Unsur pembentukan bagian terluar bumi yang paling banyak adalah

Unsur pembentukan bagian terluar bumi yang paling banyak adalah
Unsur pembentukan bagian terluar bumi yang paling banyak adalah
Salah satu cabang ilmu yang menarik untuk dipelajari yaitu Geology. Geology merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang bumi secara keseluruhan seperti asal mula tebentuknya bumi, sejarah, struktur, dinamika, proses- proses alami yang terjadi serta keberadaan bumi secara menyeluruh. Dalam hal ini, Geology membantu kita supaya lebih kenal dan lebih menghargai tempat kita tinggal di atas dunia ini.

Banyaknya deretan pegunungan dan perbukitan di permukaan bumi, membuktikan jika telah banyak terjadi pertemuan antar lempeng sehingga membuat bagian dari permukaan lapisan atmosfer bumi menjadi terangkat.

Berikut adalah penjelasan mengenai kerak bumi beserta komponen-komponennya :

Pengertian Kerak Bumi

Telah dijelaskan secara singkat di atas, jika kerak bumi adalah bagian terluar dari bumi yang memiliki ketebalan 8 hingga 80 kilimeter. Kerak bumi menurut jenisnya dibedakan menjadi 2 yaitu kerak samudera dan kerak benua di dunia .

1. Kerak samudra

Kerak samudra memiliki ketebalan sekitar 5 hingga 15 kilometer (Condie, 1982) yang tersusun atas mineral yang kaya akan sima atau Si, Fe dan Mg. Kerak samudra juga disebut dengan basaltis mengingat batuan penyusun utama dari kerak bumi adalah basalt. Contoh dari kerak samudra di dunia adalah kerak samudra Atlantik dan kerak samudra Pasifik. Kerak samudra juga sering pula disebut dengan lempeng samudra. Lempeng samudra yang tertekan oleh magma menjadi penyebab naiknya bagian lempeng yang kemudian disebut dengan pematang tengah samudra. Tekanan pada lempeng yang terjadi secara terus menerus menyebabkan lempeng samudra begerak mendekati lempeng benua yang berakhir dengan kedua lempeng saling bertabrakan. Akibat dari tabrakan kedua lempeng tersebut adalah beberapa bagian yang naik atau terangkat dan menjadi pegunungan dan mempercepat terjadinya penyebab tanah longsor.

2. Kerak benua

Kerak benua juga disebut sebagai lapisan granitis mengingat batuan utama yang menyusunnya adalah granit. Kerak benua memiliki ketebalan sekitar 30 hingga 80 km (Condie, 1982) dengan temperatur kerak yang akan semakin meningkat tergantung dengan kedalamannya. Contoh dari kerak benua yaitu kerak benua Amerika Selatan, kerak benua Amerika Utara, kerak benua Afrika kerak benua Asia dan eropa. Kerak samudra dengan usia tertua yang bisa ditemukan saat ini adalah berusia 200 juta tahun. Namun nyatanya dibandingkan kerak samudra, ada kerak benua tertua yang memiliki usia 3,7 hingga 428 miliar tahun yang ditemukan di Acasta Gneisskanada serta di temukan pula di Narryer Gneiss Terrane di arah barat Australia. Terbentuknya kerak benua dihubungkan dengan masa atau periode orogeny intensif yang terkait erat dengan terbentuknya super benua seperti Pangaea, Gondwana serta Rodinia.

