhu antara titik tetap atas dan titik tetap bawah adalah 212  32 = 180. Satuan suhu yang diukur menggunakan termometer Fahrenheit adalah derajat Fahrenheit (ditulis: °F).

4. Termometer Skala Kelvin

Dalam teori partikel dinyatakan bahwa bila suhu bertambah maka gerak partikel bertambah cepat, jika suhu turun maka gerak partikel akan semakin lambat. Pada saat suhu mencapai 273°C gerak partikel akan berhenti. Suhu 273°C merupakan suhu paling rendah yang masih mungkin dimiliki oleh suatu zat. Suhu tersebut dikenal dengan suhu nol mutlak.

Seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris yang bernama William Thomas Thompson Kelvin (1824  1907) adalah orang pertama yang mengusulkan pengukuran suhu berdasarkan suhu nol mutlak. Skala suhu yang ditetapkan diberi nama skala Kelvin, dimana suhu-suhu pada skala Kelvin diukur dalam derajat yang dinamakan Kelvin (lambang “K”). Jadi, dalam menggunakan satua Kelvin untuk menunjukkan suhu tidak menggunakan kata “derajat” (°), melainkan hanya “Kelvin” saja. Contoh: 308 K (baca : 308 Kelvin).

Suhu terendah pada skala ini diberi angka 0 K = 273°C. Pada skala Kelvin, titik lebur es diberi angka 273 dan titik didih air diberi angka 373 dengan demikian, hubungan antara skala Celcius dan Kelvin adalah sebagai berikut.

Keterangan:

K = suhu dalam skala Kelvin (K)

C = suhu dalam skala Celcius (°C)

Berdasarkan penetapan skala beberapa termometer di atas, maka dapat dibuat perbandingan skala termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin sebagai berikut.

Tabel Perbandingan Skala Termometer

No.

Termometer

Titik tetap bawah

Titik tetap atas

Jumlah skala

1

Celcius

0oC

100oC

100

2

Reamur

0oR

80oC

80

3

Fahrenheit

32oF

212oF

180

4

Kelvin

273 K

373 K

100

Perbandingan jumlah skalanya adalah sebagai berikut:

tC : tR : (tF  32) = 100 : 80 : 180

atau

tC : tR : (tF  32) = 5 : 4 : 9

Perubahan suhu dari celcius ke kelvin dan dari kelvin ke celcius, karena jumlah skalanya sama, maka ditulis sebagai berikut.

toC = (t + 273)K

atau

tK = (t  273)oC

Keterangan:

tC = skala yang ditunjukkan termometer celcius (oC)

tR = skala yang ditunjukkan termometer reamur (oR)

tF = skala yang ditunjukkan termometer fahrenheit (oF)

tK = skala yang ditunjukkan termometer kelvin (K)

Dari keempat jenis termometer di atas, termometer yang umum digunakan di Indonesia adalah termometer Celcius. Sedangkan di beberapa negara seperti Inggris dan Amerika Serikat, termometer yanng digunakan adalah termometer Fahrenheit dan Perancis menggunakan termometer berskala Reamur. Akan tetapi, skala suhu untuk satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI) atau yang disebut skala termodinamika adalah Skala Kelvin.

Pemuian pada zat cair dapat digunakan sebagai ukuran suhu suatu benda. Oleh karena itu, zat cair digunakan sebagai medium di dalam termometer untuk menentukan derajat suhu suatu benda yang diukur. Berdasarkan zat cair pengisi pipa kapiler, maka termometer dibedakan menjadi dua macam, yaitu termometer raksa dan termometer alkohol. Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian kedua jenis termometer zat cair tersebut.

1. Termometer Raksa

Keuntungan raksa sebagai zat pengisi termometer adalah sebagai berikut.

1. Raksa mengkilap sehingga mudah dilihat.

2. Pemuaian raksa teratur.

3. Raksa tidak membasahi dinding kaca ketika memuai atau menyusut.

4. Cepat menyesuaikan suhu dengan suhu sekitarnya.

5. Jangkauan raksa cukup lebar, yaitu antara 40°C sampai dengan 350°C sehingga sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan di laboratorium.

6. Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat.

Kerugian menggunakan raksa sebagai pengisi termometer adalah sebagai berikutl

1. Raksa mahal

2. Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu sangat rendah (misalnya di daerah kutub).

3. Raksa termasuk zat berbahaya.

2. Termometer Alkohol

Keuntungan menggunakan termometer alkohol sebagai cairan pengisi termometer adalah sebagai berikut.

1. Alkohol lebih murah dibandingkan raksa.

2. Alkohol lebih teliti, karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami perubahan volume yang lebih besar.

Kerugian menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer adalah sebagai berikut.

1. Alkohol mempunyai titik didih rendah yaitu 78°C sehingga pemakaiannya terbatas.

2. Alkohol tidak bewarna, sehingga harus diberi warna agar lebih mudah dilihat.

3. Alkohol membasahi (melekat) pada dinding kaca.

Info Fisika!

Air tidak dapat digunakan untuk mengisi termoeter karena beberapa alasan, di antaranya adalah sebagai berikut.

 Air membasahi dinding kaca, sehingga skala sulit dibaca.

 Air tidak bewarna sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya

 Jangkauan suhu air terbatas yaitu antara 0°C  100°C.

 Perubahan volume air sangat kecil ketika suhu dinaikkan.

 Hasil pembacaan yang diperoleh kurang teliti karena air penghantar panas yang jelek.