Uraikan perbedaan kehidupan bertempat tinggal nomaden, semi nomaden, dan menetap

Jakarta -

Nomaden artinya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada masyarakat pra sejarah kehidupan sangat bergantung pada alam. Apa yang dimakan oleh manusia purba kala itu adalah bahan makanan yang disediakan alam seperti buah-buahan, umbi-umbian, dan dedaunan yang tinggal dipetik.

Manusia pra sejarah tidak menanam maupun mengolah pertanian. Jika mereka ingin memakan ikan maka akan menangkapnya di sungai, waduk, maupun tempat lainnya di mana ikan hidup. Selain itu apabila ingin makan daging, mereka akan berburu untuk menangkap binatang buruannya.

Berdasarkan pola kehidupan nomaden artinya berpindah-pindah, masa kehidupan prasejarah ini sering disebut sebagai masa mengumpulkan bahan makanan dan berburu. Jika bahan makanan tersebut telah habis, mereka akan berpindah ke tempat lain yang menyediakan bahan makanan.

Selain itu nomaden bertujuan juga untuk menangkap binatang buruannya. Kehidupan nomaden berlangsung dalam waktu yang lama dan terus-menerus. Oleh karena itu, mereka tidak pernah memikirkan rumah sebagai tempat tinggal yang tetap.

Manusia pra sejarah tinggal di alam terbuka seperti hutan, di bawah pohon, di tepi sungai, di gunung, di gua, dan di lembah-lembah. Ancaman hidup di alam terbuka yang mereka hadapi adalah binatang buas. Binatang buas adalah musuh utama kehidupan manusia prasejarah.

Dalam kehidupan nomaden, biasanya manusia pra sejarah juga menelusuri sungai. Perjalanan melalui sungai dipandang lebih mudah dan aman dari pada melalui daratan atau yang sangat berbahaya.

Untuk memudahkan bertransportasi manusia pra sejarah merakit alat transportasi seperti perahu untuk melalui sungai.

Pada masa nomaden, masyarakat pra sejarah juga mengenal kehidupan berkelompok. Jumlah anggota dari setiap kelompok terdiri dari 10 hingga 15 orang.

Untuk mempermudah kehidupannya, masyarakat pra-sejarah juga membuat alat-alat perlengkapan dari batu dan kayu, meskipun bentuknya masih sangat kasar dan sederhana.

Berikut adalah ciri-ciri kehidupan masyarakat nomaden yang dikutip dari buku Menelusuri Jejak-Jejak Masa Lalu Indonesia karya Yusliani Noor dan Mansyur:

1. Selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

2. Sangat bergantung pada alam.

3. Belum dapat mengolah bahan makanan.

4. Hidup dari hasil mengumpulkan bahan makanan dan berburu.

5. Belum memiliki tempat tinggal yang tetap.

6. Peralatan hidup masih sangat sederhana dan terbuat dari batu atau kayu.

Masyarakat pra sejarah lama-kelamaan menyadari jika makanan yang disediakan oleh alam sangat terbatas dan akhirnya akan habis. Mereka kemudian mengganti cara bertahan hidup dengan menanami lahan-lahan yang akan ditinggalkan agar dapat menyediakan bahan makanan yang lebih banyak di kemudian hari.

Selain itu dengan bercocok tanam, para wanita dan anak tidak harus selalu ikut berpindah untuk mengumpulkan bahan makanan ataupun berburu binatang.

Jadi, nomaden artinya berpindah-pindah ya. Selamat belajar detikers.

Simak Video "Sosok Keluarga Kura-kura yang Keliling Indonesia dengan Karavan"



(atj/nwy)

tirto.id - Masyarakat pra-aksara memiliki kehidupan semi nomaden. atau berpindah tempat tinggal dan melakukan migrasi musiman. Beda semi nomaden dan nomaden adalah, masyarakat semi nomaden memiliki rumah permanen untuk tinggal.