Pembentukan kerak bumi

Kerak bumi tersusun atas berbagai unsur- unsur kimia seperti:

  • Oksigen (O) (46,6%)
  • Natrium (Na)
  • Silikon (Si) (27,7%)
  • Kalium (K)
  • Aluminium (Al) (8,1%)
  • Magnesium (Mg) (2,1%)
  • Besi (Fe) (5,0%)
  • Kalsium (Ca) (3,6%) (2,8%) (2,6%)

Para ahli dapat menyimpulkan dan menganalisis lapisan- lapisan apa saja yang menyusun bagian bawah bumi melalui seismogram yang direkam dan dicatat oleh stasiun pencatat gempa yang terdapat di seluruh dunia. Kerak bumi dimungkinkan dapat mengalami daur ulang oleh aktifnya lempengan tektonik yang jauh lebih besar saat ini. Dibandingkan jaman sekarang kerak bumi pada zaman purba sangatlah tipis. (baca : cara melakukan mitigasi gempa bumi)

Bagian kerak bumi 

Litosfer

 Kerak bumi serta mantel bumi membentuk sebuah lapisan yang disebut dengan litosfer. Di dalam lapisan ini, dapat ditemukan 2000 lebih mineral serta 20 jenis mineral yang terdapat dalam bebatuan. Litosfer sendiri terdiri atas 2 macam bagian yaitu lapisan Sial dan Sima. Lapisan Sial merupakan lapisan kulit bumi yang terbentuk dari logam silisium serta alumunium. Pada lapisan ini dapat ditemukan beragam jenis bebatuan seperti granit, andesit, batuan metamorf serta beragam jenis batuan lain di benua. Sedangkan pada lapisan Sima, terdiri atas silisium dan magnesium yang memiliki berat yang lebih besar jika dibandingkan dengan lapisan Sial. Hal ini terjadi karena pada lapisan Sima ini terdapat kandungan berupa besi dan magnesium.

Litoesfer dapat terbentuk karena adanya pergerakan lempeng mulai dari lempeng besar hingga yang kecil dengan kecepatan gerakan sapai 12 cm per tahunnya. Lempeng- lempeng tersebut adalah:

  • Lempeng Eurasia
  • Lempeng Pasifik
  • Lempeng Nazca
  • Lempeng Amerika Utara
  • Lempeng Artartika
  • Lempeng Afrika

Selain itu ada pula lempeng- lempeng regional seperti L. China, L, Arab, L laut Filiphina dan lempeng-lempeng yang lain. Pergerakan lempeng dari kerak bumi ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu pergerakan konvergen yang saling mendekati, pergerakan divergen yang saling menjauh dan pergerakan transform yang saling berpapasan serta triple junction atau pertemuan simpang tiga. Di antara jenis-jenis pergerakan tersebut pergerakan triple junction merupakan pergerakan lempeng yang paling kompleks namun jarang terjadi. Pergerakan tersebut diberi nama triple junction karena pada pergerakan inilah terjadi pertemuan dari tiga lempeng kerak. Litosfer mampu menahan beratnya permukaan bumi yang begitu luas. Litosfer memiliki suhu yang begitu dingin dan kaku. Pada kedalaman 700 km di bawah litosfer terdapat astenofer yang bersifat seperti fluida. Astheonosfer memiliki ketebalan antara 130 hingga 160 kilometer yang kaya akan alumunium, silisium serta magnesium. Lapisan yang berikutnya setelah lapisan astenofer adalah mesosfer. Lapisan mesosfer memiliki ketebalan antara 2400 hingga 2750 kilometer yang tersusun atas silisium dan magnesium. (baca : fungsi lapisan mesosfer bagi bumi)

Lapisan Bumi

Menurut teori, lapisan bumi kita yang paling luar merupakan lempengan tipis yang keras dan masing- masing dari lempengan tersebut bergerak. Gerakan dari lempengan-lempengan tersebut terjadi sejak zaman dulu dari awal bumi tercipta hingga sekarang. Teori lempeng tektonik merupakan teori yang menjelaskan kenapa banyak terjadi peristiwa geologis seperti yang kerap kita jumpai entah yang secara langsung maupun dari media seperti terjadinya tsunami, penyebab gunung meletus serta gempa bumi. Selain itu, teori ini juga menjelaskan bagaimana gunung, samudra serta benua bisa terbentuk di bumi.

