Siedoo, Parafrase atau parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa ke dalam bentuk bahasa lain tanpa mengubah pengertian. Pengungkapan kembali tersebut bertujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam membuat parafrase dari sebuah bacaan. Untuk membuat parafrase lisan, langkah-langkahnya adalah:
Gunakanlah sinonim, ungkapan yang sepadan, mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Kemudian mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif, serta menggunakan kata ganti orang ketiga untuk narasi jika kesulitan menguraikan. Perlu diketahui, ada 2 jenis parafrase, yaitu:
Cara Memparafrasekan Puisi Menjadi Prosa Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasekan puisi menjadi prosa, ialah :
Dalam ilmu sastra, parafrase memiliki ciri-ciri. Hal itu harus dipahami seorang pengajar dan juga anak didik. Sehingga, mereka nantinya akan lebih mudah menyusun sebuah karangan dengan teknik parafrase. Adapun ciri-ciri parafrase adalah:
Baca Juga : Budi Wahyono Juara Menulis Geguritan Jateng Berdasarkan jenisnya, parafrase dibagi menjadi dua. Yaitu parafrase lisan dan parafrase tulisan. Ada 6 langkah yang dapat dilakukan penulis (dalam hal ini guru/siswa) dalam membuat parafrase adalah:
Agar lebih, ada baiknya kita contohkan memparafrasekan sebuah puisi menjadi prosa. Kita ambil contoh puisi berjudul ‘Aku’ karya Chairil Anwar. Aku Kalau sampai waktuku (Chairil Anwar, DCD 1959:7) Untuk bentuk parafrasenya sebagai berikut: Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya. Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut. Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan. Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya. Baca Juga : Dalam Keseharian Penggunaan Kata Baku Sering Diabaikan (diparafrasekan oleh : Rachmat Djoko Pradopo). Itulah cara sederhana mengubah puisi menjadi prosa, dengan teknik parafrase. Selamat mencoba dan berkarya. (*) *Yayan Rusyanto Rima adalah persamaan bunyi pada setiap larik dalam puisi atau sajak. Rima penggalan puisi di atas adalah A-A-B-A. Hal tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut: Sepuluh tahun yang kemudian ia terbaring (A) Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
Jawaban: Tanah airku, tanah titipan para dewa Tanah airku, tanah pusaka Tanah airku, tanah yang beragam Segalanya ada untuk manusia Indonesia Mari kita rawat ibu pertiwi ini Mari kita sayangi jagad Nusantara ini Mari kita pelihara pusaka ini Demi kita, bangsa Indonesia Penjelasan: itu kayaknya udah urut semoga membantu maaf kalo salah |