Pola kehidupan nomaden maupun semi nomaden muncul dari latar belakang terbatasnya kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Hal ini kemudian menuntut setiap manusia untuk merubah pola kehidupannya.

Oleh karena itu, masyarakat pra-aksara mulai mengubah pola hidup secara nomaden menjadi semi nomaden. Perubahan ini juga berkaitan dengan kenyataan bahwa mereka sudah mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan.

Pola kehidupan semi nomaden biasanya masih berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan peralatan hidup sudah lebih baik. Selain itu pola hidup semi nomaden cenderung terlebih dahulu menanam tanaman dan akan kembali ke tempat itu, ketika musim panen tiba.

Kehidupan sosial masyarakat semi nomaden setingkat lebih baik dari pada masyarakat nomaden. Jumlah anggota kelompok semakin bertambah besar dan tidak hanya terbatas pada keluarga tertentu. Kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan di antara mereka mulai dikembangkan.

Uraikan perbedaan kehidupan bertempat tinggal nomaden, semi nomaden, dan menetap

Rasa kebersamaan ini sangat penting dalam mengembangkan kehidupan yang harmonis, tenang, aman, tenteram, dan damai. Nilai-nilai kehidupan, seperti gotong royong, saling membantu, saling mencintai sesama manusia, saling menghargai dan menghormati telah berkembang pada masyarakat pra-aksara.

Pada zaman tersebut, masyarakat diperkirakan telah memelihara anjing. Anjing merupakan binatang yang dapat membantu manusia dalam berburu binatang. Di Sulawesi Selatan, di dalam sebuah goa ditemukan sisa-sisa gigi anjing oleh Sarasin bersaudara.

Semi Nomaden juga merupakan gaya hidup yang disesuaikan dengan daerahnya seperti padang rumput, tundra, atau es dan pasir, di mana mobilitas adalah strategi paling efisien untuk mengeksploitasi sumber daya yang langka.

Misalnya, banyak kelompok yang tinggal di tundra adalah penggembala rusa kutub dan semi-nomaden, mengikuti hijauan untuk hewan mereka.

Kebanyakan kelompok semi nomaden mengikuti pola pergerakan dan permukiman tahunan atau musiman yang tetap. Orang semi nomaden secara tradisional bepergian dengan binatang atau berjalan kaki.

Saat ini, beberapa orang perantau (semi nomaden) bepergian dengan kendaraan bermotor. Beberapa mungkin tinggal di rumah atau tempat penampungan.

Baca juga:

  • Temuan Manusia Purba di Brebes Bisa Ubah Materi Sejarah di Sekolah
  • Ratusan Jejak Manusia Purba Ditemukan di Afrika

Baca juga artikel terkait MANUSIA PURBA atau tulisan menarik lainnya Muhammad Agung
(tirto.id - mhm/dip)


Penulis: Muhammad Agung
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Muhammad Agung

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Diketahui bahwa pola kehidupan manusia purba terjadi beberapa tahap yakni nomaden, semi nomaden dan hidup menetap. Kehidupan semi nomaden merupakan pola kehidupan yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tetapi sudah disertai dengan kehidupan menetap sementara. Pola kehidupan ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya kemampuan alam dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. selain itu, meningkatnya jumlah anggota kelompok dan juga dikenalnya sistem pengolahan makanan, sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan semi-nomaden ini setingkat lebih baik dari pola sebelumnya.

Dengan demikian, hidup semi nomaden adalah pola kehidupan yang berpindah-pindah tetapi sudah disertai dengan kehidupan menetap sementara.

Uraikan perbedaan kehidupan bertempat tinggal nomaden, semi nomaden, dan menetap

Hai RG Squad, kali ini kita akan membahas tentang kehidupan masyarakat zaman praaksara. Kalian pastinya penasaran dong bagaimana sih sejarah peradaban manusia itu terbentuk, dan seperti apa cara manusia bertahan hidup sebelum ada fasilitas seperti sekarang ini.