Bumi yang kita tinggali, ternyata tidaklah sesederhana seperti apa yang terlihat. Tempat luas yang kita tinggali ini ternyata terbentuk dari beberapa bagian yang begitu penting dan memiliki perannya masing- masing. Banyak gambaran mengenai bentuk bumi yang diibaratkan mirip dengan telur. Kuning telur atau bagian yang paling dalam disebut dengan inti sementara putih telur yang menyelubungi kuning telur atau inti disebut dengan mantle dan bagian cangkang telur diibaratkan sebagai kerak bumi. Menurut gelombang seismic,  bagian dalam atau struktur bumi internal dari bumi dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu core atau inti, mantle atau mantel serta crust atau kerak. Adapun pengertian dari masing- masing bagian tersebut adalah:

1. Inti bumi

Inti bumi atau core memiliki kedalaman 2900 hingga 6371 kilometer. Inti bumi terdiri dari inti luar dan inti dalam. Inti dalam memiliki kedalaman 5100 hingga 6371 yang berupa zat padat sedangkan inti luar memiliki kedalaman 2900 hingga 5100 kilometer yang berupa zat cair. Lehman Discontininuity merupakan pemisah antara inti luar dan inti dalam bumi. Para ahli percaya jika inti bumi tersusun dari senyawa nikel dan besi. Hal ini didasarkan oleh material dari inti bumi memiliki berat jenis sama dengan meteroit logam yang terdiri atas nikel dan besi. Menurut teori, adanya rotasi membuat terjadinya arus sirkulasi pada bagian inti bumi yang cair.  Inti bumi dibagi menjadi 2 yaitu inti bagian luar dan inti bagian dalam.

  • Inti bagian luar – Inti bumi bagian luar memiliki kemungkinan tersusun atas materi yang kaya akan besi magnesium serta silisium dengan ketebalan lapisan sekitar 2600 kilometer.
  • Inti bagian dalam – Inti bagian dalam tersusun dari nikel dan besi dengan ketebalan lapisan berkisar 1320 kilometer.

2. Mantel

Mantel bumi merupakan bagian yang membungkus inti bumi yang kaya akan mangnesium. Pemisah antara inti dan mantel bumi adalah Guntenberg Discontinuity. Mantel bumi terdiri dari 2 bagian yaitu mantel atas dengan kedalaman hingga 400 kilometer dengan sifat plastis dan semiplastis serta mantel bawah dengan kedalaman hingga 2900 kilometer dengan sifat padat. Mantel bumi yang bagian atas memiliki sifat padat yang membentuk kesatuan dengan kerak bumi yang disebut dengan litosfer yang berguna untuk mengalasi kerak bumi. Sedangkan pada mantel bagian bawah memiliki sifat plastis dan semiplastis yang disebut dengan asthenosfer.

3. Kerak bumi

Kerak bumi merupakan bagian bumi yang paling luar dengan ketebalan 5 hingga 80 kilometer. Antara kerak dan mantel bumi terdapat batas yang dinamakan Mohorovivic Discontunuity. Kerak bumi tersusun secara dominan oleh mineral silikat dan feldsfar. Bumi tempat kita tinggal di permukaannya disebut dengan kerak bumi dan pada kerak bumi inilah manusia dan maklhuk yang lain hidup di atasnya serta melakukan aktivitas kehidupannya masing- masing. Lapisan kerak bumi memiliki jarak beribu- ribu kilometer untuk mencapai lapisan yang lain. Bahkan ketika anda mengali sumur sedalam apapun juga atau menggali emas sekalipun, kita baru menyentuh keraknya saja.

Belajar Geology membuat kita dapat lebih jauh kenal dengan bumi yang kita tempati. Hal ini dapat meningkatkan bentuk   kepedulian pada bumi sebagai tempat tinggal menjadi lebih besar. Bagi anda yang penasaran kenapa bisa terjadi gempa, kenapa bisa terjadi tsunami dan lain sebagainya, maka geology menjadi ilmu yang menarik untuk dibahas.