Manusia adalah makhluk hidup yang berkelompok dan memiliki organisme, secara biologis sih pastinya berbeda ya dan juga lebih lemah dibandingkan dengan jenis binatang. Akan tetapi, tingkat evolusi otak manusialah yang paling jauh dibandingkan makhluk lainnya. Dengan begitu, kemampuan otak manusia dalam proses berpikir membuat mereka mulai mampu memilah hal dan tindakan seperti apa yang dapat menguntungkan keberlangsungan hidup mereka.

Pola Kehidupan Masyarakat Zaman Praaksara

Melalui kemampuan proses berpikir manusia yang terus berkembang, manusia pun kemudian membentuk kebudayaan dan membentuk masyarakat itu sendiri, hal ini dilakukan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berkelompok dan tidak dapat hidup sendiri.

Uraikan perbedaan kehidupan bertempat tinggal nomaden, semi nomaden, dan menetap

Corak Kehidupan Manusia Zaman Pra Aksara

Sumber: pengertianjenis.com

Dahulu, manusia hidup dengan pola semi nomaden yaitu harus terus berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya, kemudian setiap orang harus membangun tempat tinggal, padahal hanya untuk sementara waktu. Hal itu dirasa kurang menguntungkan karena tidak efektif dan juga tidak efisien, akhirnya kehidupan masyarakat praaksara ini mengalami perkembangan. Atas dasar untung dan rugi, mulailah muncul gagasan untuk merubah pola kehidupan menjadi menetap. Nah, dari situlah konsep yang mendasari perkembangan masyarakat praaksara.

Baca Juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Prasejarah

Uraikan perbedaan kehidupan bertempat tinggal nomaden, semi nomaden, dan menetap

Nah, berikut ini adalah keuntungan atau kelebihan dari pola kehidupan menetap, RG Squad:

• setiap keluarga dapat membangunan tempat tinggal yang lebih baik untuk waktu yang lebih lama;

• setiap orang dapat menghemat tenaga karena tidak harus membawa peralatan hidup dari satu tempat ke tempat lain; 

• para wanita dan anak-anak dapat tinggal lebih lama di rumah dan tidak akan merepotkan;

• wanita dan anak-anak sangat merepotkan, apabila mereka harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain;

• mereka dapat menyimpan sisa-sisa makanan dengan lebih baik dan aman;

• mereka dapat memelihara ternak sehingga mempermudah pemenuhan kebutuhan, terutama apabila cuaca sedang tidak baik;

• mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk berkumpul dengan keluarga, sekaligus menghasilkan kebudayaan yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupannya;

• mereka mulai mengenal sistem astronomi untuk kepentingan bercocok tanam; dan

• Mereka mulai mengenal sistem kepercayaan.

Uraikan perbedaan kehidupan bertempat tinggal nomaden, semi nomaden, dan menetap

Nah RG Squad, begitulah pola kehidupan masyarakat zaman prasejarah atau praaksara. Pada saat itu, proses berpikir otak manusia terus berkembang, sehingga mereka dapat menentukan hal apa yang harus mereka lakukan agar lebih menguntungkan. Semua itu dilakukan demi mempertahankan keberlangsungan kehidupan mereka. Jika kalian masih banyak pertanyaan atau ingin jauh lebih memahami tentang kehidupan masyarakat zaman dahulu, kalian bisa tonton video di ruangbelajar, tentunya bersama tutor yang berpengalaman.

Uraikan perbedaan kehidupan bertempat tinggal nomaden, semi nomaden, dan menetap

Referensi:

Gunawan, Restu, Amurwani Dwi Lestariningsih, dan Sardiman. (2017) Sejarah Indonesia Kelas X Untuk SMA/MA/SMK/MAK. Kurikulum 13 Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumber Foto:

(2019). Manusia Praaksara [online]. Availavle at: https://www.pengertianjenis.com/2019/12/Pengertian-Kjokkenmoddinger.html (Accessed: 13 November 2020)

Artikel ini diperbarui pada 13 November 